Sinopsis & Review Prisoners, Misteri Penculikan Gadis Cilik


Perayaan Thanksgiving yang semula berjalan menyenangkan berganti seketika menjadi suram era dua bocah dari dua keluarga diculik. Detektif Loki pun diturunkan, lengkap dengan orang-orang yang diduga selaku pelakunya. Penyelidikan demi pengusutan dilakukan guna menangkap dalang utama dari insiden tragis ini.



Sementara di segi lain, sang ayah salah satu bocah tak lagi bisa berpikir jernih. Dia merelakan diri melaksanakan apa pun untuk menyelamatkan putrinya. Konflik emosi semacam ini mampu Anda lihat sepenuhnya melalui film Prisoners (2013) isyarat sutradara  Denis Villeneuve. Namun sebelum terhanyut dalam filmnya, Anda boleh mendengarkansinopsis serta ulasannya lebih dulu di bawah ini.



Sinopsis






  • Tanggal/Tahun Rilis: 30 Agustus 2013

  • Genre: Thriller, Crime Drama, Mystery

  • Produksi: Alcon Entertainment, 8:38 Productions, Madhouse Entertainment

  • Sutradara: Denis Villeneuve

  • Pemeran: Hugh Jackman, Jake Gyllenhaal, Viola Davis, Maria Bello



Perayaan Thanksgiving tahun itu memberi pengalaman traumatis bagi keluarga Keller Dover (Hugh Jackman) dan Franklin Birch (Terrence Howard). Betapa tidak alasannya putri mereka hilang secara serentak. Cerita dimulai dikala Keller Dover dan istrinya Grace Dover (Maria Bello) serta dua buah hati mereka yaitu Ralph Dover (Dylan Minnette) dan Anna Dover (Erin Gerasimovich) berkunjung ke kediaman Franklin Birch dan Nancy Birch (Viola Davis).



Keluarga Birch sendiri juga memiliki dua buah hati yaitu Eliza Birch (Zoë Soul) dan Joy Birch (Kyla-Drew Simmons). Saat orangtua mereka menyiapkan kuliner dan segala sesuatunya, Joy dan Anna pergi berkeliling komplek ditemani oleh dua kakak mereka adalah Ralph dan Eliza. Di tengah perjalanan, perhatian Joy dan Anna teralihkan pada suatu kendaraan beroda empat RV berwarna putih.



Ketika Ralph dan Eliza lebih bersahabat, mereka mendengar bunyi musik dari mobil tersebut. Tak ingin macam-macam, mereka lantas kembali ke acara Thanksgiving. Tak lama berselang, Anna merengek meminta izin pada Grace untuk mencari peluit masa kecilnya dengan derma Joy. Sang ibu pun membolehkan tanpa perasaan curiga.



Setengah jam berselang, kedua anak itu tak kunjung kembali ke acara. Panik, dua keluarga pun segera mencari mereka tetapi tak menemukannya di mana-mana. Kedua anak itu pun dinyatakan hilang. Pihak kepolisian secara sigap mengantarDetektif Loki (Jake Gyllenhaal) untuk menyelidiki masalah ini.



Penyelidikan dimulai dari kendaraan beroda empat RV yang turut hilang serentak dengan hilangnya dua gadis tersebut. Mobil yang dicari ternyata didapatkan di tepi hutan dengan seorang lelaki bernama Alex Jones (Paul Dano) di dalamnya. Alex adalah pemilik kendaraan beroda empat tersebut. Dia lantas diinterogasi dan mengaku tidak mengenal apalagi menculik dua bocah tersebut.



Setelah proses investigasi dimengerti bahwa Alex ialah perjaka dengan IQ seusia anak 10 tahun. Berdasarakan argumentasi tersebut Alex pun dibebaskan. Selain itu bukti forensik Joy dan Anna juga tidak didapatkan di kendaraan beroda empat RV miliknya. Namun, Keller kadung percaya bahwa Alex lah pelaku penculikan anaknya tersebut. Dia lantas menculik, mengurung dan menyiksa Alex di rumah lamanya.



Penyelidikan berlanjut dengan kecurigaan terhadap seorang perjaka bernama Bob Taylor (David Dastmalchian). Loki mencurigainya alasannya dikala program peletakan lilin di depan rumah keluarga Franklin, sebagai bentuk sedih cita dari penduduk sekitar, Bob malah meletakkan suatu boneka. Gerak-geriknya pun mencurigakan apalagi dikala Loki memburu, laki-laki tersebut berusaha kabur dengan cepat hingga menciptakan Loki kehilangan jejak.



Penyelidikan dilanjutkan dengan penggeledahan kediaman Bob. Di sana Loki menemukan banyak sekali kotak berisi baju-baju anak kecil berlumuran darah tergolong busana yang mirip dengan busana Joy dan Anna ketika menghilang. Loki juga menemukan beberapa ular di dalam kotak tersebut, buku, dekorasi dinding bergambar labirin serta kepala babi yang membusuk di dapur rumahnya.



Selain itu, tim juga mendapatkan dua mannequin yang terkubur di sekeliling rumahnya. Namun, isyarat perihal keberadaan Joy dan Anna masih kabur alasannya adalah tidak didapatkan bukti yang mengarah pada tuduhan. Walau demikian pihak kepolisian tetap menjinjing Bob untuk menerima informasi apa pun terkait insiden penculikan ini. 



Saat berada dalam interogasi polisi, Bob tampakmenggambar suatu labirin tetapi sayang Bob kadung bunuh diri sebelum Loki berhasil menerima petunjuk dari gambarnya tersebut. Mengerikannya, Bob ternyata memiliki kunci rumah keluarga Keller dan Franklin. Dia mampu bebas masuk saat rumah dalam kondisi sepi.





Penyelidikan lantas berlanjut pada seorang pastur bernama Patrick Dunn (Len Cariou). Semua bermula saat Loki menerima laporan bahwa telah terjadi sesuatu yang abnormal di kediaman Patrick. Sesampainya di rumah Patrick, Loki memperoleh sebuah ruangan diam-diam yang di dalamnya terdapat sesosok mayat laki-laki hampir membusuk. Mayat tersebut berada dalam posisi terikat dengan mulut ditutup lakban.



Menurut akreditasi Patrick, ia membunuhnya alasannya adalah laki-laki tersebut menyerahkan diri untuk pengesahan dosa karena telah membunuh 16 anak dan bisa saja akan terus membunuh anak yang lain. Loki kemudian menggabungkan isyarat demi petunjuk hingga dia sadar bahwa gambar labirin milik Bob seperti dengan liontin yang ada pada tubuh jenazah laki-laki itu.



Penyelidikan masih belum menemukan titik terperinci. Loki lalu mendatangi Holly Jones (Melissa Leo), seorang perempuan renta yang mengaku sebagai orangtua Alex. Tidak ada bukti apa pun yang mengarah bahwa Holly lah penculik dua bocah tersebut, namun Keller mirip memperoleh sebuah petunjuk.



Saat diinterogasi, Holly rupanya pernah kehilangan anak karena kanker dan menentukan untuk mengadopsi banyak anak kecil, salah satunya Alex. Namun pengukuhan tersebut berbanding terbalik alasannya adalah cuma Alex yang didapatkan di rumah tersebut, tidak ada anak kecil lain sesuai pengukuhan Holly.



Hingga balasannya diketahui bahwa jenazah laki-laki yang mengaku telah membunuh 16 orang anak, yang didapatkan di rumah Patrick yakni suami Holly. Lalu siapa bekerjsama penculik Joy dan Anna? Benarkah Holly, wanita tua yang terlihat tak berdaya yaitu penculik yang dicari Loki selama ini?



Sinematografi Patut Dipuji





Untuk menyampaikan sebuah pemikiran dalam film, banyak komponen mesti tampil secara total. Salah satunya sinematografi dan penyeleksian tone atau color grading. Itulah mengapa kita tidak pernah menemukan film horor atau misteri tampil dengan cahaya yang jelas. Selalu saja redup, gelap, rasa-rasa putus asa, mencekam dan mengancam. Formula itu pula yang turut disuguhkan oleh Denis Vileneuve melalui Prisoners.



 Sejak scene permulaan, khususnya saat ke empat anak itu berjalan-jalan di sekitar kompleks, kita telah dibawa melihat situasi yang dingin dan sepi di sekeliling mereka. Sepanjang jalan, tidak tampaksatu orang pun di sana selain empat anak itu dan pepohonan yang meranggas. Kamera menangkap gambar dari jarak jauh hingga berhasil memperlihatkan suasana yang terlihat mencekam dengan bawah umur selaku pusatnya.



Kehadiran Simbol Menambah Kesan Misterius





Suasana menggelisahkan dalam film yang dihidangkan lewat sinematografi bertambah sempurna periode dilengkapi dengan simbol-simbol. Musik diceritakan terdengar dari dalam mobil misalnya. Kehadiran musik tersebut mirip menyimbolkan bahwa ada orang di tengah-tengah mereka; orang yang tidak berinteraksi namun mengamati, ada namun tidak mau dimengerti. Melihat scene ini, Anda diarahkan untuk mencicipi suatu kekalutan yang akan terjadi di depan, tetapi entah apa.



Ketika dua anak tersebut hilang, prasangka penonton akan eksklusif tertuju pada mobil tersebut, terlebih beliau turut hilang berbarengan dengan hilangnya bawah umur. Namun, emosi dan ketegangan sekaligus rasa penasaran bertambah naik periode polisi membebaskan seorang laki-laki pemiliknya yang bernama Alex. Paul Dano sebagai pemain film Alex juga terasa mirip tengah berkamuflase selaku orang akil balig cukup akal dengan IQ anak kecil, sehingga hal tersebut memperbesar kengerian.



Belum lagi simbol berupa gambar labirin yang dibawa oleh karakter Bob. Ia turut menjadi isyarat yang mengarahkan pada penculik bahwasanya. Walau di tengah-tengah sempat berhasil mengecoh sebab Bob punya kesan yang kuat selaku penculik, Anda akan dikagetkan dengan plot twist-nya.



Seorang Ayah Bisa Melakukan Apapun untuk Anaknya





Film Prisoners bukan sekadar mengaduk-aduk rasa ingin tau mengenai siapa penculik Joy dan Anna, melainkan menenteng penonton memasuki sisi emosi seorang ayah yang gelisah dan takut kehilangan putrinya. Kegelisahan dan panik yang diperlihatkan aksara Keller begitu besar sampai mampu menutupi kerasionalannya.



Ketika Alex dinyatakan tidak bersalah dan dilepaskan, Keller menculik dan menyiksanya hingga babakbelur. Keller yakni korban kejahatan tetapi di dikala berbarengan dia juga melaksanakan kejahatan. Karakter dan keputusasaan Keller menjadi refleksi bagi banyak ayah di luar sana; bila hal tersebut terjadi pada Anda, bisakah tetap jernih berpikir tanpa terbawa kegalauan?



Memasang Bintang-Bintang Besar





Denis Villeneuve tampakpercaya diri memasang nama-nama besar untuk membawakan aksara dalam film Prisoners. Dia bahu-membahu diuntungkan dengan hal ini karena tak perlu lewat kesusahan berarti karena yang dipasang yakni pemain drama-aktor kawakan mirip Hugh Jackman dan Jake Gyllenhaal.



Menunjukkan kualitas akting yang tepat sudah mirip naluri bagi keduanya. Tidak mengherankan jikalau dua karakter penting, Loki dan Keller begitu terasa emosinya. Penyelidikan yang dijalankan Loki memberikan kejelian dan keberaniannya, sementara itu seorang Hugh Jackman dengan luwes bermain selaku seorang ayah yang nyaris putus asa sampai berani melakukan hal nekat yang lain.



Secara singkat, Prisoners ialah suatu tontonan yang hendak menciptakan Anda turut gusar memecahkan perkara penculikan dua bocah. Ia juga penuh kejutan sebab motif di balik penculikan pun sama sekali di luar kebiasaan; ada info wacana doktrin kepada Tuhan diselipkan di sini. Semakin gelisah tetapi kali ini alasannya ingin tau? Tonton segera dan buktikan sendiri!







Prisoners






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

8 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama