Jaringan 5G Bakal 100 Kali Lebih Singkat Dari 4G Lte

Pernah coba mengkalkulasikan berapa usang waktu untuk mendownload 1 fie berkapasitas 1 GB? Biasanya sih butuh waktu nyaris 10 menit. Itupun dikala koneksi jaringannya tidak mengecewakan manis. Kalau koneksinya lambat, mampu lebih dari setengah jam.


Atau kita ambil pola masalah sederhana saat kita hendak membuatkan file antar handphone. Bisa melalui aplikasi chatting atau aplikasi media transfer. Biasanya sebelum file bisa dibuka, perlu waktu beberapa menit untuk mendownloadnya.


Sumber gambar: pexels.com

Tergantung ukuran, bila filenya cuma beberapa megabyte saja bisa lebih cepat dibanding file yang ukurannya gigabyte. Kita memang mesti bersabar, apalagi jikalau masih memakai jaringan generasi kini. Jaringan 4G, 3G, 2G, dan lain sebagainya.


Kelak dikala jaringan 5G telah mampu dinikmati di seluruh dunia, masalah kecepatan transfer data seperti ini tidak aka nada lagi. Karena dengan jaringan 5G memungkinkan untuk bisa melakukan transfer data dengan kecepatan 100 kali lebih singkat dari generasi kini. Bahkan bisa lebih, sebagaimana yang dikabarkan oleh beberapa media wacana kemajuan teknologi 5G.


Kehadiran 5G pasti bukan cuma sebatas untuk menyanggupi keperluan transfer data saja, melainkan untuk menyiapkan teknologi kala depan yang diketahui dengan perumpamaan Internet of Things (IoT). Di mana banyak sekali perangkat akan saling terkoneksi dan memiliki kecerdasan artificial, sehingga bisa mengerti keperluan insan.


Apa yang kita lihat dari film-film science-fiction mampu jadi di kala depan bakal terwujud. Mobil mampu berjalan sendiri, system lalu lintas berlangsung otomatis, rumah sakit, tata kota, dan kehebatan yang lain.


Baca juga: Internet of Things (IoT) Adalah Masa Depan Kita


Semua kedahsyatan itu tentu saja membutuhkan teknologi jaringan yang lebih baik. Yang mampu diakses di semua lokasi, tanpa kendala ketersediaan signal. Jaringan yang bisa mendukung proses transfer data dengan kecepatan maksimal tanpa kendala.


Para ilmuan dan perusahan yang bergerak di bidang teknologi tengah berusaha membuatkan teknologi 5G. investasi besar-besaran digelontorkan untuk mendukung berbagai observasi terkait pengembangan jaringan 5G.


Seperti yang sudah diberitakan oleh laman techworld.com, bahwa jaringan 5G masih dalam tahap pengembangan. Memang belum diluncurkan penggunaannya secara umum. Sehingga banyak perusahaan yang terus menjalin kemitraan dan menjanjikan untuk menawarkan dana penelitian terkait jaringan 5G.


Perusahaan-perusahaan yang tercatat sedang serius berbagi teknologi antara lain: Nokia, Qualcomm, Samsung, Ericson dan BT. Masing-masing menunjukkan focus upaya pengembangan dalam bidang yang berbeda-beda.


Nokia dan Ericson lebih focus pada platform 5G yang dibentuk untuk operasor seluler. Sedangkan Qualcomm dan Samsung condong focus pada perangkat keras, mirip modem 5G dan router 5G.


Apakah dikala ini ada Negara yang telah memakai jaringan 5G? mungkin saja ada, tetapi pastinya masih dalam tahap uji coba dan terus dikerjakan pengembangan.


Laman kompas.com mengabarkan bahwa Verizon, sebuah perusahaan telekomunikasi dan operator seluler di Amerika Serikat sudah meluncurkan jaringan 5G. Dan, ini diklaim menjadi layanan 5G komersil pertama di dunia.


Namun, sayangnya jaringan 5G tersebut tidak merata di seluruh kawasan Amerika Serikat, melainkan cuma tersebar di empat kota. Los Angles, Sacramento, Houston, dan Indianapolis yaitu kota-kota pertama yang berkesempatan merasakan layanan jaringan 5G.


Bagaimana dengan Indonesia? Hehe. Nanti kita diskusikan juga tentang jaringan 5G di Indonesia.


Sekilas Tentang Jaringan 5G


Nama 5G disematkan untuk menunjukkan bahwa teknologi ini merupakan generasi kelima. Setelah kita tahu bahwa generasi terakhir yang masih dipakai hingga saat ini yakni 4G. Angka 5 dalam “5G” untuk menawarkan bahwa generasi ini memiliki beberapa keunggulan dibanding generasi sebelumnya.


Sebagaimana pernyataan seorang ahli teknologi senior di Huawei yang pernah dikutip dalam laman teknorus.com; Michael Lemke menyampaikan, “Internet akan lahir kembali dalam bentuk wireless. Anda akan selalu mendapatkan sinyal, bahkan dikala ada di tepian jangkauan radio cell.”



Menariknya lagi, jaringan ini akan mampu memuat lebih banyak perangkat yang terhubung dengannya. Risiko-risiko persoalan putusnya koneksi, kelebihan beban, sampai batas-batas volume data, akan jarang ditemui. Karena jaringan 5G menggunakan gelombang radio.


International Telecommunication Union (ITU) telam menciptakan regulasi terkait penggunaan frekuensi-frekuensi gelombang radio tersebut. Masing-masing dibagi ke dalam frekuensi yang berlawanan-beda sesuai dengan tipe komunikasi. Seperti: aeronautical dan sinyal navigasi laut, siaran televisi, dan mobile data.


Pada biasanya jaringan 5G membutuhakan antenna atau semacam pemancar gelombang yang dipasang di beberapa titik dengan radius tertentu. Antenna-antena ini yang nantinya memancarkan gelombang ke area di sekitar antenna pemancar.


Perangkat-perangkat yang ada kemudian akan terhubung dengan jaringan 5G yang ada. Memungkinkan untuk saling berkomunikasi dan menjalankan fungsi secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang sudah dilaksanakan pada perangkat tersebut.


Memang keuntungannya besar sekali ketika jaringan 5G ini diterapkan. Manusia akan banyak dimudahkan dengan kedigdayaan teknologi yang mampu mengurangi bebean kerja dalam bidang tertentu. Namun, di samping itu penerapan jaringan 5G juga ada kerugiannya. Selain membutuhkan biaya yang besar untuk mewujudkannya, kemungkinan juga akan menjadikan duduk perkara lainnya.


Untuk ketika ini mungkin belum begitu terasa apa laba dan kerugian memakai jaringan 5G, tapi ada baiknya kita berkemas-kemas dari sekarang untuk menyambut teknologi gres tersebut.


Penemu Jaringan 5G


Dari beberapa tumpuan yang saya baca, tidak ada satu pun yang secara spesifik menyebutkan nama penemu jaringan 5G. sebagian besar menawarkan bagaimana perusahaan-perusahaan sudah mengupakan observasi untuk menyebarkan teknologi tersebut.


Meskipun banyak perusahaan yang kesudahannya berhasil dalam melakukan uji coba, tidak lantas mengklaim bahwa mereka ialah penemu jaringan 5G. jadi, hingga postingan ini aku tulis, saya belum bisa memutuskan siapa nama orang penemu jaringan 5G.


Jaringan 5G di Indonesia


Pembuktian jaringan 5G di Indonesia dapat kita saksikan pada event Asian Games tahun 2018 kemudian. Meskipun sifatnya gres uji coba, namun sudah mampu membuktikan bahwa Indonesia pun berpotensi untuk menerima teknologi ini.


Navya Autonom Shuttle atau disebut juga dengan kendaraan beroda empat tanpa pengemudi ialah produk yang diuji coba memakai jaringan 5G di Asian Games kemaren. Mobil ini dibuat oleh perusahaan dari Perancis. Didatangkan ke Indonesia atas kerjasama antara Kominfo dengan Telkomsel untuk uji coba pertama kalinya teknologi jaringan 5G di Indonesia.


Sumber gambar: mobil123.com

Bentuk mobilnya unik, sedikit berbeda dengan bentuk mobil pada umumnya. Bentuk body depan dan belakangnya sama, sehingga susah dibedakan mana bagian depan dan mana yang belakang. Sedangkan bentuk secara umum, mirip mirip minibus, tetapi mobil ini berkapasitas penumpang maksimal 15 orang.


Di dalam mobil ini ada layar LCD ukuran 15 inch yang menyajikan gambaran map rute perjalanan. Untuk menjalankan kendaraan beroda empat ini, operator tinggal menyentuhkan jari pada layar LCD tersebut untuk menandai titik lokasi yang hendak dituju. Perlu dikenang bahwa kecepatan optimal kendaraan beroda empat ini cuma 25 km/jam dan jarak tempuhnya tergantung ketahanan baterai. Rata-rata dalam sekali charge, baterainya mampu tahan sampai 9 jam.


Melalui layar ini operator juga disediakan tombol emergency stop untuk mengantisipasi bila ada hal-hal yang tidak dikehendaki. Selain di layar, tombol emergency stop juga ditawarkan di akrab daerah duduk penumpang.


Mobil ini juga dilengkapi beberapa sensor pada sisi-sisinya. Sensor ini yang baal menangkap keadaan lingkungan, lalu ditransfer untuk diterjemahkan menjadi system info yang akan memberi perintah pada mobil tersebut.


Jadi data-data yang ditangkap oleh sensor ini ukurannya tidak mengecewakan besar. Tentu juga butuh kecepatan transfer dan interpretasi supaya bisa dimasak dengan cepat untuk menjadi gosip. Sehingga pergerakan kendaraan beroda empat bisa real time mengikuti info data yang langsung ditangkap saat itu juga.


Proses inilah yang memerlukan tugas jaringan 5G. Dengan kemampuan transfer datanya yang begitu cepat, tentu saja bakal menjadi teknologi utama untuk mewujudkan kedahsyatan seperti ini. Tentu saja bakal ada teknologi lain yang lebih mutakhir lagi. Karena dikala abad internet of things mulai hadir, maka semua device akan terkoneksi memakai jaringan 5G.


Baca juga: Penjelasan Simpel Ini Menunjukkan Canggihnya Internet of Things (IoT)


Bagimana dengan Indonesia? Tentu saja butuh kesiapan dari banyak sekali sector. Baik dari segi regulasi yang mengontrol wacana penerapan jaringan 5G, operator seluler, pemasokperangkat device, dan lain sebagainya. Tanpa kesiapan dari pihak-pihak ini, sampai kapanpun Indonesia enggak akan pernah mencicipi jaringan 5G.


HP Jaringan 5G


Ada beberapa perusahaan yang telah merencanakan produk HP dengan fitur jaringan 5G. Rencananya sih bakal release tahun 2019, namun informasi spesifikasinya telah beredar banyak di internet. Membicarakan tentang fitur-fitur terbarunya yang prospektif bantuan jaringan 5G.


Salah satu produk HP jaringan 5G yang bakal diluncurkan tahun 2019 yaitu Xiaomi Mi Mix 3. Perusahaan asal Tiongkok yang memproduksi HP ini bakal menyematkan Qualcomm Snapdragon 845 ke dalam Xiaomi Mi Mix 3. Didukung oleh system operasi android 7.3 dan MIUI 9.0, produk HP ini dijanjikan bakal support dengan jaringan 5G.


Nah, apakah kalian kepincut untuk turut menikmati jaringan 5G? tunggu kehadirannya di Indonesia ya? [SNs]



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama