Sinopsis & Review Film Die Hard 2, Duel Akhir Hayat John Mcclane


Keberhasilan film laga Die Hard di tahun 1988 menciptakan sang sutradara Renny Harlin melanjutkan kembali petualangan si petugas kepolisian Los Angeles, John McClane untuk memberantas kejahatan. Setelah berhasil membabat habis perkara kriminal di Nakatomi Plaza, kini John mesti berurusan dengan pembajakan bandara.



Aksi yang diberikan oleh John McClane tampaknya next level, lebih banyak tembak-tembakan dengan jumlah lawan yang tak kalah banyak juga. Kasus yang dikerjakan John tanpa sengaja ini turns out menjadi masalah internasional alasannya melibatkan dua negara. Ada apa bahwasanya? Simak artikelnya di bawah ini ya!



Sinopsis




Die Hard 2_Poster (Copy)




  • Tahun Rilis: 1990

  • Genre: Action, Thriller

  • Produksi: 20th Century Fox

  • Sutradara: Renny Harlin

  • Pemain: Bruce Willis, Bonnie Bedelia, William Atherton



2 tahun sesudah perkara Nakatomi Plaza di Los Angeles tahun 1988 silam, kini John McClane tinggal bersama istrinya. Hari-hari John mulai semarak dengan dua anak mereka dan mertua John yang menyayangi keluarga McClane.



Suatu kali pada bulan Desember mendekati natal, John hendak menjemput istrinya, Holly, di bandara Dulles International, Washington DC sehabis istrinya itu bertugas dari luar kota.



Saat menunggu istrinya yang dalam acara akan mendarat setengah jam lagi, John menyaksikan adanya tindak tanduk mencurigakan dari sepasang laki-laki bertubuhbesar dan membawa senjata. Insting John sebagai polisi menyampaikan bahwa pria tersebut akan melaksanakan hal jelek dan beliau percaya jikalau laki-laki-laki-laki itu pun bukanlah anggota kepolisian.



John risikonya membuntuti kedua laki-laki tersebut sampai masuk ke dalam gudang conveyor tempat bagasi penumpang di arahkan ke pesawat-pesawat. Apa yang dirasa John benar, begitu dikonfrontasi alasannya masuk ke kawasan terlarang, para pria itu menembaki John sehingga John menembak balik dan berhasil melumpuhkan salah satu teroris.



John pribadi melaporkan hal tersebut pada pihak keselamatan setempat, namun alasannya bandara sangat sibuk, laporan John malah ditolak mentah-mentah sampai akhirnya John melakukan pengusutan sendiri.



Mayat teroris yang beliau lumpuhkan ialah seseorang yang sudah meninggal 2 tahun lalu, itulah hasil penyelidikan John yang dibantu oleh temannya di LA. John pun kembali melaporkan ke otoritas bandara.



Perdebatan berjalan sengit, kepala polisi bandara, Carmine Lorenzo (Dennis Franz) membantah bahwa laporan John itu tidak valid dan belum terang.



Tak mau kalah, John memperingatkan kepala otoritas lalu lintas bandara, Ed Trudeau (Fred Dalton) akan ancaman yang terjadi. Awalnya Ed juga tidak percaya, tetapi setelah adanya kekacauan tata cara listrik runway, Ed baru ngeh bahwa sesuatu yang jelek akan terjadi.



Semua hal tersebut dilaksanakan oleh mantan Kolonel Pasukan Khusus Angkatan Darat A.S. William Stuart (William Sadler) dan mantan anggota unitnya lainnya. Mereka meretas metode kendali lalu lintas udara, memutuskan komunikasi dengan pesawat, dan menonaktifkan lampu landasan pacu, membuat ATC Dulles tidak dapat mendaratkan pesawat. 



Tujuan mereka yaitu untuk menyelamatkan Jenderal Ramon Esperanza (Franco Nero), seorang raja obat bius dan diktator yang diekstradisi ke Amerika Serikat untuk diadili atas tuduhan perdagangan narkoba. 



Pihak bandara hasilnya mencari nalar untuk mendaratkan pesawat dengan mengaktifkan tata cara komunikasi secara manual. Diutuslah engineer bandara, Leslie Barnes (Art Evans) bareng beberapa petugas keamanan bandara dan SWAT untuk menyalakan antena di terminal baru. Sesampainya di sana, Leslie dan tim diserang habis-habisan oleh teroris yang berpura-pura selaku pekerja. 



Baku tembak pun terjadi, beruntung ketika itu John membuntuti Leslie sehingga bisa pribadi beraksi. Atas kesemrawutan di bandara, Stuart yang mengenali hal itu memberi eksekusi dengan memaksa sebuah pesawat penumpang untuk mendarat di bandara Dulles. Akibatnya, pesawat jatuh alasannya adalah jarak pesawat dan jarak landasan pacu sudah diubah menjadi lebih rendah oleh tim Stuart.



Keadaan di bandara mulai kacau pasca terjatuhnya pesawat Windsor 114, seluruh penerbangan dari Dulles ditangguhkan dan 15,000 orang terlantar di bandara tanpa tahu apa yang terjadi. Dari atas pesawat, Holly dan ribuan penumpang lainnya yang ada di puluhan pesawat yang tidak bisa mendarat juga dibuat gundah apa yang terjadi di bawah.



Celakanya, pesawat yang ditumpangi Holly ialah pesawat kedua dengan bahan bakar yang nyaris habis. John mencari banyak cara untuk menangkal Stuart dan komplotannya beraksi lebih jauh lagi.



Pihak bandara juga hingga menghadirkan bala pertolongan lainnya, 1 pleton krisis dari Pasukan Khusus Angkatan Darat A.S. di bawah pimpinan Major Grant (John Amos) untuk menangkap Stuart dan komplotannya. Mereka langsung menyelenggarakan rapat tertutup tanpa John.



John pun menjajal untuk menyimak apa isi rapat tersebut dengan menyebrang ke ruang pilot dari bawah landasan pacu. Begitu melalui dalam terowongan, pesawat yang ditumpangi Ramon Esperanza mendarat sehingga John memiliki gagasan untuk mulai penyerangan sebelum ada kesemrawutan lainnya terjadi. Begitu pesawat Ramon mendarat, baku tembak dengan John kembali terjadi.



Situasi di atas langit tak kalah chaos sehabis jurnalis menjengkelkan yang menimbulkan keselamatan keluarga McClane dalam masalah Nakatomi terancam, Dick Thornburg (William Atherton) mulai berulah dengan menyadap percakapan Leslie dengan pilot pesawat perihal bahaya teroris di Dulles.



Dick dengan sengaja mengembangkan gosip tersebut pada stasiun televisi sentra dan menyiarkannya menciptakan kepanikan 15,000 orang yang ada di bandara. Pleton yang bertugas pun sungguh usang bertindak menciptakan John mengajak Leslie eksklusif menghampiri kawasan dimana Stuart berada.



Saat ada di sana, John mengetahui bahwa Pleton yang diantarke bandara ialah komplotan Stuart juga. Dengan segala cara, John mulai menyerang sendirian. Ia lantas mampu perlindungan dari banyak pihak sehabis menginformasikan kebenarannya.



Begitu Ramon Esperanza hendak kabur bareng Stuart dan serdadu lainnya, John mengendap-endap naik ke pesawat dan adu pukul dengan Stuart.



John kesudahannya jatuh dari pesawat sehabis menciptakan tangki avtur terbuka menumpahkan bahan bakar pesawat yang John manfaatkan untuk meledakan pesawat tersebut. Komplotan Ramon dan Stuart tewas semua dan pesawat-pesawat lainnya jadi mampu mendarat memakai api dari ledakan pesawat Ramon.



Die Harder




Die Hard 2_DIe Harder (Copy)



Itulah tagline dari film Die Hard 2 kali ini. Gimana tidak sulit mati jikalau dari puluhan serdadu beserta Major Grant, Jendral Ramon Esperanza dan Kolonel William Stewart mampu dihabisi oleh satu orang, si John McClane ini? Kaprikornus tak heran bukan bila tagline seperti itu diberikan oleh sang sutradara? Aksi John McClane dalam film ini super keren deh!



Mulai dari aksinya yang sepertinya bertanding untuk kejuaraan tutup usia, jatuh dari atap langit-langit terminal yang tingginya minta ampun, loncat dari kokpit pesawat yang meledak, sabung melawan banyak musuh, menentang dan menembak peluru kosong pada kepala polisi bandara sampai terakhir lompat dari atas sayap pesawat jumbo jet Boeing 747-400. 



Selalu Terjadi di Malam Natal




Die Hard 2_Bad Juju (Copy)



Ingat peristiwa teroris di gedung Nakatomi Plaza di Los Angeles dalam film Die Hard pertama? Itu terjadi ketika John mendatangi Holly yang akan mengikuti peringatan natal di kantor daerah beliau bekerja.



Kali ini hal yang sama terjadi, ancaman teroris yang membahayakan nyawa mereka berdua lagi-lagi terjadi ketika libur natal dan dikala itu John pun tidak bertugas, ia sedang menunggu istrinya mendarat.



Hal ini jadi pertanyaan untuk Holly juga yang menyampaikan pada John “mengapa hal buruk ini terus terjadi menimpa kita”. Kutipan yang elok untuk diberitahu pada sang sutradara; mungkin agar jalan ceritanya tidak pada dikala natal dan tidak membahayakan Holly juga.



Meski begitu, apa yang terjadi pada John dikala menaklukan penjahat even di luar tugasnya selalu seru untuk disaksikan bukan?



Karakter Menyebalkan




Die Hard 2_William Atherton (Copy)



Apabila para penggemar film series Die Hard ditanya siapa huruf paling menjengkelkan sepanjang film dimulai, Saya yakin jawabannya adalah si Dick Thornburgh yang diperankan oleh William Atherton. Karakternya yang adalah seorang jurnalis dan wartawan untuk sebuah stasiun televisi besar di Amerika membuat banyak hal jelek terjadi.



Pada film Die Hard pertama, Dick menimbulkan identitas John dan keluarganya jadi terekspos hingga banyak media yang menyambangi kediaman McClane menciptakan Holly darah tinggi.



Sekarang ia berperilaku lagi, dengan dalil kemanusaian dan keamanan negara, dia kembali membocorkan kejadian ancaman teroris itu di siaran eksklusif TV dan menjadikan banyak pihak yang panik. Payah sekali!



Die Hard 2 ini mematahkan kutuk yang menyampaikan film sekuel hanya akan lebih buruk dari film pertama, nyatanya tidak! Menonton Die Hard 2 ini mirip menonton misi James Bond, seru dan menggembirakan juga menegangkan dalam satu waktu. Bacaterus memberi skor 8/10 untuk film Die Hard 2 ini. Bagaimana dengan kalian?







Die Hard 2






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

8 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama