Alexei Navalny: Musuh Besar Rezim Kremlin


detakhukum.com – Beberapa bulan kemudian, beliau diracun hingga koma dan dirawat di Jerman. Kini, sesudah kembali ke Rusia, Alexei Navalny di bui. Siapa ia dan apa yang dilakukannya?





Alexei Anatolievich Navalny ialah seorang pengacara kelahiran 4 Juni 1976. Awalnya, dia diketahui selaku blogger yang tekun menulis prasangka masalah korupsi di BUMN Rusia.





Sejak tahun 2008, dia dijuluki the blogger. Sumber tulisannya didapat dari data yang diperolehnya selaku pemegang saham minoritas di BUMN milik Rusia.





Tak cuma itu, Navalny juga membentuk Anti-Corruption Foundation pada 2011 yang bertugas menguliti high-level misconduct. Hasil kerja-kerja tim ini dipublikasikan di channel YouTube Алексей Навальный yang mempunyai 6,4 juta subscribers.





Rival Putin dan sekondan.





Navalny pernah mencalonkan diri selaku Wali Kota Moskow pada 2013, tetapi kalah dari Sergei Sobyanin, mantan Kepala Staf Presiden Vladimir Putin.





Pada 2018, ia memimpin partai oposisi. Russia of the Future. Dan hendak melawan Vladimir Putin. Namun terganjal perkara penipuan yang dianggap dibuat-buat.





Prestasi Navalny.





@narasi




Navalny menjadi salah satu tokoh dalam unjuk rasa 4 Desember 2011. Ini demonstrasi antipemerintah terbesar semenjak kejatuhan Uni Soviet. Ia kemudian ditahan bersama lebih kurang 1.000 demonstran lain.





Bersama dengan tim Anti-Corruption Foundation, Navalny merilis video pemeriksaan skandal korupsi mantan PM Dmitry Medvedev pada 2017.





Sekitar 2 pekan lalu, beliau bareng Bellingcat merilis video investigasi “istana” Putin seharga 100 miliar rubel.





Racun Novichok di busana dalam.





Pada 20 Agustus 2020, Navalny diracun, ia koma dan lantas dirawat di Berlin, Jerman. Tim Jerman mengidentifikasi racun di tubuh Navalny adalah Novichok, yang dikembangkan Soviet pada 1970-1980an.





Navalny yang selamat kemudian menuduh Putin dalang agresi tersebut. Pada Desember 2020, CNN dan Bellingcat merilis laporan Novichok itu ditaruh di busana dalam Navalny.





Ahad, 17 Januari 2021, Navalny kembali ke Rusia. Sesampainya di Bandara Sheremetyevo, Rusia, polisi menangkapnya atas kasus penggelapan pada 2014.





Sejak itu, para pendukungnya tak henti turun ke jalanan menuntut pembebasan Navalny. Lima ribu orang ditangkap dalam demonstrasi itu. Sedangkan Navalny divonis 3,5 tahun penjara. (narasi)



Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama