Ripple memperluas jaringan pembayarannya di salah satu negara paling padat penduduk di Amerika Selatan, Brasil. Di Brasil dan Amerika Latin biasanya, sektor mata duit kripto menjadi semakin penting bagi banyak populasi.
Baca juga: Cina dan Rusia Mulai Ujicoba Cryptocurrency
Melansir born2invest.com, Ripple juga menenteng pebisnis dan direktur fintech berpengalaman Luiz Antonio Sacco sebagai direktur pelaksana untuk mendorong strategi dan membangun ekosistem Ripple di kawasan tersebut.
Baca juga: Manfaatkan Blockchain, Thailand Segera Terapkan eVOA
Menurut Sacco, transaksi antara individu dari Brasil dan negara-negara lain berjumlah hampir $4,6 miliar pada 2019, berkembangsekitar 10% dibandingkan tahun 2018, dan sebagian besar transaksi ini sudah diproses melalui jaringan pembayaran SWIFT global. Namun, SWIFT memungut biaya transaksi dan dapat mengkonsumsi waktu beberapa hari sebelum hingga ke peserta. Oleh sebab itu, Ripple bermaksud untuk melawan SWIFT dengan alternatif yang prospektif biaya yang lebih rendah dan transfer yang lebih singkat lewat kekerabatan bisnis gres dengan bank-bank Brasil. Ripple saat ini sedang dalam obrolan dengan bank-bank untuk mengintegrasikan cryptocurrency XRP internal lebih berpengaruh selaku mata duit ke dalam sistem perbankan tradisional. Hingga saat ini Brasil sudah menyumbang 30% dari total volume transaksi yang diproses lewat Ripple. Karena itu fokusnya yaitu mengoordinasikan bank Brasil dan otoritas pengawas untuk membuat pengantaran uang lebih efisien di kurun depan.
Baca juga:
- Hasil Penelitian: UEA Hemat $ 3 Miliar Jika Kembangkan Blockchain
- Potensi Blockchain dan Infrastruktur di Afrika
- Apa Kabar Cryptocurrency di Australia?