Adopsi Mata Uang Digital Tak Terelakkan, Prediksi Ceo Standard Chartered

Selama program FinTech, CEO Standard Chartered memastikan bahwa implementasi mata uang digital ketika ini dan era depan akan dipimpin oleh entitas swasta dan pemerintahan. Dia juga menyatakan bahwa dunia digitalisasi akan membuat adopsi mereka betul-betul tak terhindarkan.


Bill Winters, CEO Standard Chartered  juga mengatakan bahwa pembuatan dan adopsi aset digital ialah sebuah hal yang tidak dapat disingkirkan. Sesuai laporan berita yang diterbitkan baru-baru ini, CEO dari perbankan raksasa multinasional asal Inggris ini mengusulkan akan adanya “dunia gres yang terbuka”. Dia menambahkan bahwa peluncuran mata duit digital akan melangkah lebih jauh dan dipimpin oleh sektor swasta dan entitas yang disokong oleh pemerintah.


Selama program Fintech Festival virtual di Singapore, Winters dilaporkan menyatakan bahwa dalam jangka waktu yang sungguh akrab, institusi keuangan akan mengumukan lebih lanjut mengenai perihal mata uang digital. Dia juga menyampaikan bahwa peluncuran ini terjadi alasannya kemajuan pesat dari sistem pembayaran internasional.


“Saya pikir betul-betul akan ada peran CBDC serta mata uang digital yang disponsori oleh bank sentral”, ucap Winters.


Winters juga mengungkapkan bahwa pengembangan yang menawan yaitu dikala “mata uang yang tidak cocok dengan mata uang itu sendiri, namun dimaksudkan untuk menangkap superset dari subset”. Dia juga menunjukkan bahwa aset digital mampu dibentuk untuk projek khusus seperti perdagangan di pasar karbon yang bersifat voluntary. Jadi, pengguna yang ingin mengimbangi emisi karbon mereka akan yakin bahwa pembiayaan proyek mereka “diverifikasi, distandarisasi dan dipantau.”


Harapan Yang Didukung Oleh Implementasi Nyata


Pernyataan Winters muncul setelah serangkaian acara yang mengakibatkan adopsi lebih lanjut untuk aset digital. Seperti yang dilaporkan baru-baru ini bahwa penjual online China di JD.com menginformasikan akan memungkinkan pembelian dengan yuan digital. Platform e-commerce terkemuka di China ini akan memakai kesempatan tersebut untuk mengimplementasikan dan menawarkan kliennya suplemen opsi pembayaran dengan menggunakan CBDC.


Perusahaan tersebut berniat untuk mempublikasikan dan memberikan 100.000 voucher cash digital senilai 20 juta yuan pada 11 Desember. Tujuannya yaitu untuk merangsang penduduk kota Suzhou di provinisi timur Jiangsu guna membiasakan diri dengan mata duit yang bersifat inovatif sebab mungkin akan secepatnya menjadi sistem pembayaran yang analog di negara tersebut.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama