Setelah kesemrawutan yang disebabkan oleh penyerangan Janine terhadap Faksi Abnegation, pemimpin Erudite tersebut justru mengembangkan info bohong bahwa para Divergent yang melakukannya. Sementara itu, Tris, Four dan Caleb tampakbersuaka ke markas Faksi Amity yang tenang dalam pelariannya. Setelah serangan dari pasukan Janine, mereka melarikan diri.
Dalam perjalanan, ketiganya bertemu sekelompok orang yang ternyata adalah Factionless. Di sana, suatu kejutan menanti Four sekaligus Tris. Apa yang terjadi lalu? Bisakah mereka melawan Janine dengan pasukan Dauntless yang tersisa? Sinopsis dan ulasan di bawah ini sedikit banyak akan memberikan gambarannya pada Anda. Mari simak bersama!
Sinopsis

- Tanggal/Tahun Rilis: 11 Maret 2015
- Genre: Social Science Fiction, Action, Drama, Distopia
- Produksi: Red Wagon Entertainment, Summit Entertainment, Mandeville Films
- Sutradara: Robert Schwentke
- Pemeran: Shailene Woodley, Theo James, Kate Winslet, Miles Teller
Lima hari sesudah para pemberontak berhasil menggagalkan pembantaian, Janine Matthews (Kate Winslet) membuat semacam pengumuman bahwa kedamaian dunia kembali terancam karena kedatangan sekelompok insan berbahaya yang disebut Divergent, yaitu mereka yang memiliki jati diri lebih dari satu faksi. Divergent yakni pemberontak dan tidak bisa dikendalikan.
Janine juga mengembangkan hal bohong dengan mengatakan bahwa para Divergent-lah yang sudah menyamar menjadi Dauntless pada kejadian penyerangan Faksi Abnegation sementara waktu kemudian. Mereka dituduh merusak metode faksi yang selama ini ada.
Janine lalu meminta semua melawan para Divergent tersebut, Di segi lain, Eric Coulter (Jai Courtney) menemukan sebuah kotak yang dicari selama ini di kediaman orangtua Tris dan Caleb. Dia pun memberikan kotak itu terhadap Janine.
Cerita berlanjut ketika Tris (Shailene Woodley), Four (Theo James), Caleb (Ansel Elgort) dan Peter (Miles Teller) menuju markas Faksi Amity untuk meminta perlindungan. Sementara waktu Tris dan mitra-kawan kondusif berada di sana. Tris sendiri sudah memotong rambut panjangnya karena perasaan bersalah pada banyak orang utamanya kedua orangtua.
Mereka hidup berdampingan dengan Faksi Amity yang bekerja selaku petani, peternak yang bahagia serta tenang. Sementara itu, kotak yang ditemukan Eric rupanya berisi pesan dari para pendiri tentang kurun depan manusia. Kotak dengan simbol lima faksi tersebut ternyata cuma bisa dibuka oleh Divergent. Janine lalu menyuruh Max (Mekhi Phifer) untuk menangkap semua Divergent.
Di tempat Faksi Amity, terjadi kericuhan yang disebabkan oleh Tris dan Peter. Pemimpin Amity, Johanna Reyes (Octavia Spencer) merasa keberadan mereka mulai mengusik kehidupan Faksi Amity yang hening. Jika keributan tersebut terulang Tris dan yang lain harus pergi dari sana. Di sana Tris mengingatkan Johanna perihal bahaya yang hendak ditimbulkan oleh Janine kemudian memintanya bergabung untuk ikut bertempur.
Namun, Johanna menolak. Dia tidak ingin Faksi Amity terlibat dalam peperangan. Tak lama, delegasi Janine yang diwakili Max, Eric dan lainnya tiba ke pemukiman Faksi Amity guna mencari dan menangkap para Divergent. Pasukan Janine dilengkapi sebuah alat yang mampu secara cepat mendeteksi apakah orang itu Divergent atau bukan. Mereka lantas meminta anggota Faksi Amity untuk berkumpul guna pengecekan.
Eric curgia Johanna menyembunyikan sesuatu. Dia pun menggeledah daerah tersebut secara menyeluruh. Hingga hasilnya Peter berteriak dan menginformasikan keberadaan mereka. Tris, Four dan Caleb sukses kabur dengan bergegas menaiki kereta yang sedang berlangsung. Berhasil naik ke atas kereta, ketiganya malah bertemu dengan para Factionless atau mereka yang tidak punya faksi.
Para Factionless, diwakili pemimpin mereka, Edgar (Jonny Weston) tidak menggemari kehadiran Tris dan lainnya. Pertarungan pun kembali terjadi tapi ketika Four memberi tahu nama aslinya, yaitu Tobias Eaton pada Edgar, sikap para factionless saat itu juga berganti. Mereka lantas membawa Four dan kawan-mitra ke suatu kawasan yang rupanya ialah markas factionless.
Di sana Four, Tris dan Caleb berjumpa seorang wanita berjulukan Evelyn Johnson-Eaton (Naomi Watts). Evelyn rupanya ialah pemimpin Factionless sekaligus ibu kandung Tobias atau Four. Saat dijamu makan, Tris menerima penjelasan perihal seluruhnya. Evelyn bercerita jikalau Marcus Eaton (Ray Stevenson) suka menyiksanya.
Dia pergi dan Faksi Abnegation meniru informasi perihal kematiannya. Ketika itu Evelyn masih muda dan tidak berpikir panjang saat meninggalkan Tobias. Namun, sekarang dia ingin memperbaiki hubungan dengan anaknya tersebut.
Mendengar klarifikasi Evelyn, Tobias tidak langsung percaya dan mengira perempuan itu cuma memanfaatkannya untuk menambah pasukan. Evelyn membantah dengan mengatakan cuma ingin bersekutu sebab ia tahu Dauntless lainnya kini berada di daerah Faksi Candor. Evelyn merasa bila Dauntless dan Factionless bergabung mereka bisa mengalahkan Janine.
Esok harinya, Four dan Tris bersiap menuju Candor menemui Dauntless yang tersisa, namun Caleb menetapkan tidak ikut alasannya adalah beliau tak mau terlibat perang sipil antara pemberontak dan Janine. Kakak Tris ini lebih menentukan kembali ke Abnegation alasannya adalah mungkin saja bisa melakukan sesuatu yang memiliki kegunaan di sana.
Tris dan Four melanjutkan perjalanan menuju Candor hingga sampailah mereka di sana. Keduanya kembali berjumpa dengan Christina (Zoe Kravitz), kekasih Will, dan Tori (Maggie Q). Four menerima isu bahwa ketika ini hanya tersisa 175 Dauntless, sementara sisanya mengikuti Eric dan Max.
Sayang keduanya ditangkap oleh pemimpin Candor, Jack Kang (Daniel Dae Kim). Jack menangkap mereka sebab mengetahui pengumuman terkait ulah Tris dan Four terhadap Faksi Abnegation; Jack tergoda fitnah yang diumumkan oleh Janine. Walau Four sudah menjelaskan bahwa itu bohong, Jack yang berasal dari Faksi Candor, ialah orang-orang jujur dan adil, tetap menyerahkan Four dan Tris terhadap dewan untuk disidang.
Four kemudian menyinggung soal Serum Kejujuran yang dimiliki Faksi Candor dan bersedia disuntik memakai serum tersebut untuk membuktikan kejujurannya. Lalu, apakah mereka sukses meyakinkan Faksi Candor? Apakah Tris dan Four akan mendapat sekutu untuk melawan Janine?
Segi Penceritaan Cukup Membosankan

The Divergent Series: Insurgent (2015) ialah kelanjutan dari Divergent 2014. Sejak tamat film Divergent sebelumnya para penonton rasanya telah bisa menebak bahwa seri kedua ini berisi perlawanan Tris dan Four kepada Janine. Sayangnya, perlawanan yang disuguhkan ternyata lebih cenderung pada kisah perburuan.
Tris dan Four tidak terlampau banyak beraksi mirip sebelumnya. Mereka sibuk berlari dan mencari derma serta memperbanyak sekutu. Masalah utama pada film seri kedua ini adalah Tris, yang ternyata Divergent 100%. Secara simpel, pertunjukan film ini sebagian besar hanya berisi tentangnya termasuk luka dan rasa bersalahnya.
Karakter Four juga tidak dikembangkan secara lebih jauh padahal sangat memiliki potensi menciptakan jalan dongeng lebih emosional; mengenang di film ini beliau diceritakan berjumpa dengan ibu yang sudah usang berpisah dengannya.
Semuanya wacana Tris, sampai-hingga alur yang mempertontonkan keterlibatan para faksi rasanya tidak lebih dari sekadar numpang lewat. Karakter Caleb yang ternyata berkhianat juga tidak disajikan secara mendalam. Seolah aksara ini tidak penting dan yang penting hanya Tris serta statusnya sebagai Divergent.
Pembagian scene, cerita dan pertentangan yang condong tidak merata ini dan cuma memfokuskan pada abjad Tris berpengaruh pada alur yang membosankan. Subkonflik yang tidak dimanfaatkan dengan baik membuat film ini terasa datar dan kurang menawan dibanding pendahulunya.
Membingungkan Penonton Baru

Sebagai bagian dari sebuah film seri, The Divergent Series: Insurgent (2015) tidak ramah kepada penonton gres. Anda yang sudah menonton Divergent (2014) mampu eksklusif mengerti ketika menonton film lanjutan ini. Namun, bagi yang gres menonton, rasanya akan kebingungan alasannya adalah tidak terdapat penjelasan-penjelasan terkait perumpamaan atau faksi yang sekurang-kurangnyadiselipkan secara terang dalam cerita.
Sutradara mengandalkan pemahaman yang sudah lebih dulu dimiliki penonton dikala melihat Divergent. Di luar itu, Anda akan resah. Menyaksikan Insurgent tanpa menonton Divergent lebih dahulu bisa membuat Anda kurang mampu menikmati film ini.
Visual Efek Lebih Memanjakan Mata

Lemah di segi pengembangan huruf dan subkonflik, The Divergent Series: Insurgent (2015) menggantinya dengan memberikan suguhan visual imbas yang lebih memanjakan mata dibanding Divergent. Pengalaman Tris ketika lewat simulasi-simulasi semoga mampu membuka suatu kotak rahasia dicitrakan menggunakan visual imbas yang berkualitas.
Scene dikala dirinya menyelamatkan sang ibu dari reruntuhan bangunan yang terbakar sangat menawan. Pun scene dikala Four tiba-datang lesap mirip abu. Tampilan visual yang sedemikian rupa diperkuat dengan akting Shailene Woodley yang memang ‘berjasa’ untuk film ini.
Ketika menetapkan menonton The Divergent Series: Insurgent (2015), jangan berharap lebih, khususnya dari sisi pendalaman cerita. Bagi Anda penggemar abjad Four atau Caleb, bersiap saja kurang puas kepada film ini. Meski begitu, dia punya performa visual imbas yang cukup memuaskan. Untuk membuktikannya, Anda mampu pribadi menonton secara utuh. Siap mengikuti petualangan Tris?
Sumber spurs.com