Varian Malware Baru Android Ditemukan! Simak 8 Kiat Untuk Menghalangi Virus Di Ponsel Android.


Android. Jika Anda memakai ponsel Android, berhati-hatilah! Minggu ini, setidaknya ada dua varian malware baru yang menyerang ponsel-ponsel berbasis Android. Yang pertama, RuMMS, menyebar lewat pesan singkat dan mampu menguras informasi eksklusif Anda. Sedangkan yang kedua, Dogspectus, mampu mengenkripsi data Anda. Untuk membuka data yang terenkripsi oleh Dogspectus, Anda mesti membeli voucher iTunes untuk si pembuat malware sejumlah AS$200. Idih, sudah seharga HP baru, kan?


RuMMS, yang untuk ketika ini hanya menyebar di Rusia, membuatkan diri lewat SMS. Pada SMS penipuan tersebut, Anda akan diminta memasang pembaruan metode berbentuk berkas APK. Setelah pembaruan dipasang, informasi Anda akan diunggah ke server tertentu. Aplikasi ini juga menyimpan perintah-perintah untuk menilik saldo di bank, dan kemampuan untuk menyiasati verifikasi telepon dari forum keuangan. Meskipun untuk dikala ini Indonesia belum masuk sasaran serangan, dengan kemampuannya yang mumpuni, bukan mustahil ada pembeli malware yang membeli satu set malware ini untuk disebarkan di Indonesia dan sekitarnya.


Towelroot 5


Dogspectus (c) Bluecoat


Sementara malware kedua, Dogspectus, menggunakan kekurangan sistem yang ada di Android 4.4 ke bawah. Jika Anda menggunakan ponsel Android model 5.0 ke atas, Anda ditentukan kondusif dari malware ini. Repotnya, alasannya malware berlangsung dengan tingkat jalan masuk root, malware ini cukup sulit dihapus. Malware mampu menyerang ponsel yang belum di-root sekalipun, alasannya malware menyertakan aplikasi rooting produksi Hacking Team, adalah Towelroot. Setelah terpasang, Dogspectus akan mengenkripsi perangkat dan mencegah Anda membuka aplikasi apa pun pada ponsel. Kode enkripsi baru akan diberikan sehabis Anda berbelanja voucher iTunes. Kalau Anda tak ingin, ya siap-siap saja kehilangan isi ponsel.


Pesatnya pertumbuhan pangsa pasar Android tentu menarik perhatian begundal digital untuk menciptakan virus, malware dan sejenisnya. Selain itu, keterbukaan Android yang memungkinkan pengguna memasang aplikasi dari luar Play Store (atau toko aplikasi lain, mirip Amazon, Getjar dan QooApp) pun mempermudah mereka beraksi. Tentu saja, selaku pengguna, kita harus berhati-hati dalam menggunakan perangkat.



Mencegah Malware di Android


Berikut ini yaitu delapan kiat ampuh yang dapat Anda terapkan supaya ponsel android tidak diserang malware:


1. Pasang aplikasi dari sumber yang terpercaya.


Ponsel Anda tentu dibekali Play Store atau toko aplikasi yang lain. Gunakan saja toko aplikasi tersebut untuk memasang aplikasi pada ponsel, sebab kemungkinan besar, aplikasi yang Anda butuhkan ada di sana. Memasang aplikasi dari berkas APK bantu-membantu tidak disarankan, kecuali aplikasi yang Anda gunakan tidak tersedia sebab argumentasi tertentu. Sekalipun aplikasi favorit Anda hanya ada di luar toko aplikasi, cuma unduh aplikasi dari situs resmi aplikasi tersebut.


2. Jangan percayai iklan apa pun pada ponsel, terutama iklan “Ponsel terkena virus”.


Saat berinternet di ponsel, kerap kali ada saja iklan menyebalkan yang menyebut-nyebut bahwa ponsel terkena virus. Untuk menghilangkan virus tersebut, Anda mesti mengunduh aplikasi di halaman tertentu. Iklan tersebut lazimnya juga membuat ponsel bergetar dan ditulis dengan karakter mencolok. Jika Anda melihatnya, jangan yakin! Tutup saja halaman penipuan tersebut, dan batalkan unduhan otomatis aplikasi kalau ada. Ironisnya, banyak iklan “antivirus” justru memasang adware dan malware pada ponsel Anda.


3. Pasang pemblokir iklan di ponsel Android Anda.


Pemblokir iklan yang baik, seperti AdAway, tersedia di Play Store secara gratis. AdAway, dan beberapa pemblokir iklan lainnya, akan menghadang iklan dari seluruh aplikasi di ponsel, termasuk peramban. Jika Anda tergolong pengguna yang bagus dan ingin menghargai pengembang aplikasi, Anda juga mampu memblokir iklan cuma di peramban internet. Saat ini, ada tiga pilihan yang mampu Anda pilih untuk berselancar bebas iklan di ponsel, adalah Firefox dengan pengaya Adblock Plus/uBlock Origin, Adblock Plus Browser (yang juga berbasis Firefox), dan UC Browser, dengan kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Pilihlah peramban sesuai kebutuhan dan selera!


4. Pastikan Anda senantiasa memperbarui sistem operasi jikalau pembaruan tersedia.


Rendahnya ketersediaan pembaruan untuk ponsel Android sekarang telah menjadi belakang layar umum. Pabrikan ponsel mempunyai sumber daya pertolongan terbatas, dan sumber daya terbatas tersebut mesti dibagi lagi untuk mendukung aneka macam jenis ponsel yang dipasarkan. Karena itu, kalau ponsel Anda mendapatkan pembaruan, anggaplah hal tersebut sebagai kado dari pabrikan ponsel. Selain mengembangkan keamanan, kadang kala pembaruan ponsel juga membawa fitur gres, menangani masalah yang menciptakan emosi melambung, atau meningkatkan kinerja ponsel. Jadi, jangan malas memasang pembaruan, ya!


5. Hindari aplikasi bajakan bila memungkinkan.


Meskipun Google sudah menyediakan fitur carrier billing alias potong pulsa untuk pengguna lebih banyak didominasi operator di Indonesia (kecuali Tri), masih banyak dari kita yang lebih menentukan aplikasi bajakan dibanding aplikasi resmi di Play Store. Sayangnya, di dunia ini tidak ada yang gratis. Aplikasi bajakan yang Anda unduh memang gratis, namun siapa yang mampu menjamin keamanannya? Berbagai perkara mengambarkan bahwa malware suka bersembunyi dalam aplikasi bajakan tersebut. Salah-salah, bukannya berhemat rupiah, pulsa Anda malah terkuras gara-gara malware, atau ponsel Anda panas dan lalu rusak.


6. Nonaktifkan fungsi “Unknown Sources” di pengaturan ponsel, dan aktifkan hanya untuk memasang aplikasi yang dipercaya.


Awalnya, fungsi “Unknown Sources” di pengaturan ponsel disediakan untuk mempermudah pengembang aplikasi menguji aplikasinya. Sayangnya, fungsi yang memungkinkan pengguna memasang aplikasi dari luar pasar aplikasi bawaan ponsel ini sering kali menjadi saluran malware. Jika Anda memang betul-betul perlu memasang aplikasi dari luar pasar aplikasi, nyalakan fungsi ini sebentar, kemudian matikan segera sehabis aplikasi terpasang. Seperti tertera di poin pertama, cuma pasang aplikasi dari sumber tepercaya!


7. Jangan mengunjungi situs-situs “berbahaya”; berinternetlah dengan sehat!


Situs-situs dewasa, perjudian, dan program bajakan lazimnya menjadi sarang virus. Iklan yang diletakkan di situs-situs tersebut pun lazimnya lebih ganas untuk menarik perhatian hadirin. Jika Anda memang mesti mengakses situs-situs “berbahaya” tersebut, setidaknya gunakan pemblokir iklan, dan jangan unduh aplikasi apa pun dari sana.


8. Gunakan peramban yang mampu menetralisir skrip pada halaman internet, seperti UC Mini atau Opera Mini.


Jika Anda sungguh-sungguh paranoid, baik kepada virus maupun jatah kuota bulanan, gunakan peramban yang mampu menghilangkan skrip pada halaman internet, seperti UC Mini atau Opera Mini. Kedua peramban tersebut memformat kembali halaman yang Anda akses di server. Skrip-skrip pada halaman (mirip JavaScript) pun dilakukan di server, sehingga ponsel murah sekalipun bisa mengakses halaman “berat”. Namun demikian, beberapa situs akan tampil jelek di Opera Mini atau UC Mini, dan beberapa fungsi dalam situs mungkin tidak bekerja tepat. Jika situs favorit Anda tidak berfungsi sempurna, bukalah situs melalui peramban biasa.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama