Sebagai orang yang hampir saban hari di depan komputer, aku sungguh mengidolai kopi (baca : addicted). Buat aku, kopi yaitu hal yang sungguh personal. Eh, bukan cuma buat aku saja ding, saya percaya setiap orang memiliki preferensi sendiri-sendiri wacana rasa kopi, dan itu tidak bisa diusik gugat. Makara yang lezat buat aku, belum tentu lezat untuk anda. Begitu juga sebaliknya.
Keputusan aku untuk hijrah dari kopi sachet ke specialty coffee adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah aku ambil. Specialty coffee, buat aku adalah kopi arabika giling segar. Artinya kopi yang berupa 100% kopi yang diproses dan di-roasting dengan cara yang benar. Ada lagi yang menggambarkan specialty coffee sebagai kopi yang memiliki mutu aroma dan rasa yang premium. Biasanya mempunyai cupping score diatas 80. Ini juga boleh.
Kopi itu digiling, bukan digunting
Beruntung pada umumnya coffee shop di Indonesia menentukan untuk menghidangkan kopi arabika. Kopi jenis ini mempunyai kandungan caffein seperempat dari kopi robusta. Kalau anda suka sakit lambung alasannya adalah minum kopi, itu diindikasikan anda minum kopi robusta yang rasa pahitnya mendominasi. Kalo arabika ada asem dan ‘note’ lain yang muncul dikarenakan tanah yang dipake menanam kopi, bekas pake tumbuhan buah lain.
Sebagai internet marketer sejati, ngopi yakni kewajiban. Seringkali ketika bosan di kantor dan memerlukan ide, aku nongkrong di daerah ngopi sampe usang. Sekedar nulis buat Bixbux ini, memasang campaign, meningkatkan secara optimal campaign atau sekedar menciptakan landing page. Oleh alasannya adalah itu aku mempunyai beberapa preferensi tempat ngopi di Bandung yang berdasarkan aku mengasyikkan. Dan tentu saja, kopinya lezat.
Tempat ngopi itu artinya daerah jualan kopi. Produk khususnya adalah kopi. Bisa dilihat dari nama tempatnya yang memakai nama ‘coffee’ dibelakangnya. Atau yang terang-jelas dagangkopi. Makanan berat, snack, roti, kudapan manis dan yang yang lain hanya pendamping kopi yang dijual saja.
Terus jelas, mengkategorikan daerah ngopi ini tidak mudah. Walaupun muncul aneka macam kedai kopi, tetapi juga kini ini banyak kedai makanan yang mempunyai kopi yummy. Orang telah mulai memahami bahwa ‘minuman kopi’ mampu dijual. Di Bandung saja sepertinya coffee shop banyak sekali bermunculan. Kalau ada opsi saya ini kurang lengkap atau informasinya salah ya maafkan saja. Ini kan preferensi saya. Bagus kalo anda yakin pilihan saya. Kalo nggak ya ngak apa apa.
Oiya, kalau anda punya preferensi lain kawasan ngopi juga gak papa, silakan komen di kolom komentar. Nanti aku akan tiba berkunjung sebuah waktu.
Kuy, ini dia pilihan kawasan ngopi di Bandung yang paling asik dalam urutan yang acak :
1. YUMAJU COFFEE
Jl. Maulana Yusuf No. 10
Bandung, 40115
Jam buka :
Senin – Jumat : 07.00 – 22.00
Sabtu – Minggu : 07.00 – 23.00
I love this coffee shop. Terletak di tengah kota Bandung, coffee shop mungil ini agak susah dicari sebab papan namanya gak keliatan (lebih kelihatan nama kedai makanan di sebelahnya : Blackpepper). Letaknya bersahabat dengan sate legendaris Jl. Maulana Yusuf. Tidak jauh dari Dukomsel Dago.
Desainnya mudah dan very straight forward. Seperti layaknya tren sekarang, Yumaju Coffee dipenuhi dengan dekor warna putih dan krem kayu. Bergaya Skandinavian gitu deh. Pernak-pernik di sini juga kayaknya aku pernah liat di IKEA.
Dibagi menjadi dua bagian ruangan, outdoor dengan 8 meja dan yang di dalem ruangan dengan kira-kira kapasitas 24 seats. Di bab dalam, area non-smoking, terdapat meja bar untuk area kerja barista dan kasir. Kalo anda merokok, ya nggak boleh ngopi di dalam.
Saya menentukan duduk di dalam. Gak mampu ngerokok sih, namun aroma kopi menyebar di dalam ruangan membuat aku merelakan diri untuk tidak merokok. Saya berbaur dengan beberapa tamu yang sedang sibuk sendiri-sendiri. Sebelah kanan jauh aku ada seorang mahasiswi yang serius ngetik di laptop, semeja dengan ibu-ibu yang riuh ketawa-ketiwi. Arah depan saya ada 3 orang yang sedang miting, satu orang sedang buka laptop dan penyajian ke dua orang yang lainnya. Dua tamu gres saja masuk dan eksklusif foto-foto. Kayaknya udah regular guest disini.
Aroma kopi di ruangan ini masih sangat berpengaruh. Saya suka.
Mesin espresso yang dipake E61 2 grup. This little beast is coming from FAEMA. Not really a fan, tetapi kali ini kopi yang disajikan dari E61 is so real. Saya memesan cappucinno, as always. Pilihan kopi aku jatuhkan terhadap My Hope Blend (perpaduan Raja Biak-Biak dan Aceh Blend) dengan roastingan yang light. Buat aku, minum kopi, tetap mesti bisa memperlihatkan semua rasa kopi : pahit, asam dan bagus. Yumaju dengan sukses menampilkan kesan pertama : kopinya enak.
Di dalam hidangan ada banyak pilihan, ada snack dan masakan berat. Ada juga roti-rotian yang dipajang. Sempet resah alasannya gak kelihatan ada dapur. Tapi rupanya dapur yang dipakai berkolaborasi dengan kedai makanan yang ada di sebelahnya. Ada menu berat makanan bule sama kuliner Indonesia. Anda mampu makan berat atau sekedar ngobrol ditemani kudapan.
Oiya satu lagi. Karena kopi itu diaretik, artinya ia menyerap air (dan racun) yang ada ditubuh kita, maka sangatlah penting buat coffee shop menyediakan free flow air putih. Di Yumaju disediakan air putih yang anda mampu ambil sendiri sepuasnya.
Disini anda mampu bekerja dengan diiringi alunan musik jazz lembut yang setuju. Kekurangannya, alasannya space ruangan yang kecil, setiap obrolan anda dengan sahabat akan terdengar oleh tamu yang lain. Kalau anda ketemu sahabat usang dan lalu ketawa ngakak-ngakak, maka anda akan menganggu tamu yang lain. Makara mari bertingkah sewajarnya saja disini. Kalau anda bekerja sendirian, atau seneng kesendirian, ada meja khusus untuk satu orang dengan dingklik barengan yang memanjang.
Saya pikir atmosfer di Yumaju ini memang atmosfernya kerja. Kalau anda freelancer, desainer, arsitek atau bahkan blogger, ini kawasan yang sempurna buat anda mengawali pekerjaan. Spirit melakukan pekerjaan itu dimunculkan dengan tegas di tagline-nya : collaboration over coffee. Nice!
Peta Arah Yumaju Coffee
2. MIMITI COFFEE & SPACE
Jl. Sumur Bandung No. 14
Bandung, 40321
Jam buka :
Senin – Jumat : 08.00 – 20.00
Sabtu – Minggu : 08.00 – 21.00
Pertama kali bangkit, Mimiti Coffee & Space terletak di Jl. Setiabudi, namun lalu pindah ke Jl. Sumur Bandung No. 14 Bandung. Di depannya ada kedai makanan baru juga yang berjulukan : KIRI. Karena jalannya satu arah saja, maka akan sedikit lebih gampang untuk anda memperoleh coffee shop yang satu ini. Persis di pengkolan, sebelah kiri.
Setelah parkir, anda memasuki di ruang outdoor yang ada banyak kawasan duduk dari kayu. Atmosfer coffee shop ini, berdasarkan saya, free & easy, dengan dominasi warna monokrom dan kaca. Tidak banyak dekorasi yang dipajang, coffee shop ini memiliki lebih dari 140 seats. Sekitar 60% seats berada di area outdoor dan 40% nya di dalam. Seperti biasa, di dalam ialah area non-smoking.
Mesin espresso yang dipakai La Marzocco Strada 3 grup menunjukkan mereka serius menyajikan kopinya. Mesin kopinya terlihat sangat gagah di coffee kafe. Saya memesan cappucinno. Disini cappucinno-nya memakai single shot espresso. Tidak diterangkan kopinya berasal dari mana. Hanya saja hidangan yang ada memang kopi dan kopi dan pastries. Kalau anda ingin makan besar, anda akan dipanggilkan waiter dari KIRI dan memesan makanan dari mereka. Sayangnya kopi yang disajikan biasa saja. Balance rasa cappucinno yang aku harapkan gak timbul, bahkan too much milk.
Banyak yang dateng kesini dari anak-anak millenials. Meja sebelah saya juga belum dewasa pake seragam. Kayaknya baru balik dari sekolah. Beberapa meja di luar juga diisi oleh bawah umur sekolahan. Mereka tidak makan besar, cuma pesan satu minuman namun duduk lama. Gak duduk perkara juga sih, daerah duduk di Mimiti ini memang nyaman buat ngobrol. Apalagi yang di luar.
Satu hal yang menciptakan Mimiti begitu hits ialah kawasan ini sungguh intagrammable. Anda mampu mencari spot foto dimana saja. Salah satu yang menjadi favorit yakni tangga yang ada di segi kiri indoor area. Kayaknya setiap orang yang tiba ke Mimiti pasti berfoto disitu. Saya pas mau foto disitu harus antri. Beberapa orang memang membawa kamera DSLR atau Mirrorless kesini. Berarti memang mereka mau berfoto ria.
Saya pikir Mimiti yakni representasi coffee shop jaman now. Anda akan betah berlama-lama disini. Ngobrol berlama-lama disini dengan sahabat-sahabat anda tidak akan menjemukan. Coba juga roti dan kuenya, semua tersedia di rak display di sebelah kasir. Dan jangan cemas walaupun anda tiba banyakan, meja dengan dingklik banyak juga tersedia disini.
Peta Arah Mimiti Coffee & Space
3. MORNING GLORY COFFEE
Setrasari Mall Kav C2 no 31
Bandung, 40164
Jam buka :
Senin – Jumat : 07.00 – 22.00
Sabtu – Minggu : 07.00 – 23.00
Saya ngopi disini dari tahun 2006 ketika pertama kali bangkit. Dahulu masih cuma berupa satu ruko saja. Letaknya agak tersembunyi di belakang area Setrasari Mall akrab dengan Toserba Griya. Ciri khas yang dari dulu ada di coffee shop ini yaitu mesin roasting kopi yang di letakkan di area depan. Ketika mereka sedang me-roasting kopi, aroma segar kopi yang sedang di-roasting akan menyebar ke seluruh kawasan. Nikmat sekali.
Jangan terkecoh dengan area depan coffee shop ini yang terlihat kecil. Silakan masuk saja, lewati area coffee bar dan terus berjalan ke arah pintu belakang. Setelahnya anda akan memperoleh ruangan outdoor yang luas dengan sofa dan meja kayu. Disini aku jamin anda akan merasa betah.
Coffee shop yang satu ini sungguh-sungguhserius mengurusi kopi-nya. Pemiliknya, Natanael Charis, I’ve known him for years. Orang yang sangat passsionate dan dedicated kepada kopi. Tidak hanya peduli kepada cafe-nya saja namun juga bertanggungjawab terhadap kenaikan kualitas para petani kopi di Jawa Barat. Kalau anda dateng ke tempat ngopi ini, anda akan melihat banyak piagam dipajang di tempbok cafe. Isinya sertifikat Nael menjadi juri barista dimana-mana, termasuk akta trainer dari Specialty Coffee Association of Europe (SCAE).
Iya, kopi Morning Glory ini semuanya dari Jawa Barat. Buat yang belum tahu, kopi Jawa Barat ialah kopi juara dunia pada dikala ajang Specialty Coffee Association America (SCAA) Expo di Atlanta, USA, tahun 2016. Saat itu, kopi dari Gunung Puntang didaulat menjadi ‘best taste’. Mungkin mutu kopi juara ini yang menciptakan banyak bule ngopi di kawasan ini.
Ada banyak pilihan kopi disini yang mampu anda nikmati. Mesin espresso yang dipake yakni Spirit 2 grup dari Kees van der Westen. I love that espresso machine alasannya adalah sungguh presisi ketika menyeduh kopi dengan tekanan dan suhu air yang konsisten. Kalau anda suka manual brew disini juga tersedia. Pilihan manual brew yang paling aku suka hanya satu : Chemex. Jangan heran kalo anda bisa menemukan berbagai ‘note’ yang tidak biasa, mirip aroma nangka, jeruk atau bahkan blueberry.
Tempat ngopi ini sangat sesuai kalo anda ingin merasakan kopi yang bermutu sekaligus ngajak sahabat-teman untuk miting atau sekedar ketemuan dan ketawa ketiwi. Jarang menemukan anak ABG ngopi disini, palingan mahasiswa/i yang ngerjain peran atau ngobrol dengan temannya. Atau ada juga orang yang sedang melakukan pekerjaan di depan laptop.
Oiya, selain yang di Setrasari Mall, Morning Glory Coffee juga ada di beberapa daerah di Bandung. Seperti di rooftop Hotel Mitra, Jl Supratman (yang ini juga harus dicoba), Taman Cempaka, Antapani dan spot lain. Tahun 2018 ini juga akan dibuka Morning Glory Coffee di Sydney, Australia.
4. TWO CENTS BREW BELIEVER
Jl. Cimanuk No.2
Kota Bandung 40115
Jam buka :
Senin – Jumat : 07.00 – 23.00
Sabtu – Minggu : 07.00 – 24.00
Coffee shop yang ini gak usah ditanya lagi. Kalau ada temen yang dateng dari luar kota, saya selalu merekomendasikan daerah ini untuk ketemuan. Sering juga miting di tempat ini. Tapi lebih sering lagi ya nongkrong saja sambil ngobrol dengan teman-teman internet marketer. Tempatnya persis di tengah kota. Jadi sungguh ideal kalo buat ketemuan. Deket kemana mana.
Atmosfer yang dibangun oleh coffee shop ini ialah homey. Mungkin alasannya adalah memang dulunya bangunan ini yakni sebuah rumah tua. Walaupun begitu, kesan kunonya telah hilang sama sekali digantikan dengan pernak-pernik kayu dan besi warna hitam. Terdapat ruangan dalam yang non-smoking dan dua ruangan outdoor untuk yang merokok. Saya jikalau ketemuan dengan sobat-teman selalu ambil ruangan outdoor yang di depan kiri. Ada meja panjang disitu yang pas banget buat ngobrol.
Kopi disini enak. Buat anda yang menyukai kopi yang bold dan less acid, silakan pesan : Magic. Ini hidangan langganan aku dikala kesana. Isinya cappucinno dengan dua shot espresso. Dari semua coffee shop di Bandung, gak ada yang mampu ngalahin Magic-nya Two Cents.
Jangan lupa, alasannya adalah espresso-nya dua shot, selalu pesan juga air mineral buat balancing.
Mesin espresso yang dipake La Marzocco Strada. Saya pernah tanya ke Barista-nya tentang kopi mereka dan dijawab mereka pesan kopi di Jakarta, tetapi custom roasting.
Makanan Two Cents juga banyak. Mulai dari kue dan roti, snack hingga dengan makan besar. Porsinya gede-gede. Agak berlebihan buat saya yang sedang berupaya untuk meminimalisir berat tubuh ini. Hanya saja sebab aku bukan orang yang suka eksplor makanan, senantiasa yang dipesan tidak pernah berubah sepanjang ngopi disini.
Pengunjung yang datang ke Two Cents sangat bermacam-macam. Saya melihat pada umumnya mereka menentukan kawasan ini dikarenakan memang letaknya yang strategis. Banyak pegawai kantoran yang ngopi disini juga selepas pulang kerja. Di area dalam bab tengah terdapat meja kayu panjang yang dapat digunakan untuk arisan atau rapat dengan grup yan kecil. Satu hal yang mesti diperbaiki dari coffee shop ini ialah Wifi. Kalau pengunjungnya banyak, datang-tiba saja Wifi-nya ngambeg dan melambat.
Peta Arah Two Cents Brew Believer
5. SEJIWA COFFEE
Jl. Progo No.15
Kota Bandung 40115
Jam buka :
Senin – Minggu : 07.00 – 23.00
Tempat ngopi ini menjadi buah bibir ketika Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Bandung menyempatkan diri untuk mampir dan ngopi disini. Memesan dua kali latte dan sekali V60, Presiden memuji enaknya kopi di kawasan ini.
Coffee shop dengan area yang luas ini dipenuhi warna monokrom dan putih. Sepertinya beberapa meja sengaja dilapisi triplek licin warna putih (yang umum buat whiteboard) biar mampu di corat-coret. Pada dikala aku kesini, ada beberapa mahasiswi yang sedang mengerjakan tugasnya di satu meja besar. Dugaan aku mereka arsitek alasannya adalah menenteng gambar versi rumah. Meja dengan permukaan triplek putih ini sungguh membantu mereka dalam menggambar.
Sejiwa terdiri dari 2 lantai. Menyerupai gudang namun dengan tembok sekeliling beling. Lantai dasar terdapat beberapa meja dengan coffee bar yang memakai metode island, di tengah-tengah. Sekarang ini sedang sungguh hits di Bandung, apalagi terletak di tempat Jl Progo yang memang di tengah kota dan populer selaku daerah masakan.
Sebagai generasi terbaru coffee shop, Sejiwa mempunyai banyak daerah untuk selfie juga. Kalau anda datang dengan sahabat-teman niscaya akan menyukai Sejiwa. Banyak meja (khususnya di lantai atas) yang memiliki banyak bangku. Saya menyukai meja yang paling jauh dari tangga dan akrab dengan kaca bab depan sehingga mampu menyaksikan parkiran depan. Sewaktu saya kesini, ada beberapa wanita yang sedang mengadakan ‘bridal shower’. Mereka terlihat bahagia dan tertawa sepanjang waktu.
Tapi, sejujurnya, I don’t know. Saya kok gak begitu sreg sama coffee shop yang satu ini. Sekalinya berkunjung kesana saya menerima kesan yang tidak baik. Kopi setelah di-grinder kok banyak berceceran di meja Barista. Mana meja-nya putih lagi, jadi sangat tampakkotornya. Saya hanya geleng-geleng kepala saja dikala melihat itu.
If you don’t respect your own coffee, what would you be?
Walaupun coffee shop ini termasuk gres, namun baju karyawannya yang ibarat baju laboratorium warna putih itu juga telah terlihat lecek dan kotor. Praktis-mudahan baju lab itu cuma dipake pada ketika hari tertentu, dan tidak saban hari.
Yah, gampang-mudahan, its just me. Atau pada dikala itu sedang bad day. Kalau anda berkeinginan kesini, bawalah sobat sebanyak-banyaknya. Apalagi bila anda wanita. Saya merasakan coffee shop ini lebih ke Venus. Bukan girly ya, tetapi pas buat cewek-cewek gitu.
Peta Arah Sejiwa Coffee
6. WARUNG KOPI PURNAMA
Jl. Alkateri No. 22
Kota Bandung 40111
Jam buka :
Senin – Minggu : 06.30 – 22.00
Tempat ngopi yang ini sudah legendaris. Rasanya orang orisinil Bandung pasti tahu daerah ngopi yang ini. Berdiri dari tahun 1930 dengan nama Chang Chong Se, pada tahun 1960 berubah nama menjadi Warung Kopi Purnama. Pendirinya berasal dari Medan dan ketika ini diatur oleh generasi ke empat.
Sengaja saya memasukkan tempat ini, selain argumentasi sentimentil, namun juga agar memberikan warna lain dari semua tempat ngopi di Bandung yang dibahas. Disini tidak menawarkan cappucinno atau latte, tetapi ada kopi susu yang mau menjinjing kita bernostalgia ke jaman dulu.
Kalau lidah anda telah terbiasa dengan produk kopi berjulukan Italiano, maka Warung Kopi Purnama yaitu kawasan yang tepat bagi anda untuk istirahat sejenak dari crema kopi, latte art atau bahkan duduk perkara hidup yang kadang begitu kencang. Disini anda akan memperoleh atmosfer chinatown, kopi yang strong dan masakan lokal (ada kuliner western namun telah bercitarasa setempat) yang sangat lezat.
Bisa saja anda menjinjing laptop dan bekerja disini, namun sungguh tidak dianjurkan. Lebih baik anda menjinjing diri anda sendiri kemudian menikmati aktivitas orang lain sebab tempat ini tidak pernah sepi. Kebetulan waktu aku datang selalu ahad/ sabtu pagi, jadi keadaan sarat banget. Bahkan gak jarang musti menunggu beberapa dikala untuk daerah duduk.
Ada ruang outdoor dan indoor yang letaknya di dalam. Dekorasi ruangan dan bangunan yang sengaja dipertahankan oldies menjadikan ruangannya tambah eksotis. Belum lagi banyak sekali foto keluarga jaman dulu yang ditempel di tembok. Kalau anda menjinjing teman anda kesini, anda akan menjadikannya terkesan dengan kekuatan konsistensi kawasan ini.
Menu yang senantiasa aku pesan adalah kopi susu dan roti dengan ‘homemade’ selai srikaya. Nikmatnya tiada dua. Ada banyak hidangan kuliner lain seperti yamien, rames, dll. Karena aku datengnya selalu pagi hari, lazimnya saya memesan bubur ayam yang ada di depan warung kopi ini. Khusus untuk bubur ayam, buat isu saja, saya tim diaduk, bukan dipisah (khusus bagi yang paham saja).
Peta Arah Warung Kopi Purnama
7. OLD BEN’S GARAGE & COFFEE
Jl. Terusan. Prof. DR. Sutami No.23
Sukasari, Kota Bandung 40151
Jam buka :
Senin – Minggu : 07.30 – 21.00
Saya pelanggan coffee shop ini alasannya letaknya di sebelah tempat aku biasa cuci kendaraan beroda empat. Pertama kali memakai mesin espresso Simonelli kalo gak salah, trus kemaren terakhir kesana udah ganti jadi La Marzocco Linea 2 grup (kalau salah mohon dikoreksi). Letaknya memang mirip di garasi sih, tapi tidak mengecilkan makna kopi yang dihidangkan.
Cappucinno disini selalu datang dengan dua shot espresso. Ini yang menciptakan saya bahagia. Mungkin ini juga yang membuat review harga kawasan ini di Google menjadi agak mahal. Saya sih gak dilema. Ada harga, ada rupa. Dulu cappucinno-nya agak awut-awutan, namun kini sudah pas. Sayangnya saya tidak pernah memesan makanan besar disini, tetapi dilihat dari menunya cukup beragam. Makanan bule semua.
Seperti kebanyakan coffee shop, Old Ben’s memiliki dua area. Bagian depan area non-smoking dan belakang yang smoking. Disediakan juga free flow air putih/ infused water yang anda mampu ambil kapan saja. Ada meja panjang dengan kaki tinggi di bagian belakang. Kalo anda mengajak sahabat atau rekan kerja kesini pas banget buat berdiskusi.
Tapi sebenarnya, tempat ini asik banget buat bekerja. Walaupun aroma ‘kerja’ tidak begitu berpengaruh, namun justru itu yang menjadi keunggulannya. Anda akan memiliki privacy di area belakang dan mampu bekerja dengan damai. Kalau anda sedang mencari wangsit, disini tempatnya.
Menemukan kawasan ini juga tidak mengecewakan mudah. Anda bisa menyusuri jalan ke arah Setrasari kemudian ambil arah ke Sarijadi. Trus ikutin arah saja hingga belok kanan balik lagi ke Setrasari. Di sela jalanan turun anda akan menemukan Old Bens di sebelah kanan sesudah CheckPoint Autocare. Ada tulisan besar Old Bens di kacanya. nah, kelemahan daerah ngopi ini ialah ahan parkir yang sungguh terbatas. Parkir hanya mampu diisi oleh 2 mobil saja, selebihnya anda mesti parkir di jalan.
Oiya, sekarang ini Old Ben’s mempunyai cabang di Jl. Diponegoro deket dengan Dukomsel Dago. Belum pernah nyobain ke sana tapi liat foto-foto nya di IG rasanya baiklah juga di eksplor. Yuk!
Peta Arah Old Bens Dago Jl Diponegoro
Itu semua daerah ngopi di Bandung pilihan saya. Sekali lagi, kalau anda ada rekomenasi daerah ngopi lain di Bandung yang nyaman buat bekerja. Coba ditulis di komen. Saya akan secepatnya kesana dan coba kopinya.
Nah, jikalau anda mencari aku dan gak nemu di kantor, niscaya sedang ada di salah satu kawasan ngopi ini. Toh kerja mampu dimana saja, asal kan ada : kopi, internet dan laptop. Cus!
Sumber mesti di isi