Mengenal Aktivis Harga Dari Asset Crypto : Utility Dan Speculative Value

Saya gres-baru ini membaca buku dari Chris Burniske – Cryptoassets yang menjelaskan wacana Utility Value dan Speculative Value.


Sebelum cryptocurrency meningkat , ada banyak jenis aset selain saham yang juga mempunyai value. Buku tersebut mencuplik statement dari Robert Greer, VP Daiwa Securities, yang mengklaim bahwa ada 3 jenis tipe aset di mana tiap jenis ini mempunyai kelas di bawahnya (disebut sub classes)



  1. Capital assets (saham dan obligasi)

  2. Consumable/transformable (C/T) assets (komoditas)

  3. Store of value assets (barang seni)


Setiap aset di atas tentu saja perlu divaluasi sebelum dibeli atau dijual. Aset cryptocurrency paling akrab dengan jenis aset C/T karena mampu dimakan (misalnya memakai ether untuk memvalidasi transaksi).


Baca Juga : Berbagai Cara Valuasi / Menilai Cryptocurrency


Salah satu hal penting dalam memvaluasi cryptocurrency asset adalah driver dari harga cryptocurrency.


Aset cryptocurrency seperti bitcoin, Vexanium, Ethereum memiliki dua macam driver atau aktivis harga sebagai basis valuenya adalah : Utility value dan speculative value.



Utility Value dari Aset Cryptocurrency


Utility value yaitu pemanfaatan dari blockchain atau cryptocurrency tersebut dan hal ini menunjukkan demand dari aset tersebut. Contohnya blockchain bitcoin digunakan untuk mengirim bitcoin dari satu negara ke negara lain, sehingga sebagian besar nilainya digerakkan oleh demand untuk memakai bitcoin selaku alat pengiriman uang. Bitcoin juga mampu digunakan selaku alat penyimpanan value (store of value), jadi sebagian persentase bitcoin yang tidak dipakai untuk mengirim duit dipakai untuk use case store of value.


Semua use case atau penggunaan di atas akan secara temporer mengambil / menarik bitcoin dari supply outstanding yang ada di pasar. Semakin banyak orang yang menggunakan bitcoin, kian mahal orang-orang mesti mengeluarkan uang untuk menerimanya.


Speculative Value dari Aset Cryptocurrency


Selain utility value, juga ada speculative value dari aset cryptocurrency. Karena cryptoasset semua memiliki umur di bawah 10 tahun, masih terlalu banyak asumsi liar wacana bagaimana setiap crypto ini akan bertumbuh, di sinilah speculative value berperan.


Speculative value didorong oleh orang-orang memprediksi sejauh apa penggunaan cryptocurrency ini di kala depan. Sama mirip perusahaan baru IPO di mana kapitalisasi pasar didasarkan pada keinginan era depan investor kepada perusahaan tersebut.


Hasilnya, multiple of sales perusahaan yang lebih muda lebih besar dari multiple of sales perusahaan yang lebih mature


Contohnya, suatu perusahaan muda yang fast growing dengan revenue 10 miliar mempunyai market cap (valuasi) 300 miliar, sedangkan perusahaan yang lebih tua dengan revenue 50 miliar juga memiliki market cap 300 miliar.


Dari perbandingan dua perusahaan ini, perusahaan yang lebih muda mempunyai spekulasi yang lebih besar ihwal future cash flow yang tergambar di valuasi atau market cap. Sedangkan di perusahaan yang lebih renta, investor melakukan valuasi lebih akrab dengan situasi revenue dikala ini alasannya mereka tahu itulah yang akan mereka dapatkan ke depannya.


Dalam aset cryptocurrency, sebagian besar speculative value mampu diturunkan dari tim development. Investor memiliki dogma lebih bahwa sebuah cryptocurrency akan diadopsi lebih masiv bila didevelop oleh development team yang memiliki talenta, background kuat dan fokus.


Lebih jauh lagi kalau tim founder memiliki visi besar tentang bagaimana mendorong massive adoption dari crypto tersebut, akan memajukan speculative value dari cryptocurrency tersebut.


Sejalan dengan waktu, mulai matangnya cryptocurrency tersebut, speculative value akan tercampur dengan utility value.


Saat ini (sebelum bulan November 2018) bitcoin ialah yang terdepan di transisi speculative value untuk menjadi utility value alasannya adalah ialah crypto tertua dan paling banyak digunakan sebagai utility. Di tahun 2016 saja $100,000 bitcoin ditransaksikan per menit dan menciptakan demand dari utility aset tersebut melebihi trading demand.


Tetapi di November 2018 bitcoin mengalami koreksi karena banyak faktor sekaligus, salah satunya alasannya adalah split ke bitcoin ABC dan bitcoin SV, ada juga yang bilang sebab valuasinya terlalu tinggi.


Ilustrasi yang menunjukkan harga bitcoin terkait dengan utilitasnya bisa dilihat dari analisa Pantera Capital, Venture Capital yang fokus di teknologi dan cryptocurrency aset, di gambar di bawah ini kita mampu lihat pada November 2013, speculative value dari bitcoin melesat jauh melampaui utility valuenya yang direpresentasikan dengan transaksi per hari memakai blockchain Bitcoin (CAGR yakni compound annual growth rate).


analisa harga bitcoin
https://medium.com/@PanteraCapital/bitcoin-continues-exponential-growth-in-2016-blockchain-letter-february-2017-9445c7d9e5a2

Speculative value akan berkurang dengan semakin matangnya sebuah aset cryptocurrency sebab spekulasi terkait penggunaan crypto tersebut juga menyusut. Artinya orang-orang akan lebih mengetahui seperti apa demang dari aset crypto ini ke depannya.


Semakin muda sebuah aset cryptocurrency, valuenya akan kian di drive oleh speculative value.


valuasi aset bitcoin dan crypto


Speculative value di cryptocurrency yang masih muda susah untuk diperkirakan dan bisa saja berbahaya, alasannya cuma sedikit penanam modal yang mempunyai basis yang bagus untuk menunjukkan value periode depan pada aset cryptocurrency, sedangkan sebagian besar lainnya cuma mengikuti pergerakan pasar.


Mr. Market dan Cryptocurrency

Benjamin Graham yang menulis buku investasi legendaris The Intelligent Investor, menunjukkan personifikasi Mr.Market yang rentan kepada goyangan yang ada di market, antara mood gelap (fear) dan mood bersemangat meluap-luap.


Ketika moodnya lagi gelap (fear, bear market), Mr Market akan memasarkan semua asetnya, merusak valuenya melebihi utility value.


Tetapi sebaliknya jikalau moodnya lagi meluap luap (bull market), dia akan berbelanja aset yang ada berapapun harganya, membawa harga aset jauh melebihi utility valuenya, dengan speculative premium yang sangat tidak murah.


Graham mengusulkan agar penanam modal melakukan pekerjaan evaluasi mendasar dari aset dan mengabaikan mood dari Mr.Market.


 


Baca juga gosip lainnya tentang cryptocurrency

Cara Trading Bitcoin & Crypto – Hal Hal Penting Yang Perlu Anda Tahu



 


6 Tool Untuk Membantu Anda Trading & Investasi Cryptocurrency



 



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama