Sinopsis & Review The Bravest, Dongeng Pemadam Kebakaran


Cerita wacana perjuangan para pemadam kebakaran dalam menyelesaikan misi selalu saja menjadi kisah menawan untuk dibarengi. Selain seru dan tegang, film tentang kinerja para pemadam kebakaran pun kadang-kadang memberi para penontonnya pelajaran mengenai hal-hal apa saja yang harus dijalankan dalam menghadapi peristiwa kebakaran mikro atau major.



Seluruh kisah diatas diangkut dalam satu film besutan sutradara Tony Chan yang berjudul The Bravest. Film berdurasi 120 menit tersebut dijamin akan menciptakan para penontonnya membisu di kawasan. Serius! Bila kalian belum memiliki saran film untuk ditonton di simpulan pekan ini, try this one; namun sebelumnya yuk kita simak sinopsis dan ulasannya di bawah ini!



Sinopsis




The Bravest_Poster (Copy)




  • Tahun Rilis: 2019

  • Genre: Action, Disaster

  • Produksi: Bona Film Group, Asia-Pacific Chinese Film (Beijing) Pictures Co., Ltd

  • Sutradara: Tony Chan

  • Pemain: Huang Xiaoming, Yang Zi, Du Jiang, Tan Zhuo



Cerita dimulai dengan sekelompok tim pemadam kebakaran Tiongkok yang sedang mencoba memadamkan api yang membakar sebuah ultra kompleks di tengah kota. Kebakaran yang cukup besar itu memerlukan 5 pemadam kebakaran.



Beruntung api mampu dipadamkan dengan cepat; bahkan pemadam kebakaran juga sempat menyelamatkan seorang anak kecil berjulukan Cai Cai yang terjebak di lantai 3.



Kapten Liwei (Huang Xiaoming) yang dikala itu memimpin skuadron meminta tim nya untuk menyelidiki penyebab kebakaran. Seorang anggota gres menunjukkan diri untuk ikut bareng seniornya Kapten Ma (Jiang Du) dalam penyelidikan. Naas, di dalam daerah makan ultra kompleks tersebut ada 1 ruangan tempat penyimpanan gas yang ‘mendidih’ akibat uap panas.



Saat anggota gres tersebut ingin menginformasikan pada Kapten Ma, ruangan berisi uap panas tersebut tersulut memperabukan puluhan tabung gas yang tersimpan disana. Ledakan besar terjadi menghancurkan seluruh bangunan dan menewaskan anggota baru. Berangkat dari problem tersebut, Kapten Liwei mengalami PTSD dan mengundurkan diri dari skuadron.



Posisi Kapten Liwei secara langsung berpindah ke tangan Kapten Ma yang memang sedari dahulu mengincar posisi tersebut. Liwei kembali pada keluarganya, meski di kediamannya pun banyak orang yang mengatai bahwa Liwei adalah pemadam kebakaran gagal karena beliau menciptakan orang lain terbunuh.



Istri Liwei berusaha menenangkan suaminya tersebut meski anak Liwei tetap tidak terima dan duka sepanjang waktu akibat kena rundung dari sahabat-temannya.



Satu waktu, di suatu depot minyak terbesar di Tiongkok, Bingang Oil Depot, kecelakaan terjadi balasan adanya malfungsi pada pipa penyaluran minyak dari kapal tanker ke salah satu dam di depot minyak tersebut. Alhasil ledakan besar terjadi melumat kawasan pemukiman di dekatnya yang berkilo-kilometer jauhnya. Hal ini menjadi peristiwa nasional. 



Kebakaran juga mulai menyebar dan mendekati tangki minyak yang berisi 100.000 kubikmeter bahan bakar juga ratusan tangki yang berisikan bahan kimia berbahaya seperti sianida, benzoyl peroxide dan bahan kimia lainnya.



Jika semua itu meledak serempak maka kekuatannya seperti 20 kali bom atom Hiroshima dan Nagasaki dan melepaskan racun bukan hanya ke negeri Tiongkok saja namun ke negara tetangga juga.



Mendengar hal buruk itu, Liwei lantas bergabung kembali dengan tim adonan pemadam kebakaran bersama Kapten Ma. Saat sampai di TKP, betapa terkejutnya mereka semua ketika mengenali api sudah banyak menyebar ke beberapa kawasan dan efek panas mulai melelehkan pipa-pipa minyak yang lain yang sungguh berbahaya untuk para pemadam.



Kepanikan melanda negeri Tiongkok. Media mulai menayangkan dan menginformasikan gosip tentang efek ledakan yang bila benar terjadi mampu menciptakan Tiongkok mati total. Mulai dari kereta, pesawat dan moda transportasinya dipenuhi oleh banyak orang yang hendak mengungsi untuk penyelamatan. Proses evakuasi yang secara tiba-tiba menciptakan isi kota jadi kacau balau.



Saat menjajal pergi menjauh dari kota, istri Liwei, Li Fang (Zhou Tan) dan anaknya Miao (Yuncong Lu) terpisah balasan seluruh warga Tiongkok berjejal masuk ke dalam kereta.



Beruntung Miao dibawa oleh sepasang kakek nenek yang hendak mengungsi juga sedangkan Li Fang malah ikut menolong banyak orang seraya mencari anak semata wayangnya tersebut. Keadaannya betul-betul chaos.



Kapten Ma dan Liwei sama-sama berjuang dengan timnya. Kapten Ma bertugas untuk terus mendinginkan tangki di ketika Liwei bareng rekannya bertugas untuk menutup 8 katup supaya tidak ada lagi minyak yang mengisi ke tangki utama. Tangki yang Kapten Ma dinginkan bukan hanya tangki A saja tapi puluhan tangki yang berdekatan dengan tangki yang terbakar.



Mereka semua berburu dengan waktu. Proses pemadaman pun banyak menemui kendala. Pipa air yang disambungkan lewat pipa air bahari terhalang sampah dan minyak hasil rembesan dari bocornya tangki di Bingang Oil Depot.



Keadaan ini membuat para petugas pemadam kebakaran jadi tidak bisa optimal melakukan pekerjaan ditambah api yang makin berkobar menciptakan petugas damkar terluka.



Satu per satu pemadam mulai kehilangan nyawanya balasan terbakar hidup-hidup. Hal ini menciptakan para petugas damkar yang lain hilang keinginan. Mereka yakin bahwa mereka semua akan rampung dalam insiden kebakaran tersebut. Mereka bahkan membuat video terakhir untuk keluarga mereka. Rasa takut, sedih bercampur jadi satu.



Kapten Ma yang tahu bila tim nya panik memberi support mental. Ia menyampaikan bahwa ajal rekan-rekan damkar lainnya jangan menjadi tidak berguna. Skuadron satu mesti tetap mampu mengerjakan tugasnya.



Di saat impian telah mulai tipis, anggota damkar yang lain yang bertugas terus membersihkan pipa air maritim dari sampah sukses menawan semua sampah yang membatasi pipa. Ini menciptakan air kembali mampu masuk ke selang-selang para pemadam.



Di ketika mereka sudah mulai mampu menjinakan kebakaran, mereka harus menyaksikan Liwei tewas terbakar balasan ledakan setelah beliau berhasil menutup katup pipa terakhir tangki A. Tewasnya Liwei disaksikan oleh banyak regu pemadam lainnya. Mereka tidak mampu membantu Liwei alasannya adalah ia jatuh terjerembab dalam lautan api. 



Begitu kebakaran yang melanda Bingang Oil Depot mampu dikuasai, sobat-teman Liwei menangisi kepergian sahabatnya itu. Kapten Ma juga tak kalah duka kehilangan dua orang terdekatnya sekaligus. Semua berduka.



Istri Liwei dan Miao menerima semua meski sempat histeris kehilangan orang yang dicintainya. Kenangan Liwei pun terlintas dalam fikiran Kapten Ma, Liwei berharap sesudah final memadamkan api, dia ingin bisa kembali lagi untuk berjumpa istri dan anaknya lagi.



The Real Hero




The Bravest_The Hero (Copy)



Bukan dari film ini saja sih bekerjsama, tetapi dari film-film yang lain yang punya genre yang sama seperti The Rescue, The Tower dan lainnya, aku sungguh-sungguh mengagumi profesi pemadam kebakaran. Apa yang ditayangkan dalam film dan di dunia positif benar adanya. Banyak dari mereka yang sesudah tiba di TKP karenanya tidak kembali pulang pada keluarga.



Dari semua karakter yang muncul dalam film The Bravest ini, Kapten Liwei lah yang menurut saya paling berjasa. Selain dia gugur dalam peran, Liwei pun mengorbankan dirinya untuk rekan lain yang hendak menyelamatkan diri.



Dalam film, rekan Liwei yang bertugas untuk membantu Liwei tolong-menolong menutup katup diselamatkan oleh Liwei sendiri; sedangkan ia kembali ke dalam kobaran api. Duh, hormat aku untuk Kapten Liwei.



Peran Antagonis




The Bravest_Role (Copy)



Di setiap film seru, pasti senantiasa ada saja bintang film antagonisnya. Saya dibentuk darah tinggi oleh pemeran antagonis dalam film ini. Bukan cuma egois, ia bahkan tidak mau jika perusahaan Bingang Oil Depot yang beliau tangani merugi besar sehingga beliau berbohong pada semua pemadam tentang sistem yang ada di tempat tersebut.



Saat ditanya kenapa berbohong oleh pemimpin pemadam kebakaran Tiongkok, pejabat Bingang Oil Depot ini malah mengatakan jika dia menerangkan sejujurnya, nanti tidak ada yang mau memadamkan api. Mendengar hal begitu, kok ya saya ingin nyemplungin si pejabat ini ke dalam lautan api yang lagi berkobar di dalam tangki.



Terinspirasi dari Kejadian Nyata




The Bravest_True Story (Copy)



Apakah kalian tahu? Kejadian di Bingan Oil Depot yang menjadi inti kisah dari film The Bravest ini diambil dari kisah konkret loh! Kejadiannya terjadi pada bulan Juli 2010 silam.



Penyimpanan minyak Xingang Port Oil di kota Dailan, Provinsi Liaoning, China mengalami kebakaran andal yang tercatat dalam sejarah negeri tersebut. Sebanyak 90,000 ton minyak tumpah ke bahari Kuning dan mencemari banyak aspek.



Hal tersebut terjadi persis sama apa yang terjadi dalam film. Proses desulfurizer yang dijalankan ketika menyuplai minyak dari tangki kapal ke tangki utama mengalami malfungsi sehingga menimbulkan kebakaran ahli selama 15 jam.



Sebelum kisah ini dibentuk film, suatu buku non-fiksi karya Bao'erji Yuanye berjudul The Deepest Water is Tears sudah lebih dulu tayang based on insiden di XIngang Port Oil.



Sepanjang film kalian akan dibentuk terpukau akibat CGI yang disajikan dan jalan ceritanya yang mempesona untuk terus disimak. Film ini tayang di tahun 2019 silam, masih bisa dikatakan gres kan? Kaprikornus tunggu terlebih, secepatnya simak filmnya ya! Oh iya, Bacaterus memberi rating 7.5 untuk film The Bravest ini. Way to go Tony Chan!







The Bravest






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

7.5 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama