Masih Banyak Nakes Belum Terdaftar Vaksinasi, Apa Sebabnya?


detakhukum.com – Pemerintah telah mengawali program vaksinasi semenjak Rabu 13 Januari 2021 lalu. Pada tahap ini, tenaga kesehatan (Nakes) menjadi prioritas utama penyuntikan vaksin.





Akan tetapi, sampai saat ini, jumlah nakes yang divaksin masih jauh dari sasaran, bahkan masih banyak yang belum terdaftar selaku akseptor vaksin. Apa sebabnya?





Jumlah nakes yang melakukan registrasi ulang dan menyatakan bersedia di vaksin sekitar 183 ribu* orang. Artinya, baru 11 % dari total 1,4 juta sasaran seluruh nakes yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.





Pada termin 1 (Januari 2021), telah ada 500.029 nakes yang mendaftar untuk di vaksin, atau 88,5%** dari target vaksinasi di tahap pertama.





Menurut Kemenkes banyak nakes yang pada ketika melaksanakan proses pendaftaran ulang, tak hingga menyelesaikan proses hingga laman QR Code. Padahal QR Code dipakai demi memperoleh e-ticket pinjaman vaksin. Belum lagi ada duduk perkara sistem yang eror.





Pendaftaran ulang sendiri di antaranya dapat dilaksanakan lewat aplikasi pedulilindungi.id atau melalui pesan pendek (SMS).





Kanal pendaftaran diperluas.





Bekerja sama dengan aplikasi pesan instan, WhatsApp selaku susukan registrasi otomatis lewat chatbot.





Tenaga medis dapat pribadi mendaftar dengan mengetik kata kunci “vaksin” ke akun helpdesk Kementerian Kesehatan di nomor 081110500567. Setelah itu, akan ada usul konfirmasi bahwa akseptor vaksin ialah tenaga kesehatan.





Kementerian Kesehatan juga akan melaksanakan sinkronisasi data dengan Dinas Kesehatan di kawasan dan fasyankes kawasan nakes bekerja.





Masih ada nakes yang ragu divaksin?





Selain duduk perkara terusan registrasi vaksin, ternyata data Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia bulan Desember 2020 lalu mencatat sekitar 20% tenaga kesehatan menolak menerima vaksinasi COVID-19.





Sementara 30% ragu akan keamanan vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd, dan 22% pesimistis akan efektivitas vaksin.





Sementara dari survei Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPN) mencatat sudah sebanyak 82,04% perawat bersedia di vaksin, sisanya menyatakan belum bersedia. (narasi/dh)



Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama