Iran Ingin Ciptakan Kripto Untuk Konfrontasi Hegemoni As

Presiden Iran sudah mengusulkan untuk menciptakan kripto Muslim selaku salah satu dari sejumlah cara untuk menghadapi dominasi ekonomi Amerika Serikat. Berbicara pada pertemuan Islam di Malaysia pada pertengahan Desember lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani memanggil negara-negara Muslim untuk memperkuat kerja sama keuangan dan jual beli dan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS dengan cara membuat kripto, seperti dilansir dari Cointelegraph.


Baca juga: Riset Deutsche Bank: Kripto Gantikan Mata Uang Fiat di 2030


Ia berargumen bahwa sanksi ekonomi A.S. adalah “alat utama untuk mendominasi hegemoni dan penindasan” negara-negara lain. Rouhani mengedepankan pembentukan metode perbankan dan keuangan khusus di antara negara-negara Muslim yang menggunakan mata uang setempat untuk perdagangan.


Baca juga: Selama 2019, Bitcoin Naik Turun?


Konferensi ini juga didatangi oleh para pemimpin negara-negara Muslim seperti Turki, Qatar dan Malaysia sebagai tuan rumah, sementara Arab Saudi dan Pakistan mengundurkan diri dari konferensi. Ide Presiden Iran dilaporkan telah mendapatkan derma dari Malaysia, Perdana Menteri negara itu, Mahathir Mohamad, mendukung inisiatif tersebut.


Baca juga: Riset: Pekerjaan di Industri Crypto dan Blockchain Meningkat Hingga 26%


Sejumlah yurisdiksi global sudah memikirkan pengerjaan cryptocurrency untuk menyingkir dari hukuman oleh AS hingga dikala ini. Seperti dilaporkan oleh Cointelegraph pada simpulan September, pihak berwenang di Korea Utara menginformasikan niat mereka untuk mengeluarkan mata uang digital, dengan para jago yakin bahwa inisiatif ini bertujuan untuk menolong negara tersebut melewati hukuman oleh AS.


Baca juga: Banyak Casino Mulai Beralih Pakai Cryptocurrency


Sementara itu, Venezuela tampaknya adalah salah satu pola paling terkenal dari negara-negara yang berusaha menyingkir dari sanksi A.S. menggunakan kripto mereka sendiri. Diluncurkan pada Februari 2018, Petro menjadi cryptocurrency nasional pertama di dunia.


Baca juga:





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama