Semakin bertambahnya usia akan menjinjing kita pada fase hidup yang berlawanan. Dari mulai sekolah, kuliah bagi sebagian orang, bekerja, kemudian menikah. Setiap fase memiliki rintangan yang berbeda. Walau begitu, kita diharuskan untuk siap menerima rintangan itu dan berusaha menaklukannya.
Di fase bekerja, setiap orang punya jalannya sendiri. Ada yang bekerja kantoran dan berwirausaha. Tapi nggak semua mendapat kesempatan untuk mendapat pekerjaan yang nyaman dengan penghasilan besar. Ada yang harus bersusah payah untuk bertahan hidup bahkan mengambil lebih dari satu pekerjaan.
Nggak jarang seseorang meninggalkan zona nyaman untuk pergi melakukan pekerjaan dengan tantangan yang baru. Berada di kawasan baru memiliki arti memerlukan adaptasi gres dan tantangan besar yaitu jauh dari orang-orang tersayang. Hal itulah yang dialami oleh Felipe di film dokumenter berjudul I’m Leaving Now. Mari simak review dan sinopsisnya di sini!
Sinopsis
- Tahun Rilis: 2018
- Genre: Documentary, Drama
- Produksi: Mumedia, Group Effort Films
- Sutradara: Lindsey Cordero, Armando Croda
- Pemain: Felipe Hernandez
Felipe Hernandez yakni seorang pria yang meninggalkan Meksiko untuk bekerja di Brooklyn, Amerika. Sudah 16 tahun beliau meninggalkan kampung halaman dan keluarganya demi bisa menerima penghasilan lebih biar bisa menghidupi keluarganya. Sehari-hari, dia bisa melakoni tiga pekerjaan. Dari mulai mengumpulkan rongsokan, pelayan, hingga menjadi petugas kebersihan.
Dengan kemampuan terbatas dan izin tinggal yang ilegal, Felipe beberapa tahun menjajal peruntungannya dalam mencari nafkah. Dia sukses mengumpulkan cukup uang untuk dikirim secara terstruktur pada keluarganya. Bahkan keluarganya di Meksiko sukses membangun rumah sebab andilnya sebagai kepala keluarga.
Satu-satunya hal yang dirindukan Felipe ialah keluarganya di Meksiko. Perasaan rindu harus tertahan alasannya adalah ia mesti bekerja dan membiayai keluarga. Lama-kelamaan perasaan itu makin menjadi-jadi. Terutama dikala ia jadinya mampu melihat wajah sang anak, Cesarin, melalui video call. Felipe terpaksa meninggalkan anaknya saat anak itu masih bayi.
Sayangnya, Cesarin, nggak mau mendapatkan panggilan sang ayah. Baginya, sang ayah bukanlah sosok yang beliau kenal. Merasa perlu memperbaiki kekerabatan dengan keluarganya, Felipe memutuskan untuk menghimpun uang dan pulang ke kampung halamannya. Berkali-kali langkah-langkah itu dilakukannya dan senantiasa berakhir dengan kegagalan.
Felipe mulai mengucapkan selamat tinggal pada sahabat-temannya yang gotong royong mencari nafkah di Brooklyn. Ketika akan pulang, dia mendapatkan telpon dari salah satu anaknya bahwa keluarganya sedang dililit oleh hutang. Niat akan pulang pun diurungkan kembali. Dia mesti kembali melakukan pekerjaan untuk mengeluarkan uang hutang keluarga.
Felipe diselimuti kebimbangan perihal apakah harusnya beliau pulang atau menetap di Brooklyn. Ini bukan film dokumenter biasa. Di dalamnya, ada kisah-kisah nyata wacana perjuangan seorang ayah yang ingin memperbaiki hidup keluarganya dengan menjadi imigran. Tentunya kisah itu sungguh mempesona untuk disimak.
Menggunakan Tempo Pelan
Film I’m Leaving Now memakai tempo pelan sepanjang film. Sebagai film dokumenter, Cordero dan Corda yang bertindak selaku sutradara ingin menangkap perjalanan keseharian Felipe. Kamera disiapkan untuk mengikuti aktivitas Felipe tanpa menjajal untuk mengintervensi atau melaksanakan wawancara dengan Felipe yang menghadap kamera.
Yang banyak ditampilkan adalah bagaimana Felipe berusaha menerima penghasilan. Dia mengumpulkan kaleng dan kardus lalu menjualnya. Di waktu luangnya, dia bekerja di sebuah toko kuliner untuk mengambil alih pegawai lain. Bahkan dia juga menjadi petugas kebersihan di toilet.
Menariknya dari film ini yakni kita sebagai penonton mirip diajak berkeliling bareng Felipe. Ada adegan saat beliau berinteraksi dengan sobat-temannya sampai dikala beliau menelpon keluarganya. Bukan hanya itu, namun ada juga adegan-adegan saat Felipe meluapkan perasaannya dengan bernyanyi.
Karakter Felipe yang Humanis
Cordero dan Corda mendokumentasikan Felipe tanpa membuatnya sosok yang suci. Dia diberikan potensi untuk menunjukkan segi humanisnya. Dia kadang berlangsung dengan topi sombrero, kadang melepasnya dan menunjukkan rambutnya yang memutih. Dia menjalani pekerjaannya, berkeringat, kemudian membahas kehidupannya.
Sekilas kita akan menyaksikan sosok Felipe yang tangguh dan nggak kenal mengalah. Di segi lain, dia ialah orang yang ceria dan jarang mengeluhkan apa yang dihadapinya. Karakter yang hampir suci itu diberi pendekatan humanis dengan mengungkap bahwa beliau juga punya keperluan akan kedatangan orang lain, tergolong keperluan biologisnya.
Felipe diperlihatkan betapa dia ingin menjalin kekerabatan cinta dengan Dionica. Satu sama lain saling mengetahui keadaan masing-masing. Dionica sendiri punya anak yang juga tinggal jauh dengannya. Bahkan ada adegan lain yang memperlihatkan interaksinya dengan PSK. Sisi humanis ini membuat dokumenter terasa netral tanpa menghakimi dan nggak melebih-lebihkan.
Mengangkat Isu yang Relevan
Ada dua berita yang coba diangkat di film I’m Leaving Now. Isu pertama adalah bagaimana seorang ayah harus hidup terhimpit alasannya tekanan ekonomi. Dia harus menjalani kehidupan yang pragmatis dengan mendahulukan keperluan ketimbang keinginannya sendiri walau beliau sungguh ingin hidup dekat dengan keluarganya, khususnya Cesarin.
Isu kedua yang diangkat ialah ihwal imigran. Sejak dipimpin oleh Donald Trump, imigran menjadi gosip yang sering diangkat ke permukaan. Trump mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan imigran untuk bekerja di Amerika dan lebih mengutamakan orang Amerika. Bahkan beliau membangun tembok biar imigran gelap dari Meksiko nggak mampu melintasi perbatasan.
Kalau dilihat lebih jauh, nggak semua imigran mengambil pekerjaan orang Amerika. Banyak orang-orang seperti Felipe yang tiba demi mendapatkan penghasilan lebih walau harus melakoni tiga pekerjaan sekaligus. Itu pun semuanya merupakan pekerjaan bergairah dan dengan penghasilan seadanya.
Baca juga: Film Dokumenter Terbaik yang Dapat Menambah Wawasan
Sisi Lain American Dream
Amerika diketahui dengan slogannya American Dream. Negeri Paman Sam itu dianggap selaku tempat orang-orang merealisasikan mimpi-mimpinya. Dari mulai menjadi seniman hingga pebisnis. Slogan itu menarik minat banyak orang dengan berbondong-bondong tiba dengan harapan akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik ketimbang di tempat mereka sebelumnya.
Di balik tinggi dan gemerlapnya Brooklyn, ada Felipe yang berupaya untuk bertahan hidup. Mimpinya pun terbilang sederhana yakni menyediakan kebutuhan finansial untuk keluarganya. Tapi mimpi di tanah Amerika itu ternyata nggak seindah yang dibayangkan dan itu diungkap dengan lantang di film ini.
Pesan Menyentuh perihal Hubungan Ayah dan Anak
Konflik paling besar yang dihadapi Felipe selain untuk bertahan hidup dan bekerja demi keluarganya di Meksiko yaitu keinginannya untuk memperbaiki relasi dengan sang anak. Cesarin merasa nggak mengenal sosok yang disebut ayah di keluarganya. Dia nggak merasa sang ayah pernah menawarkan kehadirannya.
Cesarin nggak pernah menyaksikan Felipe hadir di momen-momen penting dalam hidup melainkan cuma mendapat kiriman duit. Di balik sosok Felipe yang pekerja keras dan ceria, ia menyimpan sisi ringkih. Kerapuhan itu berbentukrenggangnya korelasi antara ayah dan anaknya. Dalam percakapan dengan telpon bersama keluarganya, Felipe nggak pernah melewatkan Cesarin.
Dia menyadari telah banyak melewati banyak momen kebersamaan ketika mengenali sang anak telah duduk di dingklik Sekolah Menengan Atas. Kita bisa membayangkan sendiri seperti apa rasanya menjadi seorang ayah yang terpaksa meninggalkan anaknya saat masih bayi, dan kini telah duduk di bangku SMA tanpa pernah sungguh-sungguh hadir di sampingnya.
I’m Leaving Now bukanlah tipe dokumenter yang menyoroti orang terkenal atau berpengaruh di dunia. Film dokumenter ini lebih memilih imigran yang bekerja keras demi bertahan hidup dan membiayai keluarganya di kampung halaman. Tapi yang paling penting ialah upaya untuk menyampaikan pesan menjamah sukses dikerjakan dengan baik.
Ada kehangatan yang dengan gampang menyentuh penonton. Film yang sangat sesuai ditonton untuk semua orang yang sedang merasa lelah. Sosok Felipe di film ini akan memberimu sudut pandang gres dalam melihat dunia dengan cara yang gila, tanpa menggurui sama sekali. Tertarik buat nonton? Jangan lupa untuk membagikan pesan yang kamu mampu di kolom komentar, ya!
I'm Leaving Now
class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>
7 / 10
Bacaterus.com
Sumber spurs.com