3 Menit Mengenal Boeing 737-500 Yang Jatuh Di Kepulauan Seribu


detakhukum.com – Salah satu yang dibicarakan terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu adalah usia pesawat yang sudah berusia sekitar 26 tahun.





Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono menyampaikan bahwa usia pesawat tidak terlalu berhubungan . Yang terpenting yakni perawatan terjadwal sesuai regulasi yang berlaku.





Tipe pesawat Sriwijaya Air yang jatuh, ialah Boeing 737-500, memang sudah tidak lagi dibuat . Namun apakah masih ada maskapai lain yang memakai tipe pesawat serupa? Berikut sejarah kelahiran Boeing 737-500.





Kelahiran The Baby Boeing





Pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu adalah pesawat Boeing 737 Classic. Boeing diketahui sebagai produsen pesawat multi-mesin berskala besar.





Saat Boeing memproduksi mesin twinjet komersial dengan ukuran lebih kecil, yang dinamai Boeing 737, pesawat tersebut sempat dijuluki “Baby Boeing”. Desain Boeing 737 difinalisasi pada 1964.





Pemesanan pertama ialah Lufthansa yang memesan 21 pesawat 737-100. United Airlines memesan tipe lebih panjang, Boeing 737-200. Boeing 737 pertama kali diperlihatkan kepada publik pada 17 Januari 1967.





Boeing 737-500 adalah Bagian Generasi Kedua





foto: boeing.com




Kesuksesan generasi pertama 737 mendorong Boeing memproduksi generasi kedua yang diketahui selaku Boeing 737 Classic.





Prototipe pertama Boeing 737 CLassic, adalah 737-300, lolos uji kelaikan terbang pada 1984. Maskapai pertama yang mendapatkan pesawat ini yakni US Airways pada 28 November 1984.





Boeing 737-500 adalah varian paling kecil dari 737 Classic. Ia dianggap versi terbaru Boeing 737-200. Pertama kali diperkenalkan pada 1987 dan terban perdana 30 Juni 1989 oleh Southwest Airlines.







Berapa Kapasitas Penumpang Boeing 737-500?


Boeing 737-500 ialah varian paling kecil dari Boeing 737 Classic. Ada dua versi kapasitas penumpang yaitu 122 bangku (satu kelas) dan 110 dingklik (untuk dua kelas: 102 bangku ekonomi, 8 dingklik bisnis).








foto: boeing.com




Memangnya Ada yang masih Pakai Boeing 737-500?





Boeing 737-500 masih banyak dipakai alias masih aktif melayang. Data yang dihimpun planespotters.net, belasan perusahaan masih menggunakan Boeing 737-500 untuk banyak sekali kebutuhan, baik pesawat penumpang maupun kargo.





Beberapa yang masih menerbangkan Boeing 737-500 yakni Blue Air, Bravo Airways, Skyservice Business Aviation, Star Peru, Kaiser Airways, Sepehran Airlines, Trans Air Congo, Aero Regional, dan masih banyak lagi.





foto: Sriwijaya Air/Reuters




Nasib Boeing 737-500 gimana?





Boeing 737-500 sudah tidak dibuat . Total produksi B 737-500 mencapai 387 buah*. Varian 737-500 ini digantikan 737-600 yang masuk generasi Boeing 737 NG (Next Generation).





Boeing 737-500 adalah bagian dari cerita berhasil 737 yang sungguh laku di pasaran. Setelah generasi pertama dan Classic, Boeing berbagi generasi berikutnya ialah 737 NG (Next Generation) dan 737 Max.





Seri MAX ini yang sempat dilarang terbang alasannya adalah berulang kali jatuh oleh kendala teknis. Salah satunya pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh pada 2018 dalam penerbangan Jakarta menuju Pangkal Pinang. (narasi/dh)



Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama