Sinopsis & Review Firewall (2006), Penjahatnya Canggih!


Teknologi yang semakin berkembang dari waktu ke waktu menenteng banyak pergantian pada kehidupan insan. Dulu, orang-orang menyimpan duit di daerah tersembunyi dan sekarang ada bank yang menjadi kawasan kondusif untuk menyimpan duit. Begitu juga dengan data-data eksklusif yang dahulu berbentuk fisik kini mulai beralih ke dalam bentuk digital.



Komputerisasi merupakan hal yang sulit disingkirkan. Komputer dan internet menjadi kawasan untuk menyimpan data-data penting. Di film Firewall, ada sekelompok hacker yang mencoba mengakses keselamatan suatu bank. Untuk melakukannya, mereka nggak segan mengancam nyawa orang-orang yang menghalangi tujuan mereka. Yuk eksklusif simak sinopsis dan review film ini.



Sinopsis






  • Tahun Rilis: 2006

  • Genre: Thriller, Action

  • Produksi: Village Roadshow Pictures, Beacon Pictures, Thunder Road Pictures

  • Sutradara: Richard Loncraine

  • Pemain: Harrison Ford, Paul Bettany, Virginia Madsen, Mary Lynn Rajskub, Robert Patrick



Jack Stanfield yaitu kepala keamanan Landrock Pacific Bank di Seattle. Dia dihadiri oleh sekelompok orang yang mengaku selaku orang suruhan suatu situs untuk menagih utang sebesar 95 ribu USD. Merasa bahwa bukan ia yang melakukannya, beliau meminta rekannya, Harry Romanto, untuk memberi penjelasan bahwa ada yang mencuri identitas Jack untuk bermain judi.



Jack pergi ke kafetaria bersama Harry. Harry mengenalkan Jack pada Bill Cox yang disebut Harry selaku rekan memiliki potensi untuk keamanan di bank. Ketika pulang dari bar, ada sekelompok orang yang menyerang kendaraan beroda empat Jack dan terjadi tembak-menembak di antara mereka. Jack hingga ke tempat tinggal dan mendapatkan istrinya, Beth, dan kedua anaknya diawasi oleh anak buah Cox.



Keesokan harinya, Jack diberi perintah untuk melaksanakan transfer uang masing-masing sejumlah 10 ribu UDS dari 10 ribu rekening dengan deposito tertinggi di tempatnya bekerja. Semua uang total berjumlah 100 juta USD dan mesti ditransfer ke rekening bank milik Cox. Agar Jack nggak meminta bantuan polisi, Cox menjebak Jack. Cox mengawasi Jack dengan kamera dan microphone.



Di Landrock Bank, Cox mengunjungi Jack. Cox mengaku namanya adalah Bill Redmond, kandidat rekan berpotensi dari bank daerah Jack bekerja. Dia meminta Jack untuk mengantarnya menyaksikan-lihat sistem keselamatan di bank. Sekembalinya ke tempat tinggal, Jack menyuap salah satu anak buah Cox supaya berkhianat. Tapi Cox lebih bakir, ia bunuh anak buahnya itu.



Jack mencoba melarikan diri bersama keluarganya dari rumah tapi senantiasa gagal sebab diketahui belum dewasa buah Cox. Cox membalas pembangkangan Jack dengan memperlihatkan masakan yang mengandung kacang pada Andy, anak Jack. Kondisi Andy pribadi memburuk sebagaimana dia alergi kepada kacang. Jack diancam agar setuju mengikuti rencana Cox, jika nggak, Andy nggak akan mendapat pemberian medis sama sekali.





Keesokan harinya, Cox memerintahkan Jack untuk memecat sekretarisnya, Janet, karena takut sang sekretaris curiga. Jack mentransfer sejumlah duit ke rekening milik Cox. Dia kemudian menggunakan ponsel salah satu pegawai untuk memfoto nomor rekening milik Cox. Cox mendesak Jack biar meniadakan segala data termasuk CCTV yang merekam kejadian di hari itu. Selain itu, ia juga memasukkan virus ke metode keselamatan bank.



Ketika kembali ke rumah, Jack nggak memperoleh keluarganya sama sekali. Di sana cuma ada Liam, anak buah dari Cox. Menyadari bahwa Cox nggak punya niatan membiarkannya hidup, Jack menghabisi Liam. Dia lalu menelepon Harry namun nggak mendapat tanggapan. Ketika sampai di rumah Harry, Jack menemukan Harry telah tewas dibunuh.



Cox membunuh Harry memakai pistol milik Jack. Selain itu, Beth yang diancam dengan pistol menciptakan sebuah pesan di telpon Harry bahwa beliau dan Harry mempunyai hubungan spesial. Hal itu menciptakan posisi Jack terpojok sebab ia menjadi punya motif dalam membunuh Harry. Selain itu, fitnah wacana utang 95 ribu USD menjadi motif lain bagi Jack untuk membunuh Harry alasannya adalah cuma Harry yang mengenali duduk perkara tersebut.



Menyadari dijebak serta keluarganya terancam keselamatannya, Jack mesti memutar otak untuk menyelesaikan dilema-dilema yang dihadapinya. Dia harus memperoleh lokasi Cox menarik keluarganya. Semakin lama ia menemukannya, maka kemungkinan polisi menangkapnya pun makin besar. Apa yang mesti dikerjakan Jack semoga masalahnya akhir dengan Cox?



Formula Thriller





Secara singkat, Firewall menceritakan tentang upaya Jack menyelamatkan keluarganya dari Cox. Cox memanfaatkan Jack untuk mentransfer uang dengan total 100 juta USD ke rekeningnya di Cayman Island supaya nggak terlacak oleh kepolisian. Nggak cukup dengan menarik keluarga Jack, Cox juga menjebak Jack seakan-akan Jack yang membunuh Harris.



Dari sisi dongeng, film besutan sutradara Richard Loncraine ini mengulang formula film thriller yang cukup sering dipakai. Begitu juga dengan penjebakan dan pencurian uang dari bank yang juga telah lumayan banyak digunakan sebagai ide dongeng. Terlepas dari formula yang sering dipakai, Firewall sebenarnya mempunyai dongeng yang cukup solid.



Motif Cox menjebak Jack diterangkan dengan jelas yakni untuk menerima duit dalam jumlah yang besar. Begitu pun solusi konflik yang menggunakan teknologi seperti menjadi penunjukbahwa film ini bisa menyajikan kisah yang tepat dengan pertumbuhan jaman. Meski demikian visualisasi yang ditampilkan enggak mengecewakan kok. Padahal film ini rilis tahun 2006 ketika kesadaran akan teknologi belum seperti kini.



Third Act yang Predictable





Cerita solid di Firewall sayangnya nggak dimanfaatkan dengan optimal. Alhasil cerita menegangkan itu justru terasa datar. Walau begitu, first dan double act di film ini patut menerima apresiasi. Cox sebagai antagonis bisa memperlihatkan bahwa beliau mampu selangkah lebih pintar dibanding upaya-upaya yang dikerjakan oleh Jack.



Sosok Cox yang dari awal digambarkan selaku antagonis sejati nggak diberi pengembangan sama sekali. Dari awal film, beliau kerap mengerjai Jack dengan menculik keluarganya dan menciptakan jebakan seolah Jack membunuh Harris. Tindakan-tindakannya terlampau sederhana untuk seorang antagonis. Padahal Paul Bettany yang memerankan Cox terlihat ahli menjadi antagonis di film ini.



Sayangnya, third act di film ini terlalu gampang untuk diprediksi. Cara Jack menemukan Cox terasa terlalu sederhana padahal sebaiknya bab itu menjadi waktu untuk puncak pertentangan yang jauh lebih menegangkan. Tapi yang menarik adalah salah satu cara Jack memperoleh lokasi Cox adalah melalui anjing peliharaannya yang ikut diculik oleh anak buah Cox.



Penampilan Harrison Ford





Harrison Ford di film Firewall memerankan huruf Jack. Ford nggak terlihat kesusahan berperan selaku Jack sebagaimana karakter Jack adalah spesialisasinya. Aktor asal Chicago, Illinois ini telah terlalu sering memerankan karakter yang mirip dengan Jack. Upaya menyelamatkan keluarga ia bintangi dalam Patriot Games. Di The Fugitive, dia dituduh membunuh istrinya.



Reputasi panjang Ford di dunia perfilman membuat penampilannya di Firewall nggak spesial. Ford seperti cuma bermain-main di teritori spesialnya saja yang kondusif. Tapi, seiring dengan usianya yang nggak muda, cara Ford sebagai Jack di film ini untuk menuntaskan konflik pun digambarkan dengan baik. Adegan yang mengutamakan fisik diminimalisir dan digantikan dengan lebih memprioritaskan kecerdasan.



Cerita yang solid serta pengemasannya yang nggak rumit menjadi dua hal yang dipercaya film ini. Film berdurasi 105 menit ini memang bukan film terbaik yang dibintangi Harrison Ford. Tapi, bila kau suka film berlatar teknologi, film ini salah satu yang layak ditonton. Punya usulan lain? Bagikan di kolom komentar saja, sahabat-teman!







Firewall






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

7 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama