Cara Menciptakan Blog Personal Branding

Begitu banyak blog dan website yang dibangun untuk kepentingan branding, tetapi enggak banyak yang sungguh-sungguh berhasil menawarkan ciri khas merk yang ditunjukkan. Sudah keluar biaya banyak, tenaga dan asumsi terforsir, tapi sia-sia. Sebenarnya letak permasalahannya bukan merk kita yang jelek, namun mampu jadi alasannya adalah kita kurang paham cara menciptakan blog personal branding yang bagus.


Sumber: pexels

Memang sih kita bisa saja mengeluarkan uang orang untuk membuat blog personal branding. Tinggal kasih uang, kasih konsep, enggak berapa usang telah jadi. Kita enggak perlu campur tangan pun niscaya kelar. Namun, apakah kita mampu menjamin blog yang dibentuk sudah sesuai dengan yang kita kehendaki?


Lalu bagaimana dengan orang-orang yang punya dana terbatas, tapi ingin mempunyai blog personal branding? Tentu mereka akan lebih memilih belajar bagaimana cara menciptakan blog personal branding, kemudian mempraktekkannya dengan keterbatasan dana yang mereka miliki.


Susah enggak sih membuat blog personal branding sendiri? Kita akan diskusikan hingga tuntas di postingan ini. Mengenai sukar enggaknya, silakan nanti simulasikan sendiri setelah membaca tuntas postingan ini. Kalau perlu sekalian praktek, agar eksklusif positif akhirnya.


Personal Branding Adalah Pintu Kesuksesan Kita


Kita boleh saja enggak baiklah dengan pernyataan: Personal branding ialah pintu kesuksesan kita. Namun, mari kita berpikir sejenak. Saya akan tunjukkan sedikit gambaran yang barangkali mampu mempermudah kita untuk memahami maksud pernyataan di atas.


Ada dua orang penulis. Sebut saja namanya Anton dan Doni. Mereka berdua sobat bersahabat yang serupa-sama mengawali karir menulis sejak di bangku kuliah. Anton menulis untuk media cetak, sedangkan Doni menulis untuk media online.


Anton menawarkan karya buku yang berhasil ia tulis pada Doni. Ini buku pertama yang beliau buat, tetapi dia berkeluh penjualannya tidak begitu cantik. Karena buku itu beliau cetak indie, dia pasarkan sendiri, dan dikontrol sendiri.


Anton mencetak buku itu kurang lebih menghabiskan biaya 1.5 juta. Sedangkan hasil yang dia mampu dari jualan buku itu dalam 6 bulan kurang lebih laku 1 juta. Selama ini Anton menjual bukunya kepada teman erat yang dia jumpai di kampus dan kepada saudara-kerabat dekatnya.


Berbeda dengan Doni. Dia pun memperlihatkan sebuah buku kumpulan dari tulisan-goresan pena di web. Buku itu dicetak atas inisiatif sebuah penerbit. Awalnya Doni ragu perihal proyek buku ini, namun kemudian pihak penerbit meyakinkan selling poin dari buku-buku ini. Salah satunya dengan menyaksikan interaksi antara pembaca dengan personal blog milik Doni.


Selain menjadi penulis konten di media orang lain, Doni juga menulis di personal blognya. Terutama hal-hal yang berhubungan dengan kegiatannya selaku penulis di media online. Mulai dari kegiatan sehari-hari hingga acara yang sifatnya formal beliau dokumentasikan di blog. Hal ini yang tidak dijalankan Anton.


Ketika buku Doni terbit, ia pun melaksanakan penjualan buku secara online. Hasilnya hebat. Selain mendapat keuntungan langsung dari hasil jualan buku, beliau juga menerima royalty dari penerbit. Semakin banyak bukunya yang terjual, semakin besar pula royalty yang ia dapatkan.


Baca juga: 6 Teknik Efektif Berjualan di Media Sosial yang Akan Membuat Bisnis Anda Melambung


Nah, dari ilustrasi di atas kita akan menerima satu hal penting dari aktivitas personal branding, yakni bagaimana kita memperlihatkan nilai yang ada dalam diri kita untuk dikenal oleh orang banyak. Buat orang lain tahu dahulu siapa kita, gres lalu mereka akan berbelanja atau menggunakan jasa kita.


Sumber: pexels

Makara pernyataan, personal branding ialah pintu kesuksesan kita ialah sesuatu hal yang bisa diterima akal. Karena bagi seorang pelanggan, dia tidak akan berbelanja atau memakai jasa dari orang yang tidak mereka kenal. Label brand yang melekat pada diri seseorang mau enggak mau harus diakui berperan vital pada keberhasilan seseorang.


Membuat Blog Personal Branding


Sebenarnya ada banyak cara untuk melakukan branding. Tidak hanya dengan blog atau situs web. Hal paling lazim yang kita jumpai ialah melalui media social. Iya, dikala ini banyak yang memanfaatkan media social untuk melaksanakan branding terhadap suatu produk.


Barangkali hal ini diseleksi alasannya adalah pengguna media social yang populasinya terus meningkat. Bahkan bisa dibilang pengguna media social ialah populasi terbanyak di jagad internet. Selain itu, menciptakan akun di media social juga gratis. Makara wajar sekali jika makin hari kian bertambah banyak penggunanya.


Untuk personal branding apakah cukup hanya mengandalkan media social? Tentu saja kita butuh perangkat lainnya jikalau ingin hasil optimal. Jika hanya mengandalkan media social, maka merk kita hanya akan diketahui oleh pengguna media social. Sedangkan kita sama-sama tahu bahwa media social itu cuma sebagian kecil populasi yang ada di internet. Di sana masih ada e-commerce, media situs web, blog, dan lain sebagainya.


Apalagi bila menyaksikan perilaku orang-orang ketika ini yang cenderung enggak mau ribet. Apa-apa maunya di-online-kan. Tanya alamat tinggal buka google, Tanya resep pun buka google, bahkan anak-anak sekolah ngerjain peran juga nyari jawabannya di google.


Baca juga: Cara Membuat Blog Berkualitas dan Dijamin Aman Dipasang Google adsense


Kalau kita hendak melakukan branding, kira-kira para peselancar google ini apakah akan kita abaikan? Kita butuh blog atau website biar mampu didapatkan melalui mesin google. Memang kadang akun media social mampu juga keluar di mesin google, tapi jarang. Masalahnya sebab media social tidak mampu dioptimalkan pengaturan SEO-nya. Sehingga kemunculannya di google ya tergantung setting default dari system.


Apa akibatnya kalau kita kombinasikan antara blog dengan media social? Kita punya blog, lalu melakukan promosi via media social. Metode inilah yang ketika ini sering digunakan oleh pemilik website atau blog untuk mengembangkan traffic.


Nah, kompetisi di mesin google ini yang sering jadi rebutan para pengusaha. Para pemilik merk yang ingin mencari konsumen untuk produk mereka. Termasuk kita yang akan membuat blog personal branding.


Membuat Blog Gratisan atau Blog Berbayar?


Untuk keperluan personal branding, tentu aku sarankan pakai blog berbayar. Kenapa demikian? Hal ini akan menambah nilai jual, sebab teladan pikir penduduk masih menganggap bahwa sesuatu yang berbayar, yang lebih mahal, umumnya lebih elok disbanding yang gratisan.


Sumber: pexels

Bukan berencana menjelekkan mutu blog gratisan, tetapi ini bicara realita yang ada di lapangan. Saya percaya blog gratisan pun bahwasanya punya mutu yang bagus. Entah itu dari blogspot, wordpress, atau platform yang lain. Blog-blog gratisan ini bisa jadi alat branding yang mengesankan ketika digarap dengan serius oleh tangan yang tepat.


Membuat blog gratisan memang condong lebih gampang. Karena fitur-fiturnya terbatas, berbeda dengan blog berbayar sehingga platform blog gratisan cenderung mendesain aplikasi yang gampang dikerjakan. Maka, kita akan jarang menemui penyedia jasa pengerjaan blog gratisan. Hehe … jikalau pun ada, bisanya free servis.



Membuat Konsep Blog Personal Branding


Kesalahan yang sering tidak disadari oleh pemilik web personal branding yakni desain blog personal brandingnya kurang matang. Biasanya blog yang dibentuk asal jadi saja tanpa ada penyusunan rencana. Akhirnya ketika blog itu akhir dibentuk, kita kebingungan saat hendak mengisi kontennya. Lalu lalu memasukkan beragam jenis konten secara suka-suka, tanpa menimbang-nimbang merk yang mau dibangun.


Hal inilah yang sering disebut dengan ungkapan “Blog Gado-Gado.” Sebuah blog yang berisi berbagai macam jenis niche yang ditulis suka-suka. Memang tidak salah, alasannya adalah untuk blog memang tidak ada aturan kaku yang mengikat. Sehingga pemilik blog lazimnya punya keleluasaan untuk mengisi blognya dengan konten sesuka hati.


Untuk menciptakan blog personal branding, kita perlu merancang konsepnya secara masak-masak. Karena ke depan blog ini akan menjadi senjata utama kita untuk menuju keberhasilan. Makara, perlu keseriusan supaya nantinya bisa berfungsi optimal.


Beberapa hal yang perlu kita matangkan dalam membuat rancangan blog personal branding, antara lain:


Pertama, Nama Domain.


Untuk nama domain blog personal branding aku sarankan pakai saja nama kita. Misalkan kangismed.id; senoners.my.id; atau tulussetiono.com. Karena yang hendak kita branding yaitu segi person atau value dari orang, bukan produk barang, maka untuk nama domain dianjurkan yang mengandung komponen nama orang.


Boleh nama panggilan, nama populer, atau nama lengkap sesuai dengan akte kelahiran. Namun, sebainya dalam penyeleksian domain ini direkomendasikan yang gampang pelafalannya dan mudah dikenang. Sehingga ketika ada orang yang mengetikkan di mesin oencari tidak salah ketik. Begitu juga ketika seseorang ingin menyimpan dalam kenangan. Akan lebih gampang jikalau nama domain yang diseleksi tidak begitu panjang dan mudah dikenang.


Kedua, Kata Kunci Penelusuran.


Selanjutnya pertimbangkan satu kata atau frase yang bsa menggambarkan merk atau kemampuan yang kita miliki. Caranya bisa dengan menciptakan daftar keterampilan yang kita miliki. Dari daftar ini kemudian kita pilih salah satu yang kita anggap paling dominan dan memiliki kesempatan untuk menghasilkan.


Setelah frase kata kita dapat, langkah selanjutnya melaksanakan riset keyword . Riset keyword ini untuk mengetahui seberapa besar hadirin internet mencari konten dengan keyword yang kita pilih. Riset keyword ini bisa kita kerjakan dengan tools google kata kunciplanner, atau website lainnya.


Baca juga: Cara Mudah Riset Kata Kunci dengan Google Keyword Planner


Jika ternyata volume penelusuran kata kunci yang kita pilih sangat kecil, maka kita mampu lakukan pembiasaan. Penyesuai dengan menyaksikan frase keyword yang paling banyak dicari. Maka dari itu, saat melakukan riset keyword sebaiknya kita tuliskan jenis kata kunci dan jumlah pencarian untuk masing-masing keyword .


Ketiga, Fitur atau Menu Blog yang Diunggulkan.


Ada beberapa fitur atau menu blog yang sebaiknya ada pada blog personal branding, antara lain:


Laman Tentang Saya: Di laman ini kita jabarkan siapa diri kita. Mulai dari rimayat pendidikan, pekerjaan, sampai spesialaisasi yang kita miliki. Pada laman inilah kita harus jujur menuliskan kelebihan diri kita. Atau menuliskan selling poin yang mau kita kerjakan branding biar dikena oleh banyak orang.


Laman Kontak Saya: Di laman kontak saya ini bisa kita buat bentuk kontak form atau info kontak yang bisa dihubungi saat pembaca blog ingin terhubung dengan kita. Bisa dengan mencantumkan akun media social, alamat email, nomor handphone, dan lain sebagainya.


Blog / Artikel: Untuk hidangan Blog / Artikel ini nantinya kita buat dengan cara menghubungkan kategori post dengan link url pada menu blog. Ketika pembaca klik menu ini, maka akan disuguhi judul-judul artikel yang telah terposting di blog.


Gallery: Menu gallery ini berisi foto-foto aktivitas atau acara yang bekerjasama dengan branding yang sedang kita berdiri. Jangan semua gambar dimasukkan di sajian gallery ini. Pilihlah yang sungguh-sungguh setema dengan brand yang kita berdiri.


Keempat, Desain Tampilan.


Desain penampilan ini berhubungan dengan template blog yang mau kita pakai. Apakah akan menggunakan layout blog satu kolom, dua kolom, atau tiga kolom. Tentu semua itu kita sesuaikan dengan jenis konten yang kita posting.


Sumber: pexels

Jika memang minim dana, rancangan penampilan ini mampu dengan mempergunakan template yang disediakan gratis oleh platform blog. Meskipun gratis, saya rasa sudah cukup elegan untuk membangun branding suatu blog. Namun, jikalau punya duit leboh ya ada baiknya pakai template premium. Jadi lebih kelihatan elegant dan serius.


Kelima, Jenis Konten yang Akan Dihadirkan.


Nah, di poin kelima ini yang bakal menenteng value blog yang kita buat. Kita mampu menentukan aneka macam jenis konten yang mau kita posting di blog, tetapi usahakan tidak melenceng jauh dari niche atau tema yang kita branding.


Jika kita ingin memaksimalkan brand kita sebagai motivator bisnis, ya kontennya jangan jauh-jauh dari dunia bisnis. Kalau kita mau angkat branding ihwal diri kita selaku andal pembuat website, ya kontennya jangan jauh-jauh dari bahasan tentang pembuatan situs web.


Baik konten yang berupa postingan, gambar, atau video sebaiknya ditata semenjak permulaan terkait bahan apa saja yang hendak diunggah di blog. Hal ini mampu dikerjakan dengan menciptakan daftar kata kunci yang berhubungan dengan bisang yang hendak kita branding.


Setelah daftar itu kita buat, berikutnya memutuskan volume penelusuran keyword menggunakan tools riset keyword . Nah, dari daftar yang ditunjukkan, susunlah daftar kata kunci yang paling banyak dicari. Susun berdasarkan urutan prioritas yang mempunyai page view terbanyak, hingga terendah.


Dari daftar kata kunci inilah kita nanti akan membuat konten blog personal branding. Kaprikornus jangan asal bikin konten bila enggak mau kelelahan dan tidak berguna. Bukankah kita menciptakan blog senantiasa berharap akan banyak pengunjungnya?


Kalau mau banyak hadirin, memiliki arti kan kudu membuatkonten yang banyak dicari.


Cara Membuat Blog di WordPress


Setelah desain itu matang, selanjutnya aku akan menjabarkan langkah-langkah cara menciptakan blog personal branding di wordpress. Yang perlu disiapkan sebelum mengawali tindakan ini yaitu berbelanja domain dan hosting. Karena kali ini kita tidak membicarakan cara membuat blog gratisan, tapi blog professional. Makara butuh domain dan hosting.


Baca juga: Tutorial WordPress Lengkap Bagi Kamu yang Mulai Ngeblog Sekarang Juga


Nah, saya anggap teman-sahabat kali ini sudah punya hosting dan domain sendiri. Pastikan sahabat-teman bisa mengakses cPanel. Karena langkah-langkah ini dimulai dengan menginstall CMS wordpress lewat cPanel.


Bagaimana cara membuat blog di wordpress? Mari simak dan praktekkan tindakan berikut:


Cara Inastall CMS WordPress Melalui cPanel


Pertama, log in ke cPanel. Temukan scripts wordpress pada kolom Softaculous Apps Installer. Klik saja logo wordpress tersebut.



Kedua, klik ‘Install Now’



Ketiga, pilih protocol ‘https://’ atau bisa pilih “https://www.’


Keempat, pilih domain yang akan kita install CMS wordpress


Kelima, kosongkan saja kolom “In Directory”



Keenam, tuliskan nama blog personal branding yang akan dibentuk


Ketujuh, tuliskan deskripsi blog atau kata kunci yang sebelumnya telah kita siapkan


Kedelapan, tuliskan username yang mau kita gunakan untuk log in ke dashboard wordpress


Kesembilan, buat password untuk log in


Kesepuluh, tuliskan email aktif kita selaku databased pemilik blog



Kesebelas, pilih Bahasa yang mau kita gunakan untuk blog



Keduabelas, pilih template blog yang akan kita pakai


Ketigabelas, isikan alamat email aktif untuk mendapatkan resume instalasi


Keempatbelas, klik “Install”



Itulah langkah-langkah cara menginstall CMS wordpress melalui cPanel. Sangat mudah sekali, tidak butuhtakut salah langkah. Karena tanpa mencoba, kita enggak akan pernah mampu.


Cara Log In ke Dashboard WordPress


Silakan buka browser internet. Ketikkan ‘https://namadomain.com/wp-admin’ (ganti goresan pena “namadomain” dengan nama domain yang sebeumnya telah kita install CMS wordpress). Lalu tekan “Enter” pada keyboard.


Pertama, tuliskan username atau email yang kita daftarkan selaku admin ketika install CMS wordpress


Kedua, ketikkan password


Ketiga, klik ‘Log In’



Keempat, klik ‘My Sites’


Kelima, klik ‘nama blog’


Keenam, klik ‘Dashboard’



Pada dashboard blog wordpress ini kita bisa mengganti pengaturan blog dan melakukan posting. Mulai dari pengaturan lazim sampai pada pengaturan user yang bisa mengakses blog.


Cara Setting Blog Personal Branding di WordPress


Ada beberapa pengaturan yang mesti kita lakukan pada dashboard wordpress sebelum mulai mengisi kontennya. Pengaturan sekurang-kurangnyayang perlu dikerjakan yaitu pada pengaturan lazim dan pengaturan permalink. Untuk pengaturan yang lain bisa menyesuaikan. Lakukan langkah-langkah berimut untuk melaksanakan pengaturan pada dashboard blog wordpress.


Setting General Blog WordPress


Pertama, arahkan cursor pada sajian ‘Setting’ lalu klik ‘General’



Kedua, pastikan ‘Site Title’ terisi nama blog personal branding kita


Ketiga, pastikan ‘Tagline’ terisi kata kunci yang sebelumnya sudah kita tentukan untuk blog personal branding kita


Keempat, tentukan kolom ‘Email Address’ terisi dengan alamat email aktif milik kita


Kelima, atur ‘Site Language’ dan ‘Timezone’



Keenam, klik “Save Changes”



Setting Permalink Blog WordPress


Pertama, arahkan cursor pada sajian ‘Setting’ kemudian klik sajian ‘Permalink’


Kedua, klik pada “Plain” di kolom Common Setting lalu klik ‘Save Changes’



Ketiga, klik pada “Post Name” kemudian klik ‘Save Changes’



Pengaturan permalink ini sangat penting untuk membuat lebih mudah search engine untuk mendapatkan blog kita.


Membuat Laman Tentang Saya


Pertama, arahkan cursor pada hidangan “Pages” kemudian klik ‘Add New’



Kedua, ketikkan “Tentang Saya” sebagai judul laman


Ketiga, jabarkan wacana deskripsi situs web, juga perihal faedah pembaca dari blog yang kita buat, dan tunjukkan keunggulan diri kita sebagai brand yang kita angkat.


Keempat, klik ‘Publish’



Menambahkan Kategori Tulisan


Pertama, arahkan cursor pada menu ‘Post’ klik pada ‘Categories’



Kedua, ketikkan nama kategori pada kolom “Name”, ketikkan nama yang sama pada kolom “Slug”


Ketiga, biarkan pada pilihan “None” kalau hidangan yang kita buat adalah sajian utama.



Keempat, klik ‘Add New Category’



Lakukan langkah yang serupa untuk menambahkan klasifikasi yang lain. Sesuai dengan rancangan konten yang akan kita hadirkan dalam blog personal branding yang kita buat.


Membuat Menu Pada Blog WordPress


Pertama, arahkan cursor pada menu ‘Appearance’ klik “Menus”



Kedua, klik hidangan “Pages” dan centang pada opsi ‘Tentang Saya’ kemudian klik ‘Add to Menu’


Ketiga, klik sajian “Categories” dan centang pada nama-nama kategori yang sebelumnya telah kita buat, klik ‘Add to Menu’


Keempat, ubah goresan pena pada kolom “Menu Name” untuk memberi nama sajian yang telah kita buat, kemudian klik ‘Create Menu’



Kelima, bubuhkan tanda centang pada kotak ‘Auto Add Pages’ dan ‘Display Location’ kemudian klik “Save Menu”



Sampai pada tahap ini kita telah mempunyai blop personal branding yang siap diisi dengan konten-konten yang kita kehendaki. Terkait setting plugin, template, dan yang lainnya bisa kita kerjakan lewat dashboard. Tugas berikutnya setelah blog ini kita buat adalah melaksanakan meningkatkan secara optimal dan update konten.


Masalah yang sering dialami oleh para pemilik blog adalah tidak bisa optimasi dan tidak konsisten update konten. Hal ini lalu yang menciptakan blognya menjadi hidup segan mati enggak mau. Padahal di luar sana banyak sekali jasa-jasa yang membuat lebih mudah kita untuk mengotimasi blog dan mengupdate konten.


So, jangan berhenti sesudah mampu menciptakan blog personal branding saja, namun justru tugas terberatnya ialah menjaga blog itu tetap aktif dan update. Bahkan jika perlu membuatnya jadi jawara di page one google.


Selamat mencoba, biar berfaedah. [SNs]



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama