detakhukum.com – Bagi mereka yang menggeluti dunia Cryptocurrency, kini ini lagi ngehits mata duit kripto yang namanya Dogecoin. Dogecoin ini banyak banget diperbincangkan orang-orang, bahkan Elon MUsk juga sempat berulang kali nge-tweet perihal Dogecoin ini.
Hal itu pastinya semakin menambah popularitas Dogecoin yang disebut-sebut selaku pesaing Bitcoin. Beberapa minggu terakhir, Dogecoin menjadi mata uang kripto yang diperbincangkan alasannya adalah mengalami kenaikan pesat.
Memang, apa sih Dogecoin itu?
Asal muasal Dogecoin itu yaitu Jackson Palmer seorang manajer Adobe Inc, di Australia yang membuat Dogecoin pada 2013 dengan tujuan untuk menyindir tren mata uang kripto yang ketika itu lagi tengah happening banget.
Ya betul, Dogecoin mulanya dibentuk selaku materi bercanda dan lucu-lucuan saja. Akan namun lama-kelamaan ternyata malah diseriusin oleh para pemburu airdrop. Sampai pada hari ini (Feb 2021), market cap Dogecoin sudah menembus Rp 100 Triliun.
Billy Markus, seorang programmer di IBM tertarik untuk menolong Palmer biar mampu membuatkan teknologi transfer untuk Dogecoin. Sampai-sampai, Billy Markus menerima julukan lucu Shibetoshi Nakamoto diambil dari kata “Shiba”, jenis ras anjing yang menjadi icon Dogecoin dan pseudonim Satoshi Nakamoto, sang pencipta Bitcoin.
Dogecoin ini dibangung dengan metode scrypt yang tidak memiliki batasan persediaan. Dogecoin disebut sebagai mata duit kripto inflasi, kebalikannya dari Bitcoin yang terbatas jumlahnya.
Namun, baru semenjak 14 hari sejak dirilis, harga Dogecoin sempat terbang 300% alasannya Dogecoin mudah sekali untuk ditambang dan kebanyakan pemburu airdrop suka meme doge yang lucu.
Dogecoin juga dulunya berfungsi sebagai media transfer antar exchange sebab murah,cepat, dan nyaris senantiasa ada (liquid).
Sampai ketika ini, dogecoin digunakan sebagai materi banyolan, utamanya untuk mereka yang tidak paham dunia crypto. Sama mirip perumpamaan dihydrogen monoxide (air) untuk ngeprank orang yang tidak paham kimia dasar.
Bentukan Dogecoin juga lucu, bergambar anjing shiba inu jepang, yang sering dijadikan selaku meme.
Salah satu yang membuat banyak orang tetap menambang Dogecoin yakni karena coin ini bisa nyambi nambang Litecoin. Sebab teknologi keduanya mirip-seperti. Ibarat sekali dayung dua pulau bisa terlampaui.
Tapi tetap saja, tingkat resikonya tinggi banget karena persediaan yang tidak terbatas bisa bikin harganya sungguh fluktuatif.
Kini lonjakan harga Dogecoin dipicu oleh banyak hal abstrak. Salah satunya ialah Elon Musk yang suka iseng ngetweet Dogecoin. Belum lagi ada SatoshiStreetBets atau sebuah room di Reddit yang sempat berniat untuk mendongkrak harga Dogecoin hingga “go to moon”.
Sumber stt.ac.id