Sinopsis & Review Harry Potter And The Deathly Hallows Part 2


Setelah menanti satu tahun, risikonya sekuel terakhir dari Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 dirilis pada 7 Juli 2011. Film yang kembali digarap oleh David Yates ini menjadi epilog dari seluruh rangkaian petualangan Harry Potter yang diangkat dari novel karya J.K Rowling. Berbeda dengan bagian pertamanya, dalam bab kedua ini akan ada pertempuran besar antara pengikut Harry dan Voldemort.



Menampilkan banyak adegan pertandingan antara para penyihir, lalu usaha Harry, Ron, Hermione merusak seluruh Horcrux Voldemort. Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 berhasil menerima rating 96% di Rotten Tomatoes dari 331 viewers. Bahkan film ini menjadi film dengan penghasilan tertinggi Warner Bros meski sayangnya gagal mendapatkan Oscar.



Dari pada ingin tau, kali ini kita akan menyaksikan seberapa intensnya pertarungan Harry Potter dan Voldemort yang telah ditunggu-tunggu ini. berikut gosip lebih lengkapnya.



Sinopsis






  • Tanggal Penayangan: 7 Juli 2011

  • Genre: Fantasy Mystery War

  • Sutradara: David Yates

  • Pemeran Utama: Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, Alan Rickman, Tom Felton, Ralph Fiennes.

  • Produksi: Warner Bros Pictures, Heyday Films



Setelah menguburkan jasad Dobby, Harry membuat akad dengan Griphook untuk memasuki brankas milik Bellatrix Lestrange. Harry juga sempat mengajukan pertanyaan tentang tongkat yang didapatkan dikala di Malfoy Manor. Ollivander menyampaikan bahwa tongkat itu milik Bellatrix dan tongkat satunya milik Draco yang telah mengganti kesetiaannya pada Harry.



Berhasil masuk ke brankas Bellatrix, Harry karenanya mendapatkan Horcrux berupa cangkir milik Helga Hufflepuff. Namun Griphook yang licik mengambil pedang Gryffindor dan membiarkan mereka terjebak di brankas itu. Berkat ilham Hermione mereka berhasil kabur dari bank Gringgots dengan menunggangi naga. Saat didalam air Harry datang-tiba melihat Voldemort yang murka alasannya adalah salah satu Horcrux-nya berhasil dicuri dan menyaksikan Horcrux lainnya milik Rowena Ravenclaw.



Ketiganya langsung pergi ke Hogsmeade dan bertemu dengan Aberforth Dumbledore adik dari Dumbledore. Disana mereka dijemput oleh Neville Longbottom dan menuju Hogwart dengan jalan rahasia. Mendengar Harry yang tampakdi sekolahnya, ia menyuruh untuk menghimpun para siswa di aula besar.



Saat Harry menawarkan dirinya, Profesor McGonagall menantang Snape untuk berduel sampai beliau melarikan diri. Sejak ketika itu, Minerva McGonagall menghimpun komunitas Hogwarts untuk berperang dan melindungi sekolah. Ron dan Hermione mengambil cangkir Helen Hufflepuff kemudian bergegas ke “Kamar Rahasia” untuk mengambil taring Basilisk.



Sementara itu Harry yang dibantu Luna berhasil berjumpa dengan Helena Ravenclaw dan memohon semoga diberitahukan dimana diadem milik ibunya berada. Helena menolaknya alasannya adalah sebelumnya Tom memperlihatkandark magic” pada diadem itu dan Harry menjadikannya teringat pada Tom. Hingga kesudahannya Helena luluh dan memberitahukan bahwa diandem itu berada di Kamar Kebutuhan. Saat masuk ke Kamar Kebutuhan, Draco, Blaise Sabini dan Gregory mengikutinya dari belakang dan menyerang Harry.



Beruntung Ron dan Hermione tiba, tapi Gregory memakai kutukan Fiendfyre yang tidak bisa dikendalikannya dan membakar seluruh kamar. Harry juga menyelamatkan ketiga anak itu dan membinasakan diadem milik Rowena Ravenclaw dengan taring Basilisk dan menendangnya ke Kamar. Pasukan Voldemort menyerang Hogwarts, namun terhalang dengan perisai yang dibentuk oleh para relawan Hogwarts.



Merasa kian lemah setelah Horcrux-nya di hancurkan, Voldemort menghancurkan perisai Hogwarts kemudian mengamankan Nagini alasannya dia Horcrux terakhirnya. Voldemort juga merasa Tongkat Elder tidak setia padanya, alasannya Snape yang melucuti Dumbledore dikala itu. Voldemort pun memerintahkan Nagini untuk membunuh Snape. Snape yang sekarat meminta Harry mengambil air matanya ke Pensieve.





Harry memasukkan air mata Snape ke Pensive dan menerima kenangan Snape untuk Harry. Snape yang mengasihi Lily, berusaha melindungi Harry dari Voldemort dengan diam-membisu bergabung ke Dumbledore. Kenyataan lainnya Harry harus mati di tangan Voldemort, karena separuh jiwa Voldemort yang terpental dikala membunuh Lily Potter ada di Harry.



Dengan pengetahuan ini Harry mendatangi Hutan Terlarang dan menyimpan watu keabadian di tangannya. Voldemort mengunjungi Hogwarts dan memberitahukan bahwa Harry Potter telah mati dan menyuruh mereka mengabdi padanya. Neville Longbottom memberikan tantangan pada Voldemort dengan mengeluarkan Pedang Gryffindor dari Topi Seleksi.



Di dikala itulah Harry berdiri dan menyerang Voldemort, sementara Hermione dan Ron memancing Nagini dan sukses dibunuh oleh Neville. Voldemort kembali menjadi insan dan Harry mengalahkannya dengan memakai mantra Expelliarmus. Harry mendapatkan tongkat Elder dari Voldemort dan menyampaikan bahwa tongkat ini setia padanya namun ia menentukan untuk menghancurkannya.



19 tahun kemudian, Harry yang sudah berkeluarga mengantar anak-anaknya ke Hogwarts di stasiun King’s Cross.



Pertarungan Sengit yang Bikin Penonton Tegang Sepanjang Film





Berbeda dengan bagian pertamanya, Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 yakni klimak pertarungan antara Voldemort dan Harry Potter. Pasalnya film ini memang sangat mendebarkan, belum lagi efek visualnya yang sungguh luar biasa baik. Saya sungguh menikmati pertarungan antar para penyihir dengan aneka macam mantra-mantra terbaik mereka.



Salah satu hal yang menurut aku sangat keren dan membekas ketika Profesor Minerva McGonagall memakai mantra pemanggil penjaga sekolah. Barisan patung-patung penjaga di Hogwart pribadi turun dan bergerak menuju jembatan Hogwarts dan melakukan pengawalan di sepanjang jalannya. Saya belum lagi adegan dimana para pengikut Voldemort melaksanakan serangan ke Hogwarts.



Pertandingan satu musuh satu dengan berbagai kesemrawutan dan bagian sekolah yang hancur sangatlah keren. Saya merasa bahwa ini adalah visualisasi yang bagus untuk film yang diangkat dari buku, membuat merinding. Saya mampu merasakan tensi ketegangan yang dicicipi Harry, ketika dia berburu dengan waktu mengejar Horcrux yang ada di sekolah.



Namun adegan menyedihkan hadir ketika Severus Snape mesti mati dan memperlihatkan air matanya untuk Harry. Pasalnya disini Harry hasilnya mengenali bahwa Snape lah yang selama ini melindunginya dari aneka macam bahaya di bawah bayang-bayang Voldemort. Snape lah yang membuat Patronus rusa betina di Hutan Terlarang ketika Harry nyaris mati di hisap Dementor.



Pujian ini juga datang dari berbagai kritikus film, seperti Philip Womack dari The Daily Telegraph yang merasa sungguh tertarik. Dikutip dari Wikipedia, "Ini adalah bioskop monumental, dipenuhi dengan nada indah, dan menjinjing pesan pamungkas yang akan beresonansi dengan setiap penonton”. Ia juga memuji David Yates yang bisa mengganti buku menjadi tontonan yang benar-benar seram.



The Daily Express juga menambahkan bahwa "pertarungan menakutkan yang dengan gampang menyamai Lord of the Rings atau Star Wars dalam hal peperangan dramatis dan berkesan antara yang bagus dan yang jahat". Jujur saya juga mencicipi hal ini, pasalnya saya memang menikmati setiap detail dalam Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2.



Lalu pertandingan yang epic antara Voldemort dan Harry di selesai, sungguh menegangkan dan bikin merinding. Pasalnya ketika itu satu Horcrux milik Voldemort masih belum musnah, bahkan hampir membunuh Hermione dan Ron. Neville Longbottom menjadi salah satu orang yang cukup berdedikasi dalam film terakhir ini. Bagaimana dia menjinjing kembali Harry dan mitra-kawannya ke Hogwarts sampai membunuh Nagini dengan Pedang Gryffindor.



Terakhir adanya plot twist, dimana Harry karenanya tahu bahwa ada jiwa Voldemort yang bersemayam dalam dirinya. Maka langkah terbaik untuk mengakhirinya dengan Harry harus mati di tangan Voldemort, artinya Voldemort membunuh dirinya sendiri. Saya tahu bahwa sebagian jiwa Voldemort ada di Harry, namun saya tidak berpikir bahwa dia mesti mati. Meski pada akhirnya Harry cuma mati suri alasannya adalah ia menggunakan kerikil keabadian dari legenda “The Deathly Hallow”.



Adegan Tidak Terduga dan J.K. Rowling yang Ingin Satu Adegan Tidak Dihapus





Jujur saja ada banyak adegan dan momen favorit dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2. Saya bahkan galau jikalau harus menentukan adegan mana yang paling membekas, karena memang filmnya membekas dalam diri saya. Tidak ada adegan yang tidak menghibur dan membuat deg-degan dikala menontonnya.



Tapi ada beberapa adegan yang memang membuat aku cukup mengajukan pertanyaan-tanya. Salah satunya yakni adegan dimana Draco Malfoy di peluk oleh Voldemort saat berada di halaman depan Hogwarts. Jujur mulanya aku tidak terpaku akan hal ini, tapi setelah beberapa kali menontonnya aku merasa abnormal. Pasalnya sosok Voldemort yang ditanamkan semenjak permulaan ialah sosok yang kejam dan keji.



Hal ini terlihat dikala di bagian pertama, Voldemort membunuh Profesor Burbage yang mengajar tentang muggle. Voldemort dengan santainya membunuh dan membiarkan Nagini mengkonsumsi tubuhnya. Lalu dikala Voldemort murka ia tidak segan membantai para pengikutnya, hal ini berbanding terbalik dengan dirinya yang memeluk Draco Malfoy.



Ternyata tanggapan dari ketaknormalan ini ialah ad-lib yang dikerjakan oleh Ralph Fiennes yang memerankan Voldemort. Dikutip dari Screenrant, adegan ini ialah sebuah improvisasi yang ternyata sempat menciptakan kaget seluruh crew saat itu. Untungnya adegan ini tidak diiris, sebab ada banyak adegan yang rampung dengan pemotongan.



Tom Felton ketika hadir di comic-con 2011 mengatakan, “Cukup angker untuk jujur padamu. Itu tidak ada dalam naskah ... kami melakukannya sekitar 25 kali, dia cuma memelukku sekali. Itu yakni hal yang baru saja beliau lemparkan padaku”.



Adegan lain yang tidak kalah menarik untuk dibahas ialah dikala Profesor Minerva McGonagall berduel dengan Severus Snape. Hal ini memang sejalan dengan adegan yang ada di dalam novel asli Harry Potter and the Deathly Hallows. Tapi produser film ingin mengubahnya dengan adegan Harry yang berduel dengan Severus Snape.



Proses syuting sudah dijadwalkan dan script juga nyaris dibuat ulang, untungnya J.K. Rowling datang sempurna waktu. Rowling menyampaikan bahwa adegan ini termasuk momen penting dan ia menginginkannya persis seperti yang ada di buku. Saya sendiri juga berpikir bahwa ini adegan kunci yang mau mengganti seluruh suasana film menjadi peperangan besar.



Alasan yang lain kenapa adegan ini mesti dipertahankan, karena dari sini akan tampakniat Snape yang bahwasanya. Pasalnya dalam salah satu adegan, Snape mengalihkan serangan McGonagall untuk membunuh Carrows twins. Uniknya, Alan Rickman ternyata merasa sangat canggung saat sedang merekam adegan ini.



Dikutip dari Screenrant, Alan Rickman ternyata sangat memuja Dame Maggie Smith. Makannya selama proses syuting ia merasa sungguh terintimidasi dan terbebani.



Baca juga: Sinopsis & Review Harry Potter and The Deathly Hallow Part 1



Fakta Miris dari Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2





Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 adalah film Box Office yang menerima penghasilan $483,2 juta di pembukaan mulanya. Film ini bahkan menjadi film dengan jumlah pemasukan kotor tertinggi ke-13 sepanjang kurun. Meski begitu ternyata sekuel terakhir dari Harry Potter ini mempunyai satu kelemahan yang tidak terduga.



Pasalnya tidak ada satupun film Harry Potter yang berhasil membawa pulang piala Oscar. Hal ini memang menjadi fakta dan kenyataan yang cukup menyakitkan. Karena tidak ada satupun yang mampu menyangkal bahwa Harry Potter harusnya bisa membawa satu saja Piala Oscar. Hal ini memang mengherankan, apalagi pesaingnya yaitu The Lord of The Rings sukses menerima 10 Oscar.



Dikutip dari Screenrant, sekuel terakhir Harry Potter bergotong-royong sangat diharapkan dan diprediksi mampu debut di Oscar. Kebahagiaan timbul ketika sekuel terakhirnya ialah Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 sukses masuk kedalam tiga klasifikasi. Tapi sayangnya meski telah sepuluh tahun pengerjaan, film ini tetap tidak berhasil menang di Academy Award 2012.



Hasil kesannya tidak ada satupun film dari seluruh franchise Harry Potter yang berhasil menerima piala Oscar. Fakta lainnya yang membuat orang-orang cukup tercengang yaitu salah satu pemainnya harus mendekam di penjara selama dua tahun. Jamie Waylett yaitu pemain drama yang berperan sebagai Crabber, sobat erat dari Draco Malfoy.



Banyak orang berpikir bahwa penghapusan huruf Crabbe ini mungkin disengaja, nyatanya sebab Waylett sedang di penjara. Dikutip dari Screen Rant, Waylett tidak bisa ikut syuting alasannya adalah mendekam di penjara saat film Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 sedang dibentuk. Waylett dikenali terlibat dalam kerusuhan London 2011 dan dijatuhi eksekusi dua tahun penjara.



Kepergian Alan Rickman dan Berita Emma Watson Pensiun





Menjadi film yang banyak diminati oleh belum dewasa hingga akil balig cukup akal, para pemain Harry Potter hingga sekarang masih banyak penggemarnya. Berita tentang mereka senantiasa menjadi salah satu berita yang dicari oleh orang-orang. Namun isu sedih tiba dari Alan Rickman yang memerankan Severus Snape, diberitakan meninggal dunia pada 14 Januari 2016.



Aktor yang dinobatkan sebagai “The Top 100 Movie Star of All Time” dari majalh Empire ini diketahui mengidap kanker pankreas. Dikutip dari Wikipedia, Alan Rickman terkena stroke ringan pada Agustus 2015, ia tinggal di London sehabis mengetahui terkena kanker pankreas. Allan meninggal di London dan hanya enam ahad saja menuju ulang tahunnya yang ke 70.



Sebelum meninggal, Alan Rickman masih aktif melakukan pekerjaanya sebagai seorang pemain drama. Alan Rickman diketahui syuting film Eye in the Sky (2015), film yang disutradarai oleh Gavin Hood. Ia juga membintangi film live-action Alice Through the Looking Glass yang dirilis pada tahun 2016.



Selain kabar duka dari Alan Rickman, di permulaan tahun 2021 Emma Watson sempat menciptakan para fans bersedih. Lantara datangnya gosip bahwa Emma Watson akan pensiun dari dunia akting yang langsung menjadi trending topic di aneka macam media sosial. Para fans dari Emma Watson bahkan sempat mengutarakan rasa terkejut dan kesedihannya.



Dikutip dari Independent, berita ini ternyata tidak benar dan berasal dari salah penerjemahan. Manger Emma Watson bergotong-royong ingin menyampaikan bahwa Emma tidak aktif di media umum. Namun hal ini malah berujung menjadi pengumuman bahwa beliau sudah berhenti dari akting. Karena beritanya makin panas, Jason Weinberg menjelaskan pada EW apa yang terjadi.



Jason mengatakan bahwa "Akun media umum Emma tidak aktif tetapi karirnya tidak”. Klarifikasi ini tentu membuat fans dari Emma Watson merasa senang dan bahagia. Pasalnya idolanya tidak jadi berhenti berkarir di dunia perfilman.



Bagi aku Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 sukses menjadi film penutup terbaik untuk seluruh franchise Harry Potter. Saya juga sungguh mengapresiasi bagaimana sutradara David Yates tetap bekerjasama dengan baik bareng J.K. Rowling. Karena pada risikonya kita bisa melihat sinergi dan hasil yang memuaskan dari kesuksesan memvisualisasikan novel menjadi suatu film.







Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

8 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama