Udah hampir 2 bulan ini istri aku seneng banget motret. Semua diprotretin. Hal yang aneh-gila, kadang motret baskom, kadang buah-buahan di rumah dan malah tadi maksa makan di restoran padang hanya karena musti motret makanan padang. Rupanya sekarang bersamabeberapa temennya ikutan komunitas #UploadKompakan
Akun IG istri aku : @armeita_kd > liat deh proses pergeseran foto-foto-nya yang semakin usang jadi keren. Eits maaf, jangan cuma liat, follow juga yak hehehe
Minggu kemudian, atas inisiasi komunitas ini, digelarlah suatu workshop wacana bagaimana cara memotret memakai handphone agar maksimal. Pembicaranya Celebgram : Ariana Octavia (Akun IG : @ariana_arriana).
Mbak Ariana ini mulai menekuni foto-foto di instagram semenjak dua tahun lalu. Pas tulisan ini dibentuk, akunnya sudah memiliki 60 ribu lebih followers. Sudah diendorse sama banyak produk, utamanya keelokan dan home decor.
Secara khusus, mbak Ariana menyarankan supaya akun dagangdi Instagram agar secepatnya pindah ke akun bisnis. Bukan alasannya adalah IG mulai mem-banned akun personal yang jualan, namun sebab banyak insight yang didapat. Salah satunya ialah statistik engagement yang akurat.
Data pengguna IG : 500+ juta. Aktif per bulan : 300+ juta. 80% diluar USA. 4,2 Milyar likes/hari. 95+ juta Postingan/hari.
Ternyata, posting di IG ada seni manajemen-nya. Menurut mbak Ariana, posting di jam-jam tertentu akan mendapatkan lebih banyak likes dan bahkan repost. Kalau kita menggunakan akun bisnis, semua itu terekam.
Hal lain lagi, seperti Facebook, kita juga bisa tahu demografi followers kita. Belum sedetail Facebook, tetapi sudah cukup untuk mengenali siapa pun yang menyukai foto-foto yang kita upload.
Blog ConstantContact menjelaskan bagaimana cara menggeser akun kita menjadi akun bisnis. Praktis kok :
Biasanya, jika akun anda terdeteksi untuk jualan, anda akan mendapatkan notifikasi untuk segera pindah ke akun bisnis. Klik saja ‘Learn More’ untuk masuk ke prosesnya. Setelah itu, anda mesti konekkan akun bisnis IG-nya dengan Facebook Fanpage dengan nama yang sama. Maklum, IG dan FB kan sama yang punya, Mark Zuckerberg juga.
Baca juga : SFS – Shoutout for Shoutout – Strategi Promosi Antar Online Shop di Instagram
Kalau anda tidak mendapatkan notifikasi untuk merubah ke akun bisnis, klik ‘Gear Button’ yang ada di sebelah kanan atas kemudian scroll ke bawah ke ‘Account’. Cari ‘ Switch To Business Profile’, klik saja dan ikut petunjuknya.
Keuntungan memiliki akun IG bisnis beberapa diantaranya adalah :
1. Praktis didapatkan, terdapat kolom untuk mengisi alamat. jika Akun personal tidak ada. Dulu kita hanya mampu menyimpan kontak di bio saja. Sekarang dengan adanya menu ‘Contact’ kita bisa menyimpan email, nomer telp dan lokasi daerah usaha kita.
2. Yang tadi udah disebutin sama mbak Ariana, kita dapet susukan ke ‘Insight’, ini nama alat statistik yang digunakan oleh IG. Penting buat yang jualan supaya paham market.
3. Instagram Ads > hanya akun bisnis yang mampu diiklanin. Platform yang dipakai tetep melalui Facebook Ads. Fitur iklan di IG ini yang konon membuat IG leih galak dari sebelumnya. Katanya, SFS juga sudah dilarang. Katanya sih.
Baca juga : Memahami Perilaku Pasar Wanita Online di Niche Kosmetik Dari Herbeautymasker.Com
Nah, kini kita masuk ke kiat khusus yang diberikan mbak Ariana buat anda yang ingin berjualan di Instagram. Karena IG sangat-sungguh visual (sarat gambar) jadi anda mesti menentukan gambar yang anda gunakan ialah yang terbaik dan gak bisa sembarang pilih saja. Ini kiat yang bisa beberapa hal yang mesti diperhatikan bila anda foto-foto memakai handphone:
1. Cahaya > alasannya kamera handphone gak se-sensitif kamera DSLR, maka harus ada cahaya yang cukup terperinci dikala akan memfoto sebuah objek. Selalu usahakan mempergunakan cahaya alami dari matahari alasannya hasilnya akan jauh lebih cantik dari menggunakan cahaya lampu, seberapa terangnya-pun.
2. Hindari penggunaan Zoom > inihanya akan membuat foto menjadi tidak tajam, sekaligus akan menurunkan resolusi foto. Mendingan ambil foto dari jarak bersahabat saja. Jangan lupa sisakan space di kiri-kanan-atas-bawah, buat jaga-jaga bila kita mesti crop hasil fotonya nanti.
3. Tentukan Styling > dalam memulai styling, yang pertama mesti dijalankan yaitu menentukan tema foto. Kemudian siapkan properti sesuai dengan tema yang diinginkan dan yang terakhir, tentukan angle yang hendak dipake.
Contoh Styling
Contoh Styling 2
Contoh Styling 3
Contoh Styling 4
4. Pegang handphone se-stabil mungkin > atau lebih baik memakai tripod.
5. Gunakan aplikasi di bawah ini untuk edit foto >
Snapseed < klik untuk install (free)
Fungsi yang biasa dipakai untuk edit foto di aplikasi ini ialah :
1. Tune Image > berfungsi untuk menambah atau meminimalkan brightness, contrast, saturation, ambience, shadows, highlight dan warm foto secara keseluruhan
2. Selective > berfungsi untuk menambah atau meminimalkan brightness, saturation dan contrast dari bagian foto yang kita kehendaki dari -100 sampai dengan +100. Ukuran dari yang hendak diedit juga bisa diubahsuaikan.
3. Brush > fungsinya nyaris sama dengan ‘selective’, tetapi pengaplikasikannya cuma dengan mengusap bagian yang hendak diedit dan opsi editnya sudah dibatasi. Misalnya untuk exposure hanya ada pilihan -1, -0.7, -0.3, 0.3, 0,7 dan 1.
4. Healing > yang ini berfungsi untuk nutupin spot background yang tidak kita kehendaki. Misal pada papan ebonit ada noda cat putih, noda cat putih tersebut bisa dihilangkan dengan menarik bagian warna hitam ke noda putih itu.
VSCO < klik untuk install (free)
Kalo aplikasi yang ini aku juga punya. Tapi gak pernah maksimal pakenya. Malah resah sendiri haha..nah diterangkan kalo aplikasi ini mempunyai fungsi juga untuk edit foto. Misalnya :
1. Sharpen > memperbesar ketajaman pada foto
2. Vignette > berfungsi untuk membuat efek gelap atau terperinci ditepian foo sehingga menawarkan pemfokusan pada obyek utama.
3. Filter bawaan dari VCSO > ada edit sharpen dan edit saturasi.
Selamat mencoba!
Sumber harus di isi