Sinopsis & Review Chinatown, Ini Bukan Selingkuh Biasa!


Ada sebuah istilah yang bilang ignorance is bliss. Ungkapan itu secara nggak pribadi menyatakan bahwa dikala kita menyaksikan sesuatu lebih dalam, ada banyak hal-hal rumit. Hal yang sama berlaku pada manusia. Semakin mendalami seseorang, kita akan menyaksikan hal-hal yang terlalaikan. Biasanya hal-hal itu dirahasiakan alasannya adalah nggak boleh dimengerti sembarang orang.



Banyak cara yang bisa dikerjakan untuk membongkar rahasia seseorang. Bisa dijalankan secara pribadi lewat komunikasi. Bisa juga dikerjakan secara nggak pribadi, contohnya meminta perlindungan orang. Di film Chinatown, seorang detektif diminta memeriksa masalah perselingkuhan namun justru membawanya pada dilema yang lebih rumit. Langsung ke sinopsis dan review filmnya, yuk!



Sinopsis






  • Tahun Rilis: 1974

  • Genre: Mystery, Neo-Noir

  • Produksi: Penthouse, Long Road Productions, Robert Evans Company

  • Sutradara: Roman Polanski

  • Pemain: Jack Nicholson, Faye Dunaway, John Hillerman, Perry Lopez, Burt Young, John Huston



Pada tahun 1937, J.J. “Jake” Gittes yaitu seorang detektif swasta di Los Angeles. Dia menerima seorang klien yang mengaku berjulukan Everlyn Mulwray. Evelyn meminta Gittes untuk mengikuti suaminya, Hollis Mulwray, pegawai di Departemen Air dan Energi Los Angeles. Menurut Evelyn, sang suami punya wanita simpanan.



Gittes mengikuti Hollis. Hollis menyatakan pada publik bahwa dia menolak membuat kawasan penampungan air yang dianggap kurang kondusif. Gittes mengambil foto Hollis bareng seorang wanita muda. Keesokan harinya, foto-foto itu terpampang di surat kabar. Seorang wanita mengunjungi Gittes dan bilang akan menuntut Gittes alasannya berbagi gosip palsu.



Wanita itu ternyata Evelyn Mulwray yang asli. Sadar dirinya dijebak, Gittes mulai berpikir bahwa Hollis ialah sasaran seseorang yang ingin menjatuhkannya. Sebelum sukses mengatakan dengan Hollis, Hollis ditemukan tewas tenggelam di tempat penampungan air higienis. Di bawah perintah Evelyn, Gittes mulai menginvestigasi masalah yang dicurigainya sebagai masalah pembunuhan.



Gittes mulai mengusut kawasan penampungan air yang menjadi lokasi terbunuhnya Hollis. Di tengah kekeringan yang melanda Los Angeles, dia melihat air masih dialirkan ke daerah penduduk setiap malamnya. Di tengah pemeriksaan, kepala Departemen Air dan Energi, Claude Mulvihill, menekan Gittes untuk berhenti.



Gittes mengabaikan Claude, hingga anak buahnya mengiris lubang hidung Gittes dengan pisau. Ketika berada di kantor, Gittes mendapat suatu telpon dari wanita berjulukan Ida Sessions. Gittes mengetahui suaranya, itu bunyi Evelyn imitasi yang memberinya tugas mengikuti Hollis. Dengan nada ketakutan Ida meminta Gittes untuk menganalisa obituari tanpa memberi argumentasi yang terperinci.



Gittes menemukan isyarat bahwa Hollis dulu pernah bekerja sama dengan ayah dari Evelyn, Noah Cross. Dia menemui Cross sambil makan siang. Cross menyatakan bahwa Gittes nggak mengerti cara kerja dunianya. Dia kemudian menyertakan akan melipatgandakan bayaran Gittes biar menemukan selingkuhan dari Hollis.



Gittes meragukan sebuah kejanggalan alasannya di wilayah Northwest Valley ada banyak pergantian kepemilikan properti. Dia pun mendatangi kawasan tersebut. Ketika melaksanakan pemeriksaan, dia diserang oleh seseorang. Orang itu menerka Gittes ialah orang suruhan Departemen Air dan Energi yang mendesak warga di wilayah itu untuk keluar.





Departemen mendesak warga dengan menyabotase pasukan air ke wilayah Northwest Valley. Gittes punya hipotesis bahwa Departemen Energi dan Air sengaja menciptakan kekeringan daerah Northwest Valley agar bisa berbelanja properti dengan harga lebih hemat biaya. Dia menerka bahwa Hollis dibunuh karena mengenali planning tersebut.  



Evelyn dan Gittes mulai menjalin hubungan cinta. Di saat yang sama, Evelyn menyampaikan harus melarikan diri dan mengingatkan Gittes bahwa ayahnya yakni orang berbahaya. Gittes mengikuti Evelyn yang ternyata menemui Katherine, orang yang diduga adalah selingkuhan Hollis. Setelah dikonfrontasi, Evelyn mengaku kalau Katherine ialah adiknya.



Sebuah fakta baru terungkap, Hollis tewas dengan banyak kandungan garam di tubuhnya. Siapakah bergotong-royong pembunuh Hollis? Siapa juga Evelyn dan Katherine? Film ini menyajikan kisah investigasi perselingkuhan yang lalu berbuntut panjang. Kalau kau suka film detektif, rasanya film ini akan membuat puas kau.



Plot dan Subplot yang Solid





Chinatown mengusung plot utama ihwal konspirasi dari kekeringan yang melanda Los Angeles. Kekeringan itu dijadikan alat supaya area The Northwest Valley mampu dibeli dengan harga yang murah. Dengan begitu, Departemen Air dan Energi Los Angeles mampu membangun tempat penampungan air gres supaya mampu mengaliri seluruh kota.



Kasus kekeringan ini menurut dari kisah faktual. Amerika sempat dilanda kekeringan pada tahun 1970-an tetapi di film, cerita berlatar di tahun 1937. Tema mempesona konspirasi ini digabungkan dengan komponen politis perihal sabotase lahan. Kasus yang cukup berkaitan sampai dikala ini. Bahkan, kita masih sering mendengar isu ihwal mafia tanah di mana-mana.



Bukan hanya plot utama yang solid di film ini, tapi juga subplotnya. Kasus pembunuhan Hollis menjadi pendukung yang nggak kalah serunya. Kita mesti menebak-nebak siapa pembunuh sebetulnya dan apa motif yang mendasarinya. Terlebih di awal kita akan disuguhi hipotesis bahwa ada dua kemungkinan, sebab perselingkuhan atau karena perbedaan misi di tempatnya melakukan pekerjaan .



Subplot perihal siapa bahwasanya Evelyn juga nggak kalah bikin ingin tau. Dia mampu masuk daftar orang yang dicurigai sebagai pembunuh Hollis sebab sang suami punya simpanan. Kabar perselingkuhan Hollis pun didukung oleh pernyataan Cross yang meminta Gittes untuk memeriksa. Ada juga Katherine yang disebut selaku adik Evelyn namun di lain peluang, Evelyn menyebut Katherine sebagai anaknya.



Hebatnya Chinatown adalah subplot-subplot yang mirip nggak terhubung akan mengerucut dan mendukung plot utama. Bukan hanya wacana konspirasi kekeringan, perselingkuhan, dan sabotase lahan namun ada juga pelecehan seksual dan balas dendam. Sang penulis naskah, Robert Towne dan sutradara, Roman Polanski tahu betul bagaimana memadukan suspense dengan drama yang brilian.



Tempo Lambat





Film Chinatown nggak mendatangkan banyak aksi atau ketegangan. Sebaliknya, kita lebih dibawa untuk mengikuti petualangan Gittes dalam menginvestigasi masalah. Kasus yang mulanya perselingkuhan menjadi perkara yang jauh lebih besar. Sutradara mengemas film dalam tempo lambat untuk membangun karakter dan cerita yang bergeser dari asumsi awal.



Penggunaan tempo yang lambat merupakan keputusan yang tepat. Ada banyak dialog yang memuat detail-rincian kecil yang akan besar lengan berkuasa pada plot utama dan subplot-subplotnya. Seperti obituari dan kacamata bifocal yang didapatkan di rumah Evelyn yang ialah kunci terungkapnya kasus ini.



Penampilan Jack Nicholson dan Faye Dunaway





Faye Dunaway di film Chinatown memerankan aksara Evelyn. Di satu sisi kita bisa menyaksikan sosok Evelyn yang mengundang tenggang rasa tetapi di segi lain mencurigakan sebab pernyataannya yang bisa berbeda-beda. Dunaway terlihat natural dalam memerankan Evelyn. Salah satu adegan terbaiknya yaitu dikala mengungkapkan siapa bahu-membahu Katherine.



Jack Nicholson di film ini memerankan abjad J.J. “Jake” Gittes, seorang detektif flamboyan. Yang menarik dari karakter Gites adalah dia bisa mengintimidasi secara psikologis untuk mengungkap sebuah petunjuk. Untungnya, di film ini Gittes nggak digambarkan sempurna. Gittes cuma punya kesanggupan menginvestigasi tanpa punya kesanggupan bela diri yang mahir.



Karakter Gittes sebagai detektif yang believable mampu dimainkan dengan tepat oleh Nicholson. Bagi yang sudah menonton penampilannya di The Shining atau One Flew Over Cuckoo’s Nest, kita mampu melihat Nicholson begitu berilmu masuk ke dalam peran yang nggak biasa. Di Chinatown beliau menjadi sosok yang hening dan penuh perhitungan.



Chinatown bukanlah tontonan ringan sebab menuntut penonton untuk menyaksikannya dengan konsentrasi tinggi. Semua pertanyaan dan rasa ingin tau kita akan terjawab di final film, lengkap dengan motif huruf-karakternya yang diungkap dengan jelas. Siapa yang suka film detektif? Ayo nonton kemudian bagikan pendapatmu di kolom komentar, sobat-teman!







Chinatown






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

8 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama