Umkm Jadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional, Menkop Teten Hidupkan Ekosistem Digital


detakhukum.com – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) jadi salah satu sektor yang mampu bertahan hidup di kurun pandemi. Tak heran apabila sektor ini dianggap Ekonom senior dari Universitas Indonesia dan juga Indef, Faisal Basri selaku periode depan Indonesia. Bahkan, sektor usaha ini jadi tulang punggung perekonomian nasional di tengah krisis akhir pandemi COVID-19.





Faisal mendesak agar pemerintah tidak tinggal membisu dalam membangkitkan antusiasme ekonomi di sektor UMKM dengan pemberian yang tidak sekada modal. Melainkan juga mendorong UMKM biar mampu bertransformasi dari struktur usaha yang berbentuk piramida jadi berbentuk ketupat.





“Transformasi yang dimaksudkan Faisal merupakan menolong UMKM naik level dari mikro jadi kecil dan menengah. Karna, menolong UMKM bertahan di keadaan sukar ini juga tidak cukup hanya dari sisi permodalan.





Adapun yang dimaksud struktur usaha piramida ialah jenis usaha mikro yang mendominasi di bawah, sementara itu di bagian puncak diisi sedikit oleh jenis usaha yang besar. Kebalikannya, struktur perjuangan berbentuk ketupat adalah jenis usaha yang mendominasi yakni kecil dan menengah.





Faisal mengungkapkan, dari total 64 juta UMKM di Indonesia, didominasi oleh mikro hampir 99 persen. Selanjutnya, perjuangan kecilnya hanya 1,22 persen, menengahnya 0,09 persen dan juga besar 0,01 persen.





“Jadi struktur UMKM kita itu seperti piramida. Di kita kan dominan mikronya, mikronya kita upgrade supaya menjadi small dan juga medium, jangan di mikro saja. Yang besar tidak apa sedikit, yang tebal lapisannya itu yang kecil dan juga menengah. Ini yang jadi ujung tombak pemulihan ekonomi kita ke depan,” ucapnya.





Seperti dikenali, UMKM yaitu salah satu sektor perjuangan yang terdampak amat signifikan dari mewabahnya COVID-19. Hanya UMKM yang sudah bertransformasi ke pasar digital ataupun online yang mampu bertahan.





Untuk menyelamatkan UMKM dari tekanan pandemi, pemerintah mengeluarkan acara gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI). Tujuannya untuk mengajak masyarakat Indonesia membeli produk bikinan dalam negeri.





Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, jumlah masyarakatIndonesia yang sungguh besar, nyaris 300 juta jiwa jadi satu kesempatan besar yang mampu dioptimalkan.





“Jika kita semua membeli keperluan sehari-hari menggunakan produk Indonesia, itu mampu menciptakan UMKM kita bertahan di tengah pandemi,” ujarnya, dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Provinsi Bali, Senin, 11 Januari.





Di segi itu, kata Teten, pemerintah juga berharap semakin banyak produk UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Salah satu strategi gerakan ini yakni menghubungkan para pelaku UKM dengan banyak sekali penyuplaiplatform online marketplace. (bgrdly/dh)



Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama