Berkembangnya zaman serta teknologi membuat generasi muda makin mudah mengakses isu dan ilmu pengetahuan. Banyak yang lalu memanfaatkan perkembangan zaman ini dengan cara mengawali banyak sekali perjuangan dan usahanya sendiri. Menggunakan teknologi selaku media pengembangan bisnis terbukti sungguh efektif, terlihat dengan kian banyaknya pengusaha muda yang bergerak dibidang teknologi.
Perkembangan bisnis gres ini mirip jamur yang menyebar di seluruh area. Bisnis – bisnis gres yang sedang berkembang ini lalu mempunyai istilah dan istilah sendiri yakni Start-Up. Istilah ini merupakan ungkapan serapan dari bahasa Inggris yang maknanya ialah “sedang berkembang”. Penggunaan istilah Start-Up dikarenakan melihat keadaan bisnis yang gres saja timbul dan sudah beroperasi tetapi masih terus dikembangkan untuk membuat keadaan lingkungan bisnis khasnya masing – masing.
Seiring perkembangannya, mengawali bisnis StartUp senantiasa dikaitkan dengan teknologi. Hal ini terjadi alasannya pada tahun 2000-an permulaan, penggunaan teknologi utamanya internet sedang gencar – gencarnya, sehingga mau tidak mau bisnis gres maupun lama mesti mengikuti arus kemajuan teknologi itu sendiri. Sehingga secara awam, orang menganggap bisnis Start-Up adalah bisnis yang berbasis pada teknologi, padahal bahwasanya tidak selalu.
Memulai Bisnis StartUp
Secara biasa , bisnis Start-Up mempunyai klasifikasi tersendiri bila ketimbang bisnis lainnya. Biasanya, bisnis jenis ini hanya mempunyai sedikit karyawan, lazimnya dibawah 20 orang. Jika ada bisnis Start-Up yang mempunyai karyawan diatas 20 umumnya mereka memakai karyawan paruh waktu atau freelancer. Selain itu, dari segi usia, bisnis ini lazimnya masih berumur muda dibawah 3 tahun dan mempunyai penghasilan kecil jika dibandingkan perusahaan – perusahaan besar lainnya.
Berikut ini adalah hal-hal yang mesti diperhatikan ketika ingin memulai bisnis startup:
1. Berpikirlah Jauh Kedepan
Coba tenangkan pikiranmu dan bayangkan ketika kamu berada di kala depan, apa saja yang ada disana. Bayangkan bagaimana kemajuan zaman menenteng pergeseran di masa depan, dan perhatikan secara detail apa saja hal – hal yang bisa menjinjing perubahan itu. Tidak perlu membayangkan hal – hal yang rumit, karena pergeseran mampu terjadi dari hal sekecil apapun.
2. Perhatikan Sekitarmu
Setelah mengetahui apa yang ingin kau ciptakan dan kembangkan, kamu juga harus mengamati lingkungan sekitarmu. Kemudian pertimbangkan jika hal yang kau ciptakan itu dipraktekkan di lingkunganmu. Apakah bisa menjinjing faedah atau justru membuat segala sesuatu menjadi lebih rumit? Dengan menjawab pertanyaan ini, maka kamu sukses melihat apa yang hilang dan kurang di lingkunganmu.
3. Segera Tulis Ide–Idemu!
Setelah sukses bermeditasi dan mempertimbangkan segala bentuk ilham untuk bisnismu, segeralah tulis inspirasi – inspirasi itu di buku atau secarik kertas. Berawal dari ide besarnya, lalu tulis berbagai ilham – pandangan baru penunjang yang lain. Dengan saling membandingkan mempelajari ilham tersebut, kamu akan kian mengerti bagaimana merealisasikan pandangan baru tersebut.
4. Produksi
Pada tahap ini, kamu tidak perlu menciptakan seluruh wangsit – idemu dalam jumlah besar. Cukup buat 1 atau 2 produk saja, yang kemudian bisa kamu pelajari keunggulan dan kelemahan dari produk tersebut. Lakukan hal ini tidak cuma sekali, namun berkali – kali sampai produkmu hampir sempurna (alasannya tidak ada yang tepat). Ketika produkmu tidak mempunyai keganjilan, maka akan lebih gampang mengenalkannya di pasaran.
5. Tunjukkan pada Orang Lain
Ketika kau merasa bahwa tidak ada lagi kekurangan pada produkmu, kenalkan contoh produk kau ke orang lain. Jangan hanya satu orang, namun seratus orang! Semakin banyak kau mengenalkan produk kau ke orang lain, maka semakin banyak pula usulan dan kritik yang diberikan oleh orang lain. Hal – hal tersebut mampu kamu gunakan untuk menginovasi produk kamu supaya sesuai dengan keperluan masyarakat.
6. Launching Produk
Bukan bermaksud untuk pamer, namun dengan kamu meluncurkan produkmu ke pasaran, maka dapat menolong kamu melihat reaksi pasar. Ketika orang lain mengetahui dan menjajal produk tersebut, maka akan bertambah banyak orang yang secara tidak pribadi membantu kau menyebarkan produk tersebut. Selain itu, orang akan mengenal produk kau dan apabila mereka menyukainya, mereka akan membagikannya kepada orang lain.
7. Cari Partner Kerja
Ketika berhasil meluncurkan tahap pertama dari produkmu, segeralah mencari partner kerja. Hal ini diperlukan untuk membantumu dalam berbagi produk. Disamping itu, partner mampu berbentukpartner kerja, pemodal, maupun yang yang lain sehingga hal tersebut dapat menolong kamu untuk mulai mendirikan perusahaan kamu. Dengan adanya partner di sisimu, maka kau mampu konsentrasi membuat sistem perusahaan dalam rangka pengembangan.
8. Pelajari Respon Konsumen
Ketika produk diluncurkan di pasaran, maka kau akan mendapatkan tanggapandari pelanggan. Entah produk kamu terjual habis atau bahkan tidak laku sama sekali, itu semua yakni bentuk respon yang diberikan oleh pelanggan. Pada tahapan ini kau mampu melihat bagaimana produk kau dikala berhadapan dengan konsumen. Apakah berfaedah, mempesona, atau membosankan?
Dengan memahami itu semua, kau bisa secepatnya mengambil langkah-langkah untuk mengatasi problematika yang timbul. Perlukah melakukan perbaikan, atau justru perlu melaksanakan bikinan lebih besar. Semua hal itu mampu kau putuskan sesuai respon pelanggan.
9. Dapatkan Pelanggan Tetap
Ketika produk kamu disenangi, amati baik – baik apakah pelanggan tersebut akan menjadi konsumen tetap atau hanya coba – coba. Untuk menerima pelanggan tetap, produk dan pelayanan yang kamu berikan haruslah optimal dan tepat. Dengan senantiasa menjaga mutu tersebut, maka kamu perlahan akan menerima pelanggan tetap. Pertahankan dan dapatkanlah 1000 konsumen tetap.
10. Sisihkan Profit
Ketika produk kau berhasil masuk dan diterima baik di pasaran, maka pemasaran akan mengikuti. Pada tahapan ini, profit akan mulai berdatangan di kantongmu. Namun jangan hingga terlena, sisihkan profitmu untuk melakukan pengembangan perusahaan sehingga perusahaan lebih maju lagi. Apabila hal ini kau kerjakan, maka profit yang di dapat pun akan berlipat.
Setelah melakukan tahapan – tahapan itu, maka bisnis Start-Up kau akan semakin berkembang. Kemudian kamu bisa mengubah bisnismu menjadi sebuah bisnis yang berbadan hukum atau mampu juga dengan melakukan merger dengan perusahaan besar lainnya. Keputusan ada di tanganmu. Dengan konsistensi dan semangat juang yang tinggi, maka kau akan mendapatkan keberhasilan!
Sumber mesti di isi