Sinopsis & Review Orphan, Adopsi Anak Yang Jadi Peristiwa


Berniat untuk mengangkat anak yatim piatu untuk menjadi bagian keluarga dan menyebarkan kasih sayang, pasti yakni hal yang sangat mulia. Hal ini pun dilakukan oleh keluarga John dan Kate Coleman yang kurun itu berduka setelah kehilangan anak ketiga mereka. Mereka mengadopsi anak Estonia berusia 9 tahun, Esther yang justru rampung menjadi tragedi besar untuk keluarga ini.



Orphan (2009) yakni film bergenre horor psikologis ini niscaya akan membuat para penontonnya dihantui dengan mimpi buruk. Film yang disutradarai oleh Jaume Collet-Serra ini cukup berhasil di box office dengan penghasilan $78.8 juta. Tapi film ini mengundang banyak kontroversi dan aneka macam komentar, di Rotten Tomatoes sendiri film ini diberi rating 56% dari 155 review.



Lalu mirip apa tragedi yang mau dihadapi oleh keluarga Coleman sehabis menenteng Esther kerumah mereka? Kamu mampu membaca isu lebih lengkapnya di bawah ini.



Sinopsis






  • Tanggal Perilisan: 21 Juli 2009

  • Genre: Horror Psychology

  • Sutradara: Jaume Collet-Serra

  • Pemeran Utama: Vera Farmiga, Peter Sarsgaard, Isabelle Fuhrman, CCH Pounder, Jimmy Bennett

  • Produksi: Dark Castle Entertainment, Appian Way Productions, Studio Babelsberg Motion Pictures, StudioCanal



Mengalami kesedihan mendalam pasca kehilangan anak ketiga mereka, Kate dan John Coleman memang sedang dalam kondisi yang tegang. Hingga kesannya kedua pasangan ini menetapkan untuk mengadopsi seorang anak. Mereka jadinya berjumpa dengan gadis Estonia bernama Esther yang usianya masih sembilan tahun dari panti asuhan sekitar.



Kate dan John Coleman sudah mempunyai dua anak, ialah Daniel yang berusia 12 tahun dan Max yang berusia 5 tahun namun tuli. Keanehan timbul dikala Kate melihat bahwa Esther sudah mengetahui hal-hal dewasa yang diketahui Esther. Perilaku Esther semakin hari kian berani, dimana beliau mulai dengan membunuh merpati sampai mencelakai teman sekelasnya.



Tiba-tiba saja kepala panti asuhan datang ke kediaman Coleman dan memperingatkan tentang kejadian tragis di sekeliling Esther. Esther memancing Sister Abigail dengan mendorong Max, Esther pribadi menghabisinya dengan menggunakan palu. Saat akan kembali, Esther menyaksikan Daniel sendang memata-matainya dan menangkap kemudian mengancam untuk membunuhnya biar tidak buka ekspresi.



Kecurigaan Kate semakin menjadi, apalagi setelah dituduh mematahkan tangan Esther karena anak itu memangkas bunga di makam Jessica. John dan terapis Kate bahkan memintanya untuk kembali ke rehabilitasi. Titik terang timbul saat Kate balasannya tahu bahwa Esther ternyata berasal dari rumah sakit jiwa di Estonia.



Sementara itu Daniel yang tahu maut Sister Abigail kembali ke tempat tinggal pohon. Sayangnya Esther tiba dan mengkremasi rumah pohon itu. Daniel jatuh dari ketinggian dan tidak sadarkan diri, di rumah sakit Esther membekap Daniel dengan bantal. Kate yang sudah tidak terkendali meluapkan semua kemarahannya pada Esther, hal ini membuatnya terpaksa di bius.



John kembali kerumah dan bermabuk-mabukan, Esther datang dan menjajal untuk merayunya namun John mengancamnya untuk mengembalikannya ke panti. Di rumah sakit Kate dihubungi oleh Dr. Dr. Värava dari Saarne Institute, dia menceritakan bahwa Esther mengidap hipopituitarisme. Kelain hormon yang menciptakan kelainan fisik dimana pengidapnya akan hidup dengan badan belum dewasa.



Anak yang berusia sembilan tahun berjulukan Ether, sesunggung perempuan berusia 33 tahun dengan nama Leena Klammer. Ia juga mengungkapkan bahwa Leena telah membunuh tujuh orang termasuk keluarga terkahirnya. Kate yang tahu bergegas untuk pulang, namun dia menemukan John sudah mati. Leena yang marah atas penolakan John menuntaskan penyamarannya dengan menikamnya sampai mati.



Melihat Kate tiba, Leena mengambil pistol dan mencoba untuk membunuh ibu tirinya itu. Leena mencari keberadaan keluarga, dia menembaki max yang bersembunyi di rumah beling. Melihat anaknya hampir celaka, Kate berusaha menolongnya. Kate dan Max berlari keluar, Leena mengejarnya hingga keduanya bergumuldi erat bak es.



Max berusaha menembak Leena tapi menciptakan es disana hancur dan menenggelamkan keduanya ke air. Kate berupaya memanjat dan Leena memohon untuk diselamatkan namun ia menyembunyikan pisau di belakangnya. Kate tidak tertipu, ia menendang rahang Leena dan mematahkan lehernya. Leena karam di air es, Kate dan Max alhasil diselamatkan polisi.



Orphan: Kisah yang Diangkat dari Kejadian Nyata





Orphan sendiri memang bukan film horor yang menampilkan setan dengan paras seram mirip di film Insidious (2010). Tapi film ini memperlihatkan abjad seorang anak yang tidak ada bedanya dengan setan mirip di The Omen (2006). Tapi tahu tidak, jikalau film Orphan ini ternyata memang terjadi di kenyataan lho?



Dikutip dari The Screenrant, Orphan mengambil sebagian besar plotnya dari cerita konkret Barbora Skrlová. Wanita ini menyamar menjadi anak laki-laki usia 13 tahun di Norwegia, dia melarikan diri dari keluarganya setelah memfasilitasi pelecehan anak ekstrim ke keluarga lain. Barbora Skrlová yang berusia 33 tahun ini menyamar menjadi Adam dan memanipulasi keluarga Klara dan Katerina Mauerova.



Klara yang mengidap penyakit jiwa ini dengan gampang dimanipulasi oleh Skrlová dengan cara-cara licik. Ia menuduh kedua anak Klara, ialah Ondrej dan Yakub menghancurkan barang dan berperilaku jelek. Hingga bawah umur ini harus menerima eksekusi, bahkan Adam terus memprovokasi kedua wanita itu. Hingga mereka alhasil mengurung kedua anak itu di bawah tanah tanpa menunjukkan masakan.



Kedua bersaudara itu tertangkap, sedangkan Skrlová melarikan diri dan berpura-pura menjadi belum dewasa. Skrlová masuk kedalam keluarga Ceko yang kehilangan putra mereka, orang bau tanah barunya ini dicurigai telah membantu Skrlová melarikan diri tetapi tipuan ini berhasil didapatkan. Kisah yang lain juga ada di Ukraina, saat pasangan Indiana mengadopsi anak berusia enam tahun bernama Natalia Grace.



Keluarganya merasa Natalia ini adalah wanita sampaumur, alasannya perilakunya yang suka mengancam dan bertindak tidak menentu. Natalia Grace ini mengidap dwarfisme, jadi tubuhnya memang kecil dan mempunyai kesusahan berlangsung.



Esther: Karakter yang Lebih Menyeramkan dari Hantu





Memang film Orphan ini mengundang banyak sekali macam kritik nyata dan negatif pada permulaan penayangannya. Tapi untuk aku sendiri Orphan ialah salah satu film yang bisa menciptakan kamu merasa merinding saat menontonnya. Keunikannya meski bergenre horor psikologi, tidak ada hantu-hantu seram yang hendak timbul dalam film ini.



Justru karakter utama sebagai pemeran antagonisnya ialah anak perempuan berusia sembilan tahun. Saya pikir tidak akan ada yang menduga bahwa anak sembilan tahun akan bisa dan tega melaksanakan pembunuhan. Tapi Esther dengan begitu mudah dan santai memukul Sister Abigail degan palu setelah ia memperingatkan keluarganya soal Esther.



Esther juga dengan kalem memperabukan rumah pohon, dimana ketika itu Daniel berada di dalam rumah pohon itu. Tentu untuk orang-orang yang menggemari anak-anak, niscaya akan mencicipi shock dikala menyaksikan sikap Esther. Plot twist dimana Esther ternyata yakni seorang wanita berusia 33 tahun berjulukan Leena Klammer juga tidak membuat aku bahagia.



Pasalnya hal ini menciptakan saya makin merinding, terlebih kelainan hipopituitarisme bukanlah hal yang lumrah di masyarakat. Orphan memberikan orang-orang yang menontonnya ilmu dan pengetahuan baru perihal kelainan hipopituitarisme. Tapi disisi lain, Orphan mengakibatkan cemas bagi keluarga yang ingin mengadopsi anak.



Apalagi sehabis diketahui bahwa plotnya ternyata base on true story yang sudah diterangkan di atas. Esther sendiri memang membekas bagi aku, karena perannya memang menarik. Pasalnya Esther mampu saja menjadi mimpi buruk bagi banyak orang-orang. Karakter Esther ini mempunyai jiwa evil yang tampaknya memang telah tertanam semenjak lama.



Saya sendiri mampu merasakan bahwa Esther yang diperankan oleh Isabelle Fuhrman ini sungguh enjoy dan menjiwai karakternya. Saya takjub pada Isabelle yang abad itu masih berusia 11 tahun namun bisa memberikan kesan evil dan wanita akil balig cukup akal dengan kelainan jiwa sangat bagus. Meski memang ceritanya terkesan menjemukan dan kurang greget.



Baca juga: Film ihwal Psikopat Anak Kecil yang Bikin Merinding



Mengundang Protes dari Komunitas Anak Adopsi





Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Orphan bukanlah film horor psikologi terbaik, tetapi film ini memberikan imbas yang cukup signifikan. Terutama untuk image anak-anak adopsi, dimana para orang tua mungkin akan ketakutan dan curiga pada anak mereka. Pasalnya namanya anak-anak kadang mengeluarkan perilaku yang tidak terkendali, terlebih latar belakang mereka ialah anak yatim piatu.



Setelah penayangannya, Orphan mendapatkan protes keras dari komunitas kalangan adopsi. Mereka merasa bahwa ada beberapa obrolan yang mendiskriminasi bawah umur adopsi. Berikut dialog yang menimbulkan kontroversi:



"Pasti sukar untuk mengasihi anak angkat sebanyak mirip anakmu," Dialog ini akhirnya diubah menjadi “Menurutku Mommy tidak terlalu menyukaiku”.



Sebuah surat yang dikirimkan ke Meyer dari Congressional Coalition on Adoption Institute menuliskan bahwa film ini memiliki efek tidak disengaja. Pasalnya mereka paham film ini ditujukan untuk menghibur, tetapi film ini justru memiliki imbas jelek pada anak-anak yang menanti untuk di adopsi. Baik anak dari Amerika maupun negara yang lain, mereka akan kehilangan harapan mendapatkan keluarga.



Dikutip dari CTVNews, Warner Bros menyikapi hal ini dengan sungguh serius dengan menyertakan pesan pro-adopsi di bentuk DVD-.nya



Rencana Prekuelnya dengan Judul Esther





Meski film ini menyebabkan kontroversi di Amerika, planning pembuatan prekuel dari film Orphan ini santer terdengar sejak usang. Dikutip dari Variety, Isabelle Fuhrman akan kembali membintanginya dan film ini akan di produseri oleh William Brent Bell. Sementara itu untuk naskahnya, film ini akan ditulis oleh David Coggeshall dengan tingkat produksi yang lebih baik lagi.



Meski hingga kini masih belum ada kejelasan mengenai kelanjutan dari proyek prekuel film Orphan. Banyak sekali fans yang menantikan prekuelnya, alasannya tentu dongeng mana yang hendak diangkat dalam film ini. Apakah kisah tentang Leena Klammer bareng keluarga sebelumnya atau kisahnya sebelum masuk rumah sakit jiwa.



Apalagi kembalinya Isabelle Fuhrman yang memerankan huruf Esther atau Leena Klammer tentu yaitu hal paling tunggu-tunggu. Pasalnya memang Fuhrman lah yang membuat film Orphan mampu memikat banyak penonton. Jadi mari kita tunggu saja, kira-kira kapan prekuel dari film Orphan ini akan dirilis.



Nonton Orphan mungkin mampu menjadi salah satu uji nyali singkat sebelum kamu menonton bertema horor atau psikologis lainnya. Alasannya sebab Orphan ini akan membuat kalian merasa tegang tapi tidak membuat kalian panik.







Orphan






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

6 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama