Ingin Jadi Internet Marketer? Kenali Dulu Sifat Yang Mesti Dihindari Ketika Sukses Nanti

Silakan tanya semua anak kecil yang ada disekitar kita, kalau udah gede mau jadi apa? aku bisa pastikan tidak ada satupun yang akan menjawab : internet marketer. Jawaban paling mainstream ialah presiden, polisi, dokter atau kini yang lagi ngetrend, jadi chef – tukang masak. Akui saja, profesi internet marketer ialah profesi yang sungguh marjinal. Tidak siapa saja memahami apa dan bagaimana proses dan pencapaian yang telah dan akan dicapai. Ribuan orang internet marketer di Indonesia, saya sangat yakin akan menjawab : swasta atau wiraswasta selaku profesi di KTP.


Sampai dengan saat ini saya tidak berani mengungkapkan apa yang menjadi potensi internet marketer di Indonesia. Teman-sahabat hebat seperti blogger Tulungagung atau blogger Tasikmalaya sungguh memanggil minat aneka macam kelompok untuk mengetahui lebih jauh. Sayangnya pemerintah tidak mengerti kita. Tidak mengerti apa yang sudah kita kerjakan. Saya berani klaim, jutaan dollar telah masuk ke Indonesia melalui teman-sahabat internet marketer. Setiap bulannya, puluhan ribu dollar mengalir deras ke rekening di Indonesia manifestasi dari pekerjaan yang dilaksanakan dengan penuh peluh dan cinta. Beberapa kali saya ketemu dengan perwakilan pemerintah kawasan Tulungagung dan mereka tidak mengenali daerahnya sarat dengan talenta internet marketer. Luar biasa.


superhero photo


Saya berulangkali berteriak di banyak sekali forum bahwa internet marketer Indonesia memerlukan akreditasi dari Pemerintah. Paling tidak profesi ini mesti dipandang sebagai suatu profesi yang pantas terhormat. Perbandingannya begini. Saya mengenal banyak teman yang juga mempunyai penghasilan dollar. Banyak dari mereka yang bekerja di mancanegara, mirip di kapal pesiar, kedai makanan, hotel bahkan PRT di mancanegara. Beberapa dari mereka, demi sejumput dollar bahkan rela menggadaikan negaranya, meminta right of asylum (pertolongan) pemerintah USA dengan alasan hidupnya terancam di Indonesia karena perbedaan agama yang dianutnya. Kebohongan besar. Pengkhianatan terhadap hati nurani dan diri sendiri. #Sedih


Bukan aku mengerdilkan arti teman-sahabat baik saya yang melakukan pekerjaan di mancanegara. Tetapi mereka yang ada disana, akan membelanjakan hasil kerjanya di negeri sana pula. Sementara kita internet marketer, dollar yang dibawa masuk ke Indonesia akan dibelanjakan di negara kita tersayang ini. Artinya perputaran duit akan terjadi di dalam negeri. Ini yang membuat negeri ini berpengaruh. Disadari atau tidak. Makara, selayaknya internet marketer Indonesia mendapatkan pengesahan yang pantas. Bukan hanya dari pemerintah namun juga dari masyarakat.


Akan tetapi, mesti diakui, menjadi publisher, apapun itu, tidaklah gampang. Terutama dikala kita mesti menerangkan profesi kita ke orang lain. Ke kandidat mertua contohnya. Jauh lebih gampang kalau kita punya toko online. Tapi jadi publisher? Atau affiliate? Atau dropshipper? – sungguh gak mudah ngejelasinnya, butuh beberapa kali ketemu dan klarifikasi yang berulang kali ke kandidat mertua bahwa anaknya akan aman secara materiil bersama dengan kita. Sesekali mungkin perlu juga ditunjukkan screenshot, atau check pertama ClickBank kita atau sesekali ajak calon mertua mencairkan Western Union di kantor pos atau indomaret. *nyengir*


Yang saya ingin garis bawahi yakni bahwa tidak gampang menjadi seorang internet marketer. Memerlukan ketabahan dan seni manajemen yang sungguh mendalam untuk bisa menghasilkan. Jatuh bangkit. Akun di banned, atau duwit gak dikirim oleh CPA Network telah menjadi resiko besar yang mesti ditanggung. Kondisi ini mengakibatkan banyak hal. Termasuk beberapa hal yang telah menjadi lazim dan bekerjsama mesti dikesampingkan oleh internet marketer itu sendiri. Jangan salah, aku tidak menjelekkan profesi internet marketer saat menulis ini. Justru saya gembira, sebab pencapaian yang sudah aku peroleh sejauh ini, sehingga mampu menulis yang anda baca sekarang ini. Dan berikut yaitu beberapa hal yang mesti anda hindari saat telah mencapai titik keberhasilan sebagai internet marketer :


1. Uang adalah segalanya


Tidak bisa disalahkan. Sungguh tidak mampu. Lihat saja setiap motivator di negara kita ini selalu memotivasi kita untuk kaya secara materiil. Menjadi kaya ialah hal wajib di dunia ini. Kaya dalam arti banyak duwit. Tidak ada satupun mentor bisnis yang bilang jangan kaya. Seolah-olah menjadi kaya ialah kewajiban dan tidak kaya adalah kesalahan. Semuanya menganjurkan untuk menjadi kaya materiil. Saya mengamini saja. Tapi, coba definisikan kata : kaya. Alhamdulillah, aku banyak bergaul dengan orang kaya. Dari yang benar-benarkaya karena menjalankan bisnis dari kecil hingga dengan bawah umur yang terlahir untuk menjadi kaya alasannya orang tua mereka memang berada. Apakah duit menimbulkan mereka senang? Nope. Jelas tidak. Banyak dari mereka justru kehilangan jati dirinya alasannya adalah memiliki banyak duit.


Karena internet marketing senantiasa berbicara mengenai Return on Investment (ROI) maka duit menjadi semuanya. Oke, anda menghasilkan milyaran dari internet, so what? Anda akan habiskan seluruh hidup di depan komputer? Berkutat dengan angka konversi, CTR, eCPM, CPM dan lain-lain? Waktu yang anda pakai itu akan menguras kehidupan anda ke suatu fase yang menyesatkan. Ketika anda merasa superior dengan dollar yang dipunyai. Cobalah melihat sekeliling. Apakah anda ‘bermain’ dengan sobat-sobat yang serupa setiap harinya? Berapa banyak teman gres, dari disiplin bisnis yang berlainan, yang anda dapatkan? Apakah anda memiliki jejaring yang patut buat anda pertahankan. Atau begini deh, jikalau anda tidak lagi menciptakan dari pemasaran internet, apakah tean-sahabat anda masih akan berada di sekitar anda? – pertanyaan-pertanyaan ini yang harus senantiasa dimunculkan saat pemasaran internet sudah menghasilkan sesuatu bagi diri anda. Saran aku : buka diri seluas-luasnya, berteman sebanyak-banyaknya dan bermainlah sepuasnya.


2. Individualistis


Karena kerja pemasaran internet yakni kerja perorangan, ini akan membentuk anda menjadi pribadi yang sungguh berpikiran sempit. Kondisi antisosial ini akan makin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Anda tidak memerlukan orang lain untuk berhasil – jargon ini paling sempurna dipakai oleh internet marketer pemula. Semua tergantung diri kita sendiri.


Oke, ini sangat terbantahkan. Lets say, anda punya tim. Kaprikornus gak kerja sendirian. Tetap saja, anda akan membentuk tim sesudah pekerjaan anda menghasilkan. Ini perbedaan fundamental antara pengusaha internet marketer dan usahawan yang membangun tim untuk melakukan pekerjaan sama. Internet marketer akan memperbesar anggota tim demi kepentingan scale up, atau speed up atau complimentary produk (produk pendukung). Misalnya, seorang publisher Adsense akan memperbesar tim di : penulis konten. Sekali lagi, ini untuk scale up dan speed up. Anda akan menjadi boss dan anak buah cuma mengerjakan hal yang anda minta mereka kerjakan. Sedangkan pengusaha offline, mereka berbagi perusahaannya dengan semangat koordinasi. Teamwork diperlukan dari awal. Seorang eksekutif tidak mampu bekerja sendirian membesarkan perusahaannya. Pasti dibantu oleh timnya.


Individualistis ini yang membuat internet marketer susah melakukan pekerjaan sama satu sama lain. Saya sudah berbagai mendengar pecah kongsi antar pelaku IM alasannya berbagai hal. Kebanyakan alasannya adalah yang satu merasa ilmunya dicuri oleh satunya. Ini jamak. Artinya banyak terjadi. Tapi ya itu dunia pemasaran internet, seseorang akan selalu memiliki sesuatu yang ‘unik’ baik teknik, strategi ataupun skill untuk menjadi sukses. Dan sesuatu itu tidak akan pernah dibagikan ke orang lain. Bahkan yang terdekat sekalipun. Karakter ini yang menciptakan kita semua menjadi eksklusif yang individualistis. Wajar dan sangat diketahui.


3. Teknik yakni nomer satu


HHmmm..ini juga mesti dikesampingkan. Pikiran ini akan membuat kita menjadi katak dalam tempurung. Seakan teknik yang kita punyai senantiasa akan sukses setiap saat. Kenyataannya tidak begitu. Dunia internet berkembangnya gak ketulungan, cepat bergerak dan selalu dinamis. Teknik yang kita punyai kini mungkin tidak akan bisa kita pakai lagi minggu depan. Kaprikornus, jauh diatas teknik, kita mesti berpikir strategi.


Strategi, on the other hand, jauh lebih sustainable. Berpikir strategis akan menciptakan kita lebih mampu mengantisipasi pergeseran yang akan terjadi. Tarikan dari pergeseran acuan pikir dari teknikal menjadi strategis akan bisa membuka mata bahwa kesempatan ternyata masih terbuka lebar di segi-segi lain. Berpikir strategis menciptakan kita bisa keluar dari lubang jarum dan tetap bangun tegak menutup lobang yang satu dengan yang yang lain. Konsep berpikir inilah yang mau menghindarkan anda dari membuat status yang tidak perlu di Facebook, mengeluh panjang atau berharap simpati orang lain alasannya twit anda yang penuh penderitaan. Inget bro, tidak ada teknik yang everlasting, begitu pula nasib kita. Yang di atas akan ke bawah juga, dan yang di bawah pasti akan ke atas sebuah saat nanti.


4. Belanjakan semua, investasi permasalahan nanti


Sudah menjadi keharusan bagi internet marketer untuk mempunyai ‘tools’ yang mau membantunya bekerja. Banyak dari alat bantu ini (mampu software, keanggotaan di forum, mencari freelancer, dan yang lainnya) harganya selangit. Semua sales page di setiap tools ini akan mengaku yang paling update dan paling hebat. Apabila anda telah menghasilkan di pemasaran internet, niscaya akan ada ketertarikan yang sangat untuk berbelanja tools yang modern. Baik sekedar mencoba atau memang ingin memastikan keunggulan yang selama ini sudah dipunyai. Beberapa IMers yang saya kenal bahkan senantiasa bilang, mempunyai tools ini itu yakni bentuk investasi yang mesti dialokasikan setiap ketika.


Saya tentu saja tidak membantah, saya sendiri mempunyai 6-8 tools yang dikala ini saya pakai untuk membantu saya melakukan pekerjaan . Tidak semua dipakai terus-jalan masuk juga, namun paling nggak hati menjadi tentram saat tahu kita sudah mempunyai alat yang tepat. Tapi berbelanja banyak sekali tools ini jelas bukan investasi, ini yakni expenses (pengeluaran). Kebanyakan IMers berpikir, toh jikalau saya berbelanja alat ini, bila memang bekerja sesuai dengan informasi di sales pagenya, pasti urangnya akan kembali dalam waktu segera. Terkadang malah ada yang mengimpikan suatu tools, jadi ketika pay out, seluruhnya dipakai untuk membeli tools tersebut. Big mistake!


Sekali lagi saya mesti ingatkan, menjadi internet marketer ialah pilihan. Kalau merasa tidak bisa handle yang terburuk, mendingan jangan pernah berpikir untuk menjalani profesi ini. Karena semua internet marketer yang berhasil pasti telah pernah mencicipi titik yang terendah dalam hidupnya. Percaya deh.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama