Cina dan Rusia sudah memulai ujicoba untuk mengintegrasikan Cryptocurrency yang dikendalikan ke pasar masing-masing. Pergeseran legislatif dan teknologi besar lainnya juga sedang berlangsung di kedua negara tersebut.
Baca juga: Manfaatkan Blockchain, Thailand Segera Terapkan eVOA
- Cina
Cina sudah siap untuk mulai menguji yuan digital mereka, kata Mu Changchun, Head of Payment and Settlement Solutions Division of the People’s Bank of China. Dia mencatat bahwa sistem pembayaran sudah melewati tahap penelitian fungsional dan debugging, dan sekarang ini akan ada peluncuran program percontohan untuk proyek ini.
Baca juga: Mengapa Amerika Latin Makara Pasar Terbesar Industri Cryptocurrency
- Rusia
Meski sebelumnya Bank of Russia sangat skeptis dengan aset baru, namun bank ini telah memulai melaksanakan ujicoba stablecoin dalam “regulatory sandbox”. Pihaknya sedang mempelajari kemungkinan mengeluarkan Digital Ruble dan menentukan manfaatnya ketimbang sistem pembayaran cepat yang lebih tradisional.
Baca juga: Iran Ingin Ciptakan Kripto Untuk Konfrontasi Hegemoni AS
Selain Cina dan Rusia terdapat sejumlah 18 negara saat ini sudah menginformasikan pengembangan dari Cryptocurrency. Diantaranya ialah Senegal, Venezuela, Uruguay, dan Tunisia yang telah mempresentasikan tata cara digital payment pada negara mereka masing-masing.
Baca juga:
- Potensi Blockchain dan Infrastruktur di Afrika
- Apa Kabar Cryptocurrency di Australia?
- Pendekatan Blockchain dalam Customer Relations Management (CRM)
- Ripple Jajaki Pasar Brasil