Apa Itu Nft Dan Apa Yang Perlu Dikenali Seniman Digital Wacana Nft

Selain topik decentralized finance, Topik NFT atau Non Fungible Token menjadi topik hangat di industri blockchain menjelang akhir 2020 dan permulaan 2021. Marketplace NFT mirip Niftygateway, NBA Topshot, Opensea menjangkau angka pemasaran yang besar, juga mempunyai secondary market yang mempunyai likuiditas tinggi.


sumber : Justincone.com – Introduction to cryptoart



Apa Itu NFT (Non Fungible Token)


Non Fungible Token atau NFT yaitu crypto yang setiap unitnya mempunyai keunikan tertentu dan tidak mampu begitu saja dipertukarkan, berupa token kriptografi yang merepresentasikan ownership dari barang yang kebanyakan bersifat digital native.


Contoh , menukar suatu rumah dengan rumah lain (non fungible) tidak mirip menukar rupiah dengan rupiah (fungible) lainnya. Rumah tidak bisa begitu saja ditukar alasannya adalah memiliki banyak perbedaan bagian desain, material, sejarah dll.


Contoh dari NFT antara lain crypto art, game assets, digital collectibles, nama domain, representasi real-world assets yang ditokenisasi.


Apakah itu Cryptoart?


Belum ada definisi universal tentang cryptoart itu sendiri tetapi cryptoart mampu diartikan sebagai hasil seni yang memakai teknologi blockchain dalam proses pembuatan atau proses distribusinya.


Apakah itu teknologi blockchain?


Blockchain dapat diumpamakan sebagai spreadsheet yang dapat dilihat oleh siapa pun dengan beberapa ketentuan selaku berikut:



  • Kita tidak dapat mengubah atau menghapus baris yang ada

  • Kita hanya mampu memperbesar kolom baris gres sehabis baris terakhir

  • Ketika kita menyertakan baris baru ke dalam spreadsheet, jaringan komputer akan melaksanakan acara matematika kompleks untuk mengkonfirmasi baris yang kita tambahkan boleh dikerjakan

  • Jika kita mencoba untuk mengganti spreadsheet yang ada, pergantian ini akan ditolak oleh jaringan


Sama mirip spreadsheet pada umumnya, blockchain merupakan alat yang sangat bagus dalam hal melacak transaksi. Transaksi sendiri mampu berlaku mulai dari hal yang paling sederhana seperti pertukaran barang antar 2 orang. Maka mampu dikatakan blockchain menyimpan transaksi yang mampu dilihat oleh siapapun namun hanya mampu diubah di dalam situasi tertentu.


Apakah itu NFT?


NFT sendiri merupakan abreviasi dari non-fungible token. Mudahnya, NFT dapat diumpamakan sebagai barang-barang yang dapat di koleksi secara digital dimana barang-barang yang mampu dikoleksi di dunia konkret adalah seperti cap, buku hingga stamp pokemon. Hal yang sama juga dapat berlaku di dunia digital. NFT merupakan teknologi blockchain yang memungkinkan orang untuk menghimpun barang apapun dan memperjualbelikannya, tergolong karya seni. Teorinya, NFT mampu dipakai untuk barang-barang lain juga mirip mempublikasikan tiket nonton, menjual item di video game atau bahkan selaku bukti kepemilikan real estate.


Bagaimana NFT dibentuk?


Ada 2 langkah lazim yang dapat dilaksanakan untuk menciptakan NFT:



  1. Buat barang yang dikehendaki – NFT mulanya dikenal sebagai digital art mirip gambar, GIF, video (dengan atau tanpa audio), musik.

  2. Tokenisasikan barang tersebut – Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa NFT ialah token. Token NFT mampu dianggap selaku digital link yang menghubungkan kita ke barang yang kita buat. Token juga berada di blockchain dimana kita tahu ialah alat yang sangat bagus dalam hal melacak transaksi. Ketika kita mentokenisasi suatu karya seni digital, kita menghubungkan karya seni tersebut ke dalam blockchain dimana hal ini berkhasiat untuk membuktikan kepemilikan atas karya seni tersebut. Untuk NFT sendiri, Ethereum merupakan jaringan blockchain yang umum digunakan.


Token + media = cryptoart


Hal penting yang perlu diingat bahwa token itu sendiri bukanlah cryptoart.


NFT Crypto art


 


Bagaimana token dapat dihubungkan ke barang digital?


Pada dasarnya, kita menghubungkan token ke barang digital yang telah dibentuk dengan menyertakan beberapa informasi komplemen (metadata) ke NFT. Beberapa isu pemanis tersebut tergolong link ke gambar, video, GIF, lagu dan lainnya yang disimpan di tempat lain. Tentu saja hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan seperti:



  • Dimana digital aset asli akan disimpan?

  • Bagaimana kolektor yakin bahwa aset tersebut tidak akan diubah oleh para seniman?

  • Bagaimana kalau kawasan menyimpan aset tersebut hilang?


Memahami konsep “ownership”


Tentu ada yang bertanya-tanya mengenai hal berikut:


“Jika NFT bukanlah gambar, animasi dan musik bantu-membantu yang saya buat, bisakah orang-orang menyalin karya seni saya begitu saja?”


Perlu diingat bahwa cryptoart bahwasanya yakni perpaduan token dan media yang dibentuk. Jadi siapapun dapat menyalin gambar tersebut dan hal tersebut tidak dilema karena yang penting yakni satu gambar spesifik yang terdaftar di metadata NFT. Kaprikornus seseorang mampu menyaksikan ratusan gambar nya tersebar di internet tetapi yang terpenting yakni gambar yang terdaftar di metadata NFT.


Berikut adalah teladan salinan gambar dengan resolusi tinggi dari Untitled #96 Cindy Sherman:



Pada 2011, cetakan foto itu terjual seharga  $ 3.89 juta USD di lelang Christie dimana hal ini mencetak rekor untuk foto termahal yang pernah terjual (pada saat itu). Dan sekarang, orang-orang dapat dengan mudah memproduksi ulang foto tersebut dan acap kali para penjual pun menerima duit yang banyak dari re-produksi foto ini.


Namun tentu saja foto asli dan foto yang direproduksi berlawanan alasannya adalah orang membeli 1 cetakan foto spesifik yang dikeluarkan oleh seniman dimana foto tersebut membeli kualitas terbagus. Jika ada yang masuk ke studio Cindy Sherman, mencuri foto tersebut, memproduksi dalam jumlah banyak dan menjualnya, beliau juga tidak dapat memasarkan foto tersebut dengan harga tinggi karena foto tersebut bukanlah foto resmi dari si seniman. Hal yang sama juga berlaku di NFT dimana NFT dapat melacak karya seni yang resmi dari seniman dan blockchain dapat menunjukkan para pemilik-pemiliknya, termasuk pemilik yang kini.


Selain itu jika ada lukisan asli terpajang di kumpulan lukisan yang di buatan ulang maka pemilik yang orisinil akan mampu membedakannya dari lukisan-lukisan yang lain. Begitu juga dengan NFT, mereka mengarah ke salinan spesifik dari artwork digital yang ada di internet.


Salah satu contoh lukisan yang paling terkenal yakni Monet Water Lillies yang pada zamannya aneka macam dibuat merchandisenya mirip tempelan kulkas atau yang lainnya Jika kita dikala ini melakukan penelusuran Monet Water Lillies di Amazon maka kita akan menerima lebih dari 800 barang yang dijual mulai dari dasi, mouse pads sampai masker. Di samping banyaknya barang lain yang mencatut gambar Monet Water, lukisannya sendiri secara rutin menghasilkan puluhan juta dolar dikala di lelang. Selain karena nilai aslinya yang terus meningkat, lukisan dalam serial Water Lilies hanya ada sekitar 250 lukisan.


monet water lilies
Monet Water lilies

“Kesulitan orang untuk meniru lukisan tersebut yaitu hal yang membuat lukisan tersebut berharga. Jika ada yang dapat menjiplak lukisan tersebut secara terang maka nilai dari lukisan orisinil akan turun, dan biasanya lukisan yang orisinil akan tersimpan di kawasan yang sangat tersembunyi.”


Menciptakan objek fisik


Pada titik tertentu, banyak seniman menjadi resah dan putus asa akan hal-hal yang sudah dijelaskan di atas sehingga mereka menetapkan untuk membuat karya fisik dari karya seni mereka yang menimbulkan karya tersebut lebih spesial dan tidak mampu di salin. Ide ini kesannya menjadi ilham yang sungguh terkenal di kelompok seniman.




  • Dalam salah satu lelang terakhirnya Beeple, Ia mengirimkan digital frame kepada kolektor untuk menautkan objek fisik ke digital image yang Ia buat

  • Neil Stubbings membuat versi fisik yang impresif dari animasi NFT nya, “Drunk’n Steamboatin”

  • Infinite objects menggunakan digital frame yang mampu menampilkan cryptoart

  • Zendvibes membuat digital frame yang mampu memperlihatkan NFT langung dari wallet crypto Anda


Gagasan membuat unsur fisik untuk melengkapi unsur digital ialah hal yang masuk logika. Gagasan tersebut hadir untuk mengatasi problem yang terdapat seputar kepemilikan dan kesanggupan “copyability” dari sebuah karya. Pada dikala yang sama, hal ini juga memungkinkan pengumpul untuk memajang sesuatu secara fisik di rak mereka. Sekilas gagasan ini ialah solusi yang bersifat win-win.


Namun ternyata, NFT tidak melakukan pekerjaan dengan semudah itu. Meskipun tidak ada yang dapat menghalangi seniman untuk membuat bentuk fisik dari karya digital, penting untuk mengerti plus minus dari hal ini.


 


Barang fisik dapat bersifat sulit untuk ditokenisasi


Perlu dikenang bahwa NFT cuma ornamen yang mengarah ke aset. NFT bukanlah ornamen yang berdiri sendiri. Jika Anda menciptakan teko dan menetapkan untuk menjualnya sepaket dengan cetakan 3D dari teko tersebut, Anda perlu menimbang-nimbang beberapa hal sebagai berikut:



  • Bagaimana Anda akan menghubungkan NFT ke objek fisik? Anda tidak dapat eksklusif menciptakan link yang terhubung ke objek tersebut karena objek fisik tersebut tidak tersimpan dimanapun

  • Bagaimana Anda percaya bahwa objek fisik tersebut merupakan edisi yang resmi dan bukan edisi kesekian?

  • Bagaimana Anda menghalangi orang lain menciptakan token artifisial yang dapat diklaim selaku token resmi dari objek Anda?


Tentu masih banyak hal yang mesti dilaksanakan di area ini namun pada dasarnya yakni tidak ada cara yang mudah untuk menautkan NFT ke objek digital dan fisik.


NFT bergerak dengan cepat tetapi tidak demikian dengan objek fisik


NFT dapat berpindah kepemilikian ratusan kali dalam beberapa menit saja. Salah satu hal yang menimbulkan NFT terkenal yakni orang mampu memperdagangkan mereka  di pasar sama dengan cara bagaimana mereka memperdagangkan saham, dimana hal ini dapat secara cepat memajukan atau menurunkan nilai mereka. Ketika Anda menghubungkan objek fisik ke NFT maka akan muncul beberapa pertanyaan.



  • Bagimana kepemilikan benda fisik akan berpindah tangan?

  • Siapa yang hendak melacak kemana barang harus dikirim?

  • Siapa yang akan menanggung ongkos pengantaran?

  • Bagaimana Anda mampu secara akurat melacak lokasi barang tersebut?


Namun, di blockchain, setiap identitas dikaburkan. Satu-satunya identitas yang gampang dilacak yakni seniman dari NFT tersebut. Hanya saja di blockchain, tidak terdapat cara bagi pembeli baru untuk menelepon pemiliki sebelumnya. Namun hal ini tidak berarti Anda sebagai pembuat orisinil harus bertanggung jawab atas apapun yang terjadi atas NFT tersebut.


Kepemilikan dari barang fisik berlawanan dengan kepemilikan dari barang digital


Jika daripada hukum digital property yang bersifat masih baru, hukum yang mengatu mengenai properti fisik bersifat sangat jadul. Selain itu, hukum yang berlaku juga berlainan-beda di seluruh dunia tergantung di negara atau negara bagian mana.


NFT sendiri diciptakan untuk sistem kepemilikan yang bersifat decentralized dan tidak terikat dengan hukum manapun. Kepemilikan objek fisik dari NFT merupakan hal yang belum dipetakan secara hukum.


Anda tidak dapat menghindari pemisahan aset yang mungkin terjadi


Tidak ada hal yang dapat memisahkan pembeli berikutnya untuk menjual aset digital dan aset fisik Anda secara terpisah. Namun, mungkin saja mereka tidak akan memasarkan secara terpisah alasannya adalah aset nya akan bernilai lebih mahal bila dijual berbarengan.


 


Bagaimana membuat NFT Anda sendiri?


Ada beberapa langkah umum yang perlu Anda ikut:



  • Siapkan wallet Anda


Wallet crypto sendiri ibaratnya merupakan kartu debit yang memungkinkan Anda untuk membeli dan menukar token. Terdapat beberapa wallet terkenal yang sinkron dengan NFT, diantaranya ialah: MetaMask, Rainbow, Coinbase Wallet, Pillar, Enjin, Trust atau Exodus. Ke depannya Vexwallet Decentralized wallet juga akan mempunyai fitur NFT.



  • Tambahkan token dari platform blockchain seperti Vexanium (VEX) atau Ether (ETH) ke wallet Anda


Hal ini tidak mesti langsung dikerjakan, tetapi dengan menyertakan token ke wallet Anda maka Anda mampu mulai bereksperimen dengan wallet Anda.



  • Pilih minting platform yang diharapkan


Minting sendiri ialah kata lain dari mentokenisasi hasil karya Anda di blockchain. Sebenarnya, Anda tidak perlu memakai platform minting NFT  untuk mentokenisasi hasil karya Anda namun alasannya penggunakan platform ini cukup mudah maka menjadi populer. Berikut ialah platform minting NFT yang gampang dikenali: Rarible, Mintable, Cargo. Perlu diingat juga diharapkan biaya dikala memilih blockchain Ethereum untuk mentokenisasi karya Anda. Menambahkan karya ke Ethereum memerlukan computing power dimana computing power ini membutuhkan gas fee yang cukup mahal,dan gas ini tidak bersifat gratis. Bahkan biaya gas yang tinggi di blockchain Ethereum sudah menjadi dilema yang kasatmata. Dalam beberapa perkara, hal ini bahkan dapat mematikan proyek yang sedang berkembang. Jika menggunakan platform Vexanium, feenya di kisaran Rp.10 per minting NFT.


Bagaimana NFT dapat dijual?


Beberapa minting platform yang disebutkan diatas juga mempunyai fungsi selaku marketplace dimana NFT dapat diperjualbelikan tetapi setiap platform pasti memiliki keunggulan masing-masing. Berikut yaitu minting platform terpopuler:



  • Rarible


– Platform mint&market yang ramah pemula


–  Terbuka untuk siapapun


–  Memiliki pilihan royalti (terdapat di marketplace rarible)


– Dapat memasarkan item satuan atau koleksi


– Item yang ada bersifat cross-listed di OpenSea



  • Opensea


– Saat ini ialah marketplace NFT terbesar dengan lebih dari 200 klasifikasi dan 6 juta barang


– Terbuka untuk siapapun


– Dapat mengagregasi NFT dari beberapa marketplace


– Decentralized exchange



  • Niftygateway


– Penekanan pada lelang yang memiliki jangka waktu dari barang-barang koleksi


– Kreator dapat memilih pilihan royalti (hanya berlaku untuk transaksi yang terjadi di marketplace nifty)


– Diperlukan adanya pengajuan aplikasi untuk menjadi kreator



  • Knownorigin


– Teknik pendekatan curated gallery dengan program perilisan yang memiliki rentang waktu


– Diperlukan adanya pengajuan aplikasi untuk menjadi kreator



  • Superrare


– Marketplace terkurasi yang berfungsi mirip galeri seni online


– Diperlukan adanya pengajuan aplikasi untuk menjadi kreator



  • Makersplace


– Lelang yang menurut waktu dan marketplace yang bersifat tradisional


– Diperlukan adanya pengajuan aplikasi untuk menjadi kreator


Bagaimana cara kerja royalti?


Mungkin hal yang paling menarik dari NFT yakni dukungannya pada royalti yang dibayarkan ke seniman.


Apakah itu royalti?


Di musik industri, bila Anda menulis lagu dan dirilis, Anda akan dibayar setiap lagu tersebut dibeli, dilisensikan atau diputar. Pembayaran tersebut dinamakan royalti. Royalti pada umumnya ialah persentase dari jumlah transaksi yang ada. Contohnya 5% royalti dari lisensi musik senilai $100 yakni $5.


Royalti di marketplace NFT


Pada dikala ini, belum ada sistem built-in royalti untuk NFT di blockchain Ethereum meskipun terdapat banyak pengajuan tawaran untuk hal ini. Hal ini mempunyai arti metode royalti yang ada sekarang ditawarkan oleh marketplace yang melaksanakan bisnis di atas blockchain Ethereum (atau blockchain lainnya). Setiap marketplace mempunyai aturan dan pilihannya sendiri dalam hal pengaturan dan pembayaran royalti.


Contohnya:



  1. Anda berniat untuk mentokenisasi dan memasarkan NFT dari teko Anda di Rarible

  2. Ketika Anda menciptakan listing, Anda menghendaki royalti sebesar 20% (Di Rarible, Anda dapat menentukan persentase royalti yang diharapkan)

  3. Beberapa hari setelahnya, barang Anda terjual senilai 5 ETH (5 Ether yang setara dengan $3.700 USD)

  4. Anda menerima semua bagian dari pemasaran tersebut sesudah diiris dengan komisi Rarible

  5. Beberapa minggu setelahnya, pembeli asli dari NFT Anda memasarkan kembali NFT tersebut di secondary marketplace Rarible dengan nilai 6 ETH ($4.400). Karena Anda ingin menerima komisi sebesar 20%, Anda akan mendapatkan komisi sebesar $880 dari transaksi tersebut walaupun Anda tidak terlibat langsung

  6. Beberapa minggu setelahnya lagi, pemilik yang baru menjual NFT Anda di OpenSea (semua barang di Rarible dapat diperjualbelikan di OpenSea juga). Sayangnya saat ini, Anda tidak mendapatkan royalti apapun. Royalti yang Anda dapatkan dari Rarible dikala ini bersifat tidak dapat ditransfer ke OpenSea.


Perlu diingat bahwa setiap marketplace memiliki peraturan yang berbeda tentang royalti.


Bagaimana dengan pajak?


Di AS dan Uni Eropa, ketentuan yang berlaku saat ini yaitu Anda cuma dikenakan pajak atas laba yang Anda peroleh saat mengubah aset crypto ke dolar AS atau Euro. Dengan ketentuan ini, duit yang dihasilkan dari penjualan NFT dikenakan pajak dengan cara yang seperti dengan uang yang Anda hasilkan dari pemasaran saham dan sejenisnya.


Berikut yakni pola lain:



  1. Anda menjual NFT dan menerima 5 ETH (sekitar  $3.700 USD) namun Anda tidak mengubahnya ke USD dan cuma membiarkannya tetap di wallet Anda

  2. Anda lalu memakai setengah dari ETH tersebut untuk membeli BTC

  3. Harga Bitcoin naik dan BTC Anda sekarang bernilai $10.000

  4. Anda menetapkan untuk menjual setengah dari BTC Anda ke USD sejumlah $5000 dan lalu mentransferkannya ke rekening bank Anda

  5. Meskipun total nilai di wallet crypto Anda melebihi $5000 namun Anda cuma dikenakan pajak atas $5.000 yang Anda hasilkan ketika menjual BTC ke USD


Namun jikalau crypto benar bersifat anonimus, bagaimana pemerintah tahu tentang laba yang didapatkan dari pemasaran crypto tersebut? Sampai kita berada di 100% crypto economy, setiap duit yang kita hasilkan dari cryptoart akan masuk ke rekening bank kita. Bank berhak untuk melaporkan transaksi yang besar atau mencurigakan terhadap pemerintah (tanpa sepengetahuan kita). Selain itu dari pihak regulator juga terus menekan untuk adanya transparansi  di transaksi crypto. Di AS sendiri, pemerintah mulai sadar akan wacana pajak ini dimana Internal Revenue Services memiliki arahan pajak yang secara khusus terkait dengan cryptocurrency. Platform mirip ZenLedger, Accointing,  dan Koinly mampu membantu Anda untuk merencanakan pajak crypto Anda.


 


NFT untuk seniman digital


Dalam beberapa bulan ini, kita sudah mendengar hal-hal perihal NFT mulai dari NFT untuk seniman digital, seniman dapat memonetisasi karyanya melalui NFT, NFT mampu mengakibatkan kita kaya, NFT menetralisir pihak ketiga. Pada teorinya, NFT memang menetralisir orang ketiga tetapi nyatanya hal tersebut agak sulit.


Di industri seni tradisional, pihak ketiga merupakan galeri, dealer, pelelang, kurator dan intinya siapa pun yang ada di antara seniman dan kolektor. Untuk NFT, pihak ketiga hadir dalam bentuk platform minting dan marketplace crypto art dimana Anda bahwasanya tidak memerlukan mereka untuk membuat dan menjual cryptoart sebab Anda bisa melakukannya sendiri tetapi tentu saja terdapat beberapa pertimbangan bila Anda ingin melakukannya sendiri sebab Anda perlu mencari audiens apalagi dahulu yang ingin membeli karya Anda, jika karya Anda telah yang dibuat dan tidak ada yang membelinya maka usaha Anda akan menjadi hal yang sia-sia.


Di samping itu platform mintng juga menawarkan beberapa kenyamanan diantaranya sebagai berikut:



  • Penyediaan proteksi


Sebagian besar platform memungkin Anda untuk melaporkan barang palsu yang dijual sebab mereka memiliki representatif untuk konsumen dan perlu melindungi reputasi mereka. Maka ialah hal yang penting bagi mereka untuk tetap dianggap sebagai marketplace terpercaya yang memperlakukan seniman dan kolektor dengan adil.



  • Menyediakan audiens dalam jumlah yang banyak dimana potensial menjadi pembeli


Sebagian besar platform meningkatkan visibilitas seniman yang mereka yakini dimana mereka akan menampilkan karya dari para seniman ini di beranda, mengadakan lelang yang berjangka waktu untuk karya ini,  masuk ke dalam daftar karya yang dipromosikan serta muncul di media sosial mereka.



  • Meningkatkan nilai karya seni Anda


Jika Anda tidak menggunakan platform maka dapat diumpamakan karya seni Anda dipamerkan di pasar loak dan jikalau menggunakan platform maka mampu diumpamakan karya seni Anda dipamerkan di galeri di New York. Perbedaan kedua lokasi tersebut tentu menghipnotis nilai dari karya seni Anda, apakah karya akan bernilai 100 dolar atau 500 dolar. Selain itu dengan bergabung ke platform, tentu platform tersebut sudah mempunyai taktik untuk mengembangkan jumlah orang yang menyaksikan karya Anda.


Maka mampu dikatakan bahwa NFT memungkinkan Anda untuk menghindari hal-hal yang biasanya terjadi di pasar seni tradisional dimana umumnya sukar untuk dipenetrasi. Selain itu, kalau Anda berhasil masuk ke dalamnya pun, Anda masih mesti berurusan dengan perpolitikan yang ada dan bahkan biasanya nilai Anda diputuskan dari seberapa kuat koneksi Anda dan bukan dinilai menurut karya seni Anda.


Berikut adalah perbandingan yang lebih detail lagi tentang pasar seni tradisional dan crypto art.


Total nilai dari pasar seni tradisional, berdasarkan report artbasel dikala ini kurang lebih senilai 67 miliar dolar USD pada tahun 2018. Namun hal apa yang bergotong-royong terjadi di belakang 67 miliar dolar USD tersebut?


Hasil karya 52.105 seniman ditampilkan di lelang seni pada 2017 berdasarkan dari laporan Art Basel and UBS’S The Art Market di 2018. Namun cuma 1% dari penjualan karya seni tersebut yang menyumbang 64% dari pemasaran (karya yang ada dihargai dan dijual lebih tinggi dari 1 juta dolar per karya). Dilansir dari laporan yang serupa, kebanyakan karya seni bernilai di bawah 1 juta dolar merosot secara nilai. Namun minat kepada karya seni yang bernilai di atas 1 juta dolar terus meningkat. Jumlah item yang terjual di segmen tersebut tumbuh 76% seiring dengan kenaikan nilai 50%. Angka tersebut tentu ialah angka yang berat bagi seniman-seniman yang masih mempunyai audiens sedikit. Dan jikalau Anda ialah kolektor, Anda perlu setidaknya mengeluarkan ongkos 1 juta dolar USD untuk mendapatkan hasil yang baik dari investasi karya seni tersebut.


Bagaimana dengan cryptoart?



Pada saat ini, belum ada data yang secara menyeluruh mencakup industri cryptoart namun data dari cryptoart.io berikut cukup mendekati:



  • Dari 1.378 seniman di SuperRare, Nifty Gateway, MakersPlace, Async Art, dan KnownOrigin, 1% teratas dari marketplace ini menyumbang 48% dari total pangsa pasar di industri tersebut (sekitar 39 juta dolar USD)

  • Beeple sendiri mendominasi hampir 17% dari industri ini

  • Dari seluruh golongan, total nilai rata-rata dari karya seni per seniman adalah 3.114 USD sedangkan nilai rata-rata total dari nilai karya seni ialah 28.305 USD. Jarak besar di antara rata-rata ini memperlihatkan bahwa karya seni dengan nilai tertinggi jauh lebih bernilai daripada paket yang lain.


Jika dilihat sekilas, industri cryptoart sepertinya sama beratnya dan lebih condong ke seniman superstar mirip halnya pasar seni tradisional tetapi bahu-membahu industri ini tidak sesederhana itu karena:



  • Industri cryptoart masih terhitung gres


Cryptoart masih dalam fase balita dimana merupakan hal yang sungguh sukar untuk  menyampaikan seberapa besar industri ini nantinya dan bagaimana ciri-cirinya nanti.



  • Mengoleksi seni bukanlah zero-sum game


Baik dalam dunia seni tradisional atau crypto, jikalau nilai seni sebuah karya naik tidak berarti bahwa nilai karya seni lainnya akan turun. Secara teori, ini bermakna bahwa sekelompok seniman yang sukses mampu berekspansi tanpa batas, sepanjang ada kolektor yang berminat membayarnya.



  • Tidak semua orang bermaksud untuk menjadi kaya


Dengan rata-rata nilai total karya seni di 3.114 USD per seniman dan rata-rata setiap seniman akan memproduksi 8 karya, maka mampu dikatakan harga kisaran per karya seni yaitu $389.




Hal apa yang mendorong pergerakan industri seni modern?


Di industri seni tradisional, aspek terpenting untuk menentukan nilai dari karya seni adalah seniman itu sendiri, baik masih hidup atau telah meninggal, abjad seniman tersebut tetap memiliki efek yang hebat pada harga penjualan karya seni mereka. Perihal untuk mendefinisikan aksara seniman dan mengetahui perkembangannya ialah tantangan utama dari para kurator, kritikus, pemilik galeri dan institusi. Kolektor juga dapat memengaruhi popularitas pada karya seni tersebut. Dengan berbelanja dan memasarkan karya seni dari seniman tertentu, pengumpul mampu dengan sendirinya memajukan popularitas cuma dengan beberapa klik saja di smartphone mereka.


Alan Bramburger yang merupakan penulis dari The Art of Buying Art menyampaikan bahwa beberapa barometer terbaik adalah seberapa larisnya karya seni tersebut, seberapa cepat terjual, berapa usang pembeli berada di waiting list, kolektor terkenal mana yang memilikinya, seberapa sering mereka diliput oleh media sampai tingkat kesusahan untuk memperoleh acuan yang bermutu untuk dijual.


Apakah cryptoart berlawanan?


Cryptoart sendiri juga sama-sama terobsesi dengan popularitas dimana banyak faktor yang penting di industri seni tradisional yang juga penting di industri cryptoart. Trevor Jones, seniman cryptoart yang sukses menulis ‘Daftar hal yang perlu dikerjakan untuk seniman agar berhasil’ yang mencakup 61 cara untuk maju di industri NFT. Berikut ialah beberapa kiat yang terkait dengan cara untuk mengembangkan popularitas cryptoart:



  1. Menyelenggarakan pameran offline solo ataupun grup karena Anda akan mendapatkan beberapa pelajaran berharga mirip kemampuan berorganisasi sampai marketing dimana hal ini juga mampu diterapkan di industri NFT

  2. Bangun brand Anda

  3. Lakukan riset marketing skill apa saja yang diharapkan dan aplikasikan hal tersebut

  4. Hasilkan publisitas jika memungkinkan

  5. Kembangkan jaringan Anda kapanpun Anda bisa

  6. Bangun daftar kontak e-mail crypto

  7. Membangun relasi dengan jurnalis crypto

  8. Belajar membuat press release yang anggun

  9. Selenggarakan bazar atau giveaway yang bertujuan untuk amal

  10. Tampilkan karya Anda di konferensi crypto


Bagimana dengan jejaring sosial? Bukankah mereka penting?


Jejaring sosial merupakan hal yang sungguh penting. Marketplace NFT yang terkurasi akan sangat kesengsem dengan berapa banyak jumlah follower yang Anda miliki dan seberapa aktif Anda di industri cryptoart. Marketplace seperti KnownOrigin bahkan mengharuskan seniman yang ingin mendaftarkan diri untuk mengisi profil Twitter dan Instagram. Meskipun marketplace yang ada berupaya sebaik mereka untuk mengiklankan seniman yang karyanya mereka percayai, namun mereka juga bergantung pada para seniman untuk mempromosikan diri mereka sendiri. Semakin besar jaringan Anda dan kian besar imbas Anda maka posisi Anda di marketplace tersebut akan makin kondusif.


Bukankah crypto buruk bagi lingkungan?


Sebagian besar transaksi blockchain membutuhkan kekuatan komputasi yang besar dimana hal ini membutuhkan banyak energi.



Sebagian besar transaksi NFT ketika ini menggunakan blockchain Ethereum. Jika dibandingkan dengan Bitcoin, maka penggunakan oleh Ethereum memakan lebih minim energi. Namun tetap saja 1 transaksi di Ethereum setara dengan listrik yang dipakai di rumah tangga AS selama 1 hari. Dengan lebih dari 1 juta transaksi Ethereum per hari maka energi yang dipakai akan sungguh banyak. Masalah dari Ethereum sendiri ialah kegiatan verifikasi transaksi di blockchain sangat menuntut adanya komputasi melalui proses yang dinamakan Proof of Work (PoW). Untuk mengatasi problem ini, Ethereum beralih dari  PoW ke Proof of Stake (PoS) yang dijanjikan dapat menurunkan konsumsi energi sampai 99%. Namun tentu dibutuhkan beberapa waktu semoga jaringan mampu terkonversi sepenuhnya dan sementara itu maka konsumsi energi akan tetap tinggi.


Mengapa terdapat terlalu banyak meme dan gimmick?


Cryptoart ketika ini ialah akarnya industri cryptocurrency. Pada saat ini, terdapat lebih dari 4.000 cryptocurrency yang berlawanan. Mata uang digital sendiri bersifat non-visual maka meme dan gimmick ialah hal yang masuk akal bagi para penggemar untuk membuatkan berita mengenai crypto pilihan mereka. Meme sendiri ialah sesuatu yang sengaja dibentuk untuk dibagikan. Biasanya mereka menggunakan variasi lelucon dan teladan budaya untuk mendefinisikan dan memperkuat komunitas yang memang memahami mengenai crypto. NFT sendiri masih ialah sesuatu yang gres dan dengan meme pasti dapat menjinjing orang-orang baru yang ingin tau akan hal ini.


Dapatkah lelang atau marketplaces cryptoart dimainkan?


Sama mirip lelang lainnya, harga dan ajakan dapat  dimanipulasi oleh pihak yang jahat. Berkat anonimitas yang terdapat pada transaksi blockchain maka mudah bagi seseorang untuk mengajukan 30 tawaran dari 30 akun yang berlainan dan menciptakan ajakan bikinan untuk NFT. Selain itu, penjual NFT juga mampu secara imitasi meningkatkan nilai NFT nya dengan “wash trading” yang merupakan kegiatan berbelanja dan memasarkan ke/dari dirinya sendiri sehingga mengakibatkan NFT tersebut jauh lebih terkenal dari yang bahwasanya.


Dapatkah seseorang mencuri cryptoart?


Mereka perlu masuk ke dalam cryptowallet Anda dan hal tersebut merupakan hal yang sulit tetapi tentu masih ada kemungkinan untuk hal ini.


Dapatkah NFT digunakan untuk mencuci duit?


Tentu saja, tetapi terdapat cara lain yang lebih baik untuk melakukan hal tersebut alasannya adalah NFT bersifat sungguh volatil dan kadang tidak sungguh-sungguh bersifat desentralisasi mirip cryptocurrency yang lain.


Bagaimana dengan era depan NFT?


Teknologi dasar dari NFT sendiri masih berada di tahap awal. Setiap kali ada teknologi disruptif yang datang, hal pertama yang umum kita lakukan ialah  menjajal membuat kembali teknologi sebelumnya untuk dapat berdampingan dengan teknologi tersebut.  Pada era awal internet contohnya, kita terobsesi dengan barang-barang yang mampu dicetak contohnya website isu yang terlihat seperti koran atau website perusahaan yang terlihat mirip brosur.


Membuat ulang dunia seni


Hal yang serupa juga terjadi dengan NFT. Kita mencoba untuk menciptakan kembali dunia seni fisik. Blockchain seperti Ethereum mampu menghasilkan produk yang lebih banyak lagi. NFT mampu menjadi sesuatu yang bersifat pandai di industri alasannya NFT dapat menanggapi persoalan dari eksternal dan memiliki industri tersendiri dimana industri ini disokong juga oleh seniman dan jago teknologi.


 



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama