Pengadopsian Cryptocurrency: Bagaimana Bisnis Menyesuaikan Diri Kepada Revolusi Cryptocurrency?

Ada banyak alasan mengapa orang-orang memiliki Cryptocurrency. Pertama untuk menyimpan Cryptocurrency sebagai nilai, mengingat persediaan koin yang terbatas, seperti Bitcoin. Beberapa orang lainnya menyimpan Cryptocurrency untuk spekulasi — dalam artian mereka bermaksud untuk mendapatkan profit saat nilai suatu koin meningkat terhadap dolar Amerika Serikat atau koin yang lain. Kedua, alasan utama mengapa orang mempunyai Bitcoin adalah untuk dapat melakukan transaksi sehari-hari, mulai dari belanja di pasar supermarket, sampai keliling dunia. Namun apakah bisnis-bisnis sudah mulai mengikuti revolusi Cryptocurrency? Mari kita lihat.


Perusahaan Pariwisata


Industri pariwisata ialah salah satu industri terbesar di dunia. Menurut Travel Agent Central, ini adalah industri dengan pertumbuhan tercepat kedua di dunia. Sekitar $1.7 triliun diperkirakan akan dikeluarkan untuk industri pariwisata tahun ini.


Baca juga: Ledakan Cryptocurrency: Bitcoin naik mencapai angka tertingginya, Ethereum dan koin ternama lainnya ikut melambung tinggi.


Dengan pertumbuhan ini, bertambah banyak pelancong yang memiliki Cryptocurrency diperlukan untuk membayar kamar hotel atau penerbangan lewat dompet Crypto mereka. Semakin banyak perusahaan yang mulai menyesuaikan diri dengan kemajuan ini. Contohnya, kedua perusahaan reservasi parkir, Parking Access dan perusahaan reservasi shuttle bandara, Shuttlefare baru-gres ini menambahkan provider layanan pembayaran Bitcoin, BitPay di website mereka, yang memungkinkan konsumen untuk memakai Cryptocurrency sebagai metode pembayaran.


Sektor Perbankan


Manusia sangat bergantung pada bank untuk melakukan pembayaran sehari-hari dan untuk menyimpan duit mereka dengan kondusif. Bank juga bertanggung jawab untuk aset investasi yang menciptakan kekayaan lebih. Jumlah orang yang memakai layanan bank kian bertambah setiap tahunnya, menurut database Global Findex perihal World Bank: 1,2 miliar orang akil balig cukup akal sudah membuka rekening bank dari 2011 hingga 2017.


Baca juga: Bitcoin menurun dibawah $10,000 – Lalu bagaimana?


Industri keuangan tradisional bukannya berjalan tanpa tantangan bertahun-tahun belakangan, dengan bank sentral negara-negara seperti Venezuela dan Zimbabwe yang mencetak mata duit fiat untuk menangani ekonomi yang runtuh, dan para pemimpin pasar mirip Deutsche Bank yang tertangkap karena skandal pembersihan uang. Banyak orang yang mulai mencurigai apakah tata cara bank tradisional ini akan tetap berlanjut.


Dengan adanya layanan seperti PayPal dan Alipay yang memberikan kecepatan transaksi, Crypto mesti bersaing untuk menjadi bab atau untuk sepenuhnya menggantikan sistem bank tradisional.


Keuntungan terbesar Cryptocurrency ialah dapat menjanjikan metode perbankan yang transparan. Terdesentralisasi (tidak terpusat) dan imutabilitas (tidak mampu dibatalkan) memastikan bahwa semua yang terlibat dalam jaringan, mengerti apa yang terjadi di tata cara — fitur yang tidak dimiliki perbankan saat ini. Bank-bank mengetahui ini, itulah mengapa beberapa entitas seperti Bank of America menggunakan jaringan tunggal yang berpusat pada blockchain untuk menyimpan catatan perbankan dan untuk mengautentikasikan data eksklusif dan bisnis.


Apakah teknologi blockchain mampu digunakan untuk belanja online?


Industri belanja online terus bertambah alasannya banyak orang yang kian memilih untuk menerima barang dari kenyamanan rumah mereka, dibandingkan harus keluar ke supermarket terdekat. Dengan impian meningkatnya ukuran pasar online sampai $4 triliun di 2020, banyak perusahaan Cryptocurrency yang perlu terlibat untuk merealisasikan adopsi Cryptocurrency global menjadi realita.


Baca juga: Ramalan Ripple 2020 – Para Analis dengan Berani Menyatakan Ripple XRP akan menyentuh $14


Blockchain mampu menolong memajukan rantai pasokan dalam hal keamanan dan transparansi dalam layanan pembayaran serta di industri belanja online. Misalnya, seorang pengguna mampu memindai isyarat QR pada wadah jus jeruk untuk melihat perjalanan produk tersebut hingga hingga di toko, hal ini dapat menolong melawan keberadaan barang-barang imitasi.


Beberapa perusahaan juga memperlihatkan cara gampang untuk belanja di sejumlah toko online besar, tergolong Amazon. Contohnya, Olodolo mengijinkan para penggunanya untuk membeli di AliExpress dengan mengeluarkan uang menggunakan banyak sekali jenis Cryptocurrency mirip Bitcoin Cash, Ethereum dan Litecoin.


Baca juga: Ethereum Menembus Titik Resisten: Harga Ethereum Berpotensi Naik Terus


Revolusi Cryptocurrency bergerak cepat, namun untuk betul-betul merealisasikan ini, kita perlu mengembangkan jumlah bisnis di seluruh dunia yang dapat menerima Cryptocurrency selaku alat pembayaran. Mulai dari belanja online hingga bepergian kemana saja, kita telah bisa melihat berapa banyak bisnis yang sudah beradaptasi dengan revolusi Cryptocurrency.


Baca juga:



Source: Oluwatobi Joel on Cointelegraph.com


Disclaimer: Metode, angka, teknik, atau indikator yang dihidangkan pada gosip ini berasal dari sumber yang tertera, dihentikan diasumsikan akan menguntungkan dan tidak akan menimbulkan kerugian. Berita ini disampaikan dengan tujuan sebagai bahan edukasi dan berita, dan bukan ialah usulan investasi. Penulis, penerbit, dan semua afiliasi tidak bertanggung jawab atas hasil transaksi anda.




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama