Ramalan Bitcoin Terkait Halving Bitcoin Mei 2020: Harga Btc Melonjak Tajam? Berikut Pertimbangan Para Ahli

Mike Novogratz, pendiri bank aset digital, Galaxy Digital, sekali lagi menyuarakan prediksinya terkait ramalan Bitcoin (BTC) sehubungan halving Bitcoin yang hendak terjadi pada Mei 2020. Menurut Novogratz, Cryptocurrency ini akan menembus $20,000 pada tahun ini.


Prediksi ini timbul beberapa bulan sesudah Novogratz menyatakan bahwa BTC akan menjamah $12,000, sempurna sebelum reli harga gres-gres ini. Akankah Novogratz, yang dikenal dengan ramalannya yang berani — yang kebanyakan tidak meleset jauh — akan benar kali ini? Semakin dekatnya halving Bitcoin, para analis mempunyai ramalan bitcoin yang berbeda-beda. Sebagian dari mereka skeptis dan tidak percaya dengan pernyataan Novogratz yang mau menjadi reli harga, sedangkan sebagian menganggap bahwa harga BTC belum mampu dinyatakan.


Apa yang begitu Istimewa dari halving Bitcoin?


Secara singkat, halving merupakan penghematan 50% kepada reward penambang Bitcoin, yang terjadi setiap empat tahun sekali dan berujung pada pengurangan jumlah Bitcoin yang dirilis ke pasar.


Baca juga: Prediksi Harga Bitcoin, Ethereum & Ripple – FXStreet 19 Feb


Namun, yang lebih penting dari sisi teknikal dari dilema ini yaitu fondasi keuangan: konsekuensi dari halving pasar. Pertanyaannya adalah apakah sejarah akan terulang lagi? Seperti halnya pada pasar manapun, mengandalkan data historis tetaplah menjadi hal yang penting dalam mengantisipasi pergerakan harga — khususnya mengingat semenjak halving pertama terjadi, Bitcoin sudah melambung tinggi 1,000 kali nilainya.


Sejarah menandakan bahwa setahun sehabis halving pertama terjadi di 28 November 2012, harga Bitcoin berkembangke $1,100 dari hanya $11 per BTC, ini merupakan kenaikan sampai 10,000%. Halving kedua, pada July 2016, menerangkan peningkatan dari $576 ke $650 ditengah peningkatan minat terhadap aset ini. Setahun lalu, pada 9 Juli 2017, BTC meroket hingga $2,500, dimana terjadi kenaikan nilai sampai 434%.


Baca juga: Dimusuhi: Bitcoin, Ethereum, dan Ripple tetap Melangkah dengan Indah


Meski sejarah menerangkan hal yang berganti-ubah, semua aspek mesti diperhitungkan. Tetap saja, hal ini memberikan pengetahuan ihwal perilaku yang memungkinkan dari kedua aset dan pasar, mengenang insiden penting yang terjadi seperti halving. Untuk para investor jangka panjang, halving yang hendak datang dapat menunjukkan efek berkelanjutan yang positif.


Kemungkinan peningkatan: Bitcoin merupakan aset deflasi


Beberapa pihak yang meyakinkan bullish (kenaikan) akan terjadi, mengatakan bahwa kejadian halving akan menyebabkan peningkatan harga pada Bitcoin, seperti yang telah terjadi sebelumnya.


“Salah satu nilai utama Bitcoin ialah gagasan kelangkaan aset digital,” terang Mati Greenspan, CEO dari perusahaan konsultan Cryptocurrency, Quantum Economics. “Kurang dari empat bulan, tingkat inflasi Bitcoin akan berubah dari 3.68% menjadi 1.8% per tahun. Semua hal sama, makin berkurangnya jumlah koin beredar, maka harga pasar akan meningkat,” katanya. Dan Ia berfikir bahwa hal ini akan tetap mirip ini. “Hanya akan ada 21 juta dalam peredaran pasar memastikan Bitcoin tetap menjadi aset yang deflasi, yang didesain untuk berkembangnilainya seiring waktu,” jelasnya lagi. Menurut Greenspan, peristiwa halving “tidak cuma selaku simbol pengingat dari desain ini, melainkan tonggak nyata dimana pasukan token ini akan dikurangi.”


Baca juga: Harga Bitcoin Turun? Cek Update Harga Cryptocurrency Berikut


Paolo Ardoino, CTO Bitfinex, juga menyepakati hal ini. “Dari pengelihatan pasar keuangan, kita mampu melihat berkurangnya dorongan untuk memasarkan dikarenakan berkurangnya jumlah Bitcoin yang tersedia untuk para penambang,” jelasnya. “Ini condong akan memungkinkan kita untuk melihat adanya peningkatan harga Bitcoin yang cukup.”


Erik Voorhes, CEO dari Shapeshift menyatakan pada Decrypt bahwa halving merupakan mengambarkan dari pasar yang sehat. “Ini mendemonstrasikan perbedaan fundamental antara Bitcoin dan mata uang fiat: dapat diprediksi dan transparansi,” katanya. Selain itu, hal ini “mengambarkan matematika yang mampu diprediksi mampu menggantikan keinginan subjektif para politisi dan bankir.”


“Dengan mata uang fiat, tidak ada yang tahu berapa banyak dollar yang ada, atau berapa banyak yang akan dicetak tahun depan, dan dengan demonstrasi halving dari Bitcoin ini, siapa saja mampu tahu dengan pasti berapa banyak Bitcoin yang ada, berapa yang mau diciptakan tahun depan, dan bahkan bagaimana inflasi dalam 20 tahun kedepan.” Apa yang membuat angka naik, Voorhes tidak menyatakannya.


Baca Juga: Menjelang Halving Bitcoin Mei 2020: Beli Cryptocurrency dan Raih Profit Besar


Hal yang mesti diperhitungkan


Halving tidak mampu dihindari dan begitu juga konsekuensinya, apapun itu. Dengan segala perbincangan yang terjadi, agak sulit untuk mampu memahami ramalan bitcoin mengenai berapa harga Bitcoin sebelum atau nantinya sesudah halving terjadi, tidak menghiraukan apa kata sejarah. Namun jika kekuatan pasar tradisional diterapkan pada Cryptocurrency, analisis mendalam perihal sentimen penanam modal harusnya menjadi indikator terbaik dari kemungkinan pergerakan harga.


Baca juga:



Sources : Julia Magas on CoinTelegraph.com; Robert Stevens on decrypt.co


Disclaimer : Metode, angka, teknik, atau indikator yang dihidangkan pada gosip ini berasal dari sumber yang tertera, tidak boleh diasumsikan akan menguntungkan dan tidak akan mengakibatkan kerugian. Berita ini disampaikan dengan tujuan selaku materi edukasi dan info, dan bukan ialah rekomendasi investasi. Penulis, penerbit, dan semua afiliasi tidak bertanggung jawab atas hasil transaksi anda.





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama