Use Case Blockchain – Kapan Memakai Blockchain Dan Kapan Tidak ?

kapan menggunakan blockchain
Kapan memakai blockchain ? sumber : blockchainatberkeley

Apakah Anda perlu memakai blockchain dalam segala situasi ? Kapan tidak ?


Baca juga : mengenal teknologi blockchain sebagai P2P decentralize network


Ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda tanyakan untuk menerima kesimpulan apakah Anda perlu memakai blockchain ?



  1. Database. Apakah Anda perlu memakai database yang kondusif di segala sisinya dan di semua end pointnya ? Jika database Anda tidak aman berarti Anda akan kehilangan aspek trust dan decentralisasi dari blockchain.

    .

  2. Transactors. Apakah akan ada banyak pihak yang berkoordinasi dan melakukan aksi (mengakses) database Anda ? Jika database Anda tidak memerlukan koordinasi dari banyak stakeholder dan mampu berfungsi dengan satu stakeholder saja, maka Anda semestinya menggunakan database tersentralisasi. Blockchain intinya adalah “Distributed Ledger Technology” jikalau distribusi tidak diperlukan maka Anda semestinya memakai struktur database selain blockchain.

    .


  3. Disintermediasi. Apakah disintermediasi (menghilangkan middleman) diperlukan ? Jika solusi lama (sebelum blockchain) Anda mengalami duduk perkara fee tinggi dan delay time alasannya adanya middlemen, maka blockchain menjadi solusi yang penting untuk memecahkan persoalan ini. Namun kalau proses  disintermediasi dianggap tidak dibutuhkan, akan lebih gampang menyerahkan tugas verifikasi kepada middleman atau central authority dan menetralisir distributed validators di jaringan blockchain.

    .




  4. Apakah transaksi yang terjadi dependent (saling terkait / tergantung) satu sama lain ?


    Transaction dependence ialah satu fitur yang ada di semua metode database. Terutama metode multi user yang melibatkan banyak pihak atau metode perdagangan aset atau barang (mis. real estate atau retail).Jika transaksi Anda tidak saling terkait atu tidak perlu berinteraksi satu sama lain, akan lebih efektif memakai struktur database “master/slave” di mana node master menjadi validator dan approver, lalu node “slave” yang menjalankan kode.


    Jika transaksi Anda saling terkait, tergantung satu sama lain dan saling berinteraksi, memilih bagaimana mendistribusikan transaksi terhadap banyak master node menjadi susah dan memperlihatkan kebutuhan blockchain untuk melakukan write ke semua database.


    Blockchain juga memiliki fitur atomicity (menghindari update sebagian / partial dari database), ialah memutuskan transaksi yang terjadi tidak akan mengalami abolisi,atau pergeseran di tengah tengah jalan.

    .


  5. Data yang tidak mampu diubah (immutably) :  Apakah Anda perlu menyimpan sesuatu yang tidak mampu diubah, data yang ada terus ditambah tetapi data lama tidak berubah. Contoh : keputusan pengadilan, health record, data debit credit rekening bank.

    .

  6. Decentralization : Apakah Anda perlu mendesentralisasikan kontrol ?  Contoh : User identity management systemItulah beberapa pertanyaan untuk Anda sebelum menyimpulkan apakah Anda membutuhkan blockchain ?


 


Baca postingan lain perihal blockchain dan cryptocurrency :


Apa Itu Bitcoin dan Cryptocurrency ? Berikut Quote dari Para Ahli



 


Daftar Exchange Cryptocurrency di Indonesia



 



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama