5 Mitos Perihal Traffic Berbayar (Pay Per View – Ppv Traffic) Yang Mesti Diluruskan

Tidak seperti kegiatan pemasaran internet lainnya, ketika anda bermain dengan traffic berbayar (atau PPV Traffic) sangat membutuhkan waktu dan tenaga serta mental yang kuat. Kesalahan sedikit saja akan menciptakan uang yang anda tanamkan di traffic berbayar ini akan hangus dalam seketika. Oleh alasannya adalah itu, jenis traffic berbayar ini sangat sesuai untuk produk/offers CPA (Cost per Action). Sebelumnya saya pernah menulis perihal prinsip dasar bisnis CPA.


Lupakan sejenak SEO, article marketing, video marketing, YouTube marketing, social media atau index di Google. Semuanya memerlukan waktu untuk dapat menerima traffic yang kita kehendaki. Dengan PPV, kita mampu berbelanja traffic secara massif dari aneka macam macam tempat (adnetwork atau PPV network), mengkonversinya menjadi duit dan mendapakan profit. Daftar perusahaan PPV network aku juga pernah rilis disini.


traffic photo


Walaupun ada banyak sumber untuk mendapatkan traffic ini, namun PPV network lazimnya konsentrasi kepada 2 hal, adalah pop-up dan pop-unders. Pop-up ads yaitu window gres yang timbul pop-up di depan situs web yang mau kita baca. Sedangkan pop-under ads lebih sopan, timbul window/browser baru tetapi tidak membatasi website yang hendak kita telusuri.


Sebagai seorang pemain di bisnis CPA, terutama kalau anda baru masuk ke bisnis ini, banyak hal yang bisa anda pelajari. Selain terdapat beberapa forum yang mahir, juga banyak e-book atau free guidance yang bisa didapat di internet. Nah, postingan ini mungkin mampu menjadi salah satu acuan sebelum anda memutuskan untuk membeli traffic di PPV network. Mitos-mitos ini akan selalu ada setiap kali anda mencari informasi tentang PPV dan tidak seluruhnya benar adanya.


1. Landing Page Adalah Segalanya.


Well, harus diakui, ada abad saat landing page sangat membantu konversi, tetapi ada juga beberapa saat yang landing page menjadi sungguh tidak memiliki kegunaan. Untuk yang masih melaksanakan campaign di PPC (Pay per Click), memang iya, landing page masih penting hingga kini. Ingat, PPV traffic adalah interruption traffic (traffic mengganggu), pengunjung cuma memerlukan 3-4 detik saja untuk menetapkan apakah akan masuk ke offers/produk yang anda tawarkan atau tidak. Belum lagi kita memerlukan exposure yang banyak. Landing page hanya akan menguragi CTR (Click through Rate). SOlusinya : Tidak perlu membuat landing page, pakai direct linking!


2. Riset Keyword Tidak Penting!


Weits sebentar. Bukan gak penting, namun ada perbedaan alur pikir dengan campign PPC seperti Adwords. Kalau kita main PPC, semakin banyak menerima keyword, besar kemungkinan kita akan mendapatkan profitable campaign. Salah satu internet marketer dari Berlin yang pernah aku ajak ngobrol mengatakan bila dia selalu mengawali PPC dengan paling tidak 5.000-10.000 keyword . Di PPV, sedikit berlawanan. Kalau kita memasukkan 5.000 saja kata kunci yang kita bidik, duwit deposit bakal habis mirip air mengalir dan gak akan berbekas. Makara strateginya : bidik domain. Keyword jadi gak penting dong. Masih kok, masukkan keyword yang anda bidik ke Google (Jangan lupa pakai IP negara yang dibidik), lalu ambil 5 URL dari domain yang berada di halaman pertama. Kuncinya ialah, hindari bidding untuk keyword, tetapi bidding untuk URL. Mulai dari sedikit, bila menguntungkan baru di upscale.


3. Bidding!


Ini yang menciptakan kita selalu siaga satu. Pemain CPA medioker akan bidding dari kecil lalu membesar. Pemain CPA beneran, akan berupaya menguasai traffic yang menguntungkan baginya. Makara, urusan bidding traffic, usahakan untuk senantiasa teratas.Posisi top bidder akan menciptakan kita menerima 70% traffic yang kita inginkan, dan 30% sisanya akan didistribusikan ke bidder yang kedua, ketiga dan seterusnya.


4. Upscale di PPV : Menambah Keywords/URL.


Silakan dicoba, dijamin kalau anda melakukannya dengan sembarang pilih, profit akan turun drastis. Meng-copy paste campaign yang serupa untuk PPV network lainnya juga tidak akan besar lengan berkuasa karena perbedaan demografi dari traffic. Salah satu cara yang bisa dipakai untuk scale up yakni dengan menambah income stream dari offer/produk yang berasal CPA network lainnya. Apabila anda mendapatkan offers yang tidak pribadi untuk CPA network tertentu, maka offer yang sama akan ada di CPA network lain. Atau rotasi dengan offer yang memberikan value yang sama. Oleh akhirnya, terdaftar di minimum 3 CPA network menjadi penting.


5. PPV + CPA = Auto-pilot.


You wish! Tidak ada satupun pekerjaan internet marketing yang auto-pilot. Bahkan kalau anda bermain dengan adsense-pun masih perlu menambah artikel setiap ketika. Okelah, bermain CPA dengan PPV memang lazimnya lebih terlihat alhasil. Set up semuanya dan apabila diapprove maka trafic akan mengalir ketika itu juga dan disaat yang sama, profit juga akan datang dalam waktu 5 menit. Permasalahannya yakni, dikala kita menemukan profitable campaign, jangan berharap mampu ditinggalkan terus bakal menciptakan selamanya. Kompetitor akan selalu ada. Mereka akan menciptakan bidding kita menjadi nomer 2 atau nomer 3, jadi harus ditentukan untuk senantiasa ngecek posisi bid kita.


Selamat menjajal !



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama