Sinopsis & Review Frozen 2, Petualangan Baru Elsa Dan Anna


Frozen II ialah film animasi fantasi musikal dari Walt Disney Animation Studios, akses dari angsuran sebelumnya ialah Frozen yang rilis pada tahun 2013. Semua jajaran mulai dari sutradara, produser, penulis lagu, dan komposer, hingga penulis skenario dan pemain film suaranya semua paralel mirip film pertamanya.



Ceritanya ialah tiga tahun sehabis film pertama. Kini, Elsa, Anna, Kristoff, Olaf, dan juga si rusa Sven melaksanakan petualangan baru.



Dimulai alasannya Elsa mendengar suara misterius yang memanggilnya, kini seluruhnya pergi meninggalkan Arendelle untuk menemukan jawaban dari semua kegundahan Elsa akan suara-bunyi itu. Berikut sinopsis dan ulasan lengkapnya dari Bacaterus!



Sinopsis










  • Tahun rilis: 2019

  • Genre: Fantasy, Musical, Computer-animated Cartoon

  • Produksi: Walt Disney Animation Studios

  • Sutradara: Chris Buck, Jennifer Lee

  • Pemeran: Nasrani Bell, Idina Menzel, Josh Gad, Jonathan Groff



Masih dengan Katolik Bell sebagai pengisi suara Anna dan Idina Menzel sebagai dubber Elsa, Frozen 2 mengisahkan tentang Elsa yang telah menjadi Ratu Arendelle selama bertahun-tahun ke belakang. Namun, cerita dibuka dengan Raja Agnarr (ayah Anna dan Elsa) dan Iduna (ibu mereka) yang sedang mendongengkan sebuah cerita kasatmata pada kedua putrinya yang masih kecil.



Dulu, Raja Runeard, raja Arendelle sebelum ayah Anna dan Elsa alias kakek mereka berdua, menciptakan kesepakatandengan suku tetangga yang berjulukan Northuldra. Perjanjian itu berisi perdamaian dan juga pembangunan bendungan di tanah mereka, ialah Enchanted Forest (Hutan Ajaib). Namun, terjadi pertengkaran yang menimbulkan sang raja meninggal dunia.



Karena peperangan tersebut, Roh Unsur Hutan (bumi, api, air, dan udara) murka. Semua roh menghilang dan muncul lah dinding kabut dan menjebak semua orang di Enchanted Forest. Sedangkan Agnarr yang ketika itu masih menjadi pangeran mampu lolos berkat perlindungan penyelamat misterius.



Waktu kembali ke era sekarang, di mana sudah 3 tahun sesudah penobatan Elsa selaku Ratu Arendelle. Saat itu sedang musim gugur saat Elsa mulai terganggu oleh bunyi-suara misterius yang seakan memanggilnya.



Di sisi lain, korelasi Anna dan Kristoff sudah kian serius, namun Kristoff selalu kehilangan peluang untuk melamar Anna sebab kekasihnya itu kebingungan dengan keadaan Elsa.



Suatu hari, Elsa mengikuti arah suara itu tanpa ia sadari, dan itu membangunkan Roh Unsur yang telah usang hilang. Roh-roh itu jadi mengganggu Arendelle, sehingga warga pun mesti mengungsi. Kalian tidak lupa dengan koloni Troll dan Grand Pabbie, kan? Mereka masih ada di sekuel ini.



Grand Pabbie kelihatannya tahu segala hal yang berkaitan dengan Arendelle. Ia menginformasikan Elsa untuk memperbaiki keadaan biar mampu kembali normal. Caranya yaitu dengan memperoleh kebenaran akan masa kemudian Arendelle. Bersama Anna, Kristoff, Olaf, dan Sven, Elsa pun mulai melaksanakan penelusuran.



Mereka datang di Hutan Ajaib, di mana Roh Angin membentuk tornado, menyedot seluruhnya ke dalam pusaran angin. Elsa dapat menyelamatkan mereka semua dengan kekuatannya.



Setelah angin ribut hilang, mereka memperoleh suatu patung pahatan yang ternyata ialah ayah dan ibu mereka dari abad kemudian! Ternyata, ibu mereka yakni seorang Northuldra dan ia juga yang menyelamatkan ayah mereka dahulu saat terjadi pertempuran.



Elsa dan yang yang lain berjumpa dengan kaum Northuldra sekaligus pasukan prajurit Arendelle yang terjebak di sana. Ternyata, baik kedua pihak masih bersitegang sampai kini, walau telah berbelas-belas tahun berlalu.



Tiba-datang Roh Api timbul di antara mereka, Elsa menyaksikan perwujudan Roh Api tersebut bermetamorfosis salamander magis yang tampakgelisah. Namun, tak susah untuk Elsa menenangkannya.



Selanjutnya, Elsa dan Anna menerangkan jikalau mereka yaitu bab dari kedua kawasan ini, alasannya ayah mereka seorang Arendelle dan ibu mereka seorang Northuldran. Informasi itu menciptakan kedua belah pihak melakukan genjatan senjata. Di sana, Elsa diberitahu ihwal keberadaan kelima Roh yang menyatukan manusia dengan keajaiban alam.



Elsa pun berusaha menjinakkan roh-roh yang lain yang masih murka sebab kejadian dahulu. Elsa, Anna, dan Olaf melaksanakan perjalanan ke utara Northuldra sementara Kristoff dan Sven menunggu bersama warga yang lain.



Tim Elsa, Anna, dan Olaf mendapatkan kapal tenggelam yang terakhir kali dinaiki oleh orang renta mereka. Kapal itu berisi peta ke Ahtohallan, sungai mitos yang katanya akan menjawab semua duduk perkara.



Makara, hari meninggalnya raja dan ratu Arendelle yakni hari di mana mereka ingin mencari tahu tanggapan dari kekuatan Elsa. Karena merasa bertanggung jawab atas akhir hayat orang tuanya, Elsa menetapkan untuk melanjutkan perjalanan sendirian dan mengantarElsa juga Olaf kembali bersama Kristoff. Elsa lalu bertemu dengan Nokk, Roh Air yang menjaga lautan Ahtohallan.



Di sana, Elsa menemukan balasan bahwa bunyi misterius yang terus menerus memanggilnya yaitu bunyi Iduna, ibunya. Ia juga mengetahui bahwa kekuatannya ialah kado dari keajaiban alam sebab tindakan 'love act' Iduna saat menyelamatkan Agnarr sehingga Iduna menjadi Roh Alam ke-5, yang menyatukan segala perbedaan.



Elsa juga mengerti bahwa bendungan yang ada di Northuldra yaitu akal bulus kakeknya, Runeard, untuk menghemat sumber daya Northuldra. Semua itu karena Runeard membenci suku tersebut yang sangat akrab dengan sihir.



Namun, dikarenakan telah mengenali fakta tersebut, Elsa pun dibekukan. Tapi, tepat sebelum Elsa membeku, ia sempat mengantarkan gosip tersebut pada adiknya, Anna, yang berada entah di mana.



Ternyata, Anna dan Olaf saat ini sedang berada di area paling berbahaya di Ahtohallan, ya, mereka tersasar. Efek Elsa yang membeku, Olaf pun memudar alasannya ia merupakan bagian dari sihir Elsa.



Anna dapat mendapatkan pesan Elsa walau mereka terpaut jarak yang sungguh jauh. Ia menyimpulkan jika bendungan tersebut mesti dihancurkan semoga kedua belah pihak mampu berdamai.



Anna menerima ide ketika tidak sengaja mendapatkan Roh-roh Bumi yang mirip kura-kura besar. Roh-roh itu tadinya tertidur, tetapi terbangun sebab Anna.



Sang putri memang sengaja menuntun mereka ke arah bendungan semoga mampu hancur. Elsa dapat mencair juga dan ia segera kembali ke Arendelle untuk menghentikan banjir dari air bendungan sebelum mengenai negerinya.



Keadaan pun kondusif, Elsa bersama warga Arendelle menghampiri dinding kabut yang seketika menghilang. Elsa pun bertemu kembali dengan Anna. Kistoff jadinya dapat melamar Anna dan Elsa menyerahkan mahkotanya pada Anna. Ia ingin menjadi pelindung Hutan Ajaib, dan membiarkan Arendelle di bawah naungan Anna saja. Semua bahagia!





Tampilan Animasi yang Lebih Canggih







Bagi yang sudah menonton film Frozen pertama niscaya tahu secanggih apa visual animasi ini. Nah, untuk sekuelnya, lebih keren lagi. Disney tidak tanggung-tanggung menggaet 800 orang yang mana 80 diantaranya yaitu animator. Film animasi ini juga memerlukan kerja sama beberapa departemen sekaligus, mirip animasi, seniman, dan juga teknisi.



Film Frozen 2 ini banyak berafiliasi dengan air. Sehingga, Disney bahkan menciptakan simulasi air yang lebih realistis dari film Moana yang terperinci-terang memiliki latar pantai dan lautan. Akan namun, untuk memberikan style yang serupa dengan keseluruhan film Frozen, tetap diberikan beberapa elemen pada air tersebut semoga gaya animasinya seragam dalam satu film.



Dalam film Frozen kedua ini juga aneka macam adegan berbau magis. Tentu itu membutuhkan tingkat animasi yang lebih tinggi dibandingkan film sebelumnya. Dalam poster film, Disney menggambarkan bagian salju tetapi tidak cocok dengan kenyataan sehingga cukup diperdebatkan.



Akan tetapi, Sutradara Lee mengatakan ada filosofi dibalik empat tepi cuilan salju. Yaitu, setiap tepi mewakili Roh-roh Unsur dan di pusatnya terdapat Roh ke-5, adalah Elsa.



New Fashion Style







Style princess dari film Frozen sangat dicintai bawah umur hingga orang remaja. Terutama gaun Elsa yang warna biru, sungguh ikonik. Nah, sekarang semua abjad tampil dalam balutan busana yang berlawanan. Mungkin sebab ketika itu sedang trend gugur, jadi lebih banyak warna earth tone, biru, dan burgundy.



Bukan cuma berganti style busana dan gaya rambut, para princesses dan juga Kristoff tampil dengan wajah yang nampak lebih cukup umur dari film sebelumnya. Seakan-akan memang sudah terlewat beberapa tahun, gitu! Disney sangat memperhatikan rincian dari tiap huruf, ya.



Latar Tempat yang Lebih Beragam







Setting dalam film Frozen dua ini sungguh mempesona. Karena, kita tidak hanya dihidangkan istana dan area Arendelle saja, namun juga Hutan Terlarang, Dinding Kabut, sungai, maritim, pegunungan, dan masih banyak lagi.



Wah, tampaknya Disney memang sungguh menyesuaikan dengan jalan kisah sebab di film Frozen ini fokusnya ihwal lima roh alam. Makara, penonton juga ikut dibawa menjelajahi semua komponen dari roh alam tersebut.



Konflik Dimensional







Dalam sekuel ini, Elsa, Anna, dan juga kita sebagai penonton mempelajari perihal rahasia keluarga royal Arendelle. Fakta tersebut mempunyai segi sedih dan sisi comforting-nya juga. Menurut saya, bila pada film pertama Disney cuma menggunakan formula fantasi saja, pada film ini menggabungkan kenyataan dan fantasi magis.



Karena, pertentangan permusuhan antar suku? Itu terlalu 'berat' untuk bawah umur mengetahui dan persoalan seperti itu sering sekali terjadi di dunia nyata. Namun, Disney membungkusnya dengan sihir dan lagu, sehingga 'tetap film princess Disney'.



Dan, konfliknya terkesan repetitif jikalau berdasarkan saya. Inti masalahnya bekerjsama ada di situ-situ saja, melibatkan orang-orang yang sama, cuma bertambah rumit dan dalam. Juga, orang yang bersangkutan jadi lebih banyak saja. Saya jadi berpikir apa Disney resah mencari konflik?



Jujur aku banyak berharap dari sekuel Frozen, sebab film pertamanya manis banget. Trailer Frozen 2 juga sangat menarik, di mana terlihat Elsa sedang berjuang melatih kekuatannya. Tapi, setelah menonton filmnya, hmm?



Lagunya Tidak Se-Ikonik Dulu







Walaupun penulis lagu, penyusun skor (musik), dan penyanyinya semua sama dengan film pertama, sayangnya film ke-2 ini tidak memiliki lagu yang nyantol di hati orang-orang. Lagu terutama, Into The Unknown, bahkan tidak sepopuler Let It Go. Apalagi lagu-lagu lainnya dari Frozen II, jauh banget sama Let It Go, standarnya sudah ketinggian soalnya.



Yang saya ingat dari Into The Unknown yakni Elsa yang menyanyikan lirik lagu sama seperti judulnya itu berulang kali dengan nada tinggi, dan "Aaaaa " yang merdu dari Idina Menzel. Itu saja. Tapi, coba kalian tanya lirik Let It Go, saya bahkan masih hafal hingga kini. Ini bukan cuma usulan aku saja, loh, banyak juga yang berpikiran mirip ini.



Bukan cuma lebih easy listening, Let It Go memiliki pesan yang sungguh besar lengan berkuasa, terutama untuk perempuan. Itulah yang menciptakan lagunya ikonik. Bahkan lagu In Summer yang dibawakan Olaf masih 1000x kali lebih lucu dibandingkan lagu Olaf yang gres, When I Am Older. Ya, kelemahan film Frozen 2 yakni tidak ada satupun lagu yang 'diingat' oleh penonton.



Secara keseluruhan Frozen II ialah film petualangan yang cukup menegangkan, ada sisi lucu, duka, dan romantisnya juga. Lagu-lagunya cantik namun kurang mampu dikenang.



Sekuel ini bukan film yang membuat puas, namun pasti Disney tak bisa membuat puas siapa pun. Saya sendiri masih lebih senang Frozen yang 'original' alias yang pertama ketimbang sekuelnya. Makara, aku akan menunjukkan rating 6.5 untuk film Frozen 2. Bagaimana menurutmu ihwal film ini?







Frozen 2






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

6.5 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama