Sinopsis & Review Outbreak, Wabah Yang Menakutkan


Dengan argumentasi yang masih diam-diam sebuah pesawat militer tampakmenghancurkan kamp tentara di kawasan Zaire, Afrika. Di dalam kamp tentara tersebut terdapat beberapa tentara yang terinfeksi virus sehingga membuatnya demam dan tak lama meninggal. Kejadian ini sukses dirahasiakan selama 28 tahun hingga suatu hari virus tersebut muncul di Amerika.



Sebagai ilmuwan, Sam tahu betapa virus ini sangat berbahaya. Namun, upayanya untuk menangkal keburu gagal. Kasus bisul pertama kesannya didapatkan di Cedar Creek. Penderita mengalami reaksi mengerikan dengan mengeluarkan darah dari indera pendengaran dan lubang tubuh yang lain yang disebabkan alasannya adalah organ tubuhnya ‘meleleh’.



Bisa membayangkan betapa ngerinya? Jika tidak, Anda mampu menontonnya saja langsung dan lihat  Dustin Hoffman beraksi menyelamatkan masyarakatAmerika Serikat. Sebelum itu, tidak berlebihan jikalau Anda mencari tahu ihwal sinopsis dan ulasannya lebih dahulu lewat postingan kami di bawah ini.



Sinopsis






  • Tanggal/Tahun Rilis: 10 Maret 1995

  • Genre: Medical Disaster Drama

  • Produksi: Punch Productions, inc.

  • Sutradara: Wolfgang Petersen

  • Pemeran: Dustin Hoffman, Rene Russo, Morgan Freeman, Donald Sutherland



Film dimulai dengan memberikan keadaan menyeramkan di tahun 1967. Ketika itu para prajurit yang sedang berperang terjangkit suatu demam ajaib. Tak usang tampakdua orang berpakaian APD lengkap turun dari helikopter dan memeriksa para serdadu yang terbaring lemah di tenda. Dokter lokal menjelaskan bahwa ini bukan demam biasa dan sungguh menular. Kemudian satu di antara tenaga ber-APD tersebut terlihat mengambil darah dari salah satu prajurit.



Dokter setempat melanjutkan bahwa sesudah 24 jam terinfeksi, pasien akan tewas dalam keadaan mengenaskan. Tak lama dua orang berpakaian APD lengkap itu pun pergi. Harapan para tentara untuk diselamatkan sangat tinggi. Mereka tampak bangga ketika menyaksikan sebuah helikopter melayang mendekati area, tapi kegembiraan tersebut saat itu juga berganti alasannya adalah alih-alih menyelamatkan, helikopter itu justru menjatuhkan bom hingga membunuh semua prajurit yang ada di sana.



Peristiwa tragis ini didalangi oleh perwira Angkatan Darat AS Jenderal Donald "Donnie" McClintock (Donald Sutherland) dan Brigadir Jenderal Billy Ford (Morgan Freeman) dengan tujuan untuk mempertahankan kerahasiaan virus. Akibat dari kejadian ini, beberapa simpanse yang ada di tempat tersebut juga tampak melarikan diri.



Cerita lalu berlanjut ke 28 tahun lalu. Di United States Army Medical Research Institute of Infectious Diseases (USAMRIID) tampaksejumlah ilmuwan sedang melakukan riset. Di daerah lain, Kolonel Sam Daniels (Dustin Hoffman) menerima peran dari atasannya untuk meneliti suatu wabah level maksimum di Zaire, Afrika.



Terkait hal ini Sam lantas mengabari mantan istrinya, Dr. Roberta Keough atau Robbie (Rene Russo) sambil menitipkan dua anjing miliknya. Robbie sendiri berprofesi sebagai dokter ilmuwan di CDC, semacam forum pencegahan atau kontrol penyakit. Sam lalu menemui atasannya, yang ternyata yaitu Jenderal Billy Ford. Tak usang, dokter ilmuwan itu pun berangkat ke Zaire.



Di dalam pesawat, Sam bertemu beberapa staf, di antaranya Mayor Salt (Cuba Gooding) dan Letkol Casey Schuler (Kevin Spacey). Salt ialah seorang pilot yang gres pertama kali bertugas di lapangan. Sebelum berangkat dia menerima pesan yang tersirat dari Casey untuk tidak cemas begitu hingga di lokasi, alasannya bisa membahayakan anggota yang lain.



Rombongan Sam pun tiba di lokasi. Dia mendapati masyarakatsetempat yang sudah terinfeksi di sana berada dalam keadaan menyedihkan. Darah keluar dari anggota badan yang terlihat mencair. Sam kemudian dijumpai oleh Dr. Benjamin Iwabi (Zakes Mokae), pemimpin setempat yang mengatakan bahwa penyakit ini tidak menular lewat udara.



Iwabi menjelaskan bahwa penyakit ini berinkubasi dua hingga tiga hari sebelum penderitanya tewas.  Scene lalu berpindah saat simpanse berbulu hitam putih yang tinggal di kawasan tersebut tampakberhasil tertanggap oleh jebakan pemburu. Cerita pun berlanjut era Sam sukses kembali dan menemui Billy di rumahnya. Sam meminta Billy mengeluarkan perayaan ihwal ancaman wabah yang baru saja dia lihat di Zaire.



Namun, Billy menolak dengan alasan menyaksikan waktu inkubasi yang cepat sehingga wabah tidak mungkin tersebar ke luar Zaire. Di kawasan lain di suatu kapal, terlihat simpanse yang ditangkap tadi sedang diberi pisang oleh anggota kapal. Sementara itu Sam terlihat mengantar Robbie yang hendak dipindahtugaskan ke Atlanta.



Sam melanjutkan tugasnya meneliti sample wabah yang dia bawa dari Zaire. Dia dan tim memperoleh betapa virus ini dapat berkembangbiak dengan cepat bahkan dalam hitungan 5 jam ia mampu menghancurkan organ tubuh dan membuatnya ‘mencair’ sehingga badan penderita mengeluarkan darah dari banyak sekali lubang. Sam dan tim menamai virus tersebut dengan Motaba.



Film berlanjut ketika Billy terlihat mengambil sample virus Motaba milik Sam dan meminta staf untuk mencocokkan dengan virus yang berasal di daerah yang sama yang diambil tahun 1967. Billy kemudian menemui atasan sekaligus rekan kerjanya, Donnie untuk membicarakan virus ini. Belakangan dimengerti bahwa dua orang ini ialah orang di balik APD yang mengambil sample darah para prajurit yang terinfeksi pada 1967 kemudian.





Anehnya Donnie tetap meminta Billy untuk merahasiakannya. Dia juga meminta Sam dijauhkan dari masalah ini alasannya adalah ilmuwan tersebut terkenal kritis dan cerdas. Esok harinya, Billy memberhentikan Sam dari tugas ini dengan argumentasi akan menugaskan Sam menilik virus lain di New Mexico.



Di segi lain kapal yang membawa simpanse tangkapan tadi telah tiba di pelabuhan California. Ia diselundupkan oleh seorang lelaki berjulukan Jimbo (Patrick Dempsey). Sam sendiri tidak bisa mengalihkan fokusnya dari virus tersebut. Dia lantas meminta sumbangan Robbie di CDC untuk mengeluarkan peringatan terkait ancaman virus Motaba.



Robbie kemudian meneruskan ini pada atasannya, Dr. Drew Reynolds dan ditolak. Direktur CDC mengatakan tak mungkin virus tersebut akan timbul di Amerika. Di sisi lain, Jimbo ternyata diludahi oleh sang monyet, dia pun menjualnya pada Rudy Alvarez (Daniel Chodos), seorang pemilik Petshop di kawasan Cedar Creek, California.



Saat bernegosiasi, simpanse tersebut tampakmencakar Rudy hingga berdarah. Rudy juga menolak karena dia menghendaki kera betina, bukan jantan. Tak lama, Jimbo mulai memberikan reaksi terinfeksi. Dia tumbang cuma dalam hitungan jam yang disusul dengan Rudy. Keadaan menjadi kacau dan banyak orang mulai tertular. Bagaimana Sam dan Robbie menghadapi ini?



Film Virus dengan Gambaran Mengerikan





Outbreak (1995) telah rilis lebih dari dua dekade kemudian, tetapi kepanikan dan terornya masih related sampai sekarang. Film wacana virus ini punya penggambaran yang sangat mengerikan saat ia berhasil menginfeksi insan. Sejak awal film diputar, Anda diperlihatkan kondisi para prajurit yang terkulai tidak berdaya. Beberapa di antaranya mengeluarkan darah dari lubang-lubang tubuh.



Ketika virus menginfeksi abjad Jimbo, kengerian lagi-lagi diperlihatkan. Dari dalam pesawat tubuhnya diceritakan mengigil ahli kemudian tumbang saat pendaratan. Ketika scene dirinya dibawa ke rumah sakit pun keadaan digambarkan mencekam alasannya adalah para tenaga medis diperlihatkan memakai APD yang sungguh rapat.



Kesan keganasan sebuah virus berhasil diciitrakan secara tepat melalui film Outbreak (1995), bahkan melalui hal-hal rincian. Anda akan menyaksikan suatu scene ketika salah satu staf berjulukan Casey mengalami sobek pada APDnya. Dia ketakutan sebab cemas sobekan pada APDnya mampu menciptakan udara yang tercemar virus masuk dalam tubuh. Benar saja tak lama Casey terinfeksi.



Kemudian scene ketika Robbie diceritakan tertusuk jarum suntik bekas menyuntik Casey. Karakter ini pun tak usang tertular dan sekarat. Melalui penggambaran yang sedemikian rupa dalam film Outbreak (1995) para penonton berhasil diyakinkan bahwa sebuah virus mampu jadi bahaya yang serius.



Perang antara Ilmuwan dan Militer





Berbeda dengan Contagion, sama-sama film perihal wabah, Outbreak (!995) suguhkan subplot yang cukup secara umum dikuasai. Porsinya bahkan terasa lebih besar dari ide utama yakni perihal penyebaran virus mematikan. Di sini, perselisihan antara ilmuwan yang diwakili karakter Sam dan pihak militer yang diwakili Donnie dipercaya untuk mengaduk-aduk emosi para penonton.



Bagaimana tidak emosi saat pihak militer justru memutuskan untuk mengorbankan satu area atau wilayah yang terinfeksi, artinya membunuh orang-orang di daerah tersebut agar virus tidak makin menyebar. Di bagian awal film saja Anda sudah dibuat nelangsa ketika pihak militer Amerika Serikat  membom suatu kamp tentara. Padahal di sana ada orang-orang yang masih ingin hidup dan berharap diselamatkan.



Di sini huruf Sam yang terpelajar dan kritis dianggap selaku ancaman. Beruntung pada akibatnya Outbreak (1995) juga menyinggung soal nurani yang diperlihatkan lewat aksara Billy. Dalam kondisi serba genting, orang-orang yang berpikir untuk acara sendiri nyatanya memang ada, namun tidak perlu khawatir alasannya orang yang masih punya hati juga ada.



Struktur dan Penjelasan Tidak Berbelit-belit





Saat menonton Outbreak (1995), Anda tidak akan kesusahan untuk mengerti struktur, alur dan penjelasannya. Anda akan menerima urutan yang gamblang tentang bagaimana virus itu bisa menyebar ke Cedar Creek sampai mewabah ke banyak negara bab di Amerika serikat. Petunjuk-isyarat kecil seperti Jimbo yang diludahi monyet atau Rudy yang dicakar diselipkan untuk memperjelas urutannya.



Melalui kacamata seorang Sam para penonton diajak mengerti situasi yang terjadi dalam film ini. Namun, Anda mungkin akan merasa kurang sreg dengan jeda waktu antara insiden wabah pertama dengan kondisi kini yang berjalan selama 28 tahun. Terlalu usang untuk tidak melakukan apa pun guna mendapatkan vaksin. Apalagi saat Sam mengunjungi wilayah Zaire, beliau menyaksikan orang-orang dalam kondisi memprihatinkan.



Mengingat keganasan virus tersebut, seharusnya  daerah itu sudah punah, tak berpenghuni lagi alasannya semua penduduk habis terinfeksi oleh virus. Selebihnya Outbreak (1995) sukses menebarkan kengerian dan rasa was-was terhadap satu penyebaran virus. Di segi lain film ini mengesankan karena berbagai aspek salah satunya alasannya beliau melibatkan emosi. Penasaran dengannya? Mudah-mudahan saja setelah nonton ini, siapa saja mampu menjadi lebih berhati-hati dan mempertahankan diri secara serius dari ancaman virus berbahaya.







Outbreak






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

6.5 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama