“I think the role of the disruptors and anything that is using distributed ledger technology, whether you call it crypto, assets, currencies, or whatever … that is clearly shaking the system,” (Christine Lagarde, IMF)
Teknologi baru, mungkin terdengar telah sangat mendisrupsi sistem perbankan dan keuangan yang ada. Beberapa bank mengambil langkah drastis untuk memastikan mereka bertahan dengan menjajal mengejar-ngejar penemuan yang telah di buat.
Contoh modern tiba dari Deutsche Bank. Manajemennya sadar bahwa “Dunia Digital sedang naik daun. semua hal bergantung dengan dunia digital.”
Baca Juga : Ide Apa Saja Yang Bisa Dibuat Oleh Founder Startup Blockchain / Crypto
Maka, pada 7 Juli 2019, CEO Deutsche Bank Christian Sewing mengakui bahwa 150 tahun sesudah pendiriannya, bank itu kini harus memperbaharui diri kembali biar mampu bertahan hidup, Sewing mengatakan,
“Namun, pembangunan hanya akan berhasil bila kita mengenali secara mendasar membentuk kembali infrastruktur kita semua fungsi lintas divisi yang mendukung bisnis.”
Untuk mencapai transformasi ini, antara lain, Deutsche Bank bermaksud untuk berinvestasi 13 miliar euro pada teknologi ditahun 2022, sambil menghapuskan 18.000 lapangan pekerjaan.
CHRISTINE LAGARDE: BITCOIN DAN CRYPTO “SANGAT MENDISRUPSI” SISTEM PERBANKAN
Bank selalu menghadapi resiko, seperti resiko kredit, resiko likuiditas, dan resiko suku bunga. Masalah juga mampu dipicu jika bank menghadapi terlalu banyak keharusan dan kekurangan duit tunai untuk menyanggupi keharusan tersebut dikala jatuh tempo, dll.
Selain itu, ketidakpastian geopolitik juga mampu mengakibatkan krisis keuangan yang sungguh besar. Deutsche Bank memperkirakan bahwa imbas perang jual beli AS-Cina telah meniadakan lebih dari 5 triliun dolar AS dari pasar keuangan.
Biasanya, pemerintah bersedia menyelamatkan bank selama dalam kurun krisis, khususnya jika mereka ialah Bank besar. Kebijakan sistematis “terlalu berisiko untuk gagal” disorot selama krisis keuangan 2008.
Tapi kini, mungkin, ancaman terbesar bagi industri perbankan adalah fakta bahwa dompet Bitcoin Anda yakni bank Anda.
Dalam hal ini, Christine Lagarde, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, sudah membunyikan alarm. Pada April 2019, Lagarde mengatakan kepada CNBC bahwa cryptocurrency dan perkembangan teknologi keuangan “terang mengguncang” metode perbankan. Dan, dia menyertakan,
“Kami tak mau inovasi yang mau mengguncang metode akan menjadi begitu rumit sehingga kami akan kehilangan stabilitas yang dibutuhkan.”
Lagarde akan terus memiliki posisi kepemimpinan dalam tata cara perbankan dunia. Christine Lagarde juga gres saja dinominasikan selaku presiden baru European Central Bank.
Kemungkinan besar, banyak bank lain akan mulai merekayasa ulang proses mereka dan meminimalisir tenaga kerja mereka, mirip yang dijalankan Deutsche Bank.
Baca juga informasi yang lain ihwal Blockchain dan Cryptocurrency
Analisis Fundamental dari Proyek Blockchain / Crypto Menurut Coinone Indonesia
Sumber mesti di isi