Bingung Menentukan Produk Untuk Dijual Online? Coba Yang Ini, Dijamin Everlasting.

Beberapa hari yang lalu saya berjumpa dengan beberapa internet marketer di satu kota tertentu. Salah satu dari mereka telah berhasil memasarkan secara online semak belukar yang berkembang di halaman rumahnya. Konon kabarnya, semak atau jenis rumput ini cuma berkembang di tempat tersebut dan memiliki kegunaan untuk menambah keperkasaan laki-laki. 3 (tiga) batang rumput ini dijual 300 ribu. Sebulan, paling tidak dia bisa mengantongi penjualan sebanyak 15-20 juta. Hmmm..


superman


Di kali lain, aku juga diberikan kesempatan untuk berjumpa dengan beberapa praktisi online. Secara khusus saya ditunjukkan hasil pemasaran ebook online berbahasa Indonesia ihwal bagaimana, juga, bagaimana mempertebal rasa yakin diri seorang lelaki kepada alatnya (*nyengir*) saat berafiliasi dengan wanita. Dimulai dari bulan April 2012, hingga dengan bulan ini, Februari 2013, penjualannya sudah mencapai lebih dari 1 Milyar rupiah. Saya nelen ludah dikala tahu itu. Terlebih lagi dikala tahu, sahabat-sahabat aku yang mempunyai produk digital ini melakukan kegiatan promosi yang termasuk minimum. Semua dikerjakan oleh affiliate-nya. Hari itu, sekitar maghrib, aku ditunjukkan grafik penjualan untuk satu hari saja, yang sekitar 2 jutaan. Yummy.


Masih ada satu lagi, hampir sama produknya dengan semak belukar di atas, tetapi ini berupa watu. Dijual online juga. Laku kayak kacang goreng.


Ketiga produk yang di atas memiliki karakteristik yang hampir mirip : berbelanja membisu-diam. Artinya, si pembeli tidak akan merasa besar hati dengan barang yang dibelinya (alasannya itu untuk menutupi kelemahannya). Tidak akan pernah ada penawaran khusus trend untuk barang-barang ini. Sangat kecil kemungkinan si pembeli akan menciptakan status di Facebook, atau nge-twit wacana betapa hebatnya barang yang kita jual. Makara, booming marketing melalui sosial media yang kita inginkan gak akan jalan. Kita harus berupaya untuk mempromosikan sendiri produk ini. Atau, pergunakan kesanggupan affiliate, syaratnya ya berikan proporsi komisi yang lebih besar untuk para affiliate ini.


Menjual barang-barang, atau produk digital yang berafiliasi dengan ‘hal seperti ini’ untuk beberapa orang masih belum mampu diterima. Alasannya klasik, berafiliasi dengan adab dan terlalu tabu bagi kita untuk membicarakannya. Kalau ngobrolin saja sudah gak boleh, bagaimana mungkin kita akan membeli barangnya? Tapi coba fikirkan, kok mampu justru penjualannya melesat mirip roket? Ini ialah alasan dibaliknya :



  • Kita kerap kali menjumpai toko di pinggir jalan yang memasarkan produk ketangguhan pria, atau obat kuat-lah bahasanya. Pertanyaannya yaitu : apakah anda pernah menyaksikan toko tersebut ramai oleh hadirin? Rasanya, di Indonesia hal semacam itu tidak akan terjadi. Yang menjadi pertanyaan lagi, jikalau gak ada yang beli (alasannya adalah tokonya senantiasa sepi), terus kenapa justru semakin banyak toko obat besar lengan berkuasa semacam ini kita jumpai? – rasanya kita semua sudah tahu jawabannya. Simple aja, ya alasannya barang-barang ini laku dijual. Kalau memang laku, kenapa kita tidak coba jualan online? Dengan demikian tidak akan menyalahi kodrat barang jenis ini yang sebaiknya tersembunyi. Rahasia pembeli akan tetap terjamin kondusif di pedagang .



  • Pastikan anda memiliki pelayanan yang elok. Yang dimaksud pelayanan ini yaitu sebelum, pada dikala dan setelah terjadi pembelian. Teman saya yang menjual ebook keperkasaan itu secara jelas menerangkan bahwa tidak semua pembeli bahkan mengetahui cara mendownload ebooknya. Apabila telah terdownload-pun, tidak semua komputer memiliki pdf reader. Makara pastikan anda memiliki pelayanan yang lebih wacana ini. Posisikan diri anda di konsumen/calon pembeli. Siapka berbagai format ebooknya. Apabila tidak ter-download dengan baik, anda bisa segera menanggapi kondisi tersebut dengan mengirimkan ebook lewat email atau format lainnya.



  • Pelayanan lainnya, ketika kandidat pembeli nge-klik ‘buy’, bukan memiliki arti ia akan eksklusif berbelanja. Pastikan anda memiliki opt-in untuk data calon pembeli. Data-data ini akan penting dikemudian hari. Teman aku yang menjual ebook ketangguhan laki-laki itu, memperoleh persoalan yang serupa. Terdapat 15 ribu data pelanggan/ kandidat konsumen yang ada, dan ketika ini sekitar 40% nya betul-betul mentransfer duit dan membeli ebooknya. Conversion rate 0.4 di atas, termasuk sangat tinggi. Kuncinya yaitu follow up. Data yang di dapat, eksklusif di follow up lewat sms. Darisini, konversi bisa di-boost setinggi langit.



  • Jangan lupakan juga, produk ini yakni produk diam-diam. Memberikan customer service yang dedicated menjadi sungguh penting. Ketika barang tidak mampu di download, atau terkirim salah atau rusak, atau tidak terbaca, atau bahkan saat pembeli mengalami kesusahan bagaimana memakai barang yang sudah dibeli – mereka tidak akan membahas dengan koleganya di kantor, terlebih dengan istri di rumah. Oleh alasannya itu, berikan customer service yang bisa menawarkan pelayanan tersebut. Pastikan orang yang anda pilih selaku customer service ialah orang yang responsif, biar keluhan teratasi dengan segera. Tenang saja, saya mampu pastikan tidak akan ada komplain banyak tentang kualitas produk yang anda jual, tetapi unek-unek justru ada di hal-hal teknis.



  • Produk ini ialah produk everlasting dan mampu dipakai lintas negara. Apabila anda sukses di Indonesia, anda akan bisa menjualnya di negara lain. Selama ketangguhan masih menjadi problem bagi laki-laki-laki-laki (atau merasa belum puas dengan apa yang sudah dipunyai), maka produk seperti ini akan cepat laris. Kaprikornus jika laku di Indonesia, segeralah di terjemahkan ke banyak sekali negara. Target laki-lakinya, maka kantong anda akan menjelma tebal.



  • Yang paling terakhir, tetapi ini justru yang paling dasyat. Menjual produk seperti ini akan membebaskan anda dari komplain. Well, komplain mungkin ada, lazimnya tentang pelayanan, namun tidak perihal produknya. Pembeli yang tidak puas dengan produknya, tidak akan juga mempublikasikan ke Facebook atau Twitter. Mereka tentu tak maucitranya tercoreng hanya alasannya adalah pasang status di Facebook seperti ini : ‘Kemaren berbelanja produk khusus pria yang semestinya bisa menciptakan aku menjadi lebih perkasa, namun karenanya gak ada, saya tetap loyo’. Hehehe..



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama