Sinopsis Dan Review Film Resident Evil: Retribution (2012)


Di tahun 2012, sutradara Paul W.S Anderson kembali dengan satu film Resident Evil lainnya, yakni Resident Evil: Retribution. Film berdurasi 96 menit ini ialah sekuel dari film sebelumnya, yaitu Resident Evil: Afterlife. Di film kelima dari serial Resident Evil ini, kita akan melihat kelanjutan dongeng Alice dan rekan-rekannya yang bersatu guna melawan Umbrella Corporation.



Nah, pada pembahasan kali ini, Bacaterus akan mengajak kau untuk mencari tahu kisah Alice dan teman-temannya. Tak ketinggalan, kami pun akan me-review Resident Evil: Retribution dan membahasnya dari beberapa segi berdasarkan usulan kami. Gimana, kamu ingin tau, kan? Yuk, simak pribadi saja pembahasannya di bawah ini!



Sinopsis




review resident evil retribution 4






  • Tahun rilis: 2012

  • Genre: Action, Horror, Sci-Fi, Thriller

  • Produksi: Constantin Film, Screen Gems, Davis Films

  • Sutradara: Paul W.S Anderson

  • Pemeran: Milla Jovovich, Johann Urb, Li BingBing, Sienna Guillory, Boris Kodjoe



Alice (Milla Jovovich) yang selamat bersama beberapa rekannya dari zombie apocalypse yang terjadi di Los Angeles, tiba-tiba mendapatkan serangan dari beberapa helikopter Umbrella Corporation yang menembaki mereka tanpa henti. Pasukan helikopter tersebut dipimpin oleh Jill Valentine (Sienna Guillory) yang ialah rekan Alice juga.



Alice yang sebelumnya sukses menyelamatkan diri bareng Chris dan Claire Redfield, kini mesti menghadapi serangan tersebut sendirian. Kewalahan menghadapi serangan yang bertubi-tubi, Alice hasilnya jatuh ke lautan. Sementara rekannya, Chris, Claire dan K-Mart (Spencer Locke) menghilang entah kemana.



Alice kemudian terbangun. Ia menyadari penampilannya berlainan dari sebelumnya. Kini, Alice berambut pirang, dan menjadi istri dari seorang pria yang memberinya putri bernama Becky (Aryana Engineer). Becky sendiri merupakan seorang penderita tuna rungu.



Keluarga ini tinggal di sebuah daerah berjulukan Suburbia. Saat sedang sarapan pagi bareng , mereka tiba-datang diserang oleh sekelompok zombie. Alice menjinjing lari putrinya dan meninggalkan sang suami yang akhirnya menjadi suguhan para zombie.



Tak lama lalu, kita akan disuguhi dongeng dari Alice yang orisinil. Wanita dengan rambut pendek berwarna hitam itu terbangun di fasilitas bawah tanah Umbrella Corporation. Ia kemudian diinterogasi oleh Jill Valentine yang pada saat itu sedang dicuci otaknya.



Alice lalu berhasil melarikan diri dan terjebak di antara para zombie yang timbul di tempat Shibuya, Tokyo. Setelah bertarung dengan para zombie tersebut, beliau memasuki ruang kendali komputer milik Umbrella Corporation dan berjumpa dengan Ada Wong (Li BingBing). Ada sendiri merupakan mantan pegawai Umbrella yang dulunya bekerja untuk Albert Wesker (Shawn Roberts).



Belakangan, Alice mengenali kalau wabah zombie yang terjadi selama ini ialah simulasi yang dibuat Umbrella Corporation. Termasuk wabah zombie yang terjadi di Shibuya dan juga Suburbia.



Alice, dibantu Ada dan Wesker setuju untuk melawan The Red Queen, lawan utama mereka ketika itu. Red Queen sendiri merupakan artificial intelligence berwujud anak perempuan yang berambisi untuk menghabisi seluruh nyawa manusia di dunia.



Mereka berangkat menuju akomodasi Umbrella Corporation yang berada di Rusia. Wesker menolong merencanakan pelarian Ada dan Alice, serta memberikan mereka pemberian dengan menenteng Leon Scott Kennedy (Johann Urb), Barry Burton (Kevin Durand) dan Luther West (Boris Kodjoe) bareng dua laki-laki lainnya dalam misi tersebut.



Leon menanamkan bom waktu yang mau meledak dua jam setelah diaktifkan, untuk merusak kemudahan bawah air Umbrella Corporation. Setelah misi akhir, mereka bermaksud berjumpa kembali di Suburbia dengan Alice dan Ada.



Namun, kedua wanita itu 'terjebak' di Suburbia. Di sana, mereka mendapatkan Becky yang mengira Alice yang orisinil ialah ibunya. Padahal, ibu Becky yakni kloningan Alice, bukan Alice yang asli.



Tetapi Alice jadinya menenteng Becky bersamanya. Ada, Alice dan Becky dihadang oleh Jill Valentine dan pasukannya. Dua di antaranya ialah kloningan Rain Ocampo (Michelle Rodriguez) dan James 'One' Shade (Colin Salmon). Beruntung, Alice dan Becky berhasil melarikan diri dengan sumbangan Ada.



Di waktu yang bersama-sama, para laki-laki yang dipimpin Leon mesti melawan zombie Las Plagas yang berada di simulasi wabah kota Moskow. Satu persatu anggota Leon gugur dalam pertempuran tersebut.



Sementara waktu mereka kian menipis. Akankah mereka berhasil melawan Jill Valentine dan pasukannya yang berada di bawah kontrol The Red Queen? Saksikan eksklusif kisahnya di film Resident Evil: Retribution.



Nonton Film Serasa Main Game




review resident evil retribution 1



Tak seperti di serial film sebelumnya, ketika menonton Resident Evil: Retribution, kami merasa mirip sedang bermain game atau menonton walkthrough dari game Resident Evil itu sendiri. Di film ini, kami melihat bagaimana ngerinya Alice, Ada dan mitra-kawan bertandingmelawan para zombie seperti dalam game-nya.



Tentu, hal ini memperbesar keseruan ketika menonton film yang diproduseri Jimmy Bolt. Usut punya usut, ada scene dalam film yang terinspirasi dari game Resident Evil juga. Salah satunya yaitu adegan kejar-kejaran antara Alice dkk. dengan para zombie Las Plagas yang terjadi di simulasi wabah kota Moskow. Adegan ini mampu ditemukan di game Resident Evil seri kelima.



Menurut kami, kehadiran tokoh-tokoh dalam game mirip Leon, Ada dan Barry Burton juga menciptakan film ini bisa dikatakan terasa seperti game-nya. Para fans dan pencinta Resident Evil mungkin bahagia dengan kemunculan ketiga aksara ini, meski lagi-lagi mereka terasa cuma menjadi tambahan bagi Alice saja.





Adegan Fighting yang Memukau




review resident evil retribution 3



Bisa dibilang, serial film Resident Evil lebih pantas disebut film tubruk dibandingkan dengan film zombie, bukan? Ya, di film ini, kau bahkan bisa menemukan banyak adegan fighting dengan koreografi yang mempesona. Termasuk di bagian akhir film, dikala Alice bertarung dengan Rain Ocampo yang sudah terinfeksi virus Las Plagas. Rain bahkan bertarung dengan tangan kosong.



Kabarnya, koreografi dari adegan fighting dalam film ini terinspirasi dari beberapa film berkelahi Asia. Termasuk film-film langgar dan gaya bertarung a la Negeri Gajah Putih, Thailand.



Penampilan Para Zombie yang...







Di film sebelumnya, Resident Evil: Afterlife, performa para zombie yang menyerang Alice CS terasa nyata dan menyeramkan. Entah kenapa, sayangnya di film ini penampilan dan make-up dari zombie-nya justru terlihat kurang realistis. Malah, berdasarkan kami penampilan zombie-nya kurang menakutkan dan tampak lucu.



Padahal, berdasarkan salah satu sumber, make-up supervisornya ingin zombie dalam film ini terlihat kongkret. Meski begitu, buat kami, performa para zombie di Resident Evil: Retribution masih kalah bila ketimbang film sebelumnya, Resident Evil: Afterlife. Namun, efek visual yang ditampilkan masih tergolong elok.



Yang namanya film memang pasti punya kelebihan dan kelemahan. Selain make-up zombie-nya yang kurang realistis ditambah sikap zombie-nya pun tak masuk nalar.



Terutama zombie Las Plagas yang memang 'didesain' menjadi zombie akil yang mampu menaiki kendaraan bermotor, plot yang dihidangkan dalam film kelima Resident Evil movie series ini mampu dibilang cukup berserakan. Dialognya pun terasa begitu kaku.



Meski begitu, film ini cukup menghibur juga dan masih pantas tonton. So, gimana, apakah kau kepincut untuk melihat film Resident Evil: Retribution?



Sekian pembahasan sinopsis dan review Resident Evil: Retribution dari kami. Silakan sampaikan pendapatmu di kolom komentar di bawah, kalau kamu telah selesai nonton filmnya, ya!







Resident Evil: Retribution






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

6.5 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama