Tips Menentukan Sikat Gigi Anak Supaya Kesehatan Giginya Tersadar


Membiasakan anak untuk mempertahankan kesehatan giginya akan lebih baik jikalau dilaksanakan sedini mungkin. Beberapa pakar kesehatan gigi menganjurkan agar anak dibiasakan dengan menyikat gigi dikala empat gigi pertamanya terlihat mulai tumbuh. Sebagian lagi menyarankan untuk menunggu mengenalkan sikat gigi setidaknya hingga anak berusia 2 – 3 tahun.



Sebagai orangtua, penting untuk menciptakan kesan pertama menyenangkan ketika mengenalkan sesuatu yang baru, tergolong menyikat gigi. Kegiatan ini pasti perlu keteguhan dan trik. Salah satunya adalah memerhatikan pemilihan sikat gigi anak yang sempurna. Jika salah memilih sikat gigi, bukan tidak mungkin hal tersebut akan menyakiti gusi dan verbal anak.



Tips Memilih Sikat Gigi untuk Anak



Kesan pertama yang diingat ketika menyikat gigi pada hasilnya hanya rasa tidak nyaman, bukan mengasyikkan. Akibat dari hal tersebut anak mampu stress berat kemudian malas menyikat gigi. Pemahaman tentang tips menentukan sikat gigi anak pun pada hasilnya jadi pengetahuan yang tidak kalah penting untuk dimengerti para orangtua. Lalu apa saja yang harus diperhatikan dikala menentukan sikat gigi untuk anak?



1. Pilih Sikat Gigi Sesuai Usia Anak





Ini ialah tips pertama yang harus diperhatikan dikala akan menentukan sikat gigi untuk anak. Pasalnya Anda pasti tahu bahwa kebutuhan sikat gigi anak usia bayi beberapa bulan pasti berlainan dengan sikat gigi anak usia 2-3 tahun. Pertama, jika anak berusia 6 bulan ke atas pilih sikat gigi silicon yang cara pakainya dimasukkan ke dalam telunjuk Anda, seperti sarung jari.



Sikat gigi jenis ini biasanya berwarna bening atau transparan dengan gerigi lembut di satu segi. Tak usah memakai pasta gigi apa pun, Anda cukup menggosok gigi anak secara lembut. Jangan lupa sikat juga bagian lidah, khususnya setelah makan. Pilih silicon berlabel BPA Free ya!



Selanjutnya untuk anak usia 8 bulan ke atas, Anda mampu menentukan sikat gigi jenis teetherberbahan silicon. Teether sendiri bentuk dan warnanya beragam sehingga gampang menciptakan anak tertarik. Pada usia tersebut anak juga suka sekali mengigit-gigit sesuatu. Oleh karena itu Anda bisa membiarkan beliau memegang sendiri ‘sikat gigi’ miliknya.



Saat anak mulai menginjak usia 3 tahun, sikat gigi yang tepat pasti beda lagi. Kali ini, Anda mesti menentukan sikat gigi berbulu sungguh halus. Buat anak tenteram dengan rutinitas menyikat gigi sehingga tidak terpaksa saat melakukanya.



2. Pilih Bulu Sikat yang Ekstra Lembut





Tips menentukan sikat gigi anak berikutnya ialah memerhatikan tingkat kehalusan bulu pada sikat. Anda mampu menentukan yang paling halus atau lembut biar tidak menyakiti gigi dan gusi. Bulu sikat yang halus akan menolong memberi pijatan pada gusi, sehingga dapat merangsang perkembangan gigi.



Sebaliknya bila bulu sikat cukup garang, beliau mampu melukai gusi anak Anda. Apalagi anak juga masih belum bisa menerka-ngira seberapa berpengaruh gosokan yang dibutuhkan supaya sikat dan bulunya tidak mengenai gusi. Sayangnya, saat berbelanja sikat gigi, Anda tidak bisa eksklusif meraba dan menentukan sehalus apa bulu pada sikat alasannya lazimnya terhalang bungkus. Untuk itu, coba cari usulan merek-merek sikat gigi anak yang berkualitas dari banyak sekali sumber; entah internet atau pengalaman sobat.



3. Pilih Bentuk Kepala Sikat yang Bulat





Setelah memastikan bulu sikat gigi anak Anda ekstra lembut, selanjutnya pilih sikat gigi dengan bab ujung berupa bundar atau agak bundar. Hindari ujung kepala sikat berupa lancip, tajam atau yang macam-macam. Kepala sikat yang bundar akan memudahkan untuk membersihkan gigi sampai ke bab geraham. 



Selain gigi mampu dibersihkan dengan lebih optimal, bentuk lingkaran pada bagian kepala sikat juga bisa menjaga verbal anak dari benturan-benturan yang mampu menyakiti langit-langit atau rongga mulutnya dikala menyikat gigi. Singkatnya bagian kepala yang bundar lebih fleksibel ketika berada di dalam rongga ekspresi. Akan lebih baik jika kepala sikat juga sedikit lebih panjang dan ramping, tidak terlampau lebar terlebih hingga menyanggupi lisan anak.



4. Pilih Pegangan Sikat yang Tidak Licin





Saat menentukan sikat gigi untuk anak, Anda mesti memerhatikan pegangan pada sikat. Pilih pegangan yang sekiranya tidak licin dikala terkena air sehingga tidak slip yang mampu saja mengakibatkan sikat terdorong ke dalam verbal anak. Pegangan yang mirip ini juga menjaganya untuk tidak gampang jatuh saat digenggam.



Pegangan sikat gigi yang demikian lazimnya terbuat dari  karet dan berkontur. Selain itu tentukan pilih pegangan sikat berukuran sedang dan tidak terlalu kecil. Jika terlalu ramping, anak akan kesusahan memegangnya, maka dari itu pilih yang mantap dan nyaman atau pas digenggam.



5. Pilih Desain dan Warna yang Menarik





Mengambil hati anak supaya mau rajin menggosok gigi bisa dilaksanakan dengan memberinya sikat gigi yang lucu. Sekarang ini sikat gigi anak sudah tersedia dalam aneka macam rancangan atau bentuk yang menarik. Ada yang konvensional dan elektrik. Warna-warnanya pun sungguh menggemaskan. Jika anak Anda lelaki, mampu pilihkan sikat gigi abjad pendekar super kesayangan. Namun, kalau anak Anda perempuan bisa pilihkan sikat gigi berupa boneka dengan warna-warna yang bagus.



Sikat gigi berkarakter lucu akan menjadikannya tertarik dan semangat untuk menggosok gigi. Apalagi jika pasta gigi yang digunakan punya aneka rasa yang disukainya. Untuk menyingkir dari ancaman menelan pasta gigi, Anda bisa memilih odol tanpa kandungan fluoride yang sudah banyak dijual di pasaran. Namun, jika anak Anda telah mampu meludah atau mencampakkan sisa pasta gigi dan berkumur, pilih pasta yang ber-fluoride sebab kandungan tersebut sungguh diperlukan untuk mempertahankan gigi biar tidak mudah rusak.



Baca juga: Moms n Dads, Inilah 10 Pasta Gigi Bayi & Anak yang Terbaik



Tips Pemakaian Pasta Gigi pada Anak





Setelah kiat menentukan sikat gigi anak sudah dipahami, ketahui juga bagaimana tips pemakaian pasta gigi pada anak. Pasta gigi yang mengandung fluoride dapat menangkal gigi anak dari berlubang yang bisa menjadikan sakit hebat. Sayangnya, kandungan tersebut juga mampu berbahaya jikalau tertelan terus-terusan.



Pasta gigi pada anak baru mampu diberikan dikala buah hati sudah mampu meludah. Jika belum, semestinya pilih pasta gigi tanpa fluoride. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak yang sering menelan pasta gigi bisa terkena risiko penyakit fluorosis gigi ialah kelainan struktur email atau cacat akhir asupan flour berlebih ketika masa pembentukan gigi.



Ketika anak sudah bisa meludah yang artinya sudah mampu memakai pasta gigi, pastikan Anda tetap mengawasi penggunaannya, utamanya terkait takaran. Odol cuma boleh diberikan seukuran biji jagung atau padi itu pun harus dioleskan merata pada sikat gigi. Jangan gunakan odol khusus remaja ya, alasannya adalah kandungan fluoride-nya berlainan dan niscaya lebih tinggi.



Itu dia beberapa tips menentukan sikat gigi anak yang mesti diperhatikan. Bagaimana pun gigi yang sehat tidak bisa ditemukan secara instant. Membiasakan anak semenjak kecil untuk menjaga kesehatan gigi, dimulai dari rajin menggosoknya ialah cara terbaik yang Anda lakukan selaku orangtua. Semoga kiat ini berfaedah dan mampu menciptakan Anda lebih peduli pada kesehatan gigi. Jangan lupa ajak anak untuk memeriksakan kesehatan gigi setiap enam bulan sekali ya!



Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama