Setelah Bandung Digital MeetUp #5 kemarin, banyak yang inbox ke saya meminta advis tentang campaign yang lagi dijalanin. Kebanyakan dari yang masuk masih kebingungan kenapa campaign-nya gak mampu profit. Biasanya kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan : kalo om win dahulu waktu pertama mulai berapa lama mampu profit? Trus lanjut lagi, modalnya berapa? – Yang aku nggak ngerti, semua pertanyaan itu menyebut aku ‘om’. Ini siapa yang mulai dah. Padahal kan kata ‘Tante’. Pejantan Tengil. Hihihi…
Pertanyaan-pertanyaan itu aku gak pernah mampu jawab secara sempurna. Buat jawab : kenapa campaign aku belum mampu profit saja, itu perlu pemahaman yang mendalam tentang campaign yg dijalanin. Apa offernya, apa traffic source-nya, apa trackingnya hingga dengan bagaimana optimasinya. Jelas banget itu gak mampu dilakuin dalam sehari. Data yang dikumpulin harus signifikan.
Nah, mensiasati itu, jawaban terakhir untuk semua pertanyaan itu ialah : Jangan Berhenti! Kalau anda berhenti pada dikala rugi, ya kerugian itu akan selamanya bersanding di sebelah anda. Tapi bila terus melaju, masih ada kemungkinan untuk profit. Kesempatan itu ada bila kita memberikan peluang.
Pain makes us stronger!
Pernah nonton film Whiplash? Ini film keren banget. Tentang pemain drum yang mau masuk ke big grup musik dengan standar yang tinggi. Setengah mati pemain drum itu latihan. Tangan berdarah, kecelakaan kendaraan beroda empat hingga gundah akut alasannya mesti milih maen drum atau pacarnya. Film-nya diakhiri dengan kesuksesan pemain itu memainkan ritme yang pas untuk grup musik-nya. Ini film abnormal. Buat yang sedang mempertimbangkan untuk berhenti, atau bingung menetapkan untuk lanjut atau berhenti, musti nonton film ini. Keberhasilan itu nyata, menyerah itu ilusi. Jangan berhenti!
Buat anda yang menyenangi permainan sepakbola, silakan jelaskan ke saya, mengapa permainan di lapangan harus elok? Mengapa mesti menghibur? Saya mengidolakan Jose Mourinho alasannya permainannya yang monoton. Banyak bertahan dan mengandalkan serangan balik. Jose Mourinho memahami betul, yang diinget oleh sejarah ialah skor akhir. Menang atau kalah. Bukannya maen manis atau tidak. Tujuan permainannya jelas : untuk menang. Gak akan ada orang yang nanyain juga, pas Chelsea FC juara liga Champion 2011/12 lawan Bayern Munich, siapa yang maen lebih cantik? Nope. Yang ada adalah, siapa juaranya? Chelsea FC. Titik.
Skor final ini penting karena beberapa orang berlarut-larut sama proses. Terlalu konsentrasi kepada proses, akhirnya banyak yang melewatkan hasil selesai. Baiklah, proses itu penting supaya kita mampu menikmati hasilnya dengan maksimal. Tapi gak boleh melow juga. Seorang sahabat baik aku selalu mengingatkan : lebih baik akhir ketimbang sempurna. Sudut pandangnya adalah ‘done’ namun belum sempurna lebih mending daripada gak jadi-jadi. Sembari jalan nanti bisa dicari-cari sempurnanya. Buat yang senantiasa mencari alesan karena yang dikerjakan gak akhir-tamat, itu jawabannya.
Kaprikornus, untuk anda yang sedang berada di tikungan, atau yang merasa telah kekurangan nafas, kekurangan tenaga dan waktu dan pikiran dan kemudian akan memutuskan untuk berhenti, jangan. Berhenti tidak akan membuat anda menjadi pinter. Berhenti akan sebentar menuai tenggang rasa dari sobat curhat anda, tetapi itu tidak sepadan dengan rasa bangga dikala anda berhasil meraih garis finis dengan selamat.
Berhenti itu sementara, keberhasilan itu selamanya.
Yang jelas, jikalau anda berhenti sekarang, itu mempunyai arti anda menutup peluang untuk berhasil. Kemungkinan kesuksesan menjadi 0%. Tetapi bila anda terus melaju, 1% pun kemungkinan untuk berhasil akan mampu membuka banyak kesempatan yang yang lain. Ingat, penyesalan itu selalu di belakang. Karena kalo di depan, namanya registrasi.
Selamat berjuang!
Sumber harus di isi