Cara Membaca Indikator Macd

Moving Average Convergence Divergence – atau disingkat MACD – adalah sebuah indikator momentum teknis yang populer, dan dihitung untuk memberikan hubungan antara dua moving average dari harga sebuah mata duit crypto (cryptocurrency). Dengan memakai indikator ini, Anda pun mampu mengidentifikasi tren dalam dunia cryptocurrency, bahkan sebelum tren tersebut terjadi. Hanya saja, pastinya Anda pun perlu mengetahui bagaimana cara membaca indikator MACD apalagi dahulu untuk bisa menggunakannya.


Sebenarnya, indikator MACD ini tak cuma dipakai dalam dunia cryptocurrency. Pasalnya, teknik ini pun dipergunakan oleh para investor maupun trader di banyak sekali jenis instrument pasar lainnya. Contohnya sekuritas (saham) dan forex. Dan dengan memikirkan sifat industri cryptocurrency yang volatile, penggunaan MACD pun jadi hal yang bahwasanya masuk akal untuk dijalankan, alasannya cryptocurrency juga tergolong ke dalam kategori aset yang dapat diperdagangkan (tradeable asset).


MACD ini diperhitungkan dengan memakai beragam rerata bergerak eksponensial (exponential moving average atau EMA). EMA sendiri ialah jenis rerata bergerak (moving average) yang menekankan pada pentingnya poin data terkini. Selain itu, EMA juga disebut selaku rerata bergerak tertimbang eksponensial (exponentially weighted moving average), yang bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga aset terkini dibandingkan rerata tertimbang sederhana (simple moving average atau Sekolah Menengan Atas). Pasalnya, SMA menekankan bobot yang serupa pada seluruh era yang diamati.


Mengapa Menggunakan MACD?


Indikator yang digunakan dalam pasar cryptocurrency tentu saja beraneka ragam. Artinya, MACD jelas bukanlah satu-satunya indikator saat-saat yang dapat Anda gunakan untuk membuat keputusan. Meski demikian, MACD memang memiliki banyak sekali keunggulan yang membuatnya sungguh unggul dan mahir, sehingga tidak heran kalau banyak trader yang lantas mempergunakan MACD selaku alatnya. Terlebih lagi, Anda pun bergotong-royong juga bisa menggunakan MACD serentak dengan indikator-indikator yang lain yang Anda nilai sama andalnya. Misalnya indikator volume, Relative Strength Index (RSI), dan stochastic oscillator.


Salah satu kelebihan dari MACD adalah bahwa indikator ini mempergunakan baik faktor saat-saat dan tren di dalam satu indikator. Oleh alasannya itu, sebagai indikator tren, hasil kalkulasi MACD tidak akan keliru dalam jangka panjang. Penggunaan rerata bergerak memastikan bahwa indikator MACD perlahan akan mengikuti pergerakan aset yang dimaksud.


Sebagai suatu indikator momentum, MACD mempunyai kesanggupan untuk memprediksi pergerakan cryptocurrency yang Anda maksud. Divergensi (divergence) dalam MACD mampu menjadi kunci penting dalam memprediksi pergeseran tren – Divergensi Negatif membuktikan bahwa saat-saat bullish tengah memudar, dan mampu jadi ada kesempatanpergantian tren dari bullish menjadi bearish. Hal tersebut mampu menjadi perayaan bagi para trader untuk memetik keuntungan dalam long position, atau jadi sinyal bagi para trader garang untuk memikirkan short position.


Penerapan MACD pun mampu dikerjakan baik pada tabel harian, mingguan, maupun bulanan. MACD sendiri merepresentasikan konvergensi dan divergensi dari dua rerate bergerak, yang akan dijelaskan dalam subtopik indikator MACD berikutnya. Pengaturan kriteria untuk MACD ialah perbedaan antara EMA periode 9, 12, atau 26. Hanya saja, segala jenis kombinasi dari rerata bergerak pun dapat digunakan, yang lalu dapat Anda sesuaikan untuk masing-masing aset yang Anda ingin amati. Dengan tingkat keleluasaan tersebut, Anda pun bisa bebas menyesuaikan MACD berdasarkan preferensi, tujuan, dan tingkat toleransi risiko yang Anda harapkan.


Apabila dirangkum, kelebihan atau kelebihan dari MACD sebagai indikator momentum ialah selaku berikut:



  • MACD adalah indikator trading yang sederhana, namun mampu menunjukkan sinyal yang ahli. Oleh alasannya itu, indikator MACD sangat gampang untuk Anda pelajari, bahkan kalau Anda masih pemula dan masih berguru trading cryptocurrency maupun aset yang lain. Di samping itu, indikator ini juga sangat mudah digunakan dan dibaca.

  • MACD menunjukkan sinyal terkait dengan kekuatan tren. Pasalnya, dengan MACD, Anda bisa memperhatikan apakah tren aset yang Anda perdagangkan sedang bergerak ke arah downtrend atau uptrend, yang tentu mampu mempertajam analisis pasar Anda.

  • MACD juga mempunyai kemampuan untuk menentukan pembalikan tren; dengan begitu, trader pun mampu mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang memiliki potensi.

  • MACD menawarkan isu yang lebih update, terutama ketimbang indikator-indikator rerata bergerak.


Indikator MACD


Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, MACD berkaitan dengan convergence serta divergence dari dua rerata bergerak cryptocurrency yang Anda perhatikan. Secara garis besar, berikut ini adalah klarifikasi bagi convergence dan divergence.




  • Convergence




Convergence atau konvergensi terjadi ketika rerata bergerak saling mendekati satu sama lain.




  • Divergence




Divergence atau divergensi terjadi saat rerata bergerak saling menjauhi satu sama lain.


Cara Analisis Divergence


Divergence terbentuk saat dua rerata bergerak cryptocurrency yang Anda perdagangkan bergerak menjauhi satu sama lain. Sementara itu, bullish divergence terbentuk saat aset mencatatkan lower low, sementara MACD mencatatkan higher low. Lower low dalam perdagangan aset menunjukkan adanya downtrend, sementara higher low pada MACD mengindikasikan saat-saat less downside. Pasalnya, walaupun ada penurunan, saat-saat downside masih memenangkan momentum upside selama MACD tetap berada pada area negatif. Apabila saat-saat downside tampakmemelan, cara ini seringkali bisa memprediksi pembalikan tren atau rally yang cukup signifikan.


Kemudian, bearish divergence terbentuk di dikala aset mencatatkan higher high, sementara garis MACD mencatatkan lower high. Dalam kondisi uptrend, adanya higher high ini bahwasanya adalah hal yang sangat lumrah. Hanya saja, lower high yang ditunjukkan oleh MACD bergotong-royong memperlihatkan saat-saat less upside. Dengan demikian, meskipun saat-saat upside-nya bisa jadi kurang (less upside), saat-saat upside tersebut toh masih mengungguli momentum downside selama MACD tetap berada di area nyata. Dengan memelannya momentum upward, hal tersebut acap kali mampu memprediksi adanya pembalikan tren atau penurunan yang cukup signifikan,


Ketika Anda mengamati pergerakan harga cryptocurrency, Anda pasti akan banyak menyaksikan garis-garis dalam table maupun aneka macam indikator lainnya. Hal tersebut bekerjsama menciptakan divergence menjadi pemandangan yang biasa, di mana saat satu titik harga bergerak ke satu arah, indikator-indikator lainnya akan bergerak ke arah yang berlawanan.


Bagi amatir atau pemula yang matanya belum terlatih, pergerakan divergence mampu jadi didugaselaku sesuatu yang sepele. Hanya saja, lain cerita pada para trader yang sudah berpengalaman dan andal. Pasalnya, divergence yakni salah satu tanda yang diwaspadai alasannya adalah adanya pergerakan divergence ini bisa menjadi sinyal trading kunci untuk mendukung analisis pasar.


Dalam mengamati pergerakan divergence kepada harga, para trader biasanya menggunakan 2 (dua) jenis indikator, yakni Relative Strength Index (RSI) dan On-Balance Volume (OBV). Dan lebih jauh lagi, ada 4 (empat) jenis divergence yang diantisipasi: dua jenis mengindikasikan bullish, sementara dua lainnya mengindikasikan bearish.



  • Sinyal bullish divergence.


Untuk sinyal bullish divergence, Anda akan perlu memperhatikan low. Pasalnya, divergence bullish didapatkan dikala harga cryptocurrency mencatatkan lower low, sementara indikator MACD mencatatkan higher low, sebagaimana yang sudah disinggung di atas.


Di samping itu, ada juga yang disebut selaku bullish divergence tersembunyi (hidden bullish divergence), yang teramati dikala harga cryptocurrency mencatatkan higher low, sementara indikator MACD memberikan lower low.



  • Sinyal bearish divergence.


Sementara itu, bearish divergence adalah kebalikan dari bullish divergence. Artinya, untuk memperhatikan sinyal ini, Anda perlu mencermati high-nya. Hal ini dikarenakan bearish divergence yang terlihat hanya saat harga cryptocurrency memperlihatkan higher high, namun indikator MACD-nya memberikan lower high.


Selain itu, ada juga hidden bearish divergence, yang didapatkan saat harga mencatatkan lower high, dengan indikator MACD mencatatkan higher high.


Divergence perlu ditanggapi dengan cermat. Bearish divergence memang biasa terjadi dalam uptrend yang berpengaruh, sementara bullish divergence pada saat downtrend yang signifikan. Pasalnya, uptren kadang-kadang diawali dengan kemajuan yang kuat sehingga menciptakan “banjir” momentum upside. Nah, walaupun uptrend tersebut berlanjut, kelanjutannya berjalan dalam kecepatan yang pelan, sehingga MACD pun turun dari high. Meskipun saat-saat upside-nya tidak besar lengan berkuasa, tren ini akan terus mengungguli momentum downside selama garis MACD berada di atas nol. Sedangkan dalam permulaan downtrend, hal yang sebaliknya lah yang terjadi.


Komponen Indikator MACD


Karena MACD merupakan indikator saat-saat tren yang menggunakan rerata bergerak, intinya komponen yang dipakai pada indikator ini pun ialah rerata bergerak tersebut, alias Moving Average (MA). Hanya saja, yang jadi pertanyaan yaitu apa jenis rerata bergerak yang Anda gunakan? Apalagi, seperti yang telah Anda pahami, ada 3 jenis rerata bergerak mirip yang telah disebutkan di atas, ialah SMA, EMA, dan WMA.


MACD sendiri bantu-membantu bisa memanfaatkan semua jenis rerata bergerak tersebut. Hanya saja, yang digunakan selaku kriteria memang yaitu EMA. Sementara itu, MACD memiliki 3 (tiga) bagian utama. Berikut ini adalah daftar dan penjelasannya.




  • MACD


    Komponen pertama dalam indikator ini adalah MACD. Dalam tabel, Anda mampu atur sendiri warna untuk unsur MACD ini sesuai dengan selera dan keperluan. Nah, nilai dari MACD diperoleh dari selisih antara EMA kurun pendek (12) dengan EMA periode panjang (26). Hanya saja, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, angka kala tersebut – 12 dan 26 – adalah kurun tolok ukur yang dipakai, dan Anda masih tetap mampu menyesuaikannya menurut kebutuhan Anda sendiri. Nah, untuk nilai yang tolok ukur ini, artinya MACD diperoleh dari (EMA 12 – EMA 26).



  • Sinyal


    Kemudian, ada bagian sinyal yang tergolong ke dalam indikator MACD. Tentu saja, Anda pun bebas mengontrol apa warna yang ingin Anda gunakan untuk mengindikasikan garis sinyal. Nah, sinyal sebagai unsur indikator MACD ini juga memakai EMA. Hanya saja, ada perbedaan yang perlu Anda ketahui – EMA yang digunakan untuk unsur sinyal lazimnya ialah EMA masa yang lebih pendek dari EMA abad pendek pada MACD. Sebagai contoh, untuk EMA era pendek MACD ialah EMA (12), artinya EMA yang digunakan untuk sinyal adalah EMA (9).



  • Histogram


    Komponen ketiga dalam indikator MACD ialah histogram. Nilainya sendiri diperoleh dari selisih antara MACD dan sinyal, atau (MACD – Sinyal).



Cara Membaca Indikator MACD


Dalam membaca indikator MACD, ada beberapa cara yang mampu Anda ketahui, ketahui, dan ikuti. Secara garis besar, ada 3 (tiga) cara yang mampu Anda lakukan untuk membaca indikator MACD. Berikut ini yakni klarifikasi untuk ketiganya.


1. MACD berpotongan dengan sinyal.


Cara yang satu ini yakni cara yang paling lazim digunakan oleh para trader dalam membaca indikator MACD. Salah satu alasannya alasannya adalah cara membacanya yang sangat gampang dan sederhana. Pada ketika garis MACD memangkas dan berada di atas garis sinyal, ada 2 (dua) kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:



  1. Kesimpulan pertama ? Apabila garis MACD memangkas garis Sinyal dan berada di atasnya, grafik menawarkan prediksi bahwa harga akan mengalami peningkatan.

  2. Kesimpulan kedua ? Apabila garis MACD memangkas garis Sinyal dan berada di atas garis Sinyal, hal tersebut mampu menjadi tanda atau sinyal beli (titik beli). Sementara itu, jika garis MACD memotong dan berada di bawah garis Sinyal, artinya harga akan mengalami penurunan dan mampu Anda gunakan selaku sinyal jual (titik jual).


2. Garis MAC memotong nilai 0.


Biasanya, jika nilai MACD memotong dan ada di atas titik 0, hal tersebut menawarkan bahwa adanya saat-saat tren strong bullish. Artinya, harga aset akan mengalami kenaikan, dan telah bisa dibilang bahwa ada momentum uptrend di sini. Hanya saja, bila nilai MACD justru berada di bawah titik 0, hal tersebut malah bisa menjadi sinyal saat-saat strong bearish. Apabila Anda memperoleh ini, artinya harga aset akan mengalami penurunan, dan telah mampu dibilang bila telah ada momentum downtrend.


Apabila garis MACD memberikan pergerakan ke atas, tetapi masih berada di bawah titik 0, artinya harga aset akan mengalami peningkatan tetapi Anda belum bisa mengatakan adanya bullish. Pasalnya, masih ada kemungkinan bahwa harga justru akan Kembali mengalami penurunan. Lain kisah jikalau garis MACD telah berhasil memangkas dan bahkan telah ada di atas titik 0 – inilah sinyal atau indikasi yang memberikan adanya momentum uptrend atau strong bullish.


Hal yang sama pun berlaku sebaliknya, yakni bila garis MACD menunjukkan pergerakan menurun. Apabila haris MACD masih berada di atas titik 0, belum tentu Anda bisa eksklusif menyimpulkan adanya bearish walaupun harga akan mengalami penurunan. Sebab, masih ada kemungkinan bahwa harga akan kembali naik. Sementara itu, jika garis MACD menunjukkan pergerakan ke bawah bahkan sampai memangkas dan di bawah 0, artinya sudah ada momentum downtrend.


3. MACD histogram


Sementara itu, MACD histogram lazimnya digunakan sebatas untuk memprediksi pergerakan harga aset saja. Apabila garis Histogram berada di bawah 0, kemudian mengecil dan menuju ke atas 0, artinya ada kemungkinan bahwa harga akan mengalami kenaikan. Sementara itu, jika garis Histogram berada di atas 0, kemudian mengecil bergerak ke bawah, artinya ada kemungkinan bahwa harga aset akan mengalami penurunan. Oleh akhirnya, dikala Anda memakai komponen indikator MACD yang satu ini, Anda perlu juga untuk menggabungkannya dengan komponen garis MACD.


Kesimpulan


Pada kesudahannya, indikator MACD ini adalah indikator saat-saat tren yang wajib dipelajari dan dimengerti oleh para trader di banyak sekali jenis instrumen pasar, tergolong cryptocurrency sekalipun. Pasalnya, indikator ini tak hanya mudah dipelajari, dipakai, dan dibaca, tetapi juga mampu memberikan sinyal yang cukup jago – bahkan terlepas dari kekurangan indikator MACD yang bersifat lagging alias telat. Hanya saja, hasil analisisnya telah terbilang cukup mahir dan akurat.


Oleh karena itu, Anda yang masih pemula sekalipun sungguh direkomendasikan untuk belajar dan mengerti indikator MACD ini. Dengan begitu, keputusan trading Anda – baik jual maupun beli – pun dilandasi oleh analisis yang bagus.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama