Review & Sinopsis Live Action Rurouni Kenshin (2012)


Film live action Rurouni Kenshin adalah film yang diadaptasi dari serial manga terkenal dengan judul yang sama yang dibuat oleh Nobuhiro Watasuki dan sudah diterbitkan semenjak September 1994 – November 1999.



Film ini menjadi salah satu film yang berhasil di Jepang pada tahun 2012 dengan pencapaian sebesar 3,01 miliar Yen. Dengan total pendapatan dari seluruh dunia mencapai 62,5 juta dollar. Bagi para pecinta serial manga Rurouni Kenshin pastinya film live action nya ini pasti telah dinantikan-tunggu.



Untuk yang belum pernah menonton film ini, berikut ini review dan sinopsis film live action Rurouni Kenshin.



Sinopsis






  • Tahun Rilis: 2012

  • Genre: Action, Thriller, Historical

  • Sutradara: Otomo Keishi

  • Produksi: Warner Bros. Japan

  • Pemeran: Takeru Sato, Emi Takei



Setelah kemenangan di peperangan Toba-Fushimi, seorang pembunuh yang populer dengan nama Hitokiri Battousai (Takeru Satou) menetapkan menjadi seorang samurai pengembara yang berjanji akan melindungi yang lemah untuk menebus perbuatannya di masa kemudian.



Sesampainya di Tokyo, ia bertemu dengan Kaoru Kamiya (Emi Takei) yang mempunyai suatu dojo (tempat belajar atau pertarungan bela diri di Jepang) kendo peninggalan sang ayah. Kaoru ialah seorang instruktur Kendo disana dan cuma ada seorang murid bernama Yahiko (Taketo Tanaka).



Kaoru sempat menduga jika Kenshin yakni seorang Hitokiri Battousai yang sedang dicari-cari oleh polisi alasannya pembunuhan yang tamat-simpulan ini sering terjadi di Tokyo. Setelah kesalahpahaman tersebut bisa dituntaskan, Kenshin menjelaskan bahwa pedang miliknya itu yakni ‘pedang mata terbalik’ dimana bagian tajamnya mengarah pada si pemegang pedang tersebut.



Sementara itu di lain kawasan ada seorang perempuan berjulukan Takani Megumi (Yu Aoi) yang terpaksa bekerja untuk Takeda Kanryu (Teriyuki Kagawa). Namun, Megumi melarikan diri sampai akibatnya diburu-buru oleh para preman bawahan Kanryuu yang salah satunya ialah Udo Jine (Kikkawa Koji).



Di tengah pencarian Megumi, Udo Jine bertemu dengan Kaoru yang menantangnya untuk bertarung. Beruntung Kenshin menyaksikan insiden tersebut lalu menyelamatkan Kaoru sesudah para polisi datang dan pergi melarikan diri ke dojo milik Kaoru.



Tiba-tiba para preman suruhan Kanryu mengunjungi dojo Kaoru dan berusaha merebut secara paksa. Sebelum polisi datang, Kenshin pun mengalahkan para preman tersebut tanpa ada yang dibunuh. Namun, Kenshin yang merasa peristiwa tersebut sebab dirinya dan berusaha menyelamatkan dojo pun menyerahkan diri terhadap Polisi.





Tapi Saitou yang mengetahui Kenshin, kesudahannya melepaskannya. Kemudian Kaoru yakin bahwa Kenshin bukanlah seorang battousai yang sedang dicari-cari oleh polisi dan lalu menawarkannya untuk tinggal di dojo. Kenshin pun berteman dengan satu-satunya murid Kaoru, Yahiko (Tanaka Taketo).



Megumi yang masih berusaha melarikan diri dari pengejaran berjumpa dengan Yahiko. Kemudian Yahiko mengajaknya ke dojo dan mengenalkannya pada Kaoru dan Kenshin. Ketika Kaoru, Yahiko, Kenshin dan Megumi makan di suatu restoran sukiyaki, Kanryu menghampiri mereka.



Kanryu menawarkan Kenshin untuk menjadi anak buahnya, tetapi ditolak oleh Kenshin. Sagara Sanosuke (Aoki Munetaka) yang melihat penawaran untuk Kenshin tersebut, kemudian menantang Kenshin untuk menerima pekerjaan tersebut. Tapi kemudian duel itu tidak dilanjutkan sehabis Sanosuke mendengar perkataan Kenshin.



Keesokan harinya, orang-orang yang berada disekitar dojo keracunan dari sumur yang dicurigai diberi racun. Hal tersebut dicurigai perbuatan Kanryu, bahkan Megumi dijadikan sebagai tawanan. Hal tersebut menciptakan Kenshin marah dan menjadikannya harus bertarung dengan kalangan Kanryu tergolong Jine yang sudah lama mengincar Kenshin.



Mengandung Unsur Sejarah





Konon latar waktu, kejadian perang dan beberapa huruf pada film ini terinspirasi dari sejarah Jepang. Karakter utama Himura Kenshin ini terinspirasi dari seorang samurai berjulukan Kawakami Genzai yang terkenal pada akhir zaman Edo di Jepang. Kawakami Genzai juga dikenal dengan sebutan Hitokiri Gensai yang memiliki keterampilan pedang.



Kawakami Genzai ialah salah satu pembunuh yang populer pada periode Bakumatsu atau yang diketahui dengan peristiwa perang besar pada kiamat Edo. Sama halnya dengan huruf Himura Kenshin, Kawakami Gensai pun berhenti menjadi seorang pembunuh Sakuma Shouzan.



Selain Kenshin, abjad Sagara Sanosuke dan Hajime Saito pun terinspirasi dari anggota Shinsengumi atau yang dikenal juga dengan pasukan polisi khusus yang dijalankan oleh pemerintah militer pada kala Bakumatsu.



Pedang Sakabato yang Unik





Bagi pecinta manga ataupun anime nya niscaya sudah tidak ajaib dengan bentuk pedang Sakabato milik Himura Kenshin. Sakabato ini terbilang memang unik dan berbeda dengan pedang kebanyakan. Dimana bab bilah pedangnya terbalik dan bab tajam pada pedang mengarah pada pemegang pedangnya.



Diceritakan, kalau pedang tersebut digunakan Kenshin sehabis ia bersumpah untuk tidak membunuh lagi. Sakabato sendiri dibentuk menjadi dua versi yakni Sakabato Kageuchi yang ialah pedang bayang dan Sakabato Shinuichi yang ialah pedang yang asli yang dipakai oleh Kenshin saat Sakabato Kageuchinya patah.



Konon pada tahun 2013, didapatkan suatu pedang yang mirip dengan Sakabato yang didapatkan di suatu rumah renta milik seorang pendeta pada zaman Edo di kota Shiroi, Prefektur Chiba. Pedang tersebut disumbangkan ke Dewan Pendidikan Kota, tapi ditolak alasannya bentuknya yang terlihat rapuh dan juga tidak dibentuk dengan metode pembuatan pedang ala Jepang.



Pada tahun 2019 kemudian, Kanekuni Ogawa seorang ahli pedang menciptakan pedang Sakabato yang ada pada film ini dan telah mempunyai izin resmi. Kemudian pedang Sakabato ini dipamerkan di museum Meiji Mura di kota Inuyama, Prefektur Aichi.



Akting Para Pemain yang Mengagumkan





Menurut aku, secara keseluruhan akting dari para pemain drama ini sungguh mengagumkan. Terutama akting dari Takeru Sato yang berperan sebagai Himura Kenshin yang merupakan huruf utama dalam film ini. Dari segi performa dan juga akting pun ia sukses membawakan huruf Kenshin yang kerap kali mampu bersikap konyol dan juga serius layaknya pada kisah aslinya di manga dan juga anime.



Untuk Emi Takei yang berperan sebagai Kaoru, Yu Aoi yang berperan sebagai Megumi, dan Tanaka Taketo selaku Yahiko pun berdasarkan aku telah sesuai dengan yang ada di manga dan anime. Tapi sayangnya, berdasarkan aku karakter Sagara Sanosuke yang diperankan oleh Aoki Munetaka kurang pas dengan dongeng aslinya.



Untuk saya eksklusif film ini mampu menerima nilai 9/10. Dengan pengambilan cerita yang tentunya menarik, bahkan tidak bosan untuk ditonton beberapa kali. Terlepas dari beberapa cerita yang agak sedikit berbeda dari manga ataupun animenya film ini tetap menawan untuk ditonton.



Jika kalian pecinta film Jepang terutama yang mempunyai genre action, thriller, dan historical niscaya tidak akan menyesal kalau menonton film ini. Oleh karena itu aku sungguh menganjurkan film ini untuk kalian tonton.



Karena film ini ialah rangkaian serial film, tentunya ada film lanjutan yaitu Rurouni Kenshin - Kyoto Inferno. Bagi kalian yang sudah pernah menonton film ini boleh tuliskan kesan ataupun pendapatnya setelah menonton film ini di kolom komentar ya. Dan bagi yang belum menonton, bagaimana telah kepincut untuk menonton filmnya?







Rurouni Kenshin






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

7.5 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama