I Am Ceo, Bitch!

Salah satu kegemaran asing aku yaitu membuat kartu nama. Sekecil apapun pekerjaan yang ada pada kita, buat saya kartu nama-nya tetep mesti besar. Di daerah kartu nama yang selalu saya bawa, ada sekitar 4-5 jenis kartu bisnis yang berbeda dan siap saya bagikan. Kita gak akan pernah tau nanti ketemu dengan orang yang mana, jadi penting untuk membawa beberapa kartu bisnis dengan beberapa pekerjaan yang berbeda.


CEO


Kegilaan saya dengan kartu bisnis ini hingga membuat geleng-geleng pembuat kartu bisnis langganan aku. Dia, kalau sudah aku telp, niscaya mengerti saya akan menciptakan kartu bisnis lagi. Saat ini saya sedang menciptakan kartu nama untuk BixBux, ini akan menjadi kartu nama yang ke sekian kali yang mau nongkrong di kawasan kartu nama saya.


Bagi anda yang usahawan, apapun itu bisnisnya, besar ataupun kecil; membaca peluang yaitu pekerjaan sehari-hari. Seperti bila kita maen bola, membuat assist ialah pekerjaan yang mesti dikerjakan berulang kali, mengenai jadi gol atau tidak, 99% yakni kekuatan Gusti Allah. Nah, buat aku, kartu nama ialah assist yang mesti berus-menerus dilakukan untuk memperbanyak peluang gol yang terjadi.


Berbicara tentang kartu bisnis, saya selalu beropini, setiap klien atau kandidat klien akan sangat suka apabila bertemu dengan high rank people, tujuannya orang yang punya jabatan gitulah. Itu merefleksikan betapa pentingnya mereka di mata perusahaan kita. Oleh karena janganlah terlalu berpikir banyak untuk menunjukkan jabatan-jabatan yang ‘terlihat’ penting untuk diri kita sendiri. Kalo kita punya usaha sendiri, jangan bimbang untuk menawarkan jabatan Direktur atau bahkan Chief Executive Officer (CEO) terhadap diri kita sendiri, dengan tanpa menatap besar-kecilnya perjuangan kita.


Memberikan jabatan yang tinggi, di apapun perjuangan kita, artinya kita mampu memperlihatkan apresiasi terhadap apa yang sudah kita lakukan. Segala effort untuk membuat perusahaan kita berjalan, jatuh bangunnya, dan berusaha menikmati setiap langkah, disinilah sejatinya seorang CEO itu berada.


Alasan yang kedua, ya alasannya adalah ini perjuangan kita sendiri, kapan lagi kita mampu menjadi seorang CEO. Jabatan kita yang memilih. Lha jikalau telah mirip ini, kenapa gak taruh jabatan yang prestisius sekalian. Biarpun gres mengawali toko online, atau gres memulai usaha, baru saja membuat perseroan berbadan hukum, atau baru akan menjalani usaha gres; dorong diri kita sendiri untuk memperlihatkan jabatan yang setinggi-tingginya. Alasan ketiga, ini adalah affirmasi di diri kita. Affirmasi semuanya; ihwal perusahaan yang harus diurus secara baik (seperti perusahaan besar), wacana perusahaan kita akan membengkak, perihal perjuangan kita yang suatu saat nanti betul-betul diatur oleh seorang CEO professional.


Alasan keempat, pas ngasih kartu bisnis kita, terutama sama bule, jangan lupa tegakkan kepala sambil berbisik di pendengaran mereka : I’m CEO, Bitch!



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama