Sinopsis Dan Review The Divergent Series: Allegiant (2016)


Tris, Four, Caleb, Peter, Christina dan Tori berhasil kabur menuju dunia di luar tembok. Namun, panorama yang mereka liat sungguh di luar prasangka. Di tengah ancaman pembunuhan dari Edgar, anak buah Evelyn, mereka ‘diselamatkan’ oleh sekelompok orang yang rupanya tiba dari Bureau of Genetic Welfare.



Kedatangan mereka tampaknya sudah dinantikan-tunggu. Di sana, Tris bertemu seseorang bernama David. Dia adalah otak di balik penciptaan dunia berfaksi-faksi yang ditinggali Tris, Four dan yang lain. Fakta gres pun terungkap, Tris mesti kembali menuntaskan sesuatu sebelum telat. Bagaimana persisnya The Divergent Series: Allegiant (2016)? Baca ulasan dan sinopsisnya lebih dulu di bawah ini untuk mendapatkan bocoran!



Sinopsis



Sinopsis



  • Tanggal/Tahun Rilis: 8 Maret 2016

  • Genre: Social Science Fiction, Action, Drama, Distopia

  • Produksi: Red Wagon Entertainment, Summit Entertainment, Mandeville Films

  • Sutradara: Robert Schwentke

  • Pemeran: Shailene Woodley, Theo James, Jeff Daniels, Miles Teller



Para anggota lima faksi yang hidup di dalam tembok tinggi tidak pernah tahu kehidupan semacam apa yang ada di luar tembok. Secara kebetulan, pesan belakang layar dari pendiri yang tersimpan dalam kotak ‘mengarahkan’ mereka untuk keluar tembok. Masih di dalam tembok, Tris (Shailene Woodley) menolak ajakan untuk menjadi pemimpin. Dia tidak menyukai hal-hal semacam itu.



Di sana sedang berjalan persidangan untuk pengikut Janine yang pada seri kedua lalu diceritakan sudah tewas. Walau sekarang telah tidak ada lagi faksi, Jack Kang, mantan pemimpin Faksi Candor, (Daniel Dae Kim) tetap akan berusaha menegakkan kejujuran di kota tersebut.



Persidangan dimulai dengan menyuntik Max (Mekhi Phifer) menggunakan Serum Kejujuran. Jack bertanya apakah Max merasa benar telah membunuh orang lain. Pengikut Janine ini merasa dirinya benar alasannya siapa pun yang memberontak memang mesti dibunuh. Sebagian besar anggota yang ada di sana menghendaki Max dibunuh, tapi orang-orang yang menghendaki Max tetap hidup tidak kalah banyak.



Jack dan pemimpin lainnya cukup dibentuk gundah dengan kasus ini, tetapi akibatnya Evelyn (Naomi Watts) memutuskan membunuh laki-laki itu. Keputusan Evelyn bertentangan dengan Johanna (Octavia Spencer) yang berpendapat bahwa persidangan tidak sebaiknya didasari kebencian terlebih sampai dibunuh. Johanna dan mereka yang sependapat pergi dari arena tersebut, tergolong Four (Theo James).



Dari dalam jeruji, Caleb (Ansel Elgort) berteriak mengundang-manggil Tris dan meminta maaf atas sikapnya dan tak mau dibunuh, tetapi Tris kadung tidak acuh. Gadis itu ingin seluruhnya mengikuti pesan dari para pendiri untuk keluar dari tembok tinggi dan berjumpa manusia yang lain.



Keinginan Tris masih disangsikan Four alasannya pemuda itu tidak tahu siapa pendiri itu bahu-membahu, ada kepentingan apa di balik pesan mereka. Satu-satunya cara mengenali dunia di balik tembok ialah dengan melihatnya langsung.



Esok harinya dikala Caleb akan disidang, Four diam-diam membebaskannya atas usul Tris. Hal ini dikenali oleh beberapa penjaga. Untuk mengecoh mereka, Four pura-pura membunuh Caleb. Peter yang menyaksikan kejadian tersebut ingin gabung dengan Tris dan Four untuk kabur dari sana.



Upaya mereka untuk keluar dari kota tidak gampang. Four harus melalui pos penjaga yang cukup ketat. Beruntung Christina (Zoe Kravitz) tiba membantu dan mereka dibolehkan pergi.



Penjaga yang curiga mengenai insiden tersebut melapor pada Edgar (Jonny Weston) bahwa Four membawa kabur Caleb. Akibat kejadian ini, mereka dinyatakan selaku pengkhianat dan mesti dibunuh. Four dan kelompoknya yang terdiri atas Tris, Caleb, Christina, Peter (Miles Teller) dan Tori (Maggie Q) datang di dalam hutan. Di sana tersedia segala jenis senjata dan peralatan yang sebelumnya sudah disiapkan Tori.



Kelompok tersebut kemudian bergerak cepat memakai alat dan memanjat tembok besar yang selama ini mengurung mereka. Ternyata Evelyn telah mengalirkan listrik ke tembok tersebut. Mengetahui hal itu Tris mempunyai ide meledakannya. Dibantu Four keduanya berburu waktu dan harus segera melarikan diri dari pasukan Evelyn yang makin akrab.



Mereka kesannya berhasil lewat tembok tersebut namun Tori harus tewas tertembak. Begitu sampai ke dunia di luar tembok, mereka hanya mendapati tanah-tanah gersang dengan genangan berwarna merah. Di sana tidak ada satu pun insan terlihat. Saat berteduh di suatu gedung sebab hujan air berwarna merah mereka terlihat mulai kehilangan cita-cita apakah ada kehidupan di sini.



Saat telah reda mereka melanjutkan perjalanan, akan tetapi tanpa disangka Edgar sukses menyusul dan terus menembaki. Tak punya pilihan lain selain berlari, Four, Tris, Caleb, Pater dan Christina terus berlari sampai suatu pintu hologram berskala besar terbuka dan menenteng mereka ke dunia baru.



Di depan mereka sekarang sudah berjejer orang-orang berseragam membawa senjata yang tampakdari abad depan. Sebelumnya orang-orang tersebut pula yang berhasil membunuh Edgar. Tris dan lain sangat gundah dan tidak mengerti yang sedang terjadi. Rupanya kehadiran mereka memang telah dinantikan oleh sekelompok orang tersebut.



Tak lama bola-bola plasma diaktifkan guna melindungi tubuh mereka dari udara yang beracun. Mereka lalu dibawa menggunakan suatu pesawat canggih dan kesannya hingga ke suatu bangunan yang tampak sungguh terbaru tapi dengan sedikit ruang hijau di sekitarnya. Rupanya bangunan atau gedung tersebut yakni Bureau of Genetic Welfare.  



Sampai di sana mereka disambut oleh Matthew (Bill Skarsgård) dan lainnya. Mereka lalu dimasukkan dalam sebuah tabung guna membersihkan diri dari racun-racun yang menempel pada tubuh. Bersamaan dengan itu mereka juga diminta memasukkan tangan ke suatu tabung.



Di tangan mereka kini terdapat barcode yang anehnya berlainan-beda antara satu dan yang lain. Tris dan mitra-mitra kembali menghadapi hal baru yang menciptakan mereka galau. Apa yang akan terjadi berikutnya? Ada agenda apa dengan barcode tersebut?



Pengulangan Alur dan Formula



Pengulangan Alur dan Formula


The Divergent Series: Allegiant (2016) merupakan seri ketiga dari Divergent Series yang secara garis besar tidak ada yang gres darinya. Bagian tugas masih dipercayakan pada Shailene Woodley dan Theo James. Konfliknya sendiri masih seputar dikejar-kejar dan evakuasi diri dari upaya pembunuhan; satu tipe dengan dua seri pendahulunya. Hidup Tris selaku Divergent sempurna mesti dijalani dengan sungguh bikin capek.



Hal yang membuat film ini kian seperti kering pandangan baru yaitu karakter Peter yang digambarkan kembali berkhianat. Sadar sebentar beliau lalu kembali lupa daratan hanya alasannya diiming-imingi pekerjaan di satu tempat yang gres ia datangi. Dilihat dari motifnya, bab ini malah terasa selaku sesuatu yang dipaksakan.



Terdapat Beberapa Kejutan



Terdapat Beberapa Kejutan


Tidak mampu disangkal walau terasa menggunakan alur dan formula yang berulang, The Divergent Series: Allegiant (2016) punya beberapa kejutan yang sedikit banyak bisa mengalihkan perhatian Anda dari kebosanan. Elemen-bagian mengagetkan ini bisa dinikmati antara lain dikala pertama kali Tris dan kawan-mitra mendapati bahwa tidak ada apa pun di luar sana kecuali tanah gersang dengan genangan air berwarna merah.



Kejutan lainnya ialah dikala pasukan dari Bureau of Genetic Welfare yang bersenjata canggih datang-datang menyelamatkan mereka lewat pintu hologram. Selain mengejutkan bagian ini lumayan memancing rasa ingin tau karena kita tidak tahu mereka siapa, Tris akan dibawa kemana dan sebagainya. Rasa penasaran terjaga hingga adegan saat tangan mereka mendapat barcode. Selebihnya? Anda akan bisa menebak kisah akan dibawa ke mana.



CGI dan Film yang Tak Selesai



CGI dan Film yang Tak Selesai


Jika boleh menyebutkan hal yang paling dikenang dari  The Divergent Series: Allegiant (2016), itu ialah imbas CGI yang tidak coba-coba dan tamat film yang rasanya tak tamat. CGI pada seri ketiga ini dijamin sungguh memuaskan Anda.



Dimulai dengan bentuk bangunan Bureau of Genetic Welfare yang sungguh futuristik, metode barcode di tangan yang bisa digunakan membuka pintu, keberadaan drone mutakhir yang dikenalkan pada Four, pesawat David yang digunakan Tris, sampai Caleb yang asyik dengan pekerjaan barunya.



Sayangnya The Divergent Series: Allegiant (2016) mirip berakhir menggantung dan tak selesai. Rupanya memang berdasarkan rencana Allegiant bukan seri terakhir. Masih ada satu film lagi yang dibuat menurut novel ketiga milik Veronica Roth, ialah  The Divergent Series: Ascendant. Namun, alasannya respon untuk film ini sangat mengecewakan dan keuntungan yang merosot tajam, film batal dibentuk.



The Divergent Series: Allegiant (2016) menjadi film penutup dari aksi Tris, Four dan kawan-kawan yang banyak menuai ulasan negatif. Kejayaan Divergent (2014) rupanya susah terulang. Walau demikian, akting Shailene Woodley dan Theo James di sini mempertontonkan sebuah chemistry yang membuat film ini bisa diingat dalam waktu lama. Anda yang penasaran dengan seri terakhirnya, mampu menonton secepatnya. Selamat melihat!



Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama