Mengenal Governance Token Dalam Ekosistem Decentralized Finance

 


Decentralized Finance (DeFi) saat ini sedang memainkan peran penting dalam evolusi di sektor keuangan alasannya berbagai argumentasi. Salah satunya adalah ini merupakan sistem yang bersifat terbuka dan tidak memerlukan izin (permissionless) yang tersedia untuk siapa pun.


Baru-gres ini platform blockchain Vexanium meluncurkan produk DeFi loan Vyndao dan direncanakan akan mempunyai governance token VYN.


Baca juga : Kenapa ekosistem DeFi perlu dikembangkan di Indonesia


Apa sih governance token itu? dan kenapa governance token sering disebut selaku “materi bakar” meledaknya decentralized finance di tahun 2020 ini.


 



Kegilaan DeFi dan sifat eksperimental dari governance token DeFi


DeFi saat ini ialah salah satu sektor di blockchain yang paling cepat berkembang. Dengan lebih dari 100 projek DeFi, nilai sebesar 7 miliar dolar terkunci di smart contract DeFi, menurut sumber dari DeFiPulse. Governance token sendiri berada di tengah-tengah ekosistem DeFi.  Governance token merupakan pendekatan eksperimental di ekosistem DeFi yang akhir-akhir ini menerima popularitas. Proyek DeFi membagikan governance token sebagai insentif terhadap berbagai pelaku (pemasoklikuiditas, pemberi derma, peminjam, dll) dalam protokol.


Pada dikala artikel ini ditulis, market cap dari proyek governance token dari 10 teratas Ethereum sudah meningkat menjadi lebih dari 4 miliar dolar. Tapi ialah hal yang tepat bahwa sebagian besar user di industri crypto masih belum mengerti token ini, apa yang mampu mereka lakukan dan bagaimana mereka dapat meningkatkan nilai dari proyek.


 


Governance Token Sebagai Bagian dari Utility Token


 


governance token DeFi


Menurut Fabric Venture, salah satu VC yang konsentrasi di blockchain, token bisa di-engineer untuk memiliki purpose lebih besar ketimbang hanya payment dan fundraising. Jika di desain dengan proper, token mampu mewakili suatu ownership dari sumber daya digital dan mengkoordinasi pemain drama dari sebuah jaringan. Hasilnya, token bisa mendrive insensif bagi network keeper (penjaga jaringan) baik existing atau prospektif untuk secara kompetitive memprovide pekerjaan yang benar sebagai supplier : melaksanakan governance yang menguntungkan semua pihak, juga ikut serta secara produktif selaku user dan secara kolektif memprovide security bagi network.


Klasifikasi dari cryptoasset berdasarkan Fabric Venture yakni sebagai berikut :



  • Currencies & Commodities: Token yang berfungsi sebagai payment, store of value, atau unit of account.

  • Utility Tokens: Token yang berfungsi selaku access, kerjasama dan mekanisme security dalam suatu jaringan.

  • Security Tokens: Token yang merepresentasikan sekuritas off-chain (dari saham hingga real estate).


Governance token ada di dalam subgroup dari utility token dan ialah prosedur skin in the game (membutuhkan akad dana/waktu) bagi komunitas untuk berkoordinasi dalam suatu jaringan, di mana user atau entitas lain perlu melaksanakan stake/hold token untuk melaksanakan :



  • Memprovide profitable future work bagi network

  • Menginfluence informasi dan konten dalam network

  • Berpartisipasi dalam governance dalam network

  • Build & maintain data footprint untuk mengembangkan reputasi, credit atau tujuan lain

  • Mendapatkan kanal kepada service yang diprovide dalam network



Apa itu governance token dan mengapa nilainya bisa bertambah?


Governance token di platform DeFi berfungsi selaku capital yang memberikan kendali terhadap distribusi dari sumberdaya ekonomi dalam group of people (Anda tidak mampu mencampur definisi ini dengan economic versi dari suatu platform). Dalam kata lain, siapapun yang memiliki capital ini mempunyai kekuatan untuk menetapkan  input apa yang digunakan untuk menghasilkan service yang berkhasiat untuk user.


Contohnya, suatu jalan (dan juga infrastuktur transportasi) merupakan suatu modal atau capital bagi penduduk sebuah kota, dan mampu mengarahkan kepada suksesnya kemajuan suatu kota. Contoh ini menolong mendefinisikan nilai intrinsik yang secara pribadi proposional dengan value dari sumber daya yang di-govern nya. Dalam acuan ini yaitu acara ekonomi (flow of resource) dari satu kawasan ke daerah lain dalam kota.


Jika modal atau capital ini merupakan suatu power/kekuatan untuk mengorganisasi sumber daya ekonomi (atau mengganti aturan) dan ketika power ini memiliki bentuk token, maka akan bisa diperdagangkan, mempunyai harga dan dimodelkan menurut model pasar. Saat value dari resource ini bertumbuh, maka value dari token yang men-govern resource ini juga akan naik, termasuk kemungkinan future monetization dari platform yang juga bisa memperlihatkan return bagi token holder.



Dampak dari Governance Token Lebih besar dari DeFi saja


Governance token memainkan kunci utama dalam menentukan model ekonomi suatu platform. Model ekonomi crypto mendefinisikan peraturan dari metode tersebut – apa unit of work dari versi tersebut, bagaimana user membayar, bagaimana kontributor dikompensasikan, model token supply, dll


Sedangkan governance token mendefinisikan siapa yang memiliki kuasa untuk mengubah peraturan tersebut. Seiring dengan sumber daya atau Total Value Locked (TVL) di protokol DeFi bertumbuh, begitu pula dengan efek dari governance token, mengakibatkan token tersebut semakin bernilai. Makara, dampak dari governance token ini harus di distribusikan di antara komunitas sehingga tidak ada individu tunggal yang mempunyai kekuatan yang terlalu besar.


 


Contoh kasus yang positif bagi Governance Token


Pada bulan Mei 2020, Zuckerberg mengatakan bahwa tidak akan menghilangkan atau menandai artikel Trump yang sepertinya mendorong kekerasan kepada mereka yang memprotes rasisme polisi, hal ini pasti mengakibatkan kemarahan diantara beberapa karyawan Facebook dan penggerak hak sipil. Meskipun menerima protes besar, Zuckerberg menetapkan untuk tidak menghapus postingan tersebut. Di sini kita tidak akan membahas apakah keputusan tersebut merupakan keputusan yang bijak atau tidak, namun kita akan berkonsentrasi bahwa keputusan satu orang ini  akan mensugesti komunitas atau ekosistem yang lebih besar. Sebaliknya, jika Facebook merupakan platform yang dimiliki oleh komunitas maka suara komunitas akan dihitung untuk menetapkan langkah-langkah apa yang mau diambil pada postingan tersebut.


Oleh alasannya adalah itu, kalau sebuah keputusan yang dibentuk akan memperlihatkan pengaruh besar terhadap komunitas, maka opsi terbaik ialah untuk memikirkan opini komunitas. Hal ini ialah alasan utama mengapa protokol DeFi menciptakan distribusi yang lebih luas untuk governance token mereka, menunjukkan komunitas kuasa yang lebih banyak untuk menciptakan keputusan protokol. Dengan cara ini maka protokol DeFi menentukan berita bermutu yang sebelumnya tidak bisa dimasukkan ke dalam proses pengambilan keputusan.


Misalnya, di Compound, yang merupakan suatu platform pinjam meminjam / DeFi Lending, komunitas mampu menganjurkan beberapa pergeseran sebagai berikut:



  • Menambahkan aset baru kedalam platform

  • Menghapus aset

  • Mengubah suku bunga aset


Demikian pula dalam platform administrasi DeFi  (yield aggregator) yang mengoptimalkan yield bagi pengguna mirip yield.finance dan APY.finance, komunitas mampu menertibkan economic resource sebagai berikut:



  • Mengusulkan dan menunjukkan suara pada risk score untuk seni manajemen yang mau dijalankan

  • Menentukan tingkat toleransi resiko

  • Menambahkan yield taktik baru

  • Memungkinkan pergeseran pada seni manajemen

  • Struktur insentif


Dengan cara ini, maka platform akan selalu bersifat up-to-date dengan minat terkini dari komunitas  dan beradaptasi melalui seni manajemen secara proaktif seiring dengan berkembangnya marketplace sehingga memutuskan penggunaan platform yang berkelanjutan.


 


Informasi lain wacana DeFi :


Apa Itu Decentralized Exchange dan Bedanya Dengan Crypto Exchange Biasa



Berapakah Fair Value dari Token DeFi ?



 



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama