Pembukaan
Google Photo atau Google Photos ya? Mungkin alasannya fotonya banyak, maka opsi kedua yang paling tepat. Lagi-lagi Google menyematkan nama ‘Google’ pada salah satu layanannya. Kaprikornus sangat gampang dimengerti dan dikenang bahwa layanan tersebut milik Google.
Google Photos, namun jikalau akun Google kita dikontrol dalam bahasa Indonesia, otomatis menjadi Google Foto. Photos diterjemahkan menjadi foto dalam bahasa Indonesia. Sepertinya bisa diatur dalam banyak bahasa nih. Emm, saya jadi penasaran bila dikelola dalam bahasa China. Apakah Google akan diubah dalam bentuk kanji (aksara China)? Bagi yang penasaran coba saja.
Sebenarnya dari nama saja telah cukup terperinci, bahwa layanan atau aplikasi ini berfungsi untuk administrasi foto. Di mana yang niscaya bisa unggah dan unduh foto sesuka kita. Eh, tidak juga. Tetap saja ada sesuatu yang membatasi. Yap, storage atau batas penyimpanan.
Google Photos menurut saya masih berumur sangat muda. Semenjak diluncurkan pada 28 Mei 2015. Yap, sekitar tiga tahun kemudian. Tapi guys, pertama kali aku mengamati logo Google Photos, seperti familiar dengan logo aplikasi lain ya. Hampir mirip gitu. Ah, era sih? Saya memaklumi jikalau kalian tidak sependapat. Saya hanya berbagi pendapat saja.
Masa Lalu Google Photos
Ternyata rasa curiga aku terjawab. Saya baca-baca lagi mengenai sejarah terdahulu. Hingga hasilnya aku mempesona sebuah kesimpulan. Google Photos memang terinspirasi dari aplikasi manajemen foto terdahulu. Aplikasi apa itu? Bagi yang pernah mendengar atau bahkan pernah memasang aplikasi tersebut pasti eksklusif ngeh. Yap, Picasa.
Mengapa aku sebut terinspirasi. Momen itu terjadi kurang lebih sekitar 14 tahun kemudian. Hayo tahun berapa itu? Yap, tahun 2004. Google mengakuisisi Picasa yang sebelumnya milik sah LifeScape Inc. Itulah mengapa rasa curiga aku bisa terjawab. Menurut sejarah, Picasa lebih dulu lahir ketimbang Google Photos. Pantas saja kok agak familiar dengan logo Google Photos. Emm, ternyata memang Google terinspirasi oleh aplikasi terdahulu. JAS MERAH.
Kemudian kalau kita susukan pada picasa.google.com (subdomain Picasa dari Google) di situ terdapat pesan dari Google untuk secepatnya move on ke Google Photos. Tuh guys, seperti yang aku katakan sebelumnya bahwa logo Google Photos rada mirip kan dengan Picasa. Mengindikasikan bahwa Picasa sekarang sudah bertransformasi menjadi Google Photos.
Fitur Google Photos
Setelah aku mengatakan panjang lebar tentang sejarahnya. Berikutnya aku diskusikan tentang fitur dan apa saja yang terdapat pada Google Photos. Alih-alih faedah yang didapat saat memakai aplikasi ini.
Pertama-tama susukan lewat peramban web (browser) kalian masing-masing pada URL: photos.google.com di situ akan timbul halaman web dari Google Photos. Anyway, aplikasi ini mampu kita unduh lewat Google Play atau App Store, kalau kita ingin memasangnya pada perangkat mobile. Pada goresan pena ini nanti, mungkin akan saya singgung ihwal penggunaan Google Photos lewat ponsel pintar. Semoga memungkinkan ya.
Begitu kita klik ‘Go To Google Photos’ akan timbul halaman sign in. Saya anggap pembaca sudah mempunyai akun Google. Namun, bagi yang belum memiliki, silahkan klik ‘Buat Akun’ dan ikuti step sampai selesai. Baru lalu kembali ke langkah ini untuk sign in dengan akun tersebut.
Setelah kita berhasil sign in, akan diarahkan pada halaman Google Photos. Kebetulan pada akun aku sudah terdapat dua foto yang terpajang di situ. Bisa diamati foto tersebut aku unggah 4 tahun lalu. Eh serius? Bukannya Google Photos dirilis 3 tahun lalu? Kemudian aku berpikir sejenak untuk memahaminya. Emm, tampaknya saya memahami. Seingat saya, saya mengunggah foto ini pada profil Google+ dan mengapa mampu hingga sini. Jawabannya terang, bahwa Google Photos ialah sempalan dari layanan Google+. Kaprikornus Google Photos bisa dikatakan lahir dari layanan Google+. Secara sederhana mungkin dipisahkan gitu semoga lebih rapi.
Sekarang mari kita perhatikan pada hidangan di sebelah kiri. Terdapat menu Foto, Album, Asisten, dan Berbagi. Itu ialah sajian utama yang terdapat pada Google Photos.
Namun, kalau kita klik garis tumpuk tiga yang aku tunjuk pada gambar di bawah ini. Akan terdapat sajian lain suplemen.
Yap, ada aksesori Arsip, Sampah, Tambahkan akun partner, Setelan, Bantuan & Masukan, Aplikasi yang didownload, dan Penyimpanan. Apa saja fungsi dari semua hidangan tersebut? Mari kita lanjut untuk membedah Google Photos.
Penyimpanan Google Photos
Sesuatu yang krusial. Pasalnya ini berhubungan dengan pengalaman pengguna. Secara default kita mendapat penyimpanan (storage) Google Photos sebesar 15 GB. Cukup besar menurut aku. Namun, 15 GB harus dibagi rata pada layanan google lain. Bisa kita lihat pada gambar di bawah. Penyimpanan digunakan bersama di Google Drive, Gmail, dan Google Photos. Hayo, kalian yakin dengan space segitu cukup?
Maka di sini saya ingin membuatkan semoga Google Photos tadi mampu menyimpan foto atau video lebih banyak dari itu. Bahkan dikatakan tak terbatas (unlimited). Berikut caranya. Pertama kita masuk ke setelan (settings). Kemudian, akan diarahkan pada halaman setelan tersebut.
Pada halaman setelan, coba perhatikan pada radio button di bawah. Secara default Google Photos mengendalikan pada opsi kedua. Makara, agar kita mampu mendapatkan unlimited storage (penyimpanan tak terbatas) secara gratis pilih pada pilihan pertama. Di situ telah diterangkan per-poin. Apabila kita memilih opsi pertama tertera “Kualitas tinggi (penyimpanan gratis tanpa batas)”. Yap, klik pada poin pertama. Secara otomatis, setelan tersebut akan tersimpan dan kita bisa menikmati fitur tersebut.
Kabar Angin Google Photos
By the way, saya mendengar kabar angin bahwa Google Photos katanya menghentikan penyimpanan tak terbatas? Itu senada dengan keyword “google photos hentikan penyimpanan tak terbatas” pada halaman pertama Google. Di situ timbul artikel peringkat pertama dan kedua dengan judul demikian. Perhatikan gambar di bawah.
Langsung saja saya baca isi konten kedua artikel tersebut. Emm, ternyata judulnya tidak mengecewakan clickbait nih. Tapi itu tidak persoalan bagi aku. Hal yang saya permasalahkan adalah isi dari kedua postingan tersebut. Keduanya sama persis. Asumsi aku, si rangking 2 mencomot konten si rangking 1. Wallahu a’lam. Itu problem mereka.
Masalah kedua yaitu tentang sumber mereka menulis postingan tersebut. Pasalnya telah saya cari pada Google Support atau Help pun tidak ada pernyataan bahwa Google Photos menghentikan free unlimited storage. Begitu deh, lagi-lagi judul clickbait berulah.
Nyatanya saya masih mampu setel dengan penyimpanan gratis tanpa batas. Seperti yang aku jelaskan pada poin ‘Penyimpanan Google Photos’ di atas. Emm, aku kasih capture yang berisi pesan penting dari Google Help selaku penunjang nih.
Terjemahannya seperti ini, “Google Foto ketika ini mengalami persoalan dengan video yang tidak didukung. Anda mungkin mengalami masalah saat mengunduh beberapa video yang tidak disokong. Tim sedang berusaha memperbaikinya.”
Google sama sekali tidak membuat pernyataan tentang penghentian free unlimited storage pada layanan Google Photos. Google cuma memberi kabar bahwa mereka sedang ada duduk perkara ihwal video yang tidak mendukung untuk diunggah pada Google Photos dan mereka kini sedang berupaya memperbaikinya. Begitu guys, tenang saja.
Fitur Asisten Google Photos
Saya rasa fitur pada layanan Google ini sungguh mudah diketahui. Bagi para penggiat media sosial aktivitas mirip unggah dan unduh (upload & download) itu sungguh biasa. Pada Google Photos pun caranya kurang lebih sama. Sangat gampang untuk dilakukan. Itu yang melatarbelakangi saya untuk tidak perlu menciptakan tutorialnya pada postingan ini.
Saya hanya memberi panduan pada fitur yang dirasa masih sedikit ajaib. Yap, mirip fitur tangan kanan ini. Secara garis besar, fungsi fitur ini yaitu untuk menyebarkan foto yang kita unggah atau yang terdapat pada Google Photos langsung kepada partner yang kita percaya.
Langsung saja klik menu Asisten untuk mulai menggunakan. Otomatis akan masuk pada halaman menu Asisten.
Langsung klik Mulai untuk menuju langkah selanjutnya.
Pada langkah ini akan diminta mengetikkan atau memilih email yang tertera di situ untuk menjadi pasangan kita nanti. Widih. Tetapi, lebih tepatnya partner ya. Jadi mampu saja sahabat Anda sendiri. Mungkin partner dalam bidang apa saja. Hal terpenting ialah saling yakin. Jika telah, bisa kita klik Berikutnya.
Akan timbul halaman untuk setel saluran Google Photos kita. Misalnya ketika kita memilih semua atau beberapa foto saja yang hanya mampu diakses oleh partner kita. Itu bisa dikelola pada bagian ini. Selain itu juga terkait atur foto berdasarkan waktu. Contoh, hanya foto hari ini saja yang kita beri izin untuk diakses oleh partner. Jika telah beres, klik Berikutnya.
Di sini kita mengonfirmasi apa yang sudah kita setel sebelumnya. Dimulai dari akun yang digunakan dan terhadap siapa kita akan membuatkan foto tersebut. Serta akses apa yang diberikan terhadap partner. Jika telah yakin. Terakhir, Kirim Undangan dan masukkan password akun Google Anda bila kembali diminta.
Penutup
Bagaimana Google Photos pada perangkat mobile? Saya cek sama persis dengan via browser. Menu atau fiturnya pun sama. Memang Google sengaja membangun demikian guna membuat lebih mudah pengguna perangkat apapun. Perbedaannya mungkin cuma sebatas user interface atau tampilannya saja.
Eh satu lagi. Pada Google Photos di Android, lebih dimudahkan untuk proses sinkronisasi antara foto yang ada di memori dengan Google Photos. Apabila diberi akses, maka Google Photos bisa memperlihatkan foto yang ada di memori ponsel tersebut.
Baca juga: Google Classroom: Kelas Online Praktis dan Ekonomis
Akhirnya tulisan mengenai Google Photos sudah mencapai penghujung. Oke guys, tunggu saya di goresan pena selanjutnya. Semoga berfaedah. See you soon!
Sumber mesti di isi