Membuat Display Ads : Cara Mudah Untuk Hasil Yang Maksimal

Internet marketing dikala ini sudah berkembang dengan sangat pesat. Sejak Google menjadi terlalu dinamis (baca: menyebalkan) sebab update yang terus dilaksanakan di search queries-nya, banyak penjualan di internet yang mulai berpaling dari search engine. Sekarang ini, baik Media Buy ataupun iklan banner PPC sudah mulai banyak dipakai. Ini salah satu cara untuk menerima traffic yang berkualitas. Dan pastinya, targeted.


weird ads photo
Photo by Mai Le

Memakai kedua jenis taktik marketing di atas membutuhkan ketajaman. Terutama dalam menentukan keywords atau menentukan situs web yang hendak kita pasang iklan. Hal lain yang harus diamati ialah materi ads/iklan yang mau kita pasang. Display ads menjadi aspek yang sungguh penting. Pernah denger ‘wallpaper effect?’ Ini efek saat kita melihat setiap hari sesuatu yang antara penting dan gak penting. Orang yang mau pasang wallpaper di rumahnya cuma akan ‘ngeh’ warna dan corak ketika akan pasang saja. Dia akan memperhatikan detail semua yang disediakan oleh pedagang wallpaper. Ketika wallpaper sudah terpasang, beberapa bulan yang punya rumah ditanya wallpaper mirip apa yang dipasang belum tentu dia bisa menjelaskan. Padahal, wallpaper itu dilihat saban hari. Bahasa lain, gejala ini disebut ads blindness. Buta sama iklan alasannya adalah sudah terlalu biasa.


Yang senantiasa menjadi pertanyaan besar dikala kita memerlukan sebuah desain yakni : apakah perlu desainer? Banyak hal yang mampu dilakukan bila kita mempunyai desainer yang dedicated. Caranya bisa banyak sekali macam : 1. Bisa memakai jasa freelancers, 2. Crowdsourced atau yang paling gampang ya, 3. Memakai jasa ads agency. Walaupun demikian, jasa ads agency (yang sudah mulai banyak yang lokal juga) tidak diusulkan dipakai untuk SMEs, apalagi yang budget campaign masih di bawah $50,000. Desainer elok mampu dicari di freelancer, 99designs, designcrowd, elance, odesk, atau crowsource setempat : sribu. Selalu diingat jika akan memakai freelance bahwa anda harus tahu persis apa yang anda harapkan, dengan begitu anda mampu mencari pasti desainer dengan pengalaman tertentu. Termasuk juga tentang billing (apakah per jam atau fixed-price billing), usang pembuatan, subjek untuk revisi sampai dengan copyright kepemilikan desain. Diskusikan itu semua di awal. Jangan di tengah pekerjaan atau bahkan di belakang.


Pengalaman langsung saya (yang bukan desainer tulen), sering kali kita terjebak di urusan desain. Membuat rancangan elok untuk Landing Page dan Display Ads telah jelas akan menuntut waktu yang lebih. Apalagi apabila kita harus merencanakan 8-10 gambar untuk keperluan optimasi split test. Tips-nya adalah, jangan sampai kebutuhan anda untuk membuat desain ini melampaui 10% dari total biaya yang mau keluarkan untuk campaign.


Saya pernah mencoba keduanya. Didesainkan dan desain sendiri. Mendesain sendiri Display Ads memiliki arti kita harus siap untuk mengatakan ke diri kita sendiri kalau kita ini bukan desainer yang solid. Terkadang kita menciptakan layout dasar yang gampang dicontoh oleh orang lain alasannya keterbatasan yang kita punyai.Dan yakin deh, ini akan memerlukan waktu yang cukup usang. Hanya saja, dengan merancang sendiri, kita akan memiliki cukup otoritas untuk mengganti rancangan. Ngingetin lagi, split test di setiap desain mampu menyangkut warna, ukuran, bentuk dan jenis huruf yang digunakan. Kalau membuatsendiri, semua ini akan mudah dikerjakan. Selain itu, jikalau campaign kita low budget, dibandingkan dengan menghabiskan budget untuk desain, alokasi dananya bisa di re-invest di campaign saja.


Tapi, bukan mempunyai arti make desainer juga gak setuju. Terkadang kita dapet hasil yang elok alasannya desainernya ngerti apa yang dia lakukan. Lebih dari itu, waktu kita bisa optimal untuk otak-atik strategi campaign yang akan kita jalanin dibandingkan dengan rancangan. Terkadang aku pesen desain bukan karena perlu desain baru, namun semata-mata sebab saya perlu ilham gres untuk Display Ads. Sangat berguna kalau kita banyak berurusan dengan Media Buy.


Nah, seperti yang kita tahu, namanya juga Display Ads, akan perlu gambar/photo. Berikut ialah sumber-sumber yang mampu di explore buat nyari foto-foto yang keren :



Sedikit tips kalo mau pake gambar/foto :



  1. Pake gambar yang resolusi nya lebih besar dari yang kita perlukan. Ini penting biar anggaran beli gambar kita gak tidak berguna. Misalnya, gambar untuk iklan 300×200 harus mampu juga dipake di 300×600 tanpa kehilangan kualitas gambar.

  2. Kecuali anda yakni seorang photographer profesional, jangan sesekali pake foto yang anda jepret sendiri. Percaya deh, itu namanya terlalu pede.

  3. Kalau anda akan memakai gambar yang berbeda untuk epentingan split test, gunakan format yang sama dalam satu campaign yang mau anda publish. Ganti saja gambarnya dengan beberapa pilihan.

  4. Kalau anda menggunakan jasa desainer, tergolong memperbolehkan mereka untuk berbelanja gambar/photo, pastikan di akhir kerjaan anda juga mendapatkan gambar mentahnya (raw picture). Jangan cuma mendapatkan karenanya saja.

  5. Penting! Hanya beli gambar/photo yang ‘royalty free’ semoga tidak ada problem di kemudian hari.

  6. Kalau gambar dipake di Landing Page juga, tentukan ada tanda copyright anda disitu. Ini juga penting, agar orang gak gampang copy paste gambar yang anda punya.


Semoga berkhasiat. Colek aku di twitter @WRahMada jikalau anda mempunyai inspirasi yang lain atau monggo komen di kolom komentar. Suwun.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama