Kemampuan dan manfaat blockchain dalam membantu sektor perbankan memang tak mampu diragukan lagi. Salah satu problem yang mampu diselesaikannya ialah double spending, yang ialah sebuah kelemahan yang dialami perbankan dikala ini dalam pencatatan uang yang mampu dipakai pada lebih dari satu transaksi. Double spending ini menyebabkan terciptanya manipulasi pada proses pencatatan transaksi sehingga ketika proses audit akan mengkonsumsi waktu yang cukup panjang. Dengan teknologi blockchain pengguna mampu melihat secara pribadi data transaksi, siapa penerima dan waktu pengirimannya secara real time.
Baca juga: Investasi Dengan Modal Kecil
Kedepan, tentu akan banyak perbankan yang mulai mengadopsi teknologi blockchain ini mengingat segudang faedah yang ditawarkannya. Melansir Cointelegraph, Asisten Gubernur di Bank Nasional Kamboja Serey Chea menyampaikan bahwa pembayaran blockchain akan memungkinkan kontrol keuangan dan efisiensi pengantaran duit yang lebih besar. Ia menyebutkan bahwa Bank Nasional Kamboja telah bereksperimen dengan pembayaran blockchain domestik untuk ritel, namun minat utama yang mereka uji adalah di bagian transaksi lintas batas. Lembaga tersebut bahkan sudah bekerja dengan bank Malaysia Maybank. Keduanya sudah menandatangani nota kesepahaman tentang pembayaran dan pengiriman uang lintas-batas blockchain. Kerjasama ini nantinya akan memudahkan para pekerja Kamboja di Malaysia untuk mengirim uang dengan ongkos yang jauh lebih rendah dan dilakukan secara real time, dikala ini ongkos transfer uang para pekerja tersebut masih berkisar sekitar 10%.
Baca juga: Bisakah Blockchain Membantu Melawan Inflasi?
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tata cara tersebut juga akan memungkinkan para pekerja untuk mengirim duit secara langsung ke perusahaan utilitas, sekolah, dan sejenisnya di Kamboja. Tujuannya adalah untuk memungkinkan kontrol yang lebih besar atas uang ketimbang mesti bergantung pada penerima transfer. Selain Bank Kamboja, UnionBank yang berbasis di Filipina juga sudah sukses menuntaskan uji coba pengantaran lintas batas lintas-blok dari Filipina ke Singapura, info ini disampaikan pada Juli kemudian.
Lalu bagaimana dengan bank di Indonesia?
Baca juga:
- Cryptocurrency Selamatkan Pembangkit Listrik Berusia 110 Tahun
- Blockchain Bantu Dokter Rawat Pasien Lebih Baik