Varian Gres Virus Corona Ini MembuatOrang Inggris Dilarang Masuk Ke Banyak Negara


detakhukum.com – Lebih dari 40 negara memberlakukan larangan perjalanan bagi mereka yang datang dari Inggris. Hal ini imbas dari adanya temuan virus corona jenis gres di Inggris yang dianggap jauh lebih berbahaya dan lebih cepat menular.





Varian virus itu berjulukan Variant Under Investigation in December 2020.





Varian gres virus SARS-CoV-2 dilaporkan didapatkan di Inggris Raya. Varian ini dikenal dengan nama VUI-202012/01 [variant Under Investigation in December 2020].





Pertama kali teridentifikasi pada September 2020 oleh tim COVID-19 Genomics UK Consortium (COG-UK) dari seorang pasien dengan gangguan metode imun yang mendorong mutasi SARS-CoV-2.









Varian VUI-202012/01 ini disebut lebih menular.





Otoritas kesehatan di Inggris menyebut varian anyar disebut lebih memiliki hubungan dengan kenaikan kasus COVID-19 di Inggris dan memiliki kecepatan penularan 70%.





Hal ini terjadi karena ada mutasi pada tubuh virus adalah duri-duri atau protein spike, bab dari virus yang menjadikannya mampu lebih menular. Mutasi ini mengubah cara virus tersebut dalam berinteraksi dengan manusia.





Masih diteliti para ilmuwan, apakah beliau lebih rentan menular ke bawah umur.





 Para pakar di Inggris masih menyelidiki kemungkinan mutasi virus corona ini lebih mudah menular bagi anak-anak.





“Ada petunjuk bahwa beliau [varian baru virus corona] mempunyai kecenderungan lebih rentan untuk menginfeksi anak-anak (…). Kami belum menetapkan kausalitas apa pun wacana hal ini, namun, kami perlu menghimpun lebih banyak data untuk menyaksikan bagaimana perilaku [varian virus gres] tersebut di abad mendatang.” Neil Ferguson, Profesor dan Ahli Epidemiologi Penyakit Menular di Imperial College London (Reuters,22/12/2020).





Pembatasan sosial di Inggris diperketat, pelanggaran peringatan Natal dibatalkan.





“Mengingat bukti permulaan yang kami miliki wacana varian baru virus ini dan kesempatanresiko yang ditimbulkannya, dengan sangat berat hati saya mesti memberi tahu Anda bahwa kita tidak dapat melanjutkan [perayaan] Natal seperti yang direncanakan di Inggris.” Boris Johnson (Perdana Menteri Inggris Raya). (ns/dh)



Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama