Sinopsis Dan Review Film Fantasy The Hobbit 2 (2013)


Thorin, Bilbo dan kurcaci lain melanjutkan perjalanan sehabis sukses sembunyi sementara dari ara Orc. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke hutan berbahaya dan terjebak jaring keuntungan-keuntungan raksasa di sana. Keberuntungan masih berpihak kalua sehabis lepas dari sana, mereka ‘masuk’ menjadi tawanan para Peri Hutan yang dipimpin Thranduil.



Petualangan mereka tidak berhenti hingga sana. Thorin masih mesti melanjutkan perjalanan dengan bantuan teman-temannya. Mampukah makhluk-makhluk berbadan mungil ini menghadapi halangan yang semakin besar?



Sinopsis dan ulasan di bawah ini sedikit banyak akan memberikan Anda gambaran tentang filmnya. Seperti apa gambaran yang dimaksud? Simak bareng untuk mengetahuinya.



Sinopsis



Sinopsis



  • Tanggal/Tahun Rilis: 2 Desember 2013

  • Genre: Epic High Fantasy, Adventure

  • Produksi: New Line Cinema, WingNut Films, Metro-Goldwyn-Mayer

  • Sutradara: Peter Jackson

  • Pemeran: Martin Freeman, Ian McKellen, Richard Armitage, Benedict Cumberbatch



Film dimulai dengan adegan dikala Gandalf (Ian McKellen) tampakmenemui Thorin (Richard Armitage) yang sedang duduk di suatu kafetaria di Desa Bree. Gandalf mengajukan pertanyaan mengapa dia ada di sana. Thorin menerangkan bahwa dia melihat sang ayah, Thrain (Antony Sher) berkeliaran.



Dia meyakini Thrain masih hidup sehabis peperangan melawan Azog. Gandalf lalu menyarankan Thorin untuk merebut kembali Erebor dari sang naga sebelum dikuasai kekuatan gelap.



Gandalf juga menyarankan Thorin untuk mengumpulkan 13 kurcaci dan satu orang ‘pencuri’ guna membantunya. Penyihir ini juga menunjukkan diri untuk membantunya mendapatkan Erebor kembali. Cerita berlanjut satu tahun lalu dikala Bilbo dan 13 kurcaci yang lain terus bersembunyi dari kejaran para Orc.



Bilbo yang mengintip dari balik kerikil melihat bahwa kali ini pasukan Orc dipimpin oleh Bolg (Lawrence Makoare), putra Azog (Manu Bennett). Bilbo juga menyaksikan sesosok makhluk besar yang abnormal.



Hobbit tersebut bergegas menginformasikan yang lainnya. Gandalf yang mengetahui makhluk tersebut lalu menyuruh para kurcaci untuk bersembunyi di suatu rumah. Esok paginya ketika Gandalf dan yang lain datang di rumah tersebut, makhluk besar menakutkan itu sempat berupaya menerobos pintu. Beruntung mereka berhasil menahannya.



Gandalf lantas menjelaskan bahwa makhluk tadi ialah Beorn (Mikael Persbrandt); sang pemilik rumah. Menurut Gandalf, Beorn mampu berganti jadi manusia yang mampu diajak bernegosiasi tapi sangat tidak senang kurcaci. Para kurcaci tersebut lalu diminta tidur oleh Gandalf.



Di tempat lain Azog beserta pasukannya pergi ke Dol Guldur untuk menemui raja kegelapan. Sementara itu Beorn terlihat mulai berganti jadi sosok manusia. Dia lantas menjamu para tamu yang tak diundang tersebut, yakni Gandalf, Thorin, Bilbo dan lainnya. Thorin lantas menjelaskan bahwa mereka sedang dikejar Azog. Rupanya Beorn juga punya ingatan buruk alasannya adalah sebagian keluarganya dibunuh Azog.



Gandalf kemudian mengajukan pertanyaan pada Beorn bagaimana caranya melalui Hutan Mirkwood. Alih-alih menerima jawaban yang menolong, Beorn justru melarang mereka alasannya kegelapan dan makhluk menakutkan berkuasa di hutan tersebut. Peri Hutan Mirkwood juga berlawanan dengan peri hutan yang lain, mereka berbahaya.



Namun, alasannya adalah Beorn lebih tidak senang Orc daripada kurcaci, beliau akibatnya mau membantu dengan memberi kuda. Syaratnya kuda tersebut dihentikan dibawa masuk ke dalam hutan. Beorn lanjut menjelaskan bahwa para Orc juga bersekutu dengan penyihir gelap dari Dol Guldur, Necromancer.



Siang itu, rombongan mulai pergi ke hutan memakai kuda. Sesampainya di depan gerbang Hutan Mirkwood, Gandalf menyuruh untuk melepaskan kuda-kuda tersebut. Di dalam hutan Gandalf menjajal masuk sendiri. Di sana dia melihat sebuah patung, secara tiba-tiba Gandalf juga menyaksikan bayangan Necromancer dan bergegas keluar dari hutan. Gandalf kemudian pergi ke satu daerah dan membiarkan satu kuda tidak dilepas.



Gandalf lalu menciptakan planning dengan Thorin dan yang lain untuk berjumpa lagi di tebing bersahabat Erebor. Dia mengingatkan untuk jangan masuk ke gunung tersebut tanpa dirinya. Sebelum pergi Gandalf memberikan pesan semoga para kurcaci waspada ketika memasuki hutan. Ikuti sebuah jalan setapak di sana dan jangan sampai ke luar darinya.



Perjalanan mereka di dalam hutan tidak mudah. Para kurcaci mulai kehilangan kesadarannya dan berputar-putar di kawasan yang serupa. Bilbo lalu melihat ada cahaya dari arah atas. Dia kemudian menaiki pohon tersebut dan mulai mampu bernapas lega alasannya menerima oksigen dan cahaya matahari. Saat ia mengundang lainnya dari atas, Bilbo tidak menerima balasan apa pun.



Ketika menetapkan turun, Bilbo malah terjebak jaring laba-keuntungan raksasa. Rupanya Thorin dan yang lain sudah lebih dulu ditangkap oleh sekawanan laba-laba raksasa tersebut. Di sana Bilbo menggunakan cincin untuk menyerang keuntungan-laba. Sayang cincin tersebut mesti jatuh dikala pertandingan terjadi, beruntung Bilbo dapat kembali menemukannya.



Tak usang sekawanan keuntungan-keuntungan tersebut berhasil dikalahkan oleh sekelompok bangsa Elf berpanah. Mereka dipimpin oleh Legolas (Orlando Bloom), putra dari Thranduil (Lee Pace). Namun, Kíli (Aidan Turner) masih mesti terjebak dengan seekor laba-laba. Nasib baik masih memihaknya sebab beliau diselamatkan oleh seorang elf perempuan kelas bawah bernama Tauriel (Evangeline Lily).



Selanjutnya seluruh kurcaci, kecuali Bilbo, digeledah dan dibawa ke istana Elf. Bilbo sendiri masih berada di hutan tanpa tertangkap oleh peri hutan. Namun, diam-membisu Bilbo mengikuti mereka dari belakang dengan memakai cincin sehingga tidak terlihat . Para kurcaci tersebut lantas dimasukkan ke dalam penjara, sementara Thorin dibawa menemui Thranduil.



Thranduil berniat melepaskan Thorin dan memperlihatkan perlindungan dengan syarat ia harus mengambil permata putih yang berada di gunung. Thorin menolak dan pribadi dibawa ke penjara. Di dalam penjara, Kíli tampaksedang memainkan suatu batu dan menarik perhatian Tauriel.



Dalam keadaan tidak terlihat, Bilbo terus mencari keberadan kunci penjara serta memperhatikan jalan keluar untuk menyelamatkan teman-temannya nanti. Setelah kunci berhasil didapat, Bilbo secepatnya membebaskan teman-teman kurcacinya. Lantas, apa yang akan terjadi selanjutnya pada mereka? Hal-hal jelek apa lagi yang membatasi Thorin untuk sampai pada maksudnya?



Lebih Banyak Aksi Menarik dari The Hobbit 1



Lebih Banyak Aksi Menarik dari The Hobbit 1


Sebagai film lanjutan, rasanya wajar jika The Hobbit 2 punya lebih banyak aksi mempesona dibandingkan dengan The Hobbit 1. Di sini, Thorin mulai banyak bertemu serta berhadapan dengan pihak-pihak lain, bukan cuma Orc yang tidak ada habisnya.



Thorin, Bilbo dan kurcaci lain mesti berjuang lepas dari jeratan laba-keuntungan raksasa. Selesai dari sana dengan pertolongan bangsa Elf, mereka malah menjadi tawanan para Peri Hutan. Upaya Thorin dan mitra-kawan keluar dari penjara Peri Hutan yang dipimpin Thranduil sangat luar biasa. Para kurcaci rela hanyut di dalam tong biar bisa lepas dari sana.



Dalam keadaan serba sukar, mereka juga mesti melawan Orc yang pantang mengalah mengikuti di sepanjang sungai. Visual imbas untuk scene ini sangat spektakuler. The Hobbit 2 juga menambah bumbu romantis antara abjad Killi dan salah satu peri hutan berjulukan Tauriel hingga film terasa lebih ada warnanya, tidak melulu berisi peperangan dan ketegangan.



Petualangan Melelahkan Para Kurcaci



Petualangan Melelahkan Para Kurcaci


Menonton The Hobbit 2 Anda mampu ikut mencicipi capek para kurcaci yang tidak berhenti menghadapi lawan-musuh mereka. Pertempuran di era lalu yang terjadi di Kerajaan Erebor rupanya berbuntut panjang. Thorin selaku cucu Thror yang tamak harus menghadapi kesulitan demi kesulitan karena bermasalah dengan dendam-dendam abad lalu.



Menonton film ini dari permulaan, rasanya mirip dikejar sesuatu secara terus-menerus. Kita tidak diberi potensi bernapas alasannya adalah tensi ketegangan tidak turun-turun. Selesai dengan kesulitan yang satu, Thorin serta kurcaci lain harus siap dengan kesulitan lain. Mereka bahkan rela ditimbun bareng ikan-ikan di dalam gentong dan keluar dari lubang toilet untuk menyelamatkan diri. Anda bisa ikut letih dan iba menyaksikan usaha kurcaci-kurcaci tersebut.



Visual Effect Masih Memukau



Visual Effect Masih Memukau


Jangan khawatirkan visual effect The Hobbit 2 sebab film ini masih menyediakan amunisi yang banyak untuk membuat para penonton terpukau. Semakin banyak peperangan yang dijalankan Thorin, teknologi CGI yang dipakai pun kian rapat. Beruntungnya dari permulaan sampai final, tidak ada imbas yang mengecewakan. Apalagi scene ketika para kurcaci harus hanyut di sungai dan melawan Orc dengan senjata seadanya.



Scene lainnya yang tak kalah menawan ialah dikala Bilbo jadinya mampu berjumpa dengan Naga Smaug. Naga yang tertidur di tumpukan emas, datang-datang terbangun dan melayang ke sana-ke mari mencari Bilbo. Adegan tersebut menutup film The Hobbit 2 dengan cukup baik.



Menjadi film kedua dari trilogy Hobbit rasanya berat karena harapan penonton yang makin meninggi. Hal-hal detail akan lebih diperhatikan dan eksklusif terasa mengganggu. Walau demikian, The Hobbit 2 tetap tampil dengan gemilang dan sukses diapresiasi dengan masuk ke berbagai nominasi dan memenangkan beberapa di antaranya.



Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama