Apa Itu Dow Theory?

Di dalam transaksi pasar keuangan seperti forex maupun saham, analisa teknikal yaitu posisi yang cukup penting untuk menjadi pola dalam pengambilan keputusan oleh para penanam modal. Namun, tahukah Anda dari mana asal mula dari evaluasi teknikal di pasar keuangan modern? Analisa teknikal tersebut berasal dari Dow Theory. Lalu apa itu dow theory? Nah, untuk mengetahui tentang dow theory, di postingan ini akan membicarakan sedikit perihal hal tersebut. Berikut pembahasannya.


Memahami Dow Theory


Dow Theory atau Teori Dow dipublikasikan pertama kali oleh Charles H.Dow di 255 Wall Street Journal. Charles Dow ialah seorang pemilik dan editor dari media Amerika Serikat bernama The Wall Street Journal. Lalu bersama Edward Jones, Dow menciptakan Dow Jones Industrial Average atau DJIA yang yakni indeks saham yang tertua di Amerika Serikat.


Pengertian dari Dow Theory seperti yang dibilang di atas ialah rancangan dasar dari evaluasi teknikal di pasar keuangan modern yang pertama dan tertua. Teori ini ialah inti utama di dalam menganalisa serta memilih berbagai acuan tren utama nilai harga di dalam sebuah bursa saham. Analisa teknikal sendiri ialah sistem yang terdasar di dalam investasi saham. Mulai dari melakukan penelitian fundamental tentang nilai harga dengan grafik ataupun chart untuk menjadi peta utama dalam memilih langkah yang selanjutnya.


Dow theory ini sangatlah penting untuk dunia persahaman. Hal itu karena pergantian naik dan turunnya suatu saham dapat dimengerti dengan menggunakan teori tersebut. Selain itu, mirip yang dibilang sebelumnya, Dow Theory akan memilih bagaimana Anda mengambil langkah yang berikutnya.


Dow Theory meski usianya sudah 100 tahun ke atas, tetapi teori ini masihlah dianggap relevan oleh para pelaku pasar. Bahkan teori ini tidak begitu berpengaruh pada keadaan market dan teknologi yang terus berkembang. Dow sendiri selaku pencetusnya meyakini jika pasar saham ialah ukuran yang bisa dijadikan pola keadaan perekonomian.


Ada 6 bagian utama atau prinsip dasar dari Dow Theory. Berikut adalah pembahasannya.


6 Komponen Utama Dow Theory


1. Pasar Memiliki Tiga Pergerakan




  • Main Movement / Primary Movement / Major Trend




Di dalam Dow Theory, tren primer ialah sebuah tren besar atau mayor yang terjadi di pasar keuangan, dimana itu menjadi yang terpenting untuk ditentukan. Itu alasannya tren yang besar ini akan memberikan pengaruh pada semua pergerakan harga serta akan memperlihatkan efek pada tren sekunder dan tren minor. Dow Theory juga mengatakan jikalau tren primer lazimnya akan berlangsung selama satu hingga tiga tahun, tetapi masih bisa untuk beragam.


Dengan tidak ada pengecualian panjang waktu tren, tren primer masih mempunyai efek sampai adanya konfirmasi reversal atau pembalikan arah. Misalnya, jika pada suatu tren naik harga ditutup dengan dibawah harga yang paling rendah sebelumnya dibuat dengan trough, maka mampu menjadi suatu sinyal jikalau pasar bergerak menuju ke arah bawah, dan tidak bergerak ke arah harga lebih tinggi.


Teori Dow dalam menganalis suatu tren, salah satu yang tersulit adalah memilih usang dari pergerakan harga akan berlangsung di dalam tren primer sebelum arahnya berbalik. Aspek yang paling penting yaitu melakukan kenali arah dari ekspresi dominan an menciptakan posisi searah, tidak melawan, Anda perlu ingat kalau tren ialah teman, sampai adanya sinyal kalau tren primer arahnya akan berbalik.




  • Medium Swing / Secondary Movement / Intermediate Reaction




Jika tren primer, diterangkan di atas ialah arah utama pergerakan harga di pasar, maka sebaliknya pada tren sekunder. Tren ini bergerak dengan arah yang berlawanan tren primer atau mampu dikatakan selaku koreksi tren primer.


Misalnya, kalau tren primer naik, maka tren sekunder yaitu pembentukan harga paling rendah ke yang lebih tinggi dari harga yang terendah sebelumnya atau pergerakan koreksi tren primer. Hal itu berlaku juga bagi kebalikannya apabila tren primer turun. Sebagai aktivis koreksi tren primer, tren sekuder ini perlu Anda ingat jikalau pergerakan koreksi tersebut tidak menjadi reversal atau menjadi pembalikan arah.


Umumnya, tren sekunder akan bertahan selama tiga minggu hingga tiga bulan, sementara retracement-nya yakni berkisar sepertiga hingga dua pertiga pergerakan dari tren primer. Salah satu huruf penting lainnya dari tren sekunder yakni pergerakan harga pada tren ini yang condong fluktuatif jika daripada tren primernya.




  • Short Swing / Minor Movement




Tipe yang paling simpulan dari, tiga jenis tren di Dow Theory yaitu tren minor. Tren ini lazimnya akan berlangsung tiga minggu kurang. Tren minor sendiri secara biasa ialah pergerakan koreksi tren sekunder.


Tren minor bukanlah perhatian yang utama untuk para usahawan pasar yang memakai Teori Dow. Hal itu sebab tipikal dari tren minor yang jangka panjang serta fokusnya yang jangka panjang di teori ini. Namun, tidak mempunyai arti bila tren ini tidak berhubungan . Tetap saja tren ini harus Anda amati sebab ialah bagian yang dari tren primer maupun tren sekunder yang merupakan tren lebih besar.


Tren primer dan sekunder memang menjadi fokus dan perhatian utama dari Dow Theory dan tren minor ialah pelengkap. Jika Anda terlalu fokus di tren minor, mampu membuat adanya transaksi tidak rasional. Hal itu alasannya trader akan terusik perhatiannya oleh pergerakan harga yang jangka pendek serta kehilangan persepsi untuk jangka yang panjang.


2. Tren Pasar Mempunyai Tiga Fase


Tren Primer Naik (Pasar Bullish)


Fase Akumulasi

Fase akumulasi merupakan yang paling permulaan dari terbentuknya pasar bullish. Fase ini adalah awal dimulainya pergerakan tren yang naik. Tren ini juga dianggap selaku titik para penanam modal yang mengetahuinya akan mengambil posisi di pasar.


Fase akumulasi ini lazimnya akan muncul di tamat dari suatu tren yang turun, dikala Anda menyaksikan seluruhnya jelek. Namun, fase ini pun yakni waktu saat pasar ada di level yang paling menawan. Hal itu alasannya di titik ini isu buruk adalah yang paling banyak diserap pasar, maka dari itu downside risk menjadi lebih terbatas serta menunjukkan valuasi mempesona.


Namun, fase akumulasi dapat menjadi yang paling sulit diidentifikasi alasannya adalah kemunculannya yang ada di final tren yang turun, yang mana mampu saja hanya pergerakan rebound atau ialah tren sekunder yang bukan awal tren yang gres. Fase akumulasi ini dikarakteristikan dengan pesimisme pasar yang jelas atau kuat, dengan para investor yang banyak berpikir jika kondisi cuma akan terus memburuk.


Dalam segi teknikal, fase akumulasi dimulai dengan ditandai mulainya fase konsolidasi pada pasar. Hal ini terjadi dikala tren turun telah mulai tampakdatar seiring tekanan jual berkurang. Suatu tren naik akan dikonfirmasi kalau harga tidak membuat harga paling rendah yang baru jikalau ketimbang harga yang terendah sebelumnya.


Fase Partisipasi Publik

Saat para penanam modal yang memiliki gosip pasar masuk di fase akumulasi, lazimnya mereka akan melakukan dengan asumsi jika yang paling buruk sudah final dan pemulihan akan secepatnya terjadi kedepannya. Seiring peningkatan di dalam fase ini, tren primer akan masuk ke dalam fase partisipasi publik.


Di dalam fase ini, sentimen yang negatif akan mulai untuk berkurang seiring dengan kondisi dari bisnis yang kian membaik. Apabila ada aneka macam kabar yang bagus mulai untuk mengisi pasar, akan lebih banyak investor kembali masuk ke dalam pasar. Fase ini tidak hanya menjadi fase yang paling panjang, tetapi ialah salah satu yang disertai pergerakan harga paling besar.


Fase Pelampauan

Berbarengan dengan kian besarnya peningkatan harga oleh kondisi bisnis yang kian baik serta jumlah pelaku pasar masuk semakin banyak, di ketika inilah fase pelampauan akan dimulai. Fase yang terakhir dari tren naik ini merupakan waktu untuk para investor cerdas memulai keluar pasar. Pada titik ini persepsi yang dimiliki ialah segalanya telah berlangsung dengan baik sekali serta hanya melihat pada hal baik di depan. Pada titik ini pula umumnya pembeli paling tamat untuk masuk ke dalam pasar sehabis adanya peningkatan harga besar. Namun, sayangnya membeli pada saat harga mendekati yang paling tinggi.


Selama fase pelampauan ini, Anda harus menunjukkan banyak perhatian pada berbagai sinyal pelemahan sebab mampu menjadi membuktikan kalau tren naik akan secepatnya selsai dan berubah dengan tren yang turun.


Tren Primer Turun (Pasar Bearish)


Fase Distribusi

Fase yang pertama dari pasar bearish ialah fase distribusi. Fase ini ialah era dimana para pelaku pasar yang sudah mendapat keuntungan memulai memasarkan posisi mereka. Fase distribusi berlawanan dengan fase akumulasi di pasar bullish. Di fase ini, sentimen masih optimis terus pada keseluruhannya dengan ekspektasi bila pasar terus untuk bergerak naik.


Hampir sama dengan fase akumulasi, fase distribusi ini susah diidentifikasi pada tahap-tahap yang awal. Sebuah tren turun akan menerima konfirmasi bila harga gagal membentuk yang paling tinggi baru dibandingkan dengan yang paling tinggi sebelumnya.


Fase Partisipasi Publik

Fase ini sesungguhnya tidak jauh berlawanan dengan fase partisipasi di pasar bullish. Namun, perbedaannya ada di mulainya banyak pelaku pasar yang melepaskan posisi mereka serta kondisi yang kian memburuk dan sentiment yang makin negatif. Pasar akan bergerak terus turun seiring naiknya aksi jual dari para pelaku pasar.


Fase Panik

Fase panik ialah fase yang paling final dari tren bearish. Fase ini mempunyai kecenderungan adanya kepanikan yang mana ditandai adanya aksi jual dengan jumlah yang besar sekali dalam waktu yang sebentar atau singkat. Di dalam fase ini, pasar diliputi dengan sentimen-sentimen negatif, baik pada data ekonomi yang lemah serta bisnis perusahaan yang semakin memburuk dan lain sebagainya.


Umumnya akan ada banyak penanam modal yang melepaskan posisi mereka dengan kepanikan serta mereka merupakan yang masuk ke dalam pasar pada fase pelampauan. Namun ketika pasar tampakpada level yang paling buruk fase akumulasi umumnya dimulai serta tren primer naik mampu mulai untuk menawarkan diri serta hal ini bermakna siklus akan berulang sendirinya.


3. Semua Berita Diperhitungkan Pasar Saham


Komponen atau prinsip Dow Theory yang selanjutnya yakni semua berita telah dipertimbangkan oleh pasar saham. Lalu apa maksudnya? Bagaimana hubungannya?


Teori Dow menyampaikan jika harga saham telah merepresentasikan segala berita di pasar keuangan. Setiap ada informasi yang gres, harga akan secara pribadi menyesuaikan dengan isu itu. Dengan begitu, bisa dikatakan kalau harga pasar menginformasikan tentang semua hal yang terjadi di dalam pasar saham. Itulah maksud dari harga sudah merefleksi semua isu yang usahawan-pengusaha saham pahami.


4. Indeks Bursa Saling Melakukan Konfirmasi


Dow Theory menyatakan kalau indeks dari sektor berkaitan akan saling melakukan konfirmasi. Di dalam teori ini, sektor diwakil indeks industri serta indeks transportasi. Teori Dow juga menyatakan jik tren dianggap benar bila dua sektor tersebut saling mengonfirmasi satu sama lain tren. Indeks-indeks sektor wajib untuk melalui tren yang sebelumnya agar tren yang sedang terjadi dianggap benar.


Kondisi pasar memang akan berlainan-beda, terutama apabila daripada keadaan pasar diamati guna menciptakan Teori Dow. Namun, Anda tidak perlu khawatir alasannya tetap mampu untuk menggunakannya dengan pembiasaan. Untuk keadaan pasar yang ada di Indonesia sendiri, Anda dapat menggunakan tiga indeks sektor kapitalisasi pasar paling besar untuk melakukan konfirmasi suatu tren.


5. Volume Perdagangan Mengonfirmasi Tren


Teori Dow hanya berbicara ihwal tren serta pergerakan dari harga. Dengan begitu, volume transaksi digunakan menjadi alat untuk konfirmasi saja. Volume akan mengonfirmasi apakah sebuah tren ataupun pergerakan harga ialah aktual atau palsu. Makara, mampu dikatakan kalau Dow Theory mempergunakan volume untuk membuat kepastian dalam menentukan sebuah tren meningkat. Dow Theory menyatakan jika tren akan dianggap benar bila volume meningkat terus dikala tren itu dimulai.


Sederhananya, apabila harga menurun yang diikuti dengan peningkatan volume transaksi, maka bisa untuk dikonfirmasi jika pasar sedang di dalam tren yang menurun atau down musim. Sebaliknya pun begitu, ketika harga pasar berkembangyang disertai oleh kenaikan dari volume, maka mampu dikatakan jika pasar di dalam tren yang naik atau up ekspresi dominan.


6. Tren Akan Terus Lanjut Sampai Muncul Berbagai Tanda yang Menunjukkan Secara Jelas Jika Tren Telah Berakhir


Dow Theory mengatakan bila suatu tren akan terus berlanjut hingga terbukti yang sebaliknya. Jadi, bisa dikatakan kalau tren akan berlanjut terus sampai ada aneka macam tanda pembalikan arah yang jelas dan kuat di primary trends. Di dalam teori ini, tren yang naik ditandai dengan terjadinya kenaikan yang konsisten untuk harga yang tertinggi serta harga yang paling rendah. Lalu sebaliknya, tren yang turun ditandai dengan terjadinya yang konsisten untuk harga yang paling tinggi dan harga yang paling rendah.


Dengan begitu, bila di saat tren sedang naik, terjadi penurunan harga yang paling tinggi dan harga yang paling terendah, maka bisa dianggap jika tren naik akan secepatnya berakhir. Begitu juga sebaliknya, kalau di saat tren turun terjadi kenaikan pada harga paling tinggi serta harga paling rendah, maka bisa dianggap bila tren turun akan berakhir secepatnya.


Nah, demikian pembahasan di postingan ini sedikit tentang Dow Theory. Dengan begitu, saat Anda bermain di pasar keuangan, Anda tidak cuma akan mengetahui wacana cryptocurrency, yang merupakan mata duit digital yang mana melalui proses pembuatan melalui teknik enkripsi serta dikontrol jaringan peer to peer. Ataupun ihwal blockhain yang ialah metode penyimpanan data digital yang mana multiserver atau berisikan banyak server. Lalu tentang genesis block yang yaitu blok pertama pada rantai blok atau blockchain. Dengan begitu, diharapkan postingan ini dapat memperbesar pengetahuan Anda. Semoga bermanfaat!


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama