Benarkah Ethereum Dianggap Halal Oleh Cendikiawan Muslim?

Cendikiawan Muslim terkemuka dan penasihat keuangan merilis whitepaper yang menyebutkan bahwa Ethereum “halal,” atau diizinkan, menurut hukum Syariah Islam. Kepatuhan Ethereum terhadap aturan Syariah sudah dipertimbangkan untuk sementara waktu. Melansir cryptoslate, Virgil Griffith, seorang programmer Amerika dan kepala produk khusus di Ethereum Foundation, pertama kali menyelidiki pertanyaan pada Oktober 2017. Kini whitepaper dari Amanie Islamic Finance & Shariah Advisor yang berbasis di Oman menyinari bahwa Ether memang mengikuti aturan Syariah, seperti yang dilaporkan oleh Decrypt.


Baca juga: Mengenal Ethereum, Apa Bedanya Dengan Bitcoin?


Dalam Islam, riba, proses meminjamkan uang untuk mengambil untung dari bunga, dianggap berdosa. Sebagian besar cryptocurrency dianggap haram sebab aset fisik tidak mendukungnya. Sebaliknya, koin sering mewakili investasi semu dalam sebuah perusahaan. Sebagian besar cryptocurrency ialah sekuritas, seperti yang disebutkan oleh Security Exchange Commision (SEC), kemiripan dengan bunga mengakibatkan kehebohan di antara mereka yang berada di lingkungan keuangan Islam.


Baca juga: Bagaimana Penipuan Cryptocurrency Bekerja?


Sebaliknya, Ether mewakili “token utilitas” dan berfungsi selaku mata duit yang mendukung Ethereum, kata Amanie. Penggunaan khusus untuk ETH alasannya banyak token berlangsung pada protokol. Dalam beberapa perkara di mana token dipakai untuk mengumpulkan duit bagi perusahaan — yang tampaksungguh menawan — maka aktivitas semacam itu akan dianggap haram dalam Islam.


Dalam analisis yang lain, pihak berwenang menetapkan bahwa bukti kerja Ethereum dan bukti kepemilikan keduanya sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah. Namun, bukti kepemilikan, langkah-langkah “mengunci” token untuk menerima hadiah besar, masih menjadi bahan perdebatan begitu ETH 2.0 ditayangkan.


Baca juga: Lembaga Riset ABI: Pendapatan Blockchain Global Capai $ 10 Miliar pada tahun 2023


Amanie merupakan bunyi yang sangat dikagumi di industri keuangan Islam. Meskipun pertimbangan tersebut tidak final, tetapi tetap memegang bobot di kalangan umat Islam yang taat. Mengingat ada 1,8 miliar penganut Muslim di seluruh dunia, keputusan ini dapat mempunyai konsekuensi material terhadap permintaan ETH. Putusan ini seperti dengan komentar yang dibuat oleh ketua Komisi Pertukaran Efek AS pada bulan Maret, yang menegaskan bahwa Ethereum lebih seperti dengan komoditas daripada keamanan.


Atif Yaqub, spesialis blockchain Muslim yang membantu menerangkan detail teknis kepada Amanie, mengatakan dengan meyakinkan:


“Orang-orang yang lebih sadar keyakinan kini mampu terlibat tanpa keraguan bahwa teknologi yang muncul sepenuhnya diizinkan untuk dipakai.”


Baca juga:






Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama